Masjid Sebagai Pusat Syi'ar Islam
![]() |
Hadirin Jama’ah
jum’ah yang dimuliakan Allah,
Mengawali
khuthbah jum’at kali ini, khatib mengajak diri pribadi khatib khususnya dan
jama’ah sekalian, marilah kita meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita
kehadirat Allah Swt. dengan sekuat mungkin menjalankan perintah-Nya dan
menjauhi semua larangan-Nya. Sungguh, dengan bekal ini dan taqwa kita akan
menjadi pribadi beruntung dalam menjalani kehidupan di dunia, lebih-lebih saat
menghadap-Nya kelak di Yaumil Qiyamah.
Jama’ah jum’ah
yang dimuliakan Allah,
Saat perintah hijrah ke Madinah diterima Allah Rasulullah, dan kemudian ia berangkat ke Madinah bersama dengan sahabat karibnya Abu Bakar Al-Shiddiq Ra. Sebelum sampai di Madinah, saat singgah di sebuah tempat empat kilometer dari Masjid Nabawi di Madinah, baginda nabi mendirikan sebuah masjid yang dipercaya sebagai masjid pertama yang didirikan oleh Baginda Nabi Muhammad Saw. masjid tersebut dikenal dengan nama Majid Quba. Sebuah masjid yang untuk pertama kalinya shalat berjamaah didirikan di dalamnya.
Jama’ah jum’ah
yang dimuliakan Allah,
Tentu kita
patut bertanya mengapa Rasulullah Saw. mendirikan masjid saat beliau singgah di
Quba? Sementara perjalanan hijrah belum sampai pada tujuannya.
Kalau kita berpikir
secara mendalam, hal ini menunjukkan nilai pentingnya masjid bagi perjuangan
dakwah Islam. Masjid merupakan pondasi bagi semakin kuatnya syi’ar islam,
karena ia didirikan dengan pondasi ketaqwaan. Allah Swt. berfirman:
لَمَسْجِدٌ
أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ فِيهِ
رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ (108)
Artinya: Sungguh,
masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama lebih berhak engkau
melaksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang gemar
membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang membersihkan diri. (Qs.
Al-Taubah (9); 108).
Masjid sejak
awal didirikan merupakan tempat yang menjadi simbol dari ketakwaan. Ia merupakan
tempat dimulainya cahaya kebenaran. Di dalamnya terdapat orang-orang yang
mencintai untuk membersihkan dirinya dari dosa-dosa, membersihkan diri dari
tipu daya nafsu yang cenderung menyesatkan. Dari masjid terlahir pribadi-pribadi
shalih dan shalihah yang karenanya syiar cahaya Allah akan memancar ke seluruh
penjuru dunia. Tidak berlebih, kiranya jika Rasulullah Saw. menyebut bahwa sebaik-baik
tempat adalah tempat yang di atasnya dibangun sebuah masjid. Rasulullah Saw.
bersabda:
عَنْ عَلِيِّ بْنِ يَزِيدَ عَنِ الْقَاسِمِ عَنْ
أَبِي أُمَامَةَ قَالَ كَانَ مِنْ أَشَدِّ النَّاسِ تَكْذِيبًا لِرَسُولِ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَكْثَرِهِمْ رَدًّا عَلَيْهِ الْيَهُودُ
فَسَأَلُوهُ أَيُّ الْبِقَاع شَرّ فَقَالَ حَتَّى أسأَل صَاحِبي جِبْرَائِيل فَجَاءَهُ
فَسَأَلَهُ فَقَالَ حَتَّى أَسْأَلَ رَبِّي قَالَ فَسَأَلَ رَبَّهُ
فَقَالَ شَرُّ الْبِقَاعِ أَسْوَاقُهَا وَخَيْرُ الْبِقَاعِ مساجدها
Artinya: Dari
Ali bin Abi Yazid dari Qasim dari Abi Umamah ia berkata, orang yang paling
mendustakan bagi rasulullah saw dan paling banyak menolak adalah orang Yahudi,
mereka bertanya kepadanya tempat apa yang paling buruk, ia (rasulullah saw)
menjawab sampai aku bertanya ke sahabatku Jibril. Kemudian ia (rasul)
mendatangi jibril dan bertanya (tentang hal tersebut), kemudian ia menjawab
sampai aku bertanya kepada Tuhanku. Kemudian rasulullah saw bersabda, kemudian
ia bertanya kepada Tuhannya. Kemudian ia berkata seburuk-buruk tempat adalah
pasar-pasarnya dan sebaik-baik tempat adalah masjid-masjidnya,
Jama’ah jum’ah
yang dimuliakan Allah,
Di era
Rasulullah Saw. masjid memiliki fungsi yang banyak, mulai dari urusan ubudiyah,
sampai pada urusan sengketa. Masjid menjadi tempat bagi semua orang untuk
menundukkan wajahnya, untuk mendirikan shalat berjama’ah. masjid juga menjadi
tempat bagi kaum muslim untuk mempersiapkan generasi penerus perjuangan di masa
mendatang. Masjid juga menjadi tempat menyusun strategi peperangan. Masjid juga
difungsikan untuk mengobati luka para pejuang islam saat peperangan. Masjid juga
difungsikan sebagai tempat untuk bermusyawarah, dan menyelesaikan sengketa dan
permasalahan yang terjadi diantara umat islam dan lain sebagainya.
Pendeknya,
masjid terbuka bagi siapa saja, tanpa terkecuali. Bahkan, di zaman Rasulullah
Saw. sebagian umat islam yang tidak memiliki rumah untuk tinggal, mereka
diizinkan tinggal di zawiyah-zawiyah masjid.
Jama’ah jum’ah
yang dimuliakan Allah,
Masjid merupakan
simbol keimanan. Orang yang memasuki masjid diperintahkan rasulullah agar semua
bersaksi tentang keimanannya. Rasulullah Saw. bersabda:
"إذا رأيتم الرجل يعتاد المسجد فاشهدوا
له بالإيمان" قال الله: {إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ} 3". رواه أحمد والترمذي والحاكم.
Artinya: “Ketika
engkau menyaksikan seorang yang membiasakan (sholat) di masjid maka bersaksilah
baginya dengan iman. Allah Swt. berfirman: Sesungguhnya hanyalah memakmurkan
masjid-masjid Allah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.” (HR. Ahmad,
Turmudzi, dan Hakim).
Beruntunglah
orang-orang yang senantiasa membiasakan dirinya ke masjid, baik untuk shalat,
mengikuti kegiatan-kegiatan dalam rangka memakmurkan masjid. Beruntunglah
orang-orang yang ditakdirkan memakmurkan masjid dan celakalah orang yang
menyebabkan kemakmuran masjid berkurang.
Di zaman
sekarang kita saksikan banyak masjid dibangun dan didirikan, namun tidak jarang
kita saksikan masjid kosong, sepi dari para jama’ah. Banyak masjid berdiri
dengan megah dan indah. Tapi tidak memiliki generasi. Sungguh kondisi yang
cukup memprihatinkan.
Maka, sudah seharusnya,
para mu’tamirin masjid mengubah orientasi dalam membangun masjid. Masjid jangan
menjadi menara gading yang hanya terbuka untuk segelintir orang. Sudah selayaknya
menyiapkan generasi yang tangguh untuk memastikan masjid bisa menjadi pusat
bagi terpancarnya cahaya Allah yang penuh dengan Rahman, dan Rahim. Maha Pengasih
dan Penyayang bagi semua alam.
Semoga kita
menjadi bagian dari orang-orang yang memakmurkan masjid. Semoga kita termasuk
orang yang disabdakan Nabi, saksikanlah bahwa dia beriman dan pada akhirnya
kita kembali kepada-Nya dengan husnul khatimah. Aamiin.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar