Hati nurani atau intuisi merupakan
tempat dimana manusia dapat memperoleh saluran ilham dari Tuhan. Hati nurani
diyakini selalu cenderung kepada kebaikan. Hati nurani merujuk pada suara hati
yang paling dalamsebagai bisikan dari Tuhan.
Setiap manusia memiliki hati nurani.
Mereka mampu membedakan mana yang baik dan buruk dengan hati nurani yang mereka
miliki. Hati nurani selalu bergerak seirama dengan kehendak Tuhan. Ia ada dalam liputan kekuasaan Tuhan.
Pada kenyataannya kita selalu
melihat dan dihadapkan dengan berbagai hal yang tidak sesuai dengan kata nurani
kita. Banyak orang yang melakukan hal – hal yang menyimpang dari norma – norma
baik social, adat maupun agama. Hal ini bukan berarti bahwa mereka tidak
memiliki nurani, akan tetapi nurani mereka telah tertutup oleh berbagai
perbuatan buruk yang mengakibatkan nurani itu tidak mampu mengarahkan saraf –
saraf tubuh sesuai dengan keinginannya.
Dalam perspektif islam pusat dari
seluruh aktifitas manusia berada dalam hati. Hal ini sesuai dengan apa yang
disebutkan dalam hadis nabi:
إِنَّ فِي الْجَسَدِ لَمُضْغَةً إِذَا صَلُحَتْ
صَلُحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ ، أَلَا
وَهِيَ الْقَلْبُ (أَخْرَجَهُ
اِبْنُ خُزَيْمَةَ فِي صَحِيحِهِ وَالْبَيْهَقِيُّ فِي شُعَبِ الْإِيمَانِ وَابْنُ
أَبِي الدُّنْيَا)
Artinya: Sesungguhnya didalam jasad manusia terdapat segumpal
darah, jika segumpal darah itu baik maka baiklah seluruh jasad dan jika
segumpal darah itu rusak maka rusaklah seluruh jasad, ingatlah segumpal darah
itu adalah hati. (dikeluarkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam kitab shahihnya, Imam
Baihaqi dalam kitab Syu’abil Iman dan Ibnu Abi al Dunya)
Inti sari hadis diatas menjelaskan
bahwa di dalam tubuh manusia terdapat satu organ berupa segumpal darah yang
apabila ia baik maka seluruh tubuh akan baik dan apabila rusak maka seluruh
tubuh akan rusak, organ itu adalah hati. Hati bisa dimaknai sebagai hati yang
sebenarnya berupa bagian dari organ tubuh manusia yang berupa segumpal darah berbentukk
lonjong menyerupai bunga pisang (ontong).
Pada kenyataannya organ hati memang
memiliki peran yang sangat penting dalam siklus kehidupan manusia. Apabila hati
sehat maka tubuh juga sehat, aktifitas berjalan dengan baik dan seluruh saraf
bekerja dengan baik. Akan tetapi apabila hati telah sakit maka akan timbul
berbagai penyakit yang menggerogoti tubuh manusia yang berujung pada
kematiannya.
Makna kedua dari hati dalam hadis
diatas adalah hati dalam bentuk ruhani, yaitu sesuatu yang telah diciptakan
oleh Tuhan yang berperan sebagai pusat dari seluruh aktifitas manusia. Jika
hati ini sehat (baik), maka seluruh aktifitas dan perbuatan yang dilakukan
manusia akan baik, tetapi jika ia buruk maka aktifitas dan perbuatan yang
ditimbulkan juga berdampak negative baik secara individu maupun social. Makna
kedua inilah yang tampaknya sesuai dengan hati nurani.
Pada dasarnya setiap manusia dapat
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang patut dan mana yang
tidak patut, hanya saja dalam prakteknya seringkali manusia menyimpang dari
kebenaran. Perilaku manusia yang tidak sesuai dengan apa yang ada dalam hati
nurani mereka ini disebabkan oleh karena dosa yang sering mereka lakukan
sehingga mata hati mereka telah tertutup dan tidak mampu melihat kebenaran yang
ada. Oleh sebab itulah setiap manusia harus melakukan “tazkiyatun nafs” untuk
mengembalikan kondisi hati mereka seperti semula.
Demikianlah hati nurani manusia
mengambil posisi sangat penting dalam kehidupan. Sudah seharusnya setipa
manusia menjaga hati nuraninya agar terus bersinar dan menyinari diri mereka
sehingga tercermin dalam setiap perilaku mereka yang baik dan seiring dengan
norma – norma yang berlaku dalam kehidupan.
Komentar
Posting Komentar