Selasa, 31 Maret 2015

Buka’



Buka’ dalam bahasa Indonesia diartikan dengan menangis. Menangis adalah sebuah kondisi dimana seseorang tidak mampu untuk menahan air mata yang keluar membasahi pipi. Tangisan berasal dari dorongan kejiwaan seseorang.
Tangis bisa terjadi ketika seseorang mengalami guncangan kesedihan yang berlebihan tetapi tangis juga bisa muncul sebagai ungkapan kebahagiaan yang tiada tara. Tidak jarang kita jumpai orang – orang yang menangis disaat kabar buruk datang dari keluarga atau karib kerabatnya. Pun pula kita sering melihat ada orang yang menangis karena kebahagiaan disebabkan ia bertemu dengan seseorang yang disayangi yang sekian lama tidak dijumpai. Tangis semacam ini akan pecah tanpa mengenal tempat karena ia merupakan dorongan luapan emosi dari jiwa seseorang.
Anak yang masih kecil yang belum tahu apa – apa sama sekali juga sering menangis. Tetapi tentunya tangisan bayi tidaklah sama dengan tangis orang yang sudah dewasa. Dorongan tangis dalam diri seorang bayi adalah insting. Dalam kondisi tertentu bayi akan menangis seperti lapar, dahaga, marah, dan sebagainya.
Terlepas dari setiap dorongan yang melatar belakangi seseorang menangis, menangis memiliki manfaat yang luar biasa. Dengan menangis emosi yang terpendam didalam hati akan keluar dengan sendirinya sehingga beban kehidupan akan berkurang karenanya. Seringkali mungkin kita mengalami disaat – saat sulit dalam kehidupan ini kita menumpahkan air mata kita karena luapan emosi yang terpendam. Setelah kita menangis maka hati kita menjadi sedikit lega karenanya. Itulah sebagian diantara manfaat menangis.
Dalam kasus lain tangis adalah tradisi dari anbiya’ dan mursalin. Tangisan ini adalah dorongan dari rasa khauf dan syauq kepada Allah pemilik semesta alam. Para kekasih Allah seringkali menghabiskan waktu mereka dimalam hari dengan munajat kepadaNya sambil meneteskan air mata. Banyak kisah menyebutkan bahwa para anbiya’ wal mursalin auliya’ shalihin meneteskan air mata karena takut dan syauq “rindu” kepada Allah. Bahkan didalam alqur’an disebutkan bahwa satu tanda seseorang beriman kepada Allah adalah ketika dibacakan kepada mereka ayat – ayat Allah Yang Maha Rahman maka mereka tersungkur sambil bersujud dan menagis.
Mudah – mudahan Allah selalu menunjuki jalan kita, sehingga kita mampu menjadi hamba Allah yang sejati.  Dan semoga sewaktu – waktu Allah memanggil kita untuk menghadapNya kita menghadapNya dengan hati yang selamat dan diberi husnul khatimah. Amin

Hidup Itu Sejarah




Pada hakikatnya setiap manusia menorehkan sejarah di setiap tindakan yang ia lakukan. Perilaku baik secara otomatis menorehkan sejarah baik dalam kehidupan pun pula sebaliknya.
Sejarah adalah peristiwa yang terjadi di masa lalu yang bisa dibuktikan. Dalam kehidupan ini tak jarang kita belajar dari kejadian dimasa lalu. Kegagalan dimasa lalu seringkali menjadi pelajaran bagi seseorang untuk bangkit dan keluar dari keterpurukan untuk meraih kesuksesan. Kebangkitan dari keterpurukan ini pada hakikatnya adalah hasil dari belajar dari kesalahan yang terjadi dimasa lalu. Dengan demikian ia akan selalu  berhati – hati dalam mengambil langkah agar tidak jatuh lagi dan mengalami kegagalan.
Tidak semua orang mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian. Itulah sebabnya tidak jarang kita jumpai orang yang selalu berbuat sesuka hatinya tanpa dia mau mengoreksi diri terhadap apa yang pernah ia alami selama hidupnya. Kehidupannya selalu dipenuhi dengan sikap arogan yang tidak bisa dikendalikan. Mereka tidak menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu akan menjadi perhatian dari masyarakat disekelilingnya.
Senyampang kita hidup dan diberi kesempatan oleh Tuhan seyogyanya kita manfaatkan dengan sebaik – baiknya. Menebar senyum, semangat dan manfaat bagi masyarakat disekeliling kita. Sebaik – baik manusia adalah yang memberi manfaat bagi manusia lainnya. Jangan berharap apa yang diberikan orang lain kepada kita, tetpi pikirkanlah apa yang bisa kita berikan kepada orang lain. Semoga hidup kita berkah dan kita bisa meninggalkan sejarah yang baik untuk anak cucu kita. Amin…

Selasa, 17 Maret 2015

Tengadahkan Tanganmu

Terkadang kita menghadapi hal - hal yang membuat hidup kita seolah jenuh dan tidak bergairah. Suasana ini membat kita seolah kehilangan kendali dalam kehidupan. Dalam keadaan seperti ini hanyalah Allah yang bisa menunjukkan jalan. Tengadahkan tanganmu ke atas, bermohonlah kepadaNya agar engkau selalu ada dalam naunganNya. Dialah Yang Maha Segala - Galanya. Ia ada di atas semuanya.
Setiap do'a yang kita panjatkan akan didengar olehNya. Dimanapun kita berada Ia akan selalu menolong kita selama kita mau merendahkan diri di hadapanNYa.