Tampilkan postingan dengan label tasawuf. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tasawuf. Tampilkan semua postingan

Senin, 17 Agustus 2020

Al-Hikam, Ahad Pagi 02 Agustus 2020

 

Al-Hikam, Ahad Pagi 02 Agustus 2020


قوم تسبق أنوارهم أذكارهم وقوم تسبق أذكارهم أنوارهم

“Kaum yang nurnya mendahului dzikirnya dan kaum yang dzikirnya mendahului nurnya”

Ada dua kelompok orang yang menuju kepada Allah dalam proses dzikirnya. Pertama adalah kelompok yang dzikirnya di dahului oleh nurnya. Kelompok ini adalah kelompok orang-orang yang dikehendaki oleh Allah/muraaduun. Yakni orang-orang yang ditarik oleh nur-Nya, sehingga dzikir yang dilakukannya tanpa “kepayahan”, karena dituntun oleh nur yang lebih dahulu datang kepadanya. Kelompok ini juga dikenal dengan istilah majdzubiin.

Kelompok kedua adalah orang-orang yang dzikirnya mendahuluinya nurnya. Mereka melakukan dzikir sebagai upaya untuk taqarrub dan mendapatkan nur yang bisa menerangi hatinya sehingga musyahadah kepada Allah. Kelompok ini harus bersusah payah dalam dzikirnya, riyadhah dan mujahadah mati-matian untuk mendapatkan nur tersebut.

Minggu, 16 Agustus 2020

Al-Hikam Ahad Pagi, 16 Agustus 2020

 

Al-Hikam Ahad Pagi, 16 Agustus 2020


ما كان ظاهر ذكر إلا عن باطن شهود وفكر

Artinya: “Tidak ada dzikir dhahir, kecuali hatinya melihat dan berfikir”

Pada dasarnya dzikir dhahir tidak akan ada melainkan ada setelah proses syuhud kepada Allah dan berfikir (tentang Allah swt.). Adanya dzikir lahir selalu di dahului proses syuhud dan berfikir tentang-Nya.

Yang dimaksud di sini adalah proses perjalanan menuju Allah swt. dalam dunia tasawuf. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam proses perjalanan tersebut ada dua cara yang masyhur yakni jadzab, orangnya dikenal dengan majdzubin dan salikin. Majdzubin adalah orang yang di tarik ke hadhrah-Nya, Allah swt. karena dia memang diinginkan-Nya. Sementara salikin adalah orang yang ingin sampai pada hadhrah-Nya, Allah swt.

Minggu, 26 Juli 2020

Al-Hikam, Ahad Pagi 26 Juli, 2020


Al-Hikam, Ahad Pagi 26 Juli, 2020

كيف تطلب العوض عن عمل هو متصدق به عليك، أم كيف تطلب الجزاء عن صدق هو مهديه إليك

“Bagaimana mungkin engkau menuntut iwadh/ganti atas amal yang Dia (Allah) telah shodaqahkan kepadamu? Atau bagaimana mungkin engkau meminta jaza’/balasan atas shodaqah yang Dia (Allah) telah hadiahkan kepadamu?

Seorang yang menjalani perjalanan menuju wushul kepada Allah adakalanya telah diberikan hadiah kepadanya pemberian-pemberian yang bersifat cepat. Ijabahnya do’a dan sejenisnya. Hal ini menunjukkan bahwa amalnya telah diterima besok di hari kiamat.

Oleh karena itu bagaimana seseorang menjalankan amal perbuatan ikhlas dengan mengharapkan balasan atas amal yang dikerjakannya? Seorang yang ikhlas sudah tidak lagi melirik/melihat kepada pemberian dari Allah. Tidak lagi mengharap balasan surga, atau diselamatkan dari neraka. Mengapa? Karena pada hakikatnya ikhlas itu sendiri merupakan anugerah dari Allah Swt.

Jumat, 24 Juli 2020

Mengalir Saja


Mengalir Saja

Setiap orang ingin mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Sukses dalam arti memiliki harta berlimpah, pekerjaan yang mapan, jabatan yang tinggi dan tentunya memiliki nama baik di tengah komunitas masyarakat. Namun untuk mencapai hal tersebut, setiap orang memiliki cara yang tentunya dipengaruhi oleh motivasi yang ada pada dirinya.

Peribahasa mengatakan, “Banyak jalan menuju Rhoma”. Satu tujuan bisa memiliki banyak jalan. Itulah setidaknya yang bisa dipahami dari peribahasa tersebut. Ini adalah fakta di lapangan bahwa memang banyak ragam cara yang ditempuh oleh seseorang untuk mencapai tujuan hidup yang dicita-citakannya.

Minggu, 07 Juni 2020

Syarat Menjadi Murid


Syarat Menjadi Murid

Pembahasan ini bukan mengenai murid dalam arti seorang pencari ilmu yang duduk di bangku sekolah, melainkan murid yang sedang menempuh perjalanan runahi menuju hadhrah qudsiyah-Nya, Allah Swt. Seorang murid yang telah menyatakan diri untuk setia ikut bersama gurunya/mursyidnya.

Untuk menjadi seorang murid dalam perjalanan menuju kepada Allah Swt. seseorang mesti menata niatnya baik lahir maupun bathin. Menata niat penting artinya karena jika niatannya tidak benar, proses perjalanan menuju kepada Allah tidak aka nada gunanya. Seorang mesti mampu mengosongkan dirinya dari berbagai keinginan dirinya sehingga kehendaknya sirna dalam kehendak gurunya. Disebutkan dalam kitab Taqribul Ushul hal 228:

Kamis, 28 Mei 2020

Jebakan Spiritual

Jebakan Spiritual

Air Beriak Tanda tak Dalam, Air Tenang Menghanyutkan


Perjalanan mencari kesadaran kepada Allah Swt. bukan persoalan mudah. Banyak halangan dan rintangan yang mesti dihadapi dan diselesaikan. Karena itulah untuk menuju kepada wushul ilallah diperlukan guru spiritual yang membimbingnya agar perjalanan itu tidak terhenti di tengah jalan.

Di masyarakat umum ada pemahaman bahwa kelebihan/karomah yang dimiliki menunjukkan martabat kewaliannya. Ini merupakan pemahaman umum yang ada di tengah-tengah masyarakat. Padahal, tidak tentu demikian.

Sabtu, 18 April 2020

Ramdhan yang Berbeda


Ramadhan yang Berbeda

Ramadhan tahun ini menjadi ramadhan yang berbeda dari tahun sebelumnya, mengapa? Karena tahun ini Ramadhan disambut dengan situasi yang sama sekali berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Jika sebelumnya semenjak Rajab menyapa, semua orang sibuk mempersiapkan kehadirannya dengan berbagai kegiatan sosial keagamaan yang melibatkan pengerahan massa dalam jumlah yang banyak, sebaliknya penyambutan tahun ini caranya berbeda.

Ya, pasca ditemukannya kasus covid-19 dan persebarannya yang begitu massif, pemerintah mengambil kebijakan untuk menyelamatkan jutaan nyawa warganya dengan melarang berkerumunnya masa. Mengaca pada apa yang terjadi di negara-negara lain yang terimbas oleh covid-19, semisal Italia.

Sabtu, 28 Maret 2020

Wong Kuwi Wadahe Dewe-Dewe


Wong Kuwi Wadahe Dewe-Dewe

Judul artikel ini saya ambil saat saya sedang merelaksasi pikiran setelah merasa buntu pikiran setelah menyusun beberapa paragraf artikel. Sebagaimana saran ustadz Ngainun Naim, nikmati saja prosesnya, baca sambil ngemil, pun pula nulis sambil ngemil. Buntu pikiran biasa, dan itu artinya harus rehat sejenak, biar tidak spaneng. Saya sempatkan untuk mendengarkan hal yang mungkin ada manfaatnya dari akun youtube, dan alhamdulillah pengalaman ruhani seorang dari lampung saat di tengah-tengah area mujahadah kubro, dirawuhi Guru Ruhani-nya, Kanjeng Romo KH. Abdul Latief Madjied Ra.

Saya tidak hendak menkajinya secara mendalam atau pun hendak menceritakan apa yang disampaikan oleh yang bersangkutan. Jika berkenan mengunjungi akun youtubenya sebagai konfirmasi atas artikel yang saya tulis, saya tunjukkan linknya, yaitu https://www.youtube.com/watch?v=_6jIwZ1o5PQ. Silahkan bagi yang berkenan mengunjungi.

Rabu, 18 Maret 2020

Mujahadah Kubro 2020


Mujahadah Kubro 2020

Bulan Rajab menjadi salah satu bulan penting bagi umat Islam umumnya, dengan adanya peristiwa penting dalam sejarahnya yakni peristiwa isra’ mi’raj Nabi Muhammad Saw. Bagi pengamal shalawat wahidiyah, selain bulan di mana umat Islam memperingati peristiwa isra’ mi’raj, bulan Rajab juga menjadi bulan di mana mereka mengikuti event terbesar dalam rangkaian pengamalan shalawat wahidiyah, yakni mujahadah kubro.

Mujahadah kubro merupakan salah satu di antara rangkain penting dalam pengamalan shalawat wahidiyah. Para pengamal shalawat wahidiyah berkumpul di bumi lahirnya shalawat wahidiyah, yakni bumi Kedunglo. Di bumi Kedunglo ini, berdiri pondok pesantren besar yang didirikan oleh KH. Mohammad Ma’reof, Qs. Wa Ra. Di bumi ini juga, Allah Swt menakdirkan lahirnya shalawat wahidiyah dari putra kinasih pendiri pondok, Mbah KH. Abdoel Madjied Ma’roef, Qs. Wa Ra. Yang saat ini, dilanjutnya oleh putra kinasihnya, Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjied, Ra.

Minggu, 01 Maret 2020

Terkubur di Dalam Bumi Khumul


Terkubur di Dalam Bumi Khumul

Kebanyakan orang senang bila eksistensi dirinya diakui dan diketahui banyak orang. Merasa bangga dengan pujian dan sanjungan yang terucap dari tiap bibir yang bertemu dengannya. Bahkan tidak jarang, ada orang yang memaksakan dirinya agar lebih dikenal dan diakui ‘kehebatan’-nya padahal tidak satupun keistimewaan dan kehebatan itu melekat pada dirinya.

Seorang yang benar-benar hebat, dan memiliki keistimewaan umumnya justru hidup dalam kesederhanaan. Ia memilih untuk menyembunyikan apa yang dimilikinya agar tidak dikethui oleh orang lain, khawatir kalau-kalau kelebihan itu justru menjerumuskannya pada perilaku yang salah. Terjebak dalam bujuk rayu nafsu dan iblis yang kerap membuat orang tertipu pada ke-‘tenar’-an semu. Mereka lebih memilih mengubur dirinya dalam bumi ‘khumul’.

Sabtu, 29 Februari 2020

Jadikan Amalmu Hidup


Jadikan Amalmu Hidup

Setiap orang mendambakan kehidupannya berakhir dengan baik, husnul khatimah. Akhir kehidupan yang baik, tiada balasan baginya melainkan kehidupan kekal abadi penuh dengan kenikmatan sebagaimana yang dijanjikan oleh-Nya, Sang Pemilik Kehidupan.

Namun, dalam proses perjalanan hidup ini, seringkai anak Adam kurang memperhatikan asbab, yang dengannya ia bisa meraih husnul khatimah. Ia mendambakan surga, namun jalan menuju kepadanya tidak dilaluinya. Ia ingin dijauhkan dari api neraka yang menyala, namun setiap detik pekerjaan yang menggiringnya ke sana, dilakoninya.

Minggu, 23 Februari 2020

Jiwa Yang Terhijab


Jiwa Yang Terhijab

Banyak orang tertipu dengan gemerlapnya cahaya dunia yang terpancar melalui ciptaan-Nya. Keindahan ciptaan maya pada, berlimpahnya harta benda, serta cantik rupawan makhluk ciptaan-Nya, membuat mata hatinya tertutup dan hanya melihat pada apa yang semua belaka. Seolah tidak ada lagi tujuan hidup yang sesungguhnya melainkan dari apa yang nampak oleh pandangan mata itu.

Ya, kaum materialis, umumnya hanya melihat pada apa yang ada disekelilingnya. Mengukur segala sesuatu dari apa yang bermanfaat bagi fisiknya tanpa mau peduli akan esensi dan substansi pokok yang ada pada setiap apa yang diciptakan-Nya. Mereka mengira bahwa terbukanya berbagai keberuntungan materialis, wujudnya karomah hissiyyan, kauniyyan sebagai puncak kedekatannya pada Sang Pemilik Kehidupan, Allah Swt. Padahal, belum tentu semua itu menunjukkan kedekatan, bahkan boleh jadi hal itu justru tipuan dan jebakan yang semakin menutup jiwanya dari kebenaran Yang Sesungguhnya.

Sabtu, 08 Februari 2020

Pribadi Yang Bersinar

Pribadi Yang Bersinar

Perjalan spiritual menuju kepada Dzat Yang Maha Tunggal, Allah Swt. merupakan perjalanan panjang yang boleh jadi seseorang bisa sampai sebelum tutupnya usia, pun pula sebaliknya boleh jadi pejalan itu memejamkan mata sebelum sampai tujuannya. Menurut hemat saya,-sampainya pejalan pada tujuan atau tidak, merupakan kehendak-Nya, yang terpenting adalah upaya sungguh-sungguh para pejalan untuk sampai pada tujuan.

Sang pejalan spiritual mesti berjibaku untuk bisa sampai pada tujuan akhirnya dengan selalu mawas diri, melihat setiap perubahan yang terjadi dengan teliti. Karena, perjalanan itu pastinya penuh dinamika, adakalanya pasang, adakalanya surut. Saat gelombang pasang tiba, bagaimana ia menyikapinya, pun pula bagaimana penyikapannya saat surut datang menyapa.

Selasa, 04 Februari 2020

Rapat Koordinasi Awal Pembelajaran Madin 2020


Rapat Koordinasi Awal Pembelajaran Madin Semester Genap 2020
Foto Mudir Bersama Asatidz Himasal

Senin, 03 Februari 2020, UPT Pusat Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung mengadakan rapat koordinasi awal pembelajaran madin semester genap 2020. Hadir dalam kesempatan ini, Rektor IAIN Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., Mudir Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung, Dr. KH. Teguh, M.Ag., segenap murabbi, musyrifah serta seluruh asatidz Madin Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung.

Dalam kesempatan ini, Mudir Ma’had al-Jami’ah menyampaikan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua asatidz yang dengan penuh komitmen telah menyelesaikan pembelajaran di semester ganjil dengan baik. Namun demikian, tetap saja perlu dilakukan evaluasi agar semakin baik ke depannya, serta mampu meningkatkan kualitas pembelajarannya di masa mendatang.

Minggu, 26 Januari 2020

Akar Maksiat dan Taat


Akar Maksiat dan Taat

Perbuatan baik memiliki dampak positif bagi kehidupan seseorang, yakni terciptanya rasa tenang dan nyaman di hati. Sebaliknya, perbuatan buruk berdampak negatif yang berujung pada resah, dan gundah gulana. Perbuatan baik itu, bentuknya berupa ketaatan pada perintah Sang Khaliq, sementara keburukan itu bentuknya adalah perbuatan maksiat kepada-Nya.

Persoalannya, di dalam kehidupan ini banyak orang yang ingin meninggalkan perbuatan maksiat, namun seringkali ia mengalami kegagalan dalam upayanya tersebut, ia terjatuh bahkan lebih dalam lagi hingga kadang-kadang ia merasa berat untuk bangkit kembali. Inti persoalan ini sebenarnya kembali pada akar masalah yang belum diketahuinya, yakni akar dari perbuatan maksiat itu sendiri.

Senin, 20 Januari 2020

Wujud Yang Bercahaya


Wujud Yang Bercahaya

Tahukah anda, jka sebenarnya manusia merupakan wujud yang bercahaya? Atau, selama ini kita hanya menjalani apa yang mesti dijalani tanpa sesekali melihat dan menghayati serta mencoba untuk mengenali hakikat dari diri?

Masyhur di tengah para ulama, qaul yang mengatakan bahwa ‘Siapa yang mengenal dirinya, maka ia telah mengenal Tuhannya’. Sepele kelihatannya qaul ini, namun jika kita mau menggali, mencermati, serta melakukan analisa lebih mendalam, maka terdapat banyak rahasia di dalamnya, yang boleh jadi sampai kapanpun kita tidak mampu memecahkannya, hingga Ia sendiri yang memberitahukannya.

Minggu, 19 Januari 2020

Ikhlas


Ikhlas

Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya berjudul di balik mujahadah 40 hari. Di bagian akhir saya menulis bahwa mengenai keikhlasan saya akan menuliskannya pada artikel yang lain. Inilah artikel yang saya akan tuliskan itu sebagai kelanjutannya.

Kata ‘ikhlas’ bukan hal asing di telinga kita. Hampir-hampir kita selalu mendengarnya dalam setiap kesempatan. Namun, bagaimana sesungguhnya ikhlas itu? Cukupkah ia sekedar diucapkan melalui lisan, atau lebih dari itu bahwa ikhlas sesungguhnya merupakan hal sulit yang perlu dan harus diikhtiarkan dalam kehidupan ini.

Senin, 13 Januari 2020

Nafasmu Adalah Takdirmu


Nafasmu Adalah Takdirmu

Artikel ini bermula dari pernyataan Ibnu Athaillah dalam al-Hikamnya. Ia mengatakan, “Pada setiap nafas yang engkau hembuskan terdapat takdir/ketentuan Tuhan yang Dia selenggarakan pada saat itu juga”.

Pada setiap unit terkecil dalam hidup kita sesungguhnya ada ketentuan/takdir Allah yang turut menyertainya. Tidak satu makhlukpun di dunia ini yang bisa keluar dari ketentuan/takdir-Nya. Takdir itu telah ditetapkan-Nya, jauh sebelum makhluk tercipta di dunia ini.

Ini tidak berarti bahwa makhluk/manusia tidak memiliki peran sama sekali dalam hidu\pnya/majbur. Bukan itu yang diinginkan. Ya, benar memang segala sesuatu telah ditentukan oleh-Nya. Tetapi takdir-Nya ada yang bersifat mubram dan ada pula yang mu’allaq. Pada wilayah mu’allaq inilah manusia dituntut untuk memilih dan menentukan takdir-Nya sesuai dengan keinginannya.

Minggu, 12 Januari 2020

Kafir Di Dalam Ketaatan


Kafir Di Dalam Ketaatan

Artikel ini terisnpirasi dari kitab al-Hikam, “Sesiapa saja yang melihat wujud alam raya ini, tetapi tidak melihat Yang Maha Benar di sana, maka sesungguhnya dia belum mendapatkan cahaya, dan awan-awan jejak wujud-Nya masih menghijabnya, menghalanginya untuk melihat matahari pengetahuan tentang hakikat-Nya.”

Mutiara hikmah Ibnu Athaillah memiliki makna yang mendalam bagi siapa saja yang mau berpikir, tafakkur, merenungkan tentang kandungan isinya. Tuhan/Allah merupakan perbendaharaan yang terpendam, yang tidak seorang pun mengenal-Nya. Tetapi, Ia tidak selamanya ingin tetap berada dalam kerahasiaan-Nya. Dia ingin dikenal dan diketahui, karenanya Ia menciptakan makhluk dan segala bentuk ciptaan agar ia dikenal.

Sabtu, 04 Januari 2020

Slow Aja


Slow Aja

Saya memulai artikel ini dengan kata mutiara Syaikh Ibnu ‘Athaillah dalam kitab al-Hikam, “Buatlah dirimu santai, tak dirisaukan oleh urusan tadbir (bekerja/berusaha). Sebab apa yang sudah dikerjakan oleh orang lain, tak ada gunanya engkau mengerjakannya sendiri untuk dirimu”.

Kata mutiara Ibnu Athaillah ini membicarakan tentang tadbir, yakni istilah yang sering dihadapkan/dipertentangkan dengan tajrid dalam tradisi kaum sufi. Jika tajrid merupakan kondisi di mana seseorang telah disibukkan melulu dengan urusan ibadah tanpa perlu melakukan kerja karena semua telah tercukupi dan terjaminkan oleh kehendak-Nya, maka beda halnya dengan tadbir.

Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam

  Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam   اُلله أَكْبَرُ (×٣) اُلله أَكْبَرُ (×٣) اُلله اَكبَرُ (×٣) اُلله أَكْبَرُ كُلَّمَا...