Ora Ono Wong Mati Goro-Goro Mulang
Artikel dengan judul serupa pernah penulis angkat beberapa waktu
lalu. Meski judulnya sama tentu ada sisi-sisi berbeda yang penulis sajikan
dalam artikel kali ini. Artikel yang khusus penulis susun sebagai upaya untuk
mengenang almarhum bapak.
Selama hidupnya bapak tidak bisa dipisahkan dari pengabdiannya di
madrasah baik di lingkungan masjid desa kami tinggal dan juga di pondok, tempat
dimana bapak pernah “nyantri dan nyadong” barokah dari kyai. Tempat yang
tentunya sangat lekat dengan pribadi bapak, meski tidak pernah terucap dengan
kata. Terbukti, hingga menjelang wafatnya bapak masih tercatat aktif sebagai “guru
ngaji” di sana.
Ya, bapak memang orang yang “getol” dalam menularkan apa yang dititipkan kepadanya berupa “ilmu” kepada generasi muda. Bapak tidak pernah mengenal lelah untuk mengajar. Bahkan disaat usianya yang senja, beliau masih semangat untuk mengajar.