Jumat, 03 Oktober 2025

Masjid Sebagai Pusat Syi'ar Islam

 Masjid Sebagai Pusat Syi'ar Islam




Hadirin Jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah,

Mengawali khuthbah jum’at kali ini, khatib mengajak diri pribadi khatib khususnya dan jama’ah sekalian, marilah kita meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kehadirat Allah Swt. dengan sekuat mungkin menjalankan perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Sungguh, dengan bekal ini dan taqwa kita akan menjadi pribadi beruntung dalam menjalani kehidupan di dunia, lebih-lebih saat menghadap-Nya kelak di Yaumil Qiyamah.

Jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah,

Saat perintah hijrah ke Madinah diterima Allah Rasulullah, dan kemudian ia berangkat ke Madinah bersama dengan sahabat karibnya Abu Bakar Al-Shiddiq Ra. Sebelum sampai di Madinah, saat singgah di sebuah tempat empat kilometer dari Masjid Nabawi di Madinah, baginda nabi mendirikan sebuah masjid yang dipercaya sebagai masjid pertama yang didirikan oleh Baginda Nabi Muhammad Saw. masjid tersebut dikenal dengan nama Majid Quba. Sebuah masjid yang untuk pertama kalinya shalat berjamaah didirikan di dalamnya.

Jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah,

Tentu kita patut bertanya mengapa Rasulullah Saw. mendirikan masjid saat beliau singgah di Quba? Sementara perjalanan hijrah belum sampai pada tujuannya.

Kalau kita berpikir secara mendalam, hal ini menunjukkan nilai pentingnya masjid bagi perjuangan dakwah Islam. Masjid merupakan pondasi bagi semakin kuatnya syi’ar islam, karena ia didirikan dengan pondasi ketaqwaan. Allah Swt. berfirman:

 لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ (108)

Artinya: Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa sejak hari pertama lebih berhak engkau melaksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang gemar membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang membersihkan diri. (Qs. Al-Taubah (9); 108).

Masjid sejak awal didirikan merupakan tempat yang menjadi simbol dari ketakwaan. Ia merupakan tempat dimulainya cahaya kebenaran. Di dalamnya terdapat orang-orang yang mencintai untuk membersihkan dirinya dari dosa-dosa, membersihkan diri dari tipu daya nafsu yang cenderung menyesatkan. Dari masjid terlahir pribadi-pribadi shalih dan shalihah yang karenanya syiar cahaya Allah akan memancar ke seluruh penjuru dunia. Tidak berlebih, kiranya jika Rasulullah Saw. menyebut bahwa sebaik-baik tempat adalah tempat yang di atasnya dibangun sebuah masjid. Rasulullah Saw. bersabda:

عَنْ عَلِيِّ بْنِ يَزِيدَ عَنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ كَانَ مِنْ أَشَدِّ النَّاسِ تَكْذِيبًا لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَكْثَرِهِمْ رَدًّا عَلَيْهِ الْيَهُودُ فَسَأَلُوهُ أَيُّ الْبِقَاع شَرّ فَقَالَ حَتَّى أسأَل صَاحِبي جِبْرَائِيل فَجَاءَهُ فَسَأَلَهُ فَقَالَ حَتَّى أَسْأَلَ رَبِّي قَالَ فَسَأَلَ رَبَّهُ فَقَالَ شَرُّ الْبِقَاعِ أَسْوَاقُهَا وَخَيْرُ الْبِقَاعِ مساجدها

Artinya: Dari Ali bin Abi Yazid dari Qasim dari Abi Umamah ia berkata, orang yang paling mendustakan bagi rasulullah saw dan paling banyak menolak adalah orang Yahudi, mereka bertanya kepadanya tempat apa yang paling buruk, ia (rasulullah saw) menjawab sampai aku bertanya ke sahabatku Jibril. Kemudian ia (rasul) mendatangi jibril dan bertanya (tentang hal tersebut), kemudian ia menjawab sampai aku bertanya kepada Tuhanku. Kemudian rasulullah saw bersabda, kemudian ia bertanya kepada Tuhannya. Kemudian ia berkata seburuk-buruk tempat adalah pasar-pasarnya dan sebaik-baik tempat adalah masjid-masjidnya,

Jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah,

Di era Rasulullah Saw. masjid memiliki fungsi yang banyak, mulai dari urusan ubudiyah, sampai pada urusan sengketa. Masjid menjadi tempat bagi semua orang untuk menundukkan wajahnya, untuk mendirikan shalat berjama’ah. masjid juga menjadi tempat bagi kaum muslim untuk mempersiapkan generasi penerus perjuangan di masa mendatang. Masjid juga menjadi tempat menyusun strategi peperangan. Masjid juga difungsikan untuk mengobati luka para pejuang islam saat peperangan. Masjid juga difungsikan sebagai tempat untuk bermusyawarah, dan menyelesaikan sengketa dan permasalahan yang terjadi diantara umat islam dan lain sebagainya.

Pendeknya, masjid terbuka bagi siapa saja, tanpa terkecuali. Bahkan, di zaman Rasulullah Saw. sebagian umat islam yang tidak memiliki rumah untuk tinggal, mereka diizinkan tinggal di zawiyah-zawiyah masjid.

Jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah,

Masjid merupakan simbol keimanan. Orang yang memasuki masjid diperintahkan rasulullah agar semua bersaksi tentang keimanannya. Rasulullah Saw. bersabda:

"إذا رأيتم الرجل يعتاد المسجد فاشهدوا له بالإيمان" قال الله: {إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَاجِدَ اللَّهِ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ} 3". رواه أحمد والترمذي والحاكم.

 

Artinya: “Ketika engkau menyaksikan seorang yang membiasakan (sholat) di masjid maka bersaksilah baginya dengan iman. Allah Swt. berfirman: Sesungguhnya hanyalah memakmurkan masjid-masjid Allah orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.” (HR. Ahmad, Turmudzi, dan Hakim).

Beruntunglah orang-orang yang senantiasa membiasakan dirinya ke masjid, baik untuk shalat, mengikuti kegiatan-kegiatan dalam rangka memakmurkan masjid. Beruntunglah orang-orang yang ditakdirkan memakmurkan masjid dan celakalah orang yang menyebabkan kemakmuran masjid berkurang.

Di zaman sekarang kita saksikan banyak masjid dibangun dan didirikan, namun tidak jarang kita saksikan masjid kosong, sepi dari para jama’ah. Banyak masjid berdiri dengan megah dan indah. Tapi tidak memiliki generasi. Sungguh kondisi yang cukup memprihatinkan.

Maka, sudah seharusnya, para mu’tamirin masjid mengubah orientasi dalam membangun masjid. Masjid jangan menjadi menara gading yang hanya terbuka untuk segelintir orang. Sudah selayaknya menyiapkan generasi yang tangguh untuk memastikan masjid bisa menjadi pusat bagi terpancarnya cahaya Allah yang penuh dengan Rahman, dan Rahim. Maha Pengasih dan Penyayang bagi semua alam.

Semoga kita menjadi bagian dari orang-orang yang memakmurkan masjid. Semoga kita termasuk orang yang disabdakan Nabi, saksikanlah bahwa dia beriman dan pada akhirnya kita kembali kepada-Nya dengan husnul khatimah. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Masjid Sebagai Pusat Syi'ar Islam

 Masjid Sebagai Pusat Syi'ar Islam Hadirin Jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah, Mengawali khuthbah jum’at kali ini, khatib mengajak d...