Jumat, 10 April 2015

Syirik



Syirik adalah perbuatan menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang melakukan perbuatan syirik disebut dengan musyrik. Syirik adalah perbuatan yang paling dibenci Allah dan dosa besar yang tidak akan diampuni Allah.
Didalam al qur’an terdapat banyak ayat yang menjelaskan dosa syirik. Dalam surat an nisa’ ayat 48, Allah SWT berfirman yang artinya; “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni apabila Ia disekutukan dan akan mengampuni dosa lainnya bagi orang yang Ia kehendaki. Barang siapa yang menyekutukan Allah maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (Q.S. An Nisa’;48).
Ayat diatas secara tegas menerangkan bahwa Allah akan mengampuni dosa selain syirik bagi yang Ia kehendaki dan Ia tidak akan mengampuni dosa yang diakibatkan karena perbuatan syirik kepadaNya. Oleh karena itu setiap orang beriman wajib untuk membersihkan setiap amal perbuatan mereka dari dosa syirik agar amal mereka diterima Allah.
Pada dasarnya membebaskan manusia dari belenggu syirik adalah perjuangan anbiya’ mursalin dan auliya’ kekasih Allah. Perjuangan ini adalah perjuangan suci yang akan menyelamatkan umat manusia baik di dunia maupun diakhirat. Hal ini disebabkan karena setiap amal perbuatan yang masih terdapat unsur syirik didalamnya tidak akan diterima Allah dan hanya menimbulkan kesia – siaan belaka. Didalam surat al An’am; 88, Allah SWT berfirman yang artinya; “Dan sekiranya mereka berbuat syirik, maka niscaya menjadi sia – sia apa yang telah mereka amalkan (kerjakan).”(Q.S. Al An’am;88)
Berdasarkan ayat diatas maka sudah seharusnya setiap umat islam untuk berusaha menyelamatkan diri mereka dari belenggu syirik agar apa yang mereka kerjakan tidak sia – sia. Memurnikan amal perbuatan semata karena Allah bukanlah hal mudah. Usaha terus menerus dan berkesinambungan harus diupayakan agar tercapai amal murni tanpa tercampur oleh unsur didalamnya.
Ulama’ membagi syirik ini menjadi dua bagian yaitu syirik khafi dan syirik jali. Syirik khafi adalah syirik yang bersifat samar. Artinya syirik ini tidak tampak secara kasat mata. Hal ini disebabkan karena perbuatan syirik ini bercampur dengan perbuatan yang lain yang tidak dianggap syirik secara dhahir. Misalnya makan dan minum. Makan dan minum bisa bernilai syirik ketika disaat minum hati kita merasa yakin bahwa makanan dan air itulah yang menyebabkan kita kenyang dan segar tanpa menyandarkan semua itu kepada Allah. Seperti halnya orang shalat apabila didalam shalat masih terdapat rasa bahwa kita bisa melakukan shalat maka itu artinya masih ada unsur syirik karena kita merasa bisa melakukan shalat. Syirik seperti ini sulit untuk bisa dikenali oleh kebanyakan orang. Oleh karenanya belajar tentang berbagai penyakit hati sangat diperlukan oleh setiap muslim. Didalam al qur’an Allah berfirman yang artinya; “Dan kebanyakan manusia tidak beriman kepada Allah melainkan mereka mensekutukanNya.” (Q.S. Yusuf;106).
Syirik yang kedua adalah syirik jali. Syirik jali adalah syirik yang tampak nyata. Perbuatan syirik ini bisa dan mudah diketahui oleh setiap muslim. Contohnya adalah menyembah batu, berhala, bintang, rembulan, matahari dsb. Syirik semacam ini sangat mudah dan bisa dikenali oleh siapapun. Maka yang sudah seharusnya menjadi perhatian utama adalah syirik khafi karena syirik ini bersifat halus dan sulit dikenali. Mudah – mudahan Allah menyelamatkan kita semua dari belenggu musyrik. Amin…

Rabu, 08 April 2015

Wujud Pangeran



Selepas menyampaikan kuliah pagi ini seorang mahasiswa mengirimkan pesan singkat lewat sms. Mahasiswa ini adalah seorang yang sudah berulangkali mengikuti mata kuliah yang sama tetapi tak kunjung lulus. Saat saya Tanya dia mengaku sudah semester sepuluh tentunya dengan segudang pengalaman yang ia miliki selama menjadi mahasiswa di kampus itu.
Pesan singkat itu bertajuk pertanyaan yang isinya, “Pak bagaimana wujud pangeran?”. Saat pertama kali saya buka pesan itu saya tidak tahu kalau itu adalah nomer mahasiswa tersebut . oleh karenanya saya balik bertanya; “sinten?”. Setelah dia memberi tahu identitasnya maka saya bilang, “temui saya”.  Yang anehnya setelah jawaban saya berikan, eee… mahasiswa ini langsung menjawab, “maaf saya mau pulang pak, bapak tadi kan menjelaskan soal keTuhanan, maka saya Tanya tentang wujud pengeran, jawab saja lewat sms, kalau tidak bisa jawab saja minggu depan.” Saya jadi berpikir wah hebatnya mahasiswa ini. Perasaan dalam kelas saya tidak menyentuh penjelasan tentang keTuhanan tetapi tentang pemanfaatan waktu dalam kehidupan karena berkaitan tentang hadis memanfaatkan 5 perkara sebelum datangnya 5 yang lain. Apakah pemikiran mahasiswa ini sudah melampaui ruang dan waktu sehingga ia bertanya tentang hal yang semestinya tidak perlu dipertanyakan?
Terlepas dari semua itu, pertanyaan ini terlanjur sudah diucapkan dan menjadi sebuah hal yang berkeliaran dalam alam pikiran ini. Terkadang untuk meyakini tentang wujud sesuatu kita tidak perlu tahu bagaimana wujud dari sesuatu. Bahkan terkadang akal kita yang serba terbatas ini tidak mampu menjangkau sesuatu yang ada disekeliling kita apalagi untuk merambah ke wilayah  keTuhanan yang bersifat transenden. Mana mungkin akal yang terbatas dapat memahami Dzat Yang Tak Terbatas. Itulah sebabnya mengapa para ulama’ salafus shalih sering mengatakan: “Berpikirlah tentang makhluk (ciptaan) Allah dan janganlah berpikir tentang dzat Allah.” Seberapapun kecerdasan akal yang kita miliki maka kita tidak akan mampu untuk mengungkap dzat Allah.
Menggambarkan wujud pangeran bagi manusia adalah hal yang mustahil yang tak mungkin bisa dilakukan. Pangeran (Tuhan; Allah) tidak sama dengan yang lainnYa. Ia berbeda dengan makhluk, maka makhluk tidak akan sanggup untuk menggambarkan wujudnya. Allahu A’lam….

Selasa, 07 April 2015

KEKUATAN DIBALIK KETENANGAN



Puncak dari kekuatan adalah kemampuan untuk menguasai diri sehingga tampak selalu tenang dalam setiap saat. Tenang adalah kondisi hati yang muncul akibat kematangan dalam menghadapi dan mensikapi sebuah keadaan. Tenang bisa dimiliki seseorang ketika ia terbiasa berfikir secara sistematis dan tidak terburu – buru.
Salah satu sifat yang diberikan Tuhan kepada manusia adalah sifat terburu – buru. Banyak orang sering berkeinginan untuk mendapatkan sesuatu secara spontan tanpa adanya proses terdahulu. Keadaan ini memunculkan fenomena dimasyarakat dengan munculnya produk makanan instan. Padahal bila dilakukan tinjauan dan penelitian secara mendalam banyak sekali produk instan atau hamper semuanya berujung pada bahaya kesehatan.
Demikian halnya dengan sifat terburu – buru yang dimiliki oleh manusia. Sifat ini sangat berbahaya karena menyebabkan seseorang tidak lagi berfikir secara sistematis, akibatnya keputusan yang diambil pun sering berujung pada keputusan yang dipaksakan padahal masih ada alternative pilihan yang lebih baik.
Ketika berhadapan dengan kondisi apapun dalam kehidupannya, sudah seharusnya seseorang berlaku tenang. Ketenangan akan membawa seseorang pada pengambilan keputusan dan sikap yang benar. Dalam ‘tenang’ terdapat kekuatan yang menyelamatkan manusia dalam setiap tindakannya. Jadi berlakulah tenang, karena tenang adalah kekuatan terbesar anda dalam meraih kesuksesan dimasa yang akan datang. Wallahu a’lam….

HUJAN BARAKAH



Hujan adalah salah satu peristiwa alam yang merupakan wujud kasih sayang Tuhan kepada umat manusia. Bayangkan saja seandainya Tuhan tidak menurunkan hujan dari langit, mungkin dunia ini akan dilanda kekeringan yang berujung pada punahnya kehidupan dimuka bumi ini.
Air hujan yang diturunkan ke bumi ini sebenarnya sudah sesuai dengan tingkat kemampuan bumi untuk menyerapnya. Semua itu sudah diatur dan direncanakan dengan baik olehNya karena Dia adalah sebaik – baik pembuat rencana.
Namun pada kenyataannya tidak jarang kita jumpai beberapa daerah yang sering dilanda banjir karena tanah tidak lagi mampu untuk menampung turunnya air hujan. Hal ini bukanlah karena keslahan Tuhan. Ini tidak luput dari kesalahan manusia yang tidak memperhatikan kondisi alam lingkungan dimana ia tinggal. Banyak orang membuang sampah tidak pada tempat yang semestinya sehingga menyumbat aliran air yang semestinya lancar. Sampah – sampah banyak kita jumpai di sungai – sungai tempat aliran air. Inilah yang kemudian menyebabkan air hujan yang merupakan anugerah besar Tuhan berubah menjadi malapetaka dan bencana. Jika hal ini terjadi siapa yang harus disalahkan?
Air memang hal urgen yang tidak bisa dipisahkan ddari kehidupan makhluk hidup. Manusia, hewan dan tumbuhan memimiliki ketergantungan terhadap keberadaan air. Hujan yang merupakan sarana Tuhan untuk menghidupkan bumi adalah hal yang ditunggu – tunggu oleh sebagian besar umat manusia dan makhluk hidup didunia.
Hari ini hujan yang kita nantikan mengguyur membasahi bumi dengan derasnya. Cuaca yang tadinya sangat panas kini berubah menjadi sejuk dan bahkan dingin. Seiring dengan itu otak yang telah penat dan terasa panas karena padatnya aktifitas seharian ini berubah menjadi dingin meski kejenuhan masih terasa tersisa. Paling tidak sedikit berkurang dengan turunnya hujan kali ini.
Mudah – mudahan hujan yang turun hari ini adalah hujan barakah. Hujan yang akan membawa umat manusia menuju kebahagiaan yang nyata. Kebahagiaan yang abadi didunia dan akhirat. Mudah – mudahan semua umat manusia selalu mendapat keberkahan dari turunnya hujan disiang ini, pun pula makhluk lainnya.
Amin…

STOP MENGELUH



Saat bangun pagi hari kita sering lupa berdo’a bangun pagi padahal bangun pagi adalah salah satu nikmat Allah yang harus disyukuri. Banyak orang yang berharap akan bangun diesok hari namun sering pula mereka tidak bangun dari tidurnya karena malaikat maut telah lebih dahulu menjemputnya.
Nikmat Allah yang diberikan kepada kita manusia tak terhitung jumlahnya, bahkan kalau kita mau menghitung nikmat itu maka kita tidak akan mampu untuk menghitungnya. Maka nikmat Allah yang mana lagi yang akan kita kufuri dan ingkari???
Seringkali kita mengeluh terhadap nasib kita yang tidak segera berubah “menjadi orang kaya” dalam hidup ini. Kita sering protes kepada Allah bahkan dengan kata: “apa salah saya Tuhan?”. Tanpa kita sadari kata ini telah membawa kita pada puncak kekufuran karena merasa tidak punya kesalahan.
Betapa banyak nikmat Allah yang kita ingkari dalam hidup ini. Allah berikan mata agar dengan mata itu kita bisa menggunakan untuk melihat dengan baik dan benar seluruh tanda kekuasaanNya, namun berapa sering kita kufur atas nikmat itu. Allah berikan fisik sempurna, badan yang sehat namun sering dalam kondisi seperti itu kita mengeluh kepadaNya. Tidakkah ada sedikit rasa malu yang tersisa dalam diri kita saat kita mengadu dalam munajat kepadaNya? Pernahkah kita meneteskan air mata atas semua dosa dan kekufuran kita dalam hidup ini? Ataukah justru kita merasa bangga atas semua itu?
Nikmat Tuhan yang mana lagikah yang kamu kufurkan? Itulah firman Allah dalam al qur’an sebagai sebuah wujud peringatan terhadap umat manusia. Dari tiada kemudian di wujudkan, dari kecil menjadi dewasa dari telanjang menjadi berpakaian, dari bodoh menjadi pintar, bukaknkah itu semua nikmat yang tiada tara???.
Senyampang Allah masih memberikan waktu kepada kita untuk bernafas, marilah kita berusaha untuk menyadari akan semua nikmat yang telah Ia berikan. Mari kita berusaha untuk selalu bersyukur atas segala nikmat yang diberikan dan mari kita jauhkan diri dari sifat mengeluh, karena mengeluh adalah awal dari kehancuran. Allahummahdini wa qaumii fainnanaa jaahiluuna…. Amin

Senin, 06 April 2015

POSITIF THINKING

seringkali dalam kehidupan kita dihadapkan dengan berbagai persoalan. terkadang kita merasa buntu jalan ketika kita kesulitan untuk menemukan jalan keluar akibat tertutupnya satu pintu menurut kita.
ketika Allah menutup satu pintu maka Allah telah membuka pintu yang lain untuk kita. hanya saja mungkin kita belum tahu karena kita belum mencari dan menemukannya. untuk menemukan hal itu diperlukan upaya dan kerja keras. jangan merasa kecil hati disaat kita belum menemukannya. berpikirlah positif dan teruslah melangkah. lakukan apa yang kita bisa, tekuni dan nikmati maka pintu itu akan terbuka dengan sendirinya. jangan mudah berpindah dari satu profesi ke profesi yang lain. karena boleh jadi kegagalanmu itu adalah tangga pertama kesuksesanmu yang harus kau lalui.
berpikirlah positif terhadap Allah karena Allah akan selalu menyesuaikan terhadap prasangka kita. jika kita berprasangka baik, maka Allah akan berbuat baik kepada kita pun pula sebaliknya