Selasa, 30 April 2019

Pengelola Ma’had IAIN Tulungagung Penuhi Undangan Mudir UIN Raden Fatah Palembang

Pengelola Ma’had IAIN Tulungagung Penuhi Undangan Mudir UIN Raden Fatah Palembang


Home stay dan studi banding yang dilaksanakan oleh musyrif/ah dan mudabbir/ah Ma’had al-Jami’ah UIN Raden Fatah Palembang selama kurang lebih empat belas hari di IAIN Tulungagung memberi dampak positif bagi perkembangan agenda kema’hadan terlebih semakin meningkatkanya hubungan dan komunikasi yang baik antara Raden Fatah Palembang dan IAIN Tulungagung. Hal ini terbukti setelah mereka berpamitan dari Tulungagung, beberapa hari setelahnya mereka mengundang pengelola ma’had al-jami’ah Tulungagung untuk hadir di UIN Raden Fatah Palembang dalam rangka Seminar Spiritual Aplication Of Quantum Energy dengan narasumber KH. Edy Waluyo, Mudir IAIN Bangka Belitung. 

Minggu, 21 April 2019

Takkdir Telah Ditentukan


Takkdir Telah Ditentukan


Setiap apa yang terjadi di dunia ini tidaklah keluar dari jaringan takdir yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. Pencipta alam raya. Manusia yang hidup di dunia ini sesungguhnya hanyalah menjalankan takdir yang telah menjadi ketetapan-Nya semenjak zaman azali, sebelum ia terlahir di dunia melalui perantaraan rahim ibunya. Karena itu selayaknya semua manusia menyadari hal tersebut, sehingga tidak ada beban dalam hidupnya yang menjadikannya tertekan dan stress berkepanjangan yang berujung pada keputusasaan.

Jumat, 12 April 2019

UIN Raden Fattah} Pelajari Metode al-Nahd}iyyah di Ma’had al-Jami’ah Tulungagung


UIN Raden Fattah} Pelajari Metode al-Nahd}iyyah di Ma’had al-Jami’ah Tulungagung


Sejak Sabtu, 6 April 2019, UIN Raden Fattah} Palembang hadir di Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung. Kehadiran mereka adalah untuk melakukan home stay dan secara langsung mengamati serta turut serta mempelajari bidang kema’hadan di IAIN Tulungagung utamanya dalam hal penyelenggaraan Madrasah Di>niyyah (Madin). Sejumlah delapan orang musyrif/ah turut serta dalam kegiatan ini. Kedatangan mereka dihantarkan oleh Mudir Ma’had Raden Fattah}. Rencananya mereka akan tinggal di Ma’had al-Jami’ah sampai tanggal 19 April 2019.

Di awal kedatangannya di Ma’had al-Jami’ah, para musyrif/ah ini secara langsung turut serta dalam pembelajaran-pembelajaran di kelas. Secara bergantian, mereka mengikuti proses pembelajaran baik di kelas BTQ, Tila>wah, Tah}fiz|, Ula, Wust}a, dan Ulya. Selain itu mereka juga turut serta dalam berbagai kegiatan kema’hadan lainnya termasuk kegiatan yang ada di ma’had muqi>m dan madin lanjutan di malam hari.

Kamis, 11 April 2019

Bijak Menjadi Ima>m


Bijak Menjadi Ima>m

Bolehkah seorang ima>m memperpanjang bacaannya saat s{ala<t? Hal ini penting dikaji agar tidak terjadi kesalahpahaman. Sebagian ima>m yang merasakan kemasyuq-an merasa bahwa s{ala>t merupakan ibadah yang menghubungkannya dengan Sang Pencipta. Karena itu, mereka mengimplementasikan kekhusyu>’an tersebut dengan panjangnya bacaan/surat yang dibaca saat s{ala>t.

Pendapat seperti itu sesungguhnya bukan pendapat yang benar. Saat menjadi ima>m semestinya seseorang berlaku bijaksana. Jangan sampai keasyiq-annya saat s{ala>t menjadikannya berlaku tidak bijak dan menyebabkan makmumnya terganggu.

Jumat, 05 April 2019

Yu’thi…, Mengisi Bidang


Yu’thi…, Mengisi Bidang

Artikel ini berangkat dari pertanyaan seorang mahasiswa saat menemukan sejumlah uang yang tidak diketahui siapa pemiliknya. Melalui whatshap dia bertanya, “Ustadz saya menemukan sejumlah uang ditempat umum yang saya tidak tahu siapa pemiliknya. Bagaimana hukum uang itu?”

Saya jawab singkat melalui pesan whatshap, bahwa dia harus umumkan siapa kira-kira yang memiliki uang tersebut. Kalau memang dalam beberapa waktu tidak ada juga orang yang mengaku, maka bolehlah uang tersebut dimanfaatkan dengan catatan sewaktu-waktu ada yang mengaku kehilangan dengan disertai bukti kuat, dia siap menggantinya.

Kamis, 04 April 2019

Refleksi Mujahadah Kubro Maret 2019


Refleksi Mujahadah Kubro Maret 2019

Rangkaian mujahadah kubro pengamal shalawat wahidiyah yang diadakan di bumi lahirnya shalawat wahidiyah, Ponpes Kedunglo al-Munadhdharah telah berakhir pada hari Senin, 01 April 2019. Para pengamal shalawat wahidiyah satu persatu mulai nampak meninggalkan tempat di mana mereka menundukkan kepala, meneteskan air mata taubat dan syauq pada Rasulullah Saw sekaligus Guru Ruhaninya, Kanjeng Romo KH. Abdoel Lathief Madjied, RA.

Rasa syauq sesungguhnya belumlah cukup ditumpahkan selama mujahadah kubro. Akan tetapi, dalam rangka yukti kulla dzi haqqin haqqah, maka tetap saja para pengamal harus kembali ke daerah masing-masing untuk melaksanakan aktifitas sehari-harinya.