Jumat, 27 Mei 2022

Falaulaa Rabbii

 

Falaulaa Rabbii



Menyelami dunia tasawuf seakan menyelami lautan tak bertepi. Semakin mendalami semakin terasa bahwa seolah tidak ada batas yang membatasinya, sehingga sampai kapanpun seorang mendalaminya semakin ia merasa kurang, demikian seterusnya. Pantas saja para ilmuan muslim pada umumnya menjadikan tasawuf sebagai puncak dari capaian pengembaraan intelektualnya.

Tasawuf sarat dengan nuansa spiritual. Ia menghadirkan perspektif tersendiri dalam melihat dan memandang kebenaran. Kebenaran tidak sekadar diukur dengan teori yang tersusun dari apa yang ditangkap oleh panca indera maupun argumentasi yang dibangun berdasarkan daya akal dalam bentuk penalaran dan logika. Lebih dari itu, kebenaran itu mesti dirasakan dalam relung “sanubari” yang paling dalam, kemudian terejawantahkan dalam bentuk perbuatan. Barangkali inilah pemahaman dari hadis, “Watsamratul iiman al-a’maal al-shaalihah”, buah dari iman adalah amal-amal shalih.

Oleh karena tasawuf lebih kental dengan nuansa spiritualnya, seringkali ungkapan-ungkapan sufi di satu tahapan pencapaiannya ditafsirkan para pengkajinya dengan beragam penafsiran. Tidak jarang juga penafsiran tersebut menimbulkan semacam “kegaduhan” akibat sudut pandang yang digunakan berbeda dengan ruang dimana ungkapan itu “terlahirkan”. Sebut saja beberapa ungkapan yang “nyleneh” seperti, “Anaa bahrun laa saahila lah, Innanii Anallaahu Laa Ilaaha Illa Anaa, Subhaanii Subhaanii,” dan istilah-istilah lainnya.

Rabu, 25 Mei 2022

Ba'da Al-Ta'ab

 

Ba’da Al-Ta’ab



Setiap pencapaian membutuhkan proses yang mesti dijalani dengan baik. Seberapa tingkat pencapaian tersebut, ditentukan oleh seberapa tingkat keseriusan, serta focus untuk mencapainya. Itulah mengapa dalam peribahasa Arab populer sebuah ungkapan, “Wamaa Al-Ladzdzatu Illa Ba’da Al-Ta’abi”, tidak ada kenikmatan kecuali setelah adanya kepayahan.

Peribahasa ini mengajarkan sebuah proses yang mesti dilakoni dengan serius. Tidak ada satu pencapaian yang diperoleh secara “ujug-ujug”. Siapa yang tetap focus pada target dan tujuan yang diharapkan, ia akan sampai pada tujuan tersebut, tepat pada waktunya.

Kamis, 19 Mei 2022

Menilik Kualitas Iman dan Islam

 

Menilik Kualitas Iman dan Islam

Seri Khutbah Jum’at



الحمد لله الذي جعلنا من العائدين والفائزين وأطال بقائنا فى شهر مبارك يسمى به شوال. أشهد أن لا إله إلا الله الملك الحق المبين وأشهد أن سيدنا محمدا سيادة المخلوقين. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد أشرف الخلق أجمعين وعلى أله وأصحابه وتابعين به أجمعين. أما بعد فيا أيها الناس اتقواالله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون.

Hadirin jamaah jum’ah yang dimuliakan Allah,

Marilah pada kesempatan mulia penuh barakah ini, kita tingkatkan rasa iman dan taqwa kepada-Nya, dengan sekuat tenanga, melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Dengan bekal iman dan taqwa inilah, kita akan menjadi orang yang beruntung kelak di hari kiamat.

Hadirin jamaah jum’ah yang dimuliakan Allah,

Masih di suasana bulan Syawal, tentunya tidak ada kegembiraan melebihi mereka yang mau menjalankan puasa di bulan Ramadhan, dipanjangkan usianya hingga bertemu ‘Idil Mubaarak, dan dikembalikan kepada kesucian, sehingga menjadi seorang yang “fithrah”, suci, laksana bayi yang dilahirkan dari rahim ibunya tanpa noda dosa.

Rabu, 18 Mei 2022

Keluasan Rahmat Allah

 

Keluasan Rahmat Allah



Islam datang sebagai rahmat bagi semua penghuni alam, yakni sesuatu selain-Nya. Rahmat ini tentunya tidak terbatas pada makhluk bernama manusia. Lebih dari itu, rahmat ini berlaku bagi semua makhluk, baik binatang, tumbuhan, bangsa jin, manusia dan selainnya. Dari semua makhluk ciptaan tersebut, agaknya “manusia” lah yang memiliki kedudukan paling istimewa, bahkan Al-Qur’an menyebutnya sebagai, Ahsani Al-Taqwiim, sebaik-baiknya bentuk.

Sebagai makhluk terbaik, tentu manusia juga dibekali dengan “potensi” yang lebih dari yang lain. Dari sisi fisiknya, manusia memiliki rupa yang “elok”. Ia juga dibekali dengan akal, pikiran dan hati yang dengannya, manusia berpotensi menjadi “khalifah di bumi”. Meski dibekali dengan berbagai potensi yang istimewa, ada sebagian orang yang bersyukur, sehingga memanfaatkan semua potensi tersebut dengan baik, sesuai dengan kehendak-Nya, namun sebagian lainnya, justru menggunakan potensi tersebut sekadar memburu “kesenangan sesaat”. Akibatnya, ia terjerumus pada berbagai bentuk kemaksiatan yang menjerumuskannya pada lembah penyesalan.

Selasa, 17 Mei 2022

Al-Islaam Ya’luu Walaa Yu’laa

 

Al-Islaam Ya’luu Walaa Yu’laa



Agama Islam pertama kali datang di Makkah, setelah Rasulullah saw resmi diangkat sebagai nabi dan Rasul. Hal ini ditandai dengan wahyu yang diturunkan kepadanya sekaligus perintah Allah swt agar memberikan peringatan dan menyeru penduduk Makkah untuk kembali pada jalan kebenaran, yakni kembali mengesakan Allah swt sebagai satu-satunya Rab yang wajib disembah. Disamping itu, risalah ini juga menuntut adanya kesetaraan antara sesama manusia baik di dalam kehidupan sosial, hukum terlebih di hadapan Allah swt. Satu-satunya patokan yang dijadikan sebagai “tolok ukur” kemuliaan adalah tingkat “ketaqwaan”.

Namun, kemunculan Islam sebagai agama yang dianggap sebagai “agama baru” oleh masyarakat Arab ditambah dengan semangat “kesetaraan” yang diusungnya, tentu membuat orang-orang yang telah menduduki titik “nyaman” dalam kehidupannya, baik secara adat, system, dan sebagainya merasa risih, bahkan menolak. Penolakan tersebut, tidak saja dalam bentuk “pemikiran”. Lebih dari itu, umat Islam periode awal, dicemooh, dikucilkan, bahkan mengalami penindasan baik secara psikis, maupun fisik. Bahkan sebagian diantaranya gugur sebagai “syahid” untuk mempertahankan “keyakinan” yang dimilikinya.

Kamis, 12 Mei 2022

Surplus/Defisit Kebahagiaan?

 

Surplus/Defisit Kebahagiaan?

Refleksi Idul Fithri Melalui Canda Tawa Sufi



Rabu, 11 Mei 2022, UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung mengadakan halal bihalal dalam rangka peringatan Idul Fithri 1443 H. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Gedung Arif Mustaqim. Hadir dalam kegiatan ini, seluruh civitas akademika dan karyawan di lingkup UIN Sayyid Ali Rahmatullah.

Pada halal bihalal ini, Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. berhalangan hadir. Saat ini beliau masih harus menjalani recovery kesehatan. Oleh karena itu, beliau tidak bisa turut serta di tengah-tengah sivitas akademika, meskipun begitu, beliau masih menyempatkan untuk memberi sambutan dalam acara tahunan yang selama dua tahun vacuum karena pandemic covid-19.

Senin, 09 Mei 2022

‘Idul Fithri; Sekadar Refleksi di Hari Kemenangan

 

‘Idul Fithri; Sekadar Refleksi di Hari Kemenangan

Catatan Silaturim di Dalem Mudir Ma’had Al-Jami’ah Dr. KH. Teguh, M.Ag.



Setelah sebulan lamanya umat muslim di seluruh belahan dunia menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, tiba saatnya mereka memasuki hari fitri, hari yang ditunggu-tunggu, yakni ‘Idul Fithri. ‘Idul Fithri tahun ini jatuh pada Senin, 2 Mei 2022 M, bertepatan dengan 1 Syawal 1443 H. Hari dimana seluruh umat muslim di berbagai penjuru dunia merasakan kebahagiaan, setelah sebulan lamanya mereka menahan diri dari lapar, dahaga dan segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Ditinjau dari sisi bahasa, ‘Idul Fithri berasal dari bahasa Arab, ‘Id artinya kembali dan Al-Fthri artinya suci. Sehingga dari sini bisa dipahami bahwa ‘Idul Fithri artinya adalah kembali kepada kesucian. Pemahaman ini didasarkan pada hadis Nabi saw., “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan (dasar) iman dan (semata) mengharap (Ridha Allah), maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.”

Minggu, 01 Mei 2022

Menghilangkan Api Dendam dan Permusuhan

 

Menghilangkan Api Dendam dan Permusuhan

(Seri Khutbah I'ed Fithri)



الله أكبر x9

الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا. لا إله إلا الله وحده، صدق وعده، ونصر عبده، وأعز جنده، وهزم الأحزاب وحده. لا إله إلا الله ولا نعبد إلا إياه، مخلصين له الدين ولو كره الكافرون.

الحمد لله الذي بنعمته تتم الصالحات، وبعفوه تغفر الذنوب والسيئات، وبكرمه تقبل الطاعات والقربات، وبلطفه تستر العيوب والزلات.

اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى أله وصحبه ومن والاه، أما بعد: فيا أيها الناس، اتقواالله حق تقاته، ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون.واعلموا أن يومكم هذا، يوم عظيم، وعيد كريم، أحل الله لكم فيه الطعام، وحرم عليكم فيه الصيام، فهو يوم تكبير وتهليل وتحميد وتسبيح وتعظيم وتمجيد، فسبحوا ربكم وعظموه وتوبوا إليه واستغفروه.

Kaum muslimin, jama’ah idul fithri yang dimuliakan Allah,

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah swt atas limpahan nikmat dan karunia-Nya kita masih dipertemukan kembali dengan hari bahagia, hari yang dinanti-nanti oleh semua orang yang sebulan penuh lamanya menjalankan puasa, yakni hari ‘idil fithri. Kiranya sudah sepatutnya kita meningkatkan rasa syukur kepada-Nya, dengan sekuat mungkin menjalankan perintah-Nya serta menjauhi semua larangan-Nya.

Shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi akhir zaman, yang menjadi tauladan bagi kita semua, baginda Nabi Muhammad saw yang dengan perjuanganya, dunia terselematkan dari gelapnya jahiliyah dengan nur cahaya yang dibawanya, yakni diinul Islam.