Selasa, 31 Oktober 2017

Kambing Hitam



Kambing Hitam

Apa pentingnya menulis tentang kambing hitam? Mungkin pertanyaan itu akan terbesit dalam hati anda saat pertama melihat artikel sederhana ini. Beragam hipotesis akan anda ajukan untuk sekedar menjawab pertanyaan sederhana yang saya ajukan di atas.

Ya, kambing hitam. Demikian nama kambing yang banyak digemari oleh hampir semua orang yang ingin mencari pembenaran terhadap apa yang sedang dialami atau dikerjakannya. Memang sudah menjadi kecenderungan mayoritas orang lebih suka berada pada titik aman. Titik dimana ia merasa nyaman, mapan dan tidak ingin lagi untuk beranjak meninggalkan tempat yang telah didiaminya.

Jangan Sibukkan Hatimu Dengan Urusan Dunia

Jangan Sibukkan Hatimu Dengan Urusan Dunia

Seorang pencari ilmu hendaknya tidak menyibukkan dirinya dengan urusan dengan urusan dunia. Hendaknya ia senantiasa berusaha memenuhi hatinya dengan tawakkal/berserah diri kepada-Nya. Menjalankan semua aktifitasnya dengan sekuat tenaga dan menyerahkan hasilnya kepada ketentuan Allah Swt.

Bagi seorang murit tidak layak menyibukkan hatinya dengan urusan rizki. Hal ini bukan berarti seorang murit lantas tidak mau bekerja dan meninggalkan aktifitas membantu orang tuanya dalam mencari rizki. Boleh saja seorang mencari rizki, bekerja untuk mencukupi kebutuhannya. Tetapi, menambatkan hal itu dalam hatinya sehingga melalaikan tugas utamanya untuk belajar dan menuntut ilmu, bukanlah hal yang dibenarkan bagi seorang murit.

Jumat, 27 Oktober 2017

Semua Akan Kita Tinggalkan



Semua Akan Kita Tinggalkan
(Seri Khutbah Jum’at)

Memulai khutbah jum’at siang tadi khatib, Dr. K.H. Muhammad Teguh Ridlwan, M.Ag. mengajak jama’ah shalat jum’at untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Berbekal iman dan taqwa seseorang akan diselamatkan dalam kehidupannya baik di dunia lebih-lebih di akhirat kelak.

Mengawali khutbahnya, beliau menyitir ayat al-Qur’an Surat al-Dzariyat (51); 1-23  yang artinya: “Demi (angin) yang menerbangkan debu dengan kuat dan awan yang mengandung hujan, dan (kapal-kapal) yang berlayar dengan mudah, dan (malaikat-malaikat) yang membagi-bagi urusan, sungguh, apa yang dijanjikan kepadamu pasti benar, dan sungguh, (hari pembalasan) pasti terjadi. Demi langit yang mempunyai jalan-jalan, sungguh, kamu benar-benar dalam keadaan berbeda-beda pendapat, dipalingkan darinya (al-Qur’an dan Rasul) orang yang dipalingkan. Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta, (yaitu) orang-orang yang terbenam dalam kebodohan dan kelalaian, mereka bertanya, “Kapankah hari pembalasan itu?” (Hari pembalasan) itu ialah pada hari (ketika) mereka diazab di dalam api neraka. (Dikatakan kepada mereka), “Rasakanlah azabmu ini. Inilah azab yang dahulu kamu minta disegerakan”. Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada di dalam taman-taman (surga) dan mata air, mereka mengambil apa yang diberikan Tuhan kepada mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat baik, mereka sedikit sekali tidur pada waktu malam, dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah). Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta, dan orang miskin yang tidak meminta. Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan? Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu. Maka demi Tuhan langit dan bumi, sungguh, apa yang dijanjikan itu pasti terjadi seperti apa yang kamu ucapkan.” (Q.S. al-Dzariyat (51); 1-23)

Puncak Pengetahuan Adalah Ketertundukan

Puncak Pengetahuan Adalah Ketertundukan

Apakah anda setuju dengan pernyataan judul di atas? Puncak pengetahuan adalah ketertundukan? Atau anda tidak sepakat dan hendak mengajukan jawaban yang lain? Boleh saja dan sah bagi anda untuk tidak sepakat dan mengajukan jawaban berbeda. Pengetahuan adalah hasil dari penyimpulan otak atas persepsi yang diterimanya dari persentuhan akal dan materi.

Coba perhatikan! Saat anda memukul tong kosong, maka bunyinya akan terdengar nyaring. Seolah ia mengabarkan kepada dunia bahwa dialah yang lebih dari yang lain. Sebaliknya, saat anda memukul tong yang penuh isinya, maka apa yang anda dengar dari suaranya. Seolah enggan mengeluarkan suara. Itulah tong yang dipenuhi isi di dalamnya.

Selasa, 24 Oktober 2017

Getirnya Perjuangan



Getirnya Perjuangan

Dalam riwayat Ibnu Ishaq disebutkan, “Pada siang hari, ketika matahari panas menyengat, Umayah membawa Bilal keluar. Kemudian di tanah Makkah yang berkerikil dia ditelentangkan, lalu Umayah berkata, ‘Letakkan batu di atas dadanya!’ Maka sebuah batu besar diletakkan di atas dadanya. Umayah berkata kepada Bilal, ‘Kamu akan terus seperti ini sehingga kamu mati atau tinggalkan ajaran Muhammad dan kembali menyembah Latta dan Uzza!’ Walaupun Bilal mendapat penyiksaan seberat itu, dia hanya mengucapkan, Ahad, Ahad, Ahad, Allah hanyalah satu’!” (Syaikh Muhammad Yusuf Rah.A., Kisah Teladan Sepanjang Zaman, 2008).

Tertatih dan Bangkit Lagi

Tertatih dan Bangkit Lagi

Tidak ada yang instan di dunia ini. Semua membutuhkan proses. Tidak mudah menjalani proses, tetapi bukan berarti tidak bisa. Hanya satu yang diperlukan, kemampuan bertahan dalam menjalani proses tersebut.

Menekuni dunia literasi bukanlah hal mudah. Diperlukan keseriusan dan ketelatenan. Menjaga semangat agar tetap terjaga adalah hal penting yang mesti terus diupayakan. Hambatan dan rintangan, pasti ada. Persoalan sesungguhnya bukan terletak pada persoalan itu sendiri, melainkan ketidak mampuan dalam menemukan solusi yang tepat dalam mengatasi persoalan tersebut.

Selasa, 17 Oktober 2017

Sudah Saatnya Wahidiyah Diangkat Allah


Sudah Saatnya Wahidiyah Diangkat Allah

Salah satu fatwa beliau Kanjeng Romo K.H. Abdoel Lathief Madjied R.A. yang disampaikan di sela Mujahadah Kubro, Resepsi Mujahadah yang digelar oleh Pengamal Shalawat Wahidiyah adalah “Sudah saatnya wahidiyah diangkat tinggi oleh Allah SWT”. Sudah saatnya para pengamal shalawat wahidiyah untuk mempersiapkan diri agar tidak terlempar dari bahtera besar yang dibangun oleh Kanjeng Romo K.H. Abdoel Lathief Madjied, R.A., Pengasuh Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo al-Munadhdharah. Baik persiapan secara lahir lebih – lebih persiapan secara batiniyah.

Mujahadah Kubro adalah moment yang digelar oleh Yayasan Perjuangan Wahidiyah dan Pondok Pesantren Kedunglo Kediri untuk seluruh pengamal shalawat wahidiyah dari seluruh penjuru dunia. Tidak hanya yang ada di Indonesia, tetapi seluruh pengamal sampai manca negara.

Kiat Sukses Menjalani Hidup Berumah Tangga



Kiat Sukses Menjalani Hidup Berumah Tangga

Setiap pasangan yang membina rumah tangga pasti mengharapkan kesuksesan dalam membangun kehidupan barunya. Sukses dalam arti pelaksanaan, berupa mampu menjalani kehidupan bersama hingga maut yang memisahkan dan juga dalam arti mendapatkan kebahagiaan, baik di dunia lebih – lebih di akhirat. Hampir semua atau bahkan tidak ada seorangpun yang menginginkan rumah tangganya hancur.

Namun demikian, fakta menunjukkan bahwa banyak sekali pasangan yang membina kehidupan rumah tangga mengalami kegagalan. Gagal dalam arti pernikahannya hancur yang berujung pada perpisahan dan perceraian dan atau gagal dalam arti tidak mendapatkan kebahagiaan. Tentu hal itu akan menjadi pukulan bagi kedua pihak khususnya dan umumnya kedua keluarga. Karena itu untuk meminimalisir terjadinya hal tersebut, perlu dilakukan upaya – upaya agar keluarga baru yang dibangun memiliki pondasi kuat dan tidak mengalami kehancuran.

Rabu, 11 Oktober 2017

Problematika Kehidupan Rumah Tangga



Problematika Kehidupan Rumah Tangga

Banyak remaja beranggapan menikah itu gampang dan enak. Mereka mengira kehidupan rumah tangga nyaris tanpa problem yang harus diselesaikan. Barangkali ini disebabkan karena mereka menyangka kehidupan rumah tangga hanyalah sarana untuk memenuhi hasrat belaka. Selainnya tidak ada.
Nah, inilah yang mesti diluruskan. Nikah itu nikmat, tetapi juga memiliki seni di dalamnya. Seni kehidupan yang acapkali dibungkus oleh Allah dalam bentuk problematika di dalamnya. Menikah bukan hanya menyatukan dua hati, seorang suami dan istri. Tetapi lebih dari itu, menyatukan dua keluarga, dua kebiasaan yang berbeda dan lingkungan yang berbeda.

Selasa, 10 Oktober 2017

Memilih Pasangan Hidup



Memilih Pasangan Hidup

Sebagian remaja bingung menentukan pilihan pasangan hidupnya. Ini bukan hal aneh. Wajar bila seseorang merasa bimbang saat menentukan siapa yang akan mendampingi hidupnya. Beda halnya saat menentukan untuk menerima seseorang sebagai “pacar” nya.

Kenapa seseorang yang sedang menjalin hubungan asmara diluar nikah disebut dengan pacaran? Pernahkan anda mencoba untuk mencari jawabannya? Coba lihatlah tumbuhan yang dikenal luas sebagai “kembang pacar”. Apa yang anda temukan? Indah bukan? Segar sekali kelihatannya. Tetapi tahukah anda bahwa bunga pacar itu akan mudah layu? Ya, ia mudah untuk layu.

Senin, 09 Oktober 2017

Nikah: Kebutuhan atau Pilihan?



Nikah: Kebutuhan atau Pilihan?

Apakah anda seorang perjaka? Atau anda sudah menikah? Pernahkah anda berpikir tentang hakikat pernikahan? Adakah pernikahan itu sebuah kebutuhan bagi manusia atau ia adalah sebuah pilihan baginya?

Saat berada di tengah komunitas masyarakat, kita akan melihat kenyataan bahwa sebagian besar mereka menikah. Namun, di sisi lain, tidak jarang kita menyaksikan ada seorang yang betah berlama – lama melajang dan menjomblo. Entah apa motifnya, hanya dia dan Tuhannya yang kiranya mengetahui.

Pernikahan adalah sebuah ikatan kuat yang dibangun oleh dua orang yang telah mengambil komitmen untuk hidup bersama. Menapakai setiap tahapan kehidupan, hingga pada akhirnya kembali menghadap kepada Allah, Tuhan yang Maha Kuasa sebagai tempat kembali setiap yang bernyawa. Bukan kembali tanpa sebuah pertanggung jawaban, namun kembali kepada-Nya untuk mempertanggung jawabkan semua yang telah dikerjakannya selama di dunia.

Minggu, 08 Oktober 2017

Santunan Yatim



Santunan Yatim
Yukti Kulla Dzi Haqqin Haqqah
 
K.H. Agus Isa Mahsun Sedang Menyampaikan Tausiyah
Minggu, 8 Oktober 2017, Jam’iyyah Yasin Putri Desa Slemanan Kecamatan Udanawu menggelar Santunan Yatim yang ke-13. Kegiatan ini menjadi rutinan warga Desa Slemanan khususnya pada tiap bulan Muharam/Suro. Sebagai sponsor penggeraknya adalah para ibu – ibu yang tergabung dalam jam’iyyah yasin putri. Alhamdulillah kegiatan ini menjadi agenda rutin yang sukses. Buktinya adalah kekompakan yang nampak dari jumlah warga yang hadir dalam acara ini. Tidak hanya ibu – ibu, namun kaum bapak, remaja dan kanak – kanak banyak yang ikut serta ambil bagian dalam kegiatan ini.

Kegiatan ini dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 11.30 WIB. Sebagai informasi bahwa dana yang terkumpul untuk disantunkan kepada aitam sejumlah kurang lebih empat puluh juta rupiah, sementara jumlah yatim yang disantuni sejumlah sembilan orang, sehingga satu anak yatim memperoleh kurang lebih empat juta lima ratus ribu rupiah ditambah beberapa orang yang memberi amplop tersendiri dan sembako.

Selasa, 03 Oktober 2017

Berperang Melawan Nafsu

Berperang Melawan Nafsu

Salah satu diantara makhluk ciptaan Allah yang patut untuk diwaspadai adalah nafsu. Nafsu adalah bisikan yang ada dalam diri manusia untuk mengerjakan hal – hal yang seringkali tidak dibenarkan tatanan syariat oleh karena keinginan belaka. Setiap manusia memiliki nafsu yang harus dikendalikannya agar mengarah pada hal yang positif.

Nafsu tidak bisa dihilangkan dari dalam diri manusia. Ia ditakdirkan tetap melekat pada diri manusia sampai kembali menghadap tuhannya. Pada dasarnya nafsu memiliki potensi untuk berbuat kebaikan dan keburukan. Mengenai hal ini al-Qur’an menegaskan dalam Surat al-Syamsi (91); 7: