Da'iratus Sau’
Pahit getir dalam menjalani proses hidup
adalah hal yang biasa. Memang hidup tidak akan selalu berjalan sesuai dengan
apa yang kita inginkan. Oleh karena itulah, hati dan akal
diciptakan sebagai sarana untuk mensikapi silih bergantinya roda kehidupan
sehingga tercipta kondisi stabil dalam jiwa seorang yang beriman (mukmin).
Seorang mukmin mampu mensikapi silih
bergantinya keadaan dalam hidup ini dengan bijak. Saat ia menerima kenikmatan,
ia tidak akan larut dalam kegembiraan yang membuatnya lalai, pun pula
sebaliknya saat ia jatuh dalam kepahitan hidup, ia pun tidak lantas terjerumus
pada kesedihan berlebih yang berujung pada keterpurukan.