Jumat, 31 Januari 2020

Wanita Penghuni Surga


Wanita Penghuni Surga

Setiap wanita muslim beriman tentu mengharapkan bahwa akhir kehidupannya kelak di akhirat berbuah kebaikan, yakni kehidupan penuh kenikmatan di surga. Namun ternyata, keinginan dan kenyataan kerapkali berbeda. Banyak wanita yang terjerumus pada perilaku yang mengantarnya ke neraka, sebagaimana yang telah penulis ungkapkan dalam artikel sebelumnya. Artikel ini, akan mengabarkan kepada anda kaum hawa kriteria wanita penghuni surga sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits Rasulullah Saw.

Kamis, 30 Januari 2020

Alasan Pria Menunda Pernikahan


Alasan Pria Menunda Pernikahan

Ide penulisan artikel ini muncul saat perjalanan menuju ke kantor hari ini. Tetiba saja muncul, tanpa ada latar belakang pendahuluannya. Jadi, jangan berpikiran bahwa artikel ini ditujukan kepada seseorang, menyindir seseorang, lebih-lebih untuk mencemooh pribadi sahabat, handai tolan maupun para pembaca budiman. Artikel ini ditulis sekedar untuk mengabadikan apa yang terlintas di pikiran, untuk dibagikan kepada para pembaca, kali saja ada manfaat yang bisa diambil darinya.

Dalam kehidupan sehari-hari, umumnya kita melihat bahwa di saat seorang pria telah mencapai umur dua puluh ke atas, keinginannya untuk menikah semakin meningkat. Bahkan ketertarikan pada lawan jenis itu sesungguhnya telah dimulai saat seseorang mencapai usia baligh.

Rabu, 29 Januari 2020

Wanita Penghuni Neraka


Wanita Penghuni Neraka

Di dalam al-Qur’an, Allah Swt menegaskan bahwa Dia akan memenuhi neraka Jahannam dari bangsa Jin dan Manusia. Allah Swt. berfirman, “Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi Neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya.” (Qs. Hud (11); 119). Di antara para penghuni neraka yang paling banyak adalah kaum wanita berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim.

Berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim, para penghuni neraka yang paling banyak adalah kaum wanita. Secara ilmiah, tentu kita tidak bisa membuktikannya secara pasti, hanya saja informasi yang disampaikan oleh Rasulullah Saw. haruslah kita percaya/iman kepadanya.

Senin, 27 Januari 2020

Hal Attabi’uka ‘Ala> Antu’allimani>


Hal Attabi’uka ‘Ala> Antu’allimani>

Untuk mendapatkan ilmu dari seorang guru, ada baiknya kita menjaga adab dan sopan santun dalam menuntut ilmu. Di zaman yang serba modern seperti sekarang ini, banyak para penuntut ilmu yang tidak lagi mengindahkan hal-hal yang berkenaan dengan adab tersebut. Mungkin hal ini banyak dipengaruhi oleh berbagai literatur yang bisa bertebaran dengan bebasnya tanpa bisa dikendalikan.

Ya, di era saat ini kita memang disuguhkan dengan berbagai kemudahan. Mulai dari hal-hal yang dulunya kita anggap pelik, mustahil bisa dilakukan, namun semua itu kini terbantahkan. Semua hal yang dulu dianggap mustahil kini dengan mudahnya bisa dilakukan karena kecanggihan teknologi informasi sebagai buah dari perkembangan ilmu dan sains yang bergitu cepat.

Minggu, 26 Januari 2020

Akar Maksiat dan Taat


Akar Maksiat dan Taat

Perbuatan baik memiliki dampak positif bagi kehidupan seseorang, yakni terciptanya rasa tenang dan nyaman di hati. Sebaliknya, perbuatan buruk berdampak negatif yang berujung pada resah, dan gundah gulana. Perbuatan baik itu, bentuknya berupa ketaatan pada perintah Sang Khaliq, sementara keburukan itu bentuknya adalah perbuatan maksiat kepada-Nya.

Persoalannya, di dalam kehidupan ini banyak orang yang ingin meninggalkan perbuatan maksiat, namun seringkali ia mengalami kegagalan dalam upayanya tersebut, ia terjatuh bahkan lebih dalam lagi hingga kadang-kadang ia merasa berat untuk bangkit kembali. Inti persoalan ini sebenarnya kembali pada akar masalah yang belum diketahuinya, yakni akar dari perbuatan maksiat itu sendiri.

Jumat, 24 Januari 2020

Tau Diri Dong!


Tahu Diri Dong!

Ungkapan ini seringkali kita dengar dalam keseharian. Ungkapan ini muncul bersamaan dengan perilaku seseorang yang melampaui kapasitas dirinya,-paling tidak menurut penuturnya.

Jika kita lihat sepintas, nampaknya sederhana saja, tetapi jika lebih berusaha memahaminya, tentu akan kita dapatkan pemahaman yang mendalam.

Tahu diri dong! Sesungguhnya merupakan kata yang memiliki makna mendalam. Yakni, ungkapan yang bertujuan agar yang ditunjuk mau untuk koreksi diri, introspeksi diri dengan kemampuan yang dimilikinya.

Kamis, 23 Januari 2020

Jasa Rasul Tak Terbatas Meski Setelah Wafatnya


Jasa Rasul Tak Terbatas Meski Setelah Wafatnya


Rasulullah, Muhammad Saw., adalah manusia pilihan, kekasih Allah Swt. yang paling dicintai-Nya. Ia diutus di tengah-tengah kaum yang diselimuti dengan ‘kegelapan’ jahiliyah. Hidupnya selalu memberi manfaat kepada lainnya? Namun, sebagian orang mungkin tidak pernah menyangka bahwa ‘masa wafatnya/matinya’, ternyata Rasul juga tetap memberi manfaat kepada umatnya.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Masa hidupku adalah kebaikan bagimu, kalian berbicara dan kami berbicara untuk kalian. Masa matiku adalah kebaikan bagimu, amal-amal kalian disampaikan kepadaku. Ketika aku melihat amal-amal kalian yang baik, maka aku memuji kepada Allah. Dan apa-apa yang kulihat dari amal kalian yang jelek, maka aku memohonkan ampun kepada Allah untuk kalian”.

Rabu, 22 Januari 2020

Bolehkah Iri?


Bolehkah Iri?

Artikel ini berawal dari pertanyaan mahasiswa mengenai keadaan dirinya yang memiliki sifat iri, yakni iri pada kebaikan teman. Sejauh yang diketahuinya, bahwa iri dengan kebaikan itu diperbolehkan. Lantas sikap ini menyebabkan dirinya merasa kurang bisa merayakan,-katakan merasa bahagia, dengan keberhasilan yang diraih temannya, termasuk dalam hal ilmu pengetahuan. Hal itu menyebabkan kegalauan sendiri dalam dirinya sehingga ia merasa bahwa dirinya adalah orang jahat.

Pada dasarnya iri atau sifat hasad itu tidak diperbolehkan oleh Islam. Sifat ini termasuk sifat tercela yang sudah seharusnya dijauhi oleh setiap muslim. Bahkan dalam satu riwayat disebutkan bahwa, sifat hasad/iri bisa menghapuskan kebaikan sebagaimana api yang membakar kayu bakar. Artinya betatapun seorang yang hasad melakukan ibadah, tekun dalam mendekatkan diri kepada Allah, amalnya akan sia-sia akibat adanya sifat hasad dalam dirinya. Ini menunjukkan bahaya sifat ini agar sebisa mungkin dijauhi dan ditinggalkan oleh semua umat Islam.

Selasa, 21 Januari 2020

Nyatanya Kebodohan


Nyatanya Kebodohan

Salah satu di antara hikmah diutusnya Rasulullah Saw. ke dunia ini adalah mengeluarkan manusia dari kebodohan. Nyaris, setiap kali dalam sesi ceramah, apapun bentuknya, asal dia seorang muslim, selalu mengikutsertakan shalawat salam atas Nabi Muhammad Saw. yang telah mengeluarkan manusia dari zaman jahiliyah,-kebodohan. Lantas benarkah semua umat Islam telah keluar dari sifat jahiliyah ini?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, tentu bukan perkara mudah. Tidak bisa ‘grusa-grusu’, ‘grudak-gruduk’. Diperlakukan perenungan secara mendalam, agar tidak terjerumus pada ‘kesimpulan yang salah’.

Senin, 20 Januari 2020

Wujud Yang Bercahaya


Wujud Yang Bercahaya

Tahukah anda, jka sebenarnya manusia merupakan wujud yang bercahaya? Atau, selama ini kita hanya menjalani apa yang mesti dijalani tanpa sesekali melihat dan menghayati serta mencoba untuk mengenali hakikat dari diri?

Masyhur di tengah para ulama, qaul yang mengatakan bahwa ‘Siapa yang mengenal dirinya, maka ia telah mengenal Tuhannya’. Sepele kelihatannya qaul ini, namun jika kita mau menggali, mencermati, serta melakukan analisa lebih mendalam, maka terdapat banyak rahasia di dalamnya, yang boleh jadi sampai kapanpun kita tidak mampu memecahkannya, hingga Ia sendiri yang memberitahukannya.

Minggu, 19 Januari 2020

Ikhlas


Ikhlas

Artikel ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya berjudul di balik mujahadah 40 hari. Di bagian akhir saya menulis bahwa mengenai keikhlasan saya akan menuliskannya pada artikel yang lain. Inilah artikel yang saya akan tuliskan itu sebagai kelanjutannya.

Kata ‘ikhlas’ bukan hal asing di telinga kita. Hampir-hampir kita selalu mendengarnya dalam setiap kesempatan. Namun, bagaimana sesungguhnya ikhlas itu? Cukupkah ia sekedar diucapkan melalui lisan, atau lebih dari itu bahwa ikhlas sesungguhnya merupakan hal sulit yang perlu dan harus diikhtiarkan dalam kehidupan ini.

Sabtu, 18 Januari 2020

Shalawat Wahidiyah


Shalawat Wahidiyah

Artikel ini saya tulis untuk menjawab pertanyaan akhina fillah, pada akun Dahroni Mukti perihal shalawat wahidiyah. Semoga artikel ini bisa membantu beliau untuk setidaknya mengetahui, memahami dan syukur-syukur bila berkenan mengamalkan. Insya Allah banyak faidah dan manfaat lain di samping faidah yang telah tertera di dalam lembaran shalawat wahidiyah, yakni untuk menjernihkan hati dan ma’rifat billah.

Perlu diketahui bahwa shalawat wahidiyah merupakan shalawat yang dita’lif/dikarang oleh Mbah KH. Abdoel Madjied Ma’reof Qs. Wa Ra. Dari Pondok Pesantren Kedunglo al-Munadhdhoroh dari Desa Bandar Lor Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Saat ini penerusnya adalah Kanjeng Romo KH. Abdul Lathief  Madjied Ra. Putra beliau Mbah KH. Abdoel Madjied Qs. Wa Ra.

Jumat, 17 Januari 2020

Di Balik Mujahadah 40 Hari


Di Balik Mujahadah 40 Hari

Bagi para pengamal shalawat wahidiyah, tentu istilah mujahadah 40-an bukan perkara asing. Sudah bisa dipastikan bahwa mereka yang telah mengamalkan shalawat wahidiyah pernah mengamalkan mujahadah 40-an, setidaknya di awal mereka mulai ikut serta mengamalkan shalawat wahidiyah. Jika para pengamal tersebut konsisten, pasti mereka tidak akan pernah melewatkan moment mujahadah 40-an yang biasanya dilaksanakan dua kali dalam setahun, yakni menjelang mujahadah kubro muharam dan mujahadah kubro rajab sebagaimana yang dimulai pada tadi malam.

Ya, shalawat wahidiyah merupakan amalan shalawat yang dita’lif oleh ulama asli Indonesia, dari bumi Kediri, tepatnya di Desa Bandari Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Shalawat ini dita’lif oleh Mbahk KH. Abdoel Madjied Ma’roef, Qs. Wa Ra., seorang kyai kharismatik pengasuh pondok pesantren Kedunglo yang saat ini dikenal dengan nama Pondok Pesantren Kedunglo al-Munadhdharah.

Kamis, 16 Januari 2020

Lupa Jalan ke-Surga


Lupa Jalan ke-Surga

Setiap muslim tentu mendambakan surga, seperti apapun keberadaannya, dan bagaimananpun kondisinya. Tak ada seorangpun yang berharap akhir kehidupannya kelak di akhirat berada di tempat penyiksaan terakhir yang kekal abadi, yakni neraka.

Surga selalu dirindukan oleh setiap muslim, baik laki maupun perempuan. Namun sayangnya, banyak orang yang merindukannya, namun melupakan jalan menuju ke sana. Jalan yang semestinya ditempuh dan dilaluinya, agar ia sampai pada tujuannya yang dirindukan, surga tempat yang dijanjikan bagi mereka yang beriman yang dipenuhi dengan kenikmatan. Lantas apa sebenarnya jalan menuju surga itu?

Tadabbur ke Jurang Senggani


Tadabbur ke Jurang Senggani

Rutinitas keseharian yang banyak menyita tenaga dan fikiran kerap kali menjadikan seseorang merasa jenuh dan stress. Hal ini tentu akan menyebabkan hasil kinerjanya tidak maksimal karena bekerja setengah atau bahkan tidak sampai setengah hati. Di saat seperti itulah, seseorang memerlukan istirahat dan refreshing, sekedar untuk mengembalikan kondisi seseorang pada kondisi prima.

Rabu, 15 Januari 2020, kami mengadakan tadabbur alam ke salah satu Eco Wisata dan Bumi Perkemahan, tepatnya di daerah Kecamatan Sendang Kabupaten Tulugagung. Tempat ini berada di puncak Gunung Wilis, dengan kondisi alam yang asri, sejuk dengan pesona alamnya yang menawan.

Selasa, 14 Januari 2020

Pembukaan KKN Gadungan 2020


Pembukaan KKN Gadungan

Selasa, 14 Januari 2020, saya menuju ke Desa Gadungan Kecamatan Gandusari Blitar. Perjalanan saya mulai dari kampus IAIN Tulungagung. Saya memang orang Blitar, akan tetapi saya kurang begitu menguasai medan, karena itu dalam perjalanan  ke Desa Gadungan ini, saya mengandalkan petunjuk dari Mbah Google, melalui aplikasi Google Map.

Perjalanan memakan waktu kurang lebih dua jam. Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang saya sampai di tempat tujuan, yakni Balai Desa Gadungan. Saya langsung disambut oleh mahasiswa peserta KKN dan dipersilahkan masuk ke kantor Balai Desa untuk sowan dan beramah tamah dengan Kepala Desa Gadungan, Bapak Didit Setiabudi, S.Pd. dan perangkat desa yang hadir.

Senin, 13 Januari 2020

Nafasmu Adalah Takdirmu


Nafasmu Adalah Takdirmu

Artikel ini bermula dari pernyataan Ibnu Athaillah dalam al-Hikamnya. Ia mengatakan, “Pada setiap nafas yang engkau hembuskan terdapat takdir/ketentuan Tuhan yang Dia selenggarakan pada saat itu juga”.

Pada setiap unit terkecil dalam hidup kita sesungguhnya ada ketentuan/takdir Allah yang turut menyertainya. Tidak satu makhlukpun di dunia ini yang bisa keluar dari ketentuan/takdir-Nya. Takdir itu telah ditetapkan-Nya, jauh sebelum makhluk tercipta di dunia ini.

Ini tidak berarti bahwa makhluk/manusia tidak memiliki peran sama sekali dalam hidu\pnya/majbur. Bukan itu yang diinginkan. Ya, benar memang segala sesuatu telah ditentukan oleh-Nya. Tetapi takdir-Nya ada yang bersifat mubram dan ada pula yang mu’allaq. Pada wilayah mu’allaq inilah manusia dituntut untuk memilih dan menentukan takdir-Nya sesuai dengan keinginannya.

Minggu, 12 Januari 2020

Kafir Di Dalam Ketaatan


Kafir Di Dalam Ketaatan

Artikel ini terisnpirasi dari kitab al-Hikam, “Sesiapa saja yang melihat wujud alam raya ini, tetapi tidak melihat Yang Maha Benar di sana, maka sesungguhnya dia belum mendapatkan cahaya, dan awan-awan jejak wujud-Nya masih menghijabnya, menghalanginya untuk melihat matahari pengetahuan tentang hakikat-Nya.”

Mutiara hikmah Ibnu Athaillah memiliki makna yang mendalam bagi siapa saja yang mau berpikir, tafakkur, merenungkan tentang kandungan isinya. Tuhan/Allah merupakan perbendaharaan yang terpendam, yang tidak seorang pun mengenal-Nya. Tetapi, Ia tidak selamanya ingin tetap berada dalam kerahasiaan-Nya. Dia ingin dikenal dan diketahui, karenanya Ia menciptakan makhluk dan segala bentuk ciptaan agar ia dikenal.

Sabtu, 11 Januari 2020

Berkunjung Ke Kota Gudeg


Berkunjung Ke Kota Gudeg

Jum’at, 10 Januari 2020, menjadi moment berharga bagi saya. Saya yang masih belum terlalu banyak pengalaman melanglang buana mendapat kesempatan untuk menginjakkan kaki di Kota Gudeg, Yogyakarta. Tentu, ini bukan kali pertama saya menginjakkan kaki di bumi keraton, tetapi tujuan utamanya lah yang kali pertama saya kunjungi, yakni UIN Sunan Kalijaga, salah satu kampus dengan nama besar di deretan PTKIN.

Saya berangkat beserta rombongan dari kampus tercinta, -IAIN Tulungagung yang sebentar lagi menjadi UIN, pada pukul 00.00 wib dini hari. Kami berkumpul di depan rektorat, untuk kemudian bersama dengan rombongan menuju ke kota Gudeg.

Pada awalnya perjalanan ini direncanakan melalui jalur selatan, namun karena sesuatu dan lain hal, dan karena pertimbangan lain, sopir mengalihkan jalur perjalanan ke arah utara melalui jalur TOL. Husnudzan saja, bahwa ini adalah perjalanan yang terbaik menurut-Nya.

Kamis, 09 Januari 2020

Pelepasan Peserta KKN Gelombang I 2020


Pelepasan Peserta KKN Gelombang I 2020

Awal 2020 menjadi moment yang patut untuk dikenang dan diabadikan melalui tulisan. Beberapa agenda telah saya tulis dalam catatan di blog pribadi saya. Sederhana saja, barangkali ada hal-hal yang bermanfaat yang dibutuhkan oleh pembaca dan saya khususnya di masa mendatang. Terkadang, hal itu nampak remeh-temeh di saat menorehkan, namun bagi orang lain ataupun di masa yang berbeda bisa jadi menjadi sesuatu yang berharga.

Hari ini, Kamis, 09 Januari 2020, kampus yang menjadi almamter sekaligus tempat saya mengabdi, IAIN Tulungagung memberangkatkan sekitar 2657 mahasiswa peserta KKN. Mereka akan disebar di berbagai daerah di wilayah Tulungagung dan Blitar, dan sebagian lainnya mengikuti KKN Nusantara di luar Jawa.

Rabu, 08 Januari 2020

Penutupan Daurah Tahfidz Angkatan VII


Penutupan Daurah Tahfidz Angkatan VII

Rabu, 08 Januari 2020, UPT Pusat Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung kembali melakukan penutupan kegiatan semasa liburan. Jika beberapa waktu yang lalu adalah penutupan daurah ta’lim al-turastsiy, maka hari ini adalah penutupan daurah tahfidz al-Qur’an angkatan ke-VII.

Daurah tahfidz merupakan agenda rutin UPT Pusat Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung bekerjasama dengan Ustadz Ahmad Marzuqi, S.Th.I, M.Pd.I selaku pengasuh pondok pesantren Bustanu ‘Usysyaqil Qur’an, Desa Kaliwungu, Kecamatan Ngunut Tulungagung. Di sini selama liburan, mahasantri mendalami al-Qur’an baik secara bi al-gaib maupun bi al-nazar. Kegiatan ini dilaksanakan dua kali dalam setahun pada tiap-tiap libur kuliah.

Selasa, 07 Januari 2020

Sang SInga


Sang Singa

Apa yang anda pikirkan saat anda membaca judul artikel ini? Membaca judul artikel ini mungkin secara spontan terlintas sosok binatang kuat, menakutkan, garang dan paling ditakuti di alam rimba. Ya, mungkin saja itu yang terlintas. Artikel ini sesungguhnya terilhami dari sebuah contoh kalimat dalam bahasa Arab tentang seorang tasybih, yakni “Kaanna Zaidan Asadun”, seolah-olah Zaid adalah Singa.

Menarik tentunya jika kita mengamati sosok Singa. Singa dianggap sebagai Sang Raja Hutan. Seekor Singa biasanya berjalan sendirian, tenang, santai dan penuh kepastian. Tidak banyak keluar darinya suara, hanya sesekali saja dia mengeluarkan suaranya yang menyeramkan. Apa maknanya?

Posko Gadungan Siap Mengabdi


Posko Gadungan Siap Mengabdi

Hari ini, Selasa 07 Januari 2020, saya mengadakan koordinasi pertama dengan para mahasiswa yang menjadi partner dalam pengabdian masyarakat di tahun 2020, gelombang pertama. Saya mendapatkan amanah dari LP2M untuk mendampingi dua posko sekaligus, yakni Posko 1, 2 Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar. Tentu hal ini menjadi satu kesempatan yang sepatutnya harus saya manfaatkan sebaik-baiknya dalam menempa diri dan mengabdi kepada masyarakat.

Pada awalnya, koordinasi ini direncanakan di gedung pascasarjana lantai 5, namun karena sesuatu dan lain hal, akhirnya kegiatan ini dialihkan di ruang depan kantor UPT Pusat Ma’had al-Jami’ah, tempat akifitas saya sehari-hari yang kebetulan mahasantrinya juga sedang libur semester. Jumlah mahasiswa dua posko berkisar antara empat puluhan sehingga masih tertampun dengan baik di ruang depan kantor ini.

Minggu, 05 Januari 2020

Kunci Hidup Sehat


Kunci Hidup Sehat

Setiap orang tentu mendambakan hidup sehat. Kesehatan itu sangat mahal harganya. Tidak bisa dinilai dengan materi. Jika tidak percaya, pergi saja ke rumah sakit. Di sana anda akan mendapati orang-orang yang berjuang untuk medapatkan kesehata, tidak peduli berapa rupiah yang mereka keluarkan, asalkan kesehatan bisa mereka dapatkan, mereka rela membelinya. Sayangnya, saat sehat mereka sering lupa akan mahalnya hidup sehat hingga mereka melupakan kunci hidup sehat. Lantas apa yang menjadi kunci sehat itu?

Maaf saya bukan seorang dokter yang bisa menjelaskan kunci hidup sehat secara detail menurut dunia kedokteran. Saya hanya berusaha untuk mengurai kunci hidup sehat berdasarkan pengetahuan yang saya miliki saja. Percaya atau tidak, semua saya kembalikan pada para pembaca karena tentu saya tidak bisa memaksakan pendapat saya.

Sabtu, 04 Januari 2020

Slow Aja


Slow Aja

Saya memulai artikel ini dengan kata mutiara Syaikh Ibnu ‘Athaillah dalam kitab al-Hikam, “Buatlah dirimu santai, tak dirisaukan oleh urusan tadbir (bekerja/berusaha). Sebab apa yang sudah dikerjakan oleh orang lain, tak ada gunanya engkau mengerjakannya sendiri untuk dirimu”.

Kata mutiara Ibnu Athaillah ini membicarakan tentang tadbir, yakni istilah yang sering dihadapkan/dipertentangkan dengan tajrid dalam tradisi kaum sufi. Jika tajrid merupakan kondisi di mana seseorang telah disibukkan melulu dengan urusan ibadah tanpa perlu melakukan kerja karena semua telah tercukupi dan terjaminkan oleh kehendak-Nya, maka beda halnya dengan tadbir.

Kamis, 02 Januari 2020

Ubudiyyah


Ubudiyyah

Engkau bertanya kepadaku mengenai ubudiyyah. Ubudiyyah itu ada tiga macam, pertama menjaga perintah syara’, kedua ridho terhadap qadha’, qadar dan pembagian Allah Swt, dan ketiga meninggalkan ke-ridho-an terhadap nafsu untuk mendapatkan ridho Allah Swt.

Paragraf di atas merupakan sepenggala jawaban al-Ghozali yang ditulisnya dalam risalah Ayyuhal Walad untuk muridnya yang mempertanyakan tentang ubudiyyah. Banyak orang memahami ubudiyyah sebagai ibadah mahdhah semata, semisal shalat, puasa, zakat, haji dan sejenisnya. Di sini al-Ghozali memberikan jawaban menarik yang sarat dengan makna.

Rabu, 01 Januari 2020

Merajut Mimpi dan Asa di Tahun 2020


Merajut Mimpi dan Asa di Tahun 2020

2019 telah berlalu, kini tiba saatnya memulai lembaran baru di tahun 2020. 2019 telah menjadi masa lalu dalam kehidupan kita, dan pada saat yang sama 2020 menjadi kenyataan sekaligus masa depan yang menuntut untuk dipersiapkan dengan baik, direncanakan dan dijadikan sebagai tahun perbaikan.

Ya, 2019 telah berlalu, ia tinggal cerita, menyisakan sejarah dalam kehidupan setiap orang yang masih mendapatkan kemampuan menghirup nafas di tahun 2020. Ada suka, duka, bahagia dan seabrek cerita di dalamnya. Apapun itu ceritanya, yang jelas masih ada harapan, ada mimpi dan asa yang tetap saja tersisa bagi mereka yang bertaqwa. Lantas apa yang menjadi mimpi dan harapan anda?