Mujahadah Kubro 2020
Bulan Rajab menjadi salah satu bulan penting
bagi umat Islam umumnya, dengan adanya peristiwa penting dalam sejarahnya yakni
peristiwa isra’ mi’raj Nabi Muhammad Saw. Bagi pengamal shalawat wahidiyah,
selain bulan di mana umat Islam memperingati peristiwa isra’ mi’raj, bulan
Rajab juga menjadi bulan di mana mereka mengikuti event terbesar dalam
rangkaian pengamalan shalawat wahidiyah, yakni mujahadah kubro.
Mujahadah kubro merupakan salah satu di antara
rangkain penting dalam pengamalan shalawat wahidiyah. Para pengamal shalawat
wahidiyah berkumpul di bumi lahirnya shalawat wahidiyah, yakni bumi Kedunglo. Di
bumi Kedunglo ini, berdiri pondok pesantren besar yang didirikan oleh KH.
Mohammad Ma’reof, Qs. Wa Ra. Di bumi ini juga, Allah Swt menakdirkan lahirnya
shalawat wahidiyah dari putra kinasih pendiri pondok, Mbah KH. Abdoel Madjied
Ma’roef, Qs. Wa Ra. Yang saat ini, dilanjutnya oleh putra kinasihnya, Kanjeng
Romo KH. Abdul Latif Madjied, Ra.
Moment kubro diselanggarakan dua kali dalam
setahun, yakni pada bulan Muharram dan bulan Rajab. Mujahadah Rajab di tahun
2020 ini jatuh pada tanggal 12-15 Maret 2020. Para pengamal shalawat wahidiyah
hadir dari seluruh penjuru tanah air, bahkan para pengamal dari manca negara
pun turut serta hadir dalam event besar penuh barakah ini.
Sederhana saja, para pengamal shalawat
wahidiyah dari berbagai daerah ini, ingin mendapatkan siraman barakah secara langsung dari guru ruhani,
pembimbingnya serta sowan kepangkuan muallif shalawat wahidiyah. Di tengah
merebaknya wabah penyakit yang menggegerkan dunia, tetap saja mereka
menyempatkan waktu untuk hadir dalam mujahadah kubro ini.
Semakin tahun jumlah pengamal shalawat
wahidiyah kian bertambah. Hal ini bisa dilihat dari semakin padatnya area
mujahadah kubro dari waktu ke waktu. Area pondok pesantren Kedunglo
al-Munadhdharah tidak mampu menampung membludaknya jumalh pengamal tiap
tahunnya. Para pengamal yang hadir rela menempati ruas-ruas jalan, gang,
disekitar bandar, bantaran sungai berantas. Sepanjang jalan Bandar penuh hingga
perempatan lampu merah Bandar. Hal ini menunjukkan tingkat antusiasme para
pengamal dalam mengikuti mujahadah kubro.
Di arena mujahadah kubro ini, seluruh pengamal
shalawat wahidiyah munajat di hadapan Allah Swt. memohon ampun atas kesalahan
yang telah dilakukan, serta memohonkan kebaikan umat dan masyarakat jami’al ‘alamin
tanpa pandang bulu dan golongan. Di sini juga, seluruh pengamal shalawat
wahidiyah di bawah bimbingan Kanjeng Romo KH. Abdul Latif Madjied Ra., diajak
untuk sowan kepada Rasulullah Saw., memohon syafaat untuk kepentingan pribadi,
keluarga, tetangga, bangsa dan negara serta masyarakat jami’al alamin. Semua di
do’akan agar kembali sadar “Fafirru Ilallah”.
Semoga dengan diadakannya mujahadah kubro
tahun ini, Allah segera mengambil kembali makhluk-Nya yang ditakuti banyak
orang berupa ‘virus corona’. Virus yang menggegerkan banyak negara, sehingga
banyak orang yang panik.
Semoga di tengah kepanikan banyak orang, kita
tetap diberikan kesadaran, bahwa setiap apa yang terjadi di dunia ini merupakan
bagian dari takdir-Nya, yang tidak bisa kita hindari. Semoga kepanikan banyak
orang ini, tidak menjadikan kita ikut panik dan melupakan tugas kita sebagai
manusia beriman dalam meng-‘esa’-kan-Nya. Beliau menganjurkan untuk mujahadah
keamanan. Sebisa mungkin kita melaksanakan. Semoga segera diambil kembali
penyakit yang disebabkan virus corona ini. Amin.
Komentar
Posting Komentar