Tampilkan postingan dengan label Literasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Literasi. Tampilkan semua postingan

Minggu, 03 Oktober 2021

Ilmu Bagaikan Binatang Buruan

 

Ilmu Bagaikan Binatang Buruan



Ilmu memiliki peran penting dalam sejarah kehidupan manusia. Sejarah mencatat, tidak ada kemajuan sebuah Negara tanpa diikuti oleh kemajuan ilmu, termasuk kemajuan peradaban Islam-pun tidak lepas dari pesatnya perkembangan ilmu yang mengiringinya.

Penulis teringat pada masa kejayaan Islam di masa Daulah Abbasiyyah. Ilmu dan sains berkembang cepat di semua penjuru wilayah kekuasaan islam. Para khalifah memberikan penghargaan tinggi kepada pencapaian semua orang yang berhasil menulis, meneliti dan menemukan teori ilmu. Pada masa ini juga terjadi proses penerjemahan berbagai buku ke dalam bahasa Arab, sehingga orang-orang Arab yang di masa awal lahirnya Islam masih jauh tertinggal bisa bangpenulis, mempelajari berbagai ilmu dan pengetahuan sampai akhirnya berada di puncak kejayaan.

Rabu, 02 September 2020

Menulis Itu Mudah

 

Menulis Itu Mudah

Ngaji Literasi, 02 Sepetember 2020



Salah satu chanel youtube yang saya suka adalah chanel “Ngaji Literasi”. Chanel youtube yang focus pada upaya penyadaran tentang pentingnya dunia literasi. Tradisi agung yang kerap kali diabaikan oleh kebanyakan orang, bahkan para akademisi yang semestinya menjadikan tradisi ini sebagai ruh dalam hidupnya.

Chanel ini dikelola dan dipublikasikan oleh penulis asli kota Tulungagung, dari Kampus Dakwah dan Peradaban yang saat ini menjabat sebagai ketua LP2M IAIN Tulungagung, Dr. Ngainun Naim, M.HI. Penulis yang telah menghasilkan karya dengan penampilan santun dan sederhana.

Minggu, 02 Agustus 2020

Setiap Tulisan Memiliki Jodoh Pembacanya

Setiap Tulisan Memiliki Jodoh Pembacanya


Kesuksesan bukan milik mereka yang jenius, melainkan mereka yang mampu bertahan. Itulah keyakinan yang setidaknya perlu untuk dijadikan pegangan. Banyak orang cerdik, pandai, selalu meraih rangking pertama saat berada di bangku sekolah, namun ternyata prestasinya kalah dengan mereka yang biasa-biasa saja, tetapi memiliki keuletan, ketekunan dan kemampuan bertahan.

Bertahan yang saya maksudkan adalah bertahan dari setiap kegagalan yang dialami. Tidak ada seorangpun di dunia yang tidak pernah mengalami kegagalan. Bahkan setiap orang memiliki jatah kegagalan dalam hidupnya. Karena itu, semestinya seseorang tidak takut mengalami “kegagalan”, sebaliknya dia mesti mampu menjadikannya sebagai bahan untuk belajar dan memperbaiki diri, supaya tidak jatuh ke “lubang”/kegagalan serupa.

Rabu, 22 Juli 2020

IAIN Tulungagung, Kampus Dakwah dan Peradaban Santri Madin, Santri Berpotensi


IAIN Tulungagung, Kampus Dakwah dan Peradaban
Santri Madin, Santri Berpotensi

Semenjak IAIN Tulungagung mentahbiskan diri sebagai kampus dakwah dan peradaban, banyak inovasi dan terobosan baru yang diambil guna memperkuat kualitas mahasiswanya. Salah satu diantaranya adalah diberlakukannya program madin yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa baru pada dua semester pertama, baik mahasantri yang mukim di Ma’had al-Jami’ah maupun mahasantri non mukim Ma’had.

Program madin ini merupakan terobosan real yang banyak memberikan dampak positif bagi mahasiswa di lingkungan IAIN Tulungagung. Sebagaimana dimaklumi bahwa input mahasiswa baru di IAIN Tulungagung sangat beragam, ada yang sebelumnya pernah mengenyam pendidikan agama baik di pesantren maupun dari madrasah, bahkan ada yang sama sekali belum pernah mengenyam pendidikan di pesantren maupun di madrasah seperti MTs dan MA.

Selasa, 21 April 2020

Belajar dari Kartini


Belajar dari Kartini

Tanggal 21 April diperingati sebagai hari Kartini. Hari yang dinisbatkan bagi seorang perempuan yang meninggal di usianya yang masih belia, yakni 25 tahun, tepatnya pada tanggal 17 September 1904. Seorang wanita yang karena jasanya diangkat oleh Presiden Soekarno sebagai pahlawan nasional pada tanggal 2 Mei 1964 berdasarkan suatu keputusan yang tertuang pada Kepres RI No. 198 Tahun 1964.

Kartini lahir di Jepara, Jawa Tengah, pada 21 April 1879. Ia adalah seorang putri bangsawan dari pasangan Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang patih yang diangkat menjadi bupati Jepara, setelah kelahiran Kartini dan M.A. Ngasirah putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara.

Selasa, 14 April 2020

Thaharah, Bab Pertama dalam Fiqih yang Sering Terabaikan


Thaharah, Bab Pertama dalam Fiqih yang Sering Terabaikan

Tiap kali kita memulai mempelajari fiqh, tentu kita akan disuguhkan materi tentang thaharah pada babnya yang pertama. Mulai dari kitab mabadi fiqih yang tipis hingga materi-materi fiqih kelas atas semisal fathul qarib, muin dan wahab. Namun pernahkah kita berpikir mengapa bab ini disuguhkan pertama kali dalam fiqih?

Para ulama tentunya memiliki alasan tersendiri mengapa bab “thaharah” ditulis pertama kali dalam bab fiqih. Melalui artikel ini, saya ingin meraba-raba, dan sedikit menyuguhkan gambaran,-tentunya sedangkal apa yang saya fahami, tentang masalah tersebut. Maaf jika tulisan saya, jauh dari analisa kritis sebagaimana cerdik pandai dan para kaum intelektual. Namun demikian, semoga tulisan sederhana ini ada manfaatnya untuk para pembaca, khususnya untuk saya pribadi.

Jumat, 06 Maret 2020

Nikmati Saja Prosesnya


Nikmati Saja Prosesnya

Alhamdulillah, pagi ini, saya berkesempatan menimba ilmu dari Dr. Ngainun Naim, M.Ag., figur yang –menurut saya, sederhana, supel, sekaligus berwibawa yang menjadi penjaga ‘Gawang Literasi’ di kampus dakwah dan peradaban. Kampus yang menjadi tempat di mana saya ditempa dengan berbagai proses yang penuh suka duka, mulai tahun 2002, ketika pertama kali menginjakkan kaki di bumi kampus dakwah dan peradaban yang kala itu masih kecil, belum banyak dikenal orang bernama STAIN, dengan status bergelar mahasiswa. Mengambil program studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) yang berhasil saya selesaikan tepat waktu di tahun 2006.

Banyak hal yang saya dapatkan di kampus ini, tentunya dengan berbagai lika-likunya. Saya bangga dan bahagia bahwa saya bisa menimba ilmu di kampus ini, dan tentunya saya akan berusaha untuk mengabdikan diri di kampus ini, sesuai dengan kadar kemampuan yang saya miliki. Itulah hal yang mendasari saya untuk tetap memilih kampus ini sebagai tempat saya untuk menimba ilmu di jenjang berikutnya.

Selasa, 14 Januari 2020

Pembukaan KKN Gadungan 2020


Pembukaan KKN Gadungan

Selasa, 14 Januari 2020, saya menuju ke Desa Gadungan Kecamatan Gandusari Blitar. Perjalanan saya mulai dari kampus IAIN Tulungagung. Saya memang orang Blitar, akan tetapi saya kurang begitu menguasai medan, karena itu dalam perjalanan  ke Desa Gadungan ini, saya mengandalkan petunjuk dari Mbah Google, melalui aplikasi Google Map.

Perjalanan memakan waktu kurang lebih dua jam. Setelah melalui perjalanan yang cukup panjang saya sampai di tempat tujuan, yakni Balai Desa Gadungan. Saya langsung disambut oleh mahasiswa peserta KKN dan dipersilahkan masuk ke kantor Balai Desa untuk sowan dan beramah tamah dengan Kepala Desa Gadungan, Bapak Didit Setiabudi, S.Pd. dan perangkat desa yang hadir.

Kamis, 09 Januari 2020

Pelepasan Peserta KKN Gelombang I 2020


Pelepasan Peserta KKN Gelombang I 2020

Awal 2020 menjadi moment yang patut untuk dikenang dan diabadikan melalui tulisan. Beberapa agenda telah saya tulis dalam catatan di blog pribadi saya. Sederhana saja, barangkali ada hal-hal yang bermanfaat yang dibutuhkan oleh pembaca dan saya khususnya di masa mendatang. Terkadang, hal itu nampak remeh-temeh di saat menorehkan, namun bagi orang lain ataupun di masa yang berbeda bisa jadi menjadi sesuatu yang berharga.

Hari ini, Kamis, 09 Januari 2020, kampus yang menjadi almamter sekaligus tempat saya mengabdi, IAIN Tulungagung memberangkatkan sekitar 2657 mahasiswa peserta KKN. Mereka akan disebar di berbagai daerah di wilayah Tulungagung dan Blitar, dan sebagian lainnya mengikuti KKN Nusantara di luar Jawa.

Sabtu, 26 Oktober 2019

Ayo Menulis


Sabtu, 26 Oktober 2019
Kuliah Bersama Dr. Ngainun Naim, M.Hi

Banyak hal yang saya dapatkan di perkuliahan hari ini. Beliau memiliki banyak pengetahuan yang bisa ditularkannya bagi seluruh mahasiswa, utamanya berkaitan dengan tradisi yang digelutinya, “menulis”.

Menulis merupakan satu tradisi yang memiliki banyak manfaat bagi seseroang. Selain tradisi ini semakin memperkuat tradisi intelektual seseorang, memperbanyak khazanah pengetahuan dan sejenisnya, tradisi ini juga memberikan peluang bagi seseorang untuk hidup dalam “keabadian”.

Bagaimana bisa seseorang hidup dalam keabadian? Bukankah keabadian itu hanya milik Allah seorang? Ya, benar, keabadian hakiki hanyalah milik-Nya. Lantas apa yang saya maksudkan dengan keabadian ini?

Rabu, 31 Juli 2019

Tradisi Agung yang Terabaikan


Tradisi Agung yang Terabaikan

Bersua dengan guru-guru mulia adalah satu hal yang membahagiakan. Satu kesempatan yang darinya kita bisa memperoleh banyak manfaat, pelajaran dan pengetahuan. Dari guru-guru mulia tersebut, kita juga bisa mendapatkan informasi tentang betapa berharganya ilmu pengetahuan bagi peradaban umat manusia.

Dua hari ini, saya bisa sowan ke dua orang guru mulia. Guru yang telah mengajarkan banyak hal dalam hidup saya. Tidak hanya sekedar transformasi ilmu, melainkan beliau juga mengajarkan nilai-nilai hidup yang penting untuk dijalankan dalam proses kehidupan di dunia ini.

Selasa, 26 Maret 2019

Ilmu Bagaikan Binatang Buruan


Ilmu Bagaikan Binatang Buruan


Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan. Kewajiban ini dimulai semenjak manusia berada di alam arwah dalam rahim ibunya sebelum dilahirkan. Semua umat Islam megetahui dan meyakini hal ini, tetapi sedikit sekali di antara mereka yang benar-benar mau untuk melaksanakan perintah tersebut. Buktinya, masih banyak orang Islam yang memandang bahwa pengetahuan itu tidak penting, bahkan masih ada juga yang berpikir yang penting bisa bekerja dan menghasilkan uang.

Menurut saya, ada baiknya kita sejenak berpikir dan mencermati pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia. Seseorang bisa bertahan hidup oleh karena pengetahuan yang dimilikinya. Mungkin saja orang tuanya tidak mewariskan harta berlimpah, namun karena ilmu yang diwariskan kepadanya saat orang tua berjibaku dengan beratnya kehidupan, sang anak bisa bertahan hidup meski di tengah besarnya tekanan.

Senin, 18 Desember 2017

Ayyuha al-Walad



Ayyuha al-Walad
 
Kitab Ayyuha al-Walad Karya Abi Hamid Muhammad Ibnu Muhammad al-Ghazali
Al-Ghazali, siapa umat Islam yang tidak mengenalnya? Sosoknya sebagai ulama besar dan agung begitu bersinar dikalangan umat Islam. Tidak hanya umat Islam saja, namum kalangan barat atheis pun banyak yang terkagum dibuatnya? Tidak hanya alim dalam bidang spiritual bathiniah sufiyah saja, tetapi beliau juga alim dalam berbagai disiplin ilmu semisal filsafat, kalam, fiqih dan sebagainya.

Rabu, 22 November 2017

Suara Literasi Kaum Santri

Suara Literasi Kaum Santri

Suara literasi sesungguhnya telah disuarakan dan digelorakan oleh umat Islam semenjak dahulu. Bahkan semangat literasi sudah ada semenjak diutusnya Rasul Muhammad SAW di tengah-tengah kaumnya yang ummi. Kaum yang buta huruf, tidak kenal baca tulis. Tentu tidak semua bangsa Arab buta huruf, tetapi karena perbandingan antara yang melek dan buta lebih banyak yang buta, maka bangsa tersebut lebih dikenal dengan bangsa ummi, bangsa buta huruf.

Di antara bukti yang menunjukkan bahwa bangsa Arab juga mengenal tulisan adalah adanya tradisi jahiliyah yang disebut dengan al-mu’allaqat. Al-Mu’allaqat adalah tradisi kaum Arab jahiliyah untuk beradu keindahan syair. Syair yang dinilai indah dan layak untuk dipamerkan akan ditempel di dinding Ka’bah agar bisa dilihat dan dinikmati oleh pengunjung yang datang. Karena itu tradisi ini dikenal dengan al-mu’allaqat dari kata ‘alaqa yang artinya menempel.

Rabu, 15 November 2017

Seandainya Kiamat Tiba dan di Tangan Kalian Terdapat Pena



Seandainya Kiamat Tiba dan di Tangan Kalian Terdapat Pena

Menulis menjadi hal penting bagi manusia. Tulisan yang dihasilkan seseorang akan menjadi bukti eksistensi seseorang di dunia ini. Untuk menghasilkan tulisan yang berkualitas, tentu tidak semudah yang dibayangkan. Memang semua orang bisa menulis. Akan tetapi jika kebiasaan menulis tidak dijadikan budaya, tulisan yang dihasilkan akan terasa kaku dan kurang bisa dinikmati para pembacanya.

Bahasa tulis jelas tidak sama dengan bahasa lisan. Banyak orang yang ahli dalam bahasa lisan/oral, tetapi lemah dalam bahasa tulis. Kelemahan itu sesungguhnya bisa diatasi dengan terus-menerus menempa diri. Berlatih dan istiqamah menulis setiap harinya. Menorehkan huruf demi huruf dan merangkai kata demi kata. Tidak perlu banyak, mungkin bisa satu atau dua alinea. Awalnya akan terasa sulit. Lama-lama akan terbiasa dan menjadi sebuah kebiasaan yang bisa jadi membuat kecanduan.

Selasa, 14 November 2017

Satu Lagi

Satu Lagi

Menekuni dunia literasi bukan persoalan mudah. Selalu saja ada bebatuan terjal yang akan menjadi penghalang. Cobaan demi cobaan, hambatan demi hambatan selalu datang sebagai badai yang menerjang, menghempaskan setiap yang ada di depannya.

Begitulah gambaran perjuangan seorang penulis dalam menghasilkan larik-larik kalimat, baris-baris paragraph dan seterusnya. Semua membutuhkan perjuangan. Mereka yang menikmati hasilnya, hanya mengetahui hasilnya tanpa sedikitpun melirik pada perjuangan berdarah-darah para penulisnya.

Selasa, 24 Oktober 2017

Getirnya Perjuangan



Getirnya Perjuangan

Dalam riwayat Ibnu Ishaq disebutkan, “Pada siang hari, ketika matahari panas menyengat, Umayah membawa Bilal keluar. Kemudian di tanah Makkah yang berkerikil dia ditelentangkan, lalu Umayah berkata, ‘Letakkan batu di atas dadanya!’ Maka sebuah batu besar diletakkan di atas dadanya. Umayah berkata kepada Bilal, ‘Kamu akan terus seperti ini sehingga kamu mati atau tinggalkan ajaran Muhammad dan kembali menyembah Latta dan Uzza!’ Walaupun Bilal mendapat penyiksaan seberat itu, dia hanya mengucapkan, Ahad, Ahad, Ahad, Allah hanyalah satu’!” (Syaikh Muhammad Yusuf Rah.A., Kisah Teladan Sepanjang Zaman, 2008).

Tertatih dan Bangkit Lagi

Tertatih dan Bangkit Lagi

Tidak ada yang instan di dunia ini. Semua membutuhkan proses. Tidak mudah menjalani proses, tetapi bukan berarti tidak bisa. Hanya satu yang diperlukan, kemampuan bertahan dalam menjalani proses tersebut.

Menekuni dunia literasi bukanlah hal mudah. Diperlukan keseriusan dan ketelatenan. Menjaga semangat agar tetap terjaga adalah hal penting yang mesti terus diupayakan. Hambatan dan rintangan, pasti ada. Persoalan sesungguhnya bukan terletak pada persoalan itu sendiri, melainkan ketidak mampuan dalam menemukan solusi yang tepat dalam mengatasi persoalan tersebut.

Sabtu, 22 Juli 2017

Tawassul Kepenulisan

Tawassul Kepenulisan

Saat pertama anda mendengar istilah tawassul, apa yang terlintas dalam pikiran anda? Pergi ke pekuburan, dzikir dan wirid di sana, melafadzkan berbagai do’a atau bid’ah, khurafat dan sesat? Ah, terserah anda mau memikirkan apa. Itu urusan anda. Saya juga tidak ampil pusing bila anda menganggap tulisan ini tidak penting. Tetapi, tidak ada salahnya meluangkan waktu sedikit untuk melirik tulisan ini, melirik saja. Nggak papa to? Eh… ngarep amat!

Kamis, 20 Juli 2017

IAIN Tulungagung Membangun Kampus Dakwah dan Peradaban



IAIN Tulungagung
Membangun Kampus Dakwah dan Peradaban

IAIN Tulungagung Membangun Dakwah dan Peradaban



Tidak ada hal yang paling membahagiakan bagi seorang penulis melebihi keberhasilannya menyelesaikan sebuah artikel, mempublikasikannya, dikonsumsi oleh banyak orang  dan diterbitkan. Memang, ada sebagian penulis yang memiliki profit oriented dalam aktifitasnya. Akan tetapi, hampir bisa dipastikan bahwa kesemuanya lebih senang dan bahagia manakala karyanya dibaca dan mendapat apresiasi dari para pembacanya. 

Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam

  Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam   اُلله Ø£َÙƒْبَرُ (×Ù£) اُلله Ø£َÙƒْبَرُ (×Ù£) اُلله اَكبَرُ (×Ù£) اُلله Ø£َÙƒْبَرُ ÙƒُÙ„َّÙ…َا...