Rabu, 30 Oktober 2013

SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER SEJARAH PERADABAN ISLAM

1. Buatlah resume semua materi yang telah kita pelajari dan diskusikan selama perkuliahan ini.
2. Tulislah resume itu dengan tulisan tangan.
3. Buatlah peta konsep dari resume semua materi tersebut.
4. Peta konsep diketik dengan komputer dengan font time new roman 12.
5. Tariklah kesimpulan dari semua resume dan kumpulkan dalam bentuk ketik.

Kamis, 17 Oktober 2013

Khalifah Usman bin Affan

Beliau dikenal dengan nama Dzun Nurain yang artinya memiliki dua cahaya. Dinamakan demikian karena pernah menikah dengan dua puteri rasulullah saw (Ruqayyah dan Umi Kultsum). Beliau adalah seorang yang sangat wira'i, lemah lembut dan dermawan. Kedermawanan beliau tampak dalam kasus perang tabuk dengan menyumbangkan 950 ekor unta, 70 ekor kuda dan 1000 dirham untuk menyokong kekuatan umat islam.
Beliau diangkat menjadi khalifah setelah terpilih dalam musyawarah yang dilakukan oleh tim formatur yang berjumlah enam orang yang dibentuk oleh Umar bin Khathab. Setelah terjadi perdebatan seru dan hasil seimbang antara Usman bin Afan dan Ali bin Abi Thalib.Keputusan akhirnya diambil dengan pilihan seorang yang ditunjuk sebelumnya oleh umar boleh memilih tetapi tidak boleh dipilih yaitu Abdullah bin Umar yang kemudian memilih Usman bin Affan sebagai pengganti Umar bin Khathab.
Sebagai seorang khalifah Usman memimpin dengan segenap kemampuan yang dimilikinya dengan selalu berlandaskan pada hukum yang tertuang pada al qur'an dan hadits. Beliau memimpin selama kurang lebih 12 tahun. Enam tahun pertama adalah masa kecemerlangan kepemimpinannya, akan tetapi enam tahun berikutnya adalah masa suram. Hal ini barangkali dilatarbelakangi oleh kondisi khalifah yang sudah relatif tua untuk memimpin umat yang banyak dengan luas wilayah yang sangat luas. Disamping itu muncul orang - orang yang mengambil keuntungan dari kondisi khalifah untuk kepentingan pribadi mereka. Diantaranya adalah Marwan bin Hakam seorang sekretaris dari keluarga Usman. Ia banyak mengambil keuntungan untuk kepentingan dirinya seperti mengatasnamakan tanah Fadaq menjadi milik pribadinya.
Pada masa Usman nuansa nepotisme berkembang tetapi sebenarnya itu bukan masalah utamanya karena memang mereka yang dpilih adalah orang yang memiliki kompetensi. Tetapi akal bulus yang ada dibalik para pejabat kala itu yang mengambil keuntungan dari posisi mereka untuk kepentingan pribadi.
Pada masa pemerintahan Usman beliau banyak melakukan perluasan wilayah, membangun armada laut, membagi wilayah islam menjadi 10 propinsi, memperluas masjidil haram dan masjid nabawi serta mengembangkan sistem pertanian. Penyeragaman bacaan al qur'an serta penulisannya dalam satu mushaf dilakukan pada masa ini. Ditulis dengan dialek Qurais dan mushaf yang lain ditarik dan dibakar.
Diakhir pemerintahan Usman terjadi banyak fitnah yang berujung pada pembunuhan terhadap khalifah.
Beliau meninggal setelah rumahnya dikepung selama 40 hari dan pemberontak masuk dan berhasil membunuh khalifah. Beliau meninggal setelah ditikam oleh Hamran bin Sa'dan As Syaqiy.
Allahu A'lam bish shawab.....

Rabu, 09 Oktober 2013

Kesungguhan adalah kunci kesuksesan

Tidak benar bilamana kesuksesan diukur dari tingkat IQ yang dimiliki oleh seseorang. Kesuksesan tidaklah khusus bagi mereka yang memiliki IQ tinggi, akan tetapi milik mereka yang selalu bersungguh - sungguh dalam meraih kesuksesan.
Banyak orang yang secara perhitungan akal memiliki IQ rendah ataupun sedang, akan tetapi dalam kehidupannya mereka bisa meraih kesuksesan. Kegagalan mereka dalam meraih sesuatu tidak lantas menyebabkannya berputus asa dan mundur dari gelombang usaha. Mereka terus bergerak maju dan melangkah, meskipun berkali kali pula mereka harus terjatuh. Inilah yang merupakan kunci dalam meraih kesuksesan.
Kesungguhan dalam berusaha serta keyakinan yang kuatlah yang akan membawa seseorang pada jenjang kesuksesan. Hal ini adalah mutlak tidak bisa ditawar lagi.
Penelitian menyebutkan bahwa kebanyakan orang ber IQ sedang justru menjadi atasan ( BOS ) bagi mereka yang ber IQ tinggi. Orang yang ber IQ tinggi begitu menyelesaikan studinya, maka banyak orang yang akan merekrut mereka untuk bekerja di perusahaan atau instansi tertentu. Disisi lain mereka yang ber IQ sedang atau rendah sulit untuk memperoleh kerja karena nilainya yang jelek. Oleh karena itu mereka membuka lapangan pekerjaan. Untuk mendukung bisnis mereka, ia butuh seorang yang pandai. Maka direkrutlah orang ber IQ tinggi. Jadilah orang pinter bawahan dari orang ber IQ sedang.
Kesimpulannya......
Janganlah berkecil hati kalau nilai anda buruk sewaktu sekolah
Teruslah belajar dan bersungguh - sungguhlah
karena.....
Kesungguhan anda dan keuletan anda adalah kunci kesuksesan anda dimasa yang akan datang....

Senin, 07 Oktober 2013

EMOSI REMAJA ITU POTENSI



Emosi Remaja itu Potensi
Masa remaja dikenal dengan masa storm and stress dimana terjadi pergolakan emosi yang diiringi dengan pertumbuhan fisik yang pesat dan pertumbuhan secara psikis yang bervariasi. Pada fase itu remaja mengalami perubahan dalam sistem kerja hormon dalam tubuhnya dan hal ini memberi dampak pada bentuk fisik dan perkembangan psikisnya.

Menurut Zainun Mu'tadin, SPsi., MSi., dalam tulisannya, pergolakan emosi yang terjadi pada remaja tidak terlepas dari bermacam pengaruh, seperti lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah dan teman-teman sebaya serta aktivitas-aktivitas yang dilakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Masa remaja yang identik dengan lingkungan sosial tempat berinteraksi, membuat mereka dituntut untuk selalu dapat menyesuaikan diri secara efektif.

Bila aktivitas-aktivitas yang dijalani seorang remaja tidak memadai untuk memenuhi tuntutan gejolak energinya, maka remaja seringkali meluapkan kelebihan energinya ke arah yang tidak positif. Kecenderungan ini menunjukkan betapa besar potensi emosi yang ada dalam diri remaja, yang jika tidak dikelola dengan cerdas dapat berdampak buruk pada remaja.

Kecerdasan emosional akan membawa remaja untuk mampu memberi kesan yang baik tentang dirinya. Mampu mengungkapkan dengan baik emosinya sendiri. Berusaha menyetarakan diri dengan lingkungan. Dapat mengendalikan perasaan dan mampu mengungkapkan reaksi emosi sesuai dengan waktu dan kondisi yang ada. Sehingga interaksi dengan orang lain dapat terjalin dengan lancar dan efektif.

Goleman dalam bukunya, mengatakan bahwa koordinasi suasana hati adalah inti dari hubungan sosial yang baik. Apabila seseorang pandai menyesuaikan diri dengan suasana hati individu yang lain atau dapat berempati, orang tersebut akan memiliki tingkat emosionalitas yang baik dan akan lebih mudah menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial serta lingkungannya.

Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam meghadapi kegagalan, mengendalikan emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa. Dengan kecerdasan emosional tersebut seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan mengatur suasana hati.

Sementara pendapat lain mengatakan bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara selektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi dan pengaruh yang manusiawi. Kecerdasan emosi menuntut penilikan perasaan, untuk belajar mengakui, menghargai perasaan pada diri dan orang lain serta menanggapinya dengan tepat, menerapkan secara efektif energi emosi dalam kehidupan sehari-hari.

Dari beberapa pendapat diatas dapatlah dikatakan bahwa kecerdasan emosional menuntut remaja untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain dan untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari. Dapat juga disimpulkan bahwa remaja hendaknya memiliki unsur penting kecerdasan emosional yang terdiri dari: kecakapan untuk mengelola diri sendiri, kecakapan sosial yang mampu menangani suatu hubungan, dan keterampilan sosial.

Mengenali emosi diri. Kesadaran diri dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi merupakan dasar kecerdasan emosional. Pada tahap ini remaja hendaknya memiliki kesadaran rasional terhadap perkembangan perasaannya, dari waktu ke waktu. Ketidakmampuan untuk mencermati perasaan secara rasional, membuat remaja dengan mudah dapat dikuasai perasaannya. Kalo sudah begitu, remaja akan cenderung tidak dapat berpikir jernih terhadap setiap persoalan yang dihadapinya, ataupun ketika membuat berbagai pilihan dalam hidupnya.

Kemampuan mengelola emosi. Mengelola emosi berarti menangani perasaan agar perasaan dapat terungkap dengan tepat, hal ini merupakan kecakapan yang sangat bergantung pada kesadaran diri. Emosi dikatakan berhasil dikelola apabila remaja mampu menghibur diri ketika ditimpa kesedihan, dapat melepas kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan dan bangkit kembali dengan cepat dari semua itu. Sebaliknya, remaja yang buruk kemampuannya dalam mengelola emosi akan terus menerus bertarung melawan perasaan murung atau melarikan diri pada hal-hal negatif yang merugikan dirinya sendiri.

Kemampuan memotivasi diri sendiri. Kemampuan seseorang remaja untuk memotivasi diri sendiri dapat dikenali dengan melihat cara seorang remaja mengendalikan dorongan hatinya. Derajat kecemasan yang berpengaruh terhadap aktifitasnya. Kekuatannya untuk selalu berfikir positif dan selalu bersikap optimis atau tidak gampang putus asa. Dapat juga ditandai dengan kemampuannya untuk fokus dalam satu aktifitas tertentu. Dengan kemampuan memotivasi diri yang dimilikinya maka seseorang akan cenderung memiliki pandangan yang positif dalam menilai segala sesuatu yang terjadi dalam dirinya.

Kemampuan mengenali emosi orang lain. Empati atau mengenal emosi orang lain dibangun berdasarkan pada kesadaran diri. Jika seorang remaja terbuka pada emosi sendiri, maka dapat dipastikan bahwa ia akan terampil membaca perasaan orang lain. Sebaliknya, remaja yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan emosinya sendiri dapat dipastikan tidak akan mampu menghormati perasaan orang lain.

Kemampuan membina hubungan dengan orang lain. Seni dalam membina hubungan dengan orang lain merupakan keterampilan sosial yang mendukung keberhasilan remaja untuk bersosialisasi dengan orang lain. Tanpa memiliki keterampilan tersebut, remaja akan mengalami kesulitan dalam pergaulan sosial. Sesungguhnya karena tidak dimilikinya keterampilan-keterampilan semacam inilah yang menyebabkan seseorang seringkali dianggap sombong, mengganggu, pelit, atau tidak berperasaan.

Dengan memahami komponen-komponen emosional tersebut diatas, diharapkan para remaja dapat menyalurkan emosinya secara proporsional dan efektif. Pemahaman ini juga sangat bermanfaat bagi orangtua, karena akan sangat membantunya untuk semakin lebih memahami perkembangan remaja dan dapat selalu berperan bagi setiap tahap perkembangannya.


لا تخافوا أيها الإخوة



لا تخافوا أيها الإخوة
لا شك أن أكثر المتعلمين فى اللغة العربية يخافون حين يريدون أن يتكلموا باللغة العربية. ذلك لأنهم يشعرون أنهم لايستطيعون التكلم باللغة الجيدة الصحيحة وفقا بالقواعد المخصوصة فى قواعد اللغة.
أيها الراغبون والمتعلمون فى العرب. اعلموا أن أكثر الناجحين فى التعلم هم لايكونون ماهرين من أول مرة يتعلمون. وهم يشعرون الفشل مرارا ولكنهم يتفائلون ويستيقظون من نيامهم ثم ينهضون وتركون الرؤي السيئة فى منامهم. وهم شرعوا فى تغليب فشلهم، لا يخافون ولا يأسون حتى ينالوا النجاح والفوز.
أيها المتعلمون فى العرب، إذا أردتم أن تستطيعوا التكلم العربية الجيدة الصحيحة ابدأوا من أنفسكم. أغلبوا الحياء والخوف من الخطاء أثناء التكلم. إذا جددتم وجدتم.ستكونون ماهرين فى العرب كتابا وكلاما إن شاء الله. لاتبالوا ماذا يقول أصحابكم حين أخطأتم. ألا تذكروا قول بعض الحكماء "الكلب نابح والقافلة تمضي". فلذلك إجهد ولآ تكسل ولا تك غافلا فندامة العقبي لمن يتكاسل.....!!!!!
ارحل الحياء والخوف فستنالوا الفوز والنجاح إن شاء الله. عسى الله أن يعطينا النجاح والفوز أمين