Jumat, 29 April 2022

Cahaya Cinta

 

Cahaya Cinta



“Akal pun, jika ia tidak diterangi oleh cahaya cinta, tidak dapat mencapai kapasitas idealnya”. (Mulla Shadra)

Salah satu diantara ilmuan muslim yang memiliki nama besar dalam sejarah pemikiran islam adalah Muhammad ibn Ibrahim Yahya Qawami Syirazi, yang dikenal dengan nama Shadr Al-Din Syirazi atau Mulla Shadra. Seorang filosof muslim abad ke-16/17, pendiri aliran pemikiran filsafat islam yang disebut dengan Al-Hikmah Al-Muta’aliyah (Himah Transenden), yang biasa disebut dengan filsafat hikmah atau hikmah saja.

Melalui pemikirannya ini, Shadra meyakini bahwa daya tertinggi dalam menangkap pengetahuan adalah daya yang bersumber dari penggunaan intuisi (dzauq atau spiritual tasting). Keyakinan ini pula yang agaknya memposisikan Shadra sebagai salah satu diantara ilmuan muslim yang condong pada aliran mistisisme, yakni gerakan yang identic dengan sufisme.

Akhlak Paling Utama Penduduk Dunia dan Akhirat

 

Akhlak Paling Utama Penduduk Dunia dan Akhirat

Perjalanan Ke Rumah

Salah satu diantara hal penting dalam kehidupan ini adalah akhlak. Akhlak memiliki kedudukan lebih enting bila dibandingkan dengan lainnya. Bahkan akhlak hendaknya lebih didahulukan oleh seorang mukmin dibanding ilmunya.

Rasulullah saw mendapat pujian dari Allah juga disebabkan karena akhlak yang dimilikinya, bukan karena dakwahnya, ketabahannya maupun karena perjuangannya yang dipenuhi dengan beratnya perjuangan. Tetapi, kemuliaan akhlaknya lah yang menyebabkan Allah memujinya sebagai hamba pilihan, kekasihnya. Bahkan saat ‘Aisyah ra ditanya perilah akhlaknya, ia (‘Aisyah) menjawab, “Akhlaknya (Rasulullah) adalah Al-Qur’an”. Ini berarti bahwa sepanjang kehidupannya, Rasulullah saw menjadi cermin serta tauladan bagi penerapan isi Al-Qur’an. Tidak berlebihan kiranya saat dikatakan bahwa Rasul adalah Al-Qur’an yang berjalan di dunia ini.

Kemulian akhlak atas semua hal di dunia, tidak lagi diperdebatkan ulama. Bahkan, akhlak menjadi tolok ukur “keshalihan” seseorang. Meskipun ilmu memiliki peran penting bagi kehidupan manusia, akan tetapi akhlak masih tetap dianggap lebih penting daripada peran ilmu. Ini barangkali yang menyebabkan mengapa Rasul diutus kedunia ini, yakni untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.

Kamis, 28 April 2022

Mimpi

 

Mimpi



Setiap orang pernah bermimpi saat tidur. Sebagian orang menganggap mimpi sebagai bunga tidur semata, tanpa sedikitpun terbesit dalam dirinya, barangkali saja ada petunjuk darinya. Sebagian lain beranggapan bahwa mimpi memiliki rahasia, sebagai petunjuk yang harus dipecahkan.

Mimpi merupakan sesuatu yang nampak oleh seseorang saat ia sedang tidur. Mimpi bisa berupa hal-hal yang menakjubkan, menggembirakan, menyedihkan bahkan menakutkan. Beragam peristiwa dan gambaran bisa dilihat seseorang dalam mimpinya. Lantas bagaimana sebenarnya Islam memahami mimpi itu?

Rabu, 27 April 2022

Pondok Ramadhan dan Temu Kangen Alumni

 

Pondok Ramadhan dan Temu Kangen Alumni

Catatan Mengunjungi Pondok Ramadhan



Salah satu kegiatan yang marak dilakukan di bulan Ramadhan adalah buka bersama. Kegiatan ini hampir-hampir tidak boleh “tidak ada” setiap Ramadhan tiba. Motivnya pun beragam. Adakalanya sambil temu kangen bersama dengan teman yang sudah lama tidak bertemu, ada juga sebagai bentuk “ritual” yang tidak boleh ditinggalkan oleh satu lembaga maupun satuan kerja, boleh juga sebagai bukti bahwa ada “rasa sosial dan kebersamaan” dalam kehidupan. Apapun motivnya, yang jelas namanya tetap saja, “Bukber”, buka bersama.

Selain itu, kegiatan yang juga kerap dilakukan oleh beberapa orang adalah bagi-bagi ta’jil di jalan, atau tempat-tempat yang dirasa strategis dan dikunjungi oleh banyak orang. Motivnya pun juga relative tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Apapun motivnya, semoga semuanya dilandasi dengan rasa ikhlas untuk “syiar dan dakwah” di tengah bulan mulia, bulan suci Ramadhan.

Selasa, 26 April 2022

Catatan “Fokus Group Discussion (FGD) Pengabdian Dosen” Tahun 2022

 

Catatan “Fokus Group Discussion (FGD) Pengabdian Dosen” Tahun 2022

Crown Victoria Hotel, Tulungagung, 20-22 April 2022



Rabu-Jum’at. 20-22 April 2022, saya memperoleh kesempatan untuk mengikuti sekaligus menimba ilmu bersama para ahli dan pakar dari berbagai kampus di kegiatan “Fokus Group Discussion (FGD) Pengabdian Dosen” yang diadakan oleh Tim LP2M UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, kampus dimana saya menimba ilmu sekaligus mengabdi. Bertempat di Crown Victoria Hotel, Tulungagung. Kesempatan yang tentunya harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk lebih mematangkan diri kedepannya.

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 60 orang dosen dari berbagai fakultas yang tersebar di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Hadir sebagai narasumber pada kegiatan ini, Prof. Dr. Abdul Muhid, M.Si. (UINSA Surabaya), Dr. KH. Faqihuddin Abdul Kodir, M.A. (IAIN Cirebon) dan Dr. Ali Badruddin, M.A. (UN Jember). Mereka adalah orang-orang yang memiliki keahlian mumpuni pada bidangnya masing-masing.

Minggu, 24 April 2022

Orang yang Kuat

 

Orang yang Kuat



“Orang yang gagah perkasa itu bukanlah orang yang kuat tenaganya, tetapi yang gagah itu adalah orang yang dapat menahan amarahnya jika marah.” (HR. Ahmad).

Banyak orang beranggapan bahwa seorang yang kuat adalah mereka yang memiliki tenaga besar, bisa mengangkat benda-benda berat, serta memiliki otot-otot atletis. Kekuatan diasumsikan dengan kemampuan fisik dalam melakukan sesuatu yang umumnya hanya bisa dilakukan oleh orang dalam jumlah terbatas.

Pandangan ini, tidak sepenuhnya salah, namun juga tidak sepenuhnya benar. Dalam melihat seorang yang kuat, Islam justru melihat dari sisi yang berbeda. Islam melihat orangg yang kuat dari sisi kemampuannya dalam menahan diri saat rasa marah sedang menguasainya.

Silahkan Cari Tuhan Selain Aku

 

Silahkan Cari Tuhan Selain Aku



“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan yang sebenarnya selain Aku, maka barangsiapa tidak sabar terhadap cobaan-Ku, tidak bersyukur terhadap nikmat-Ku dan tidak rela terhadap keputusan-Ku, maka hendaklah ia keluar dari kolong langit-Ku dan carilah Tuhan selain Aku”. (HR. Muslim).

Hal yang penting untuk kita tanamkan dalam diri kita adalah menyadari sepenuhnya, bahwa segala hal yang terjadi di dunia ini, merupakan bagian dari ketentuan yang telah ditetapkan sejak sebelum kita dilahirkan di dunia, yakni saat masih berada di alam ruh. Alam dimana manusia belum bisa disebut sebagai manusia oleh karena ia masih belum dilahirkan di dunia.

Saat ruh telah ditiupkan ke janin, maka Allah menetapkan baginya ketentuan hidup yang mesti diperankan makhluk bernama manusia yang sebentar lagi lahir di dunia. Dengan demikian, pada dasarnya semua orang hanya menjalani peran-nya di dunia, karena scenario besar telah ditetapkan oleh-Nya, sebelum manusia dilahirkan.

Jumat, 22 April 2022

Turunnya "Lailatul Qadar"

 Lailatul Qadar



الحمدلله الذي أدخلنا فى عشر الأواخر من رمضان، أيام مباركة يطلب فيها نزول ليلة القدر، ليلة القدر خير من ألف شهر، أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه وذرياته ومن تبعه إلى يوم القيامة. أما بعد فيا أيها الناس اتقواالله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون.

Hadirin jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah,

Marilah di kesempatan yang penuh barakah ini, kita senantiasa meningkatkan kualitas iman dan taqwa kepada-Nya, sungguh dengan bekal iman dan taqwa kita akan mejadi orang yang beruntung dalam kehidupan di dunia, terlebih saat kembali menghadapnya kelak di yaumul qiyamah.

Hadirin jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah,

Alhamdulillah puji syukur kita haturkan ke hadirat Allah swt, dimana sampai detik ini, memasuki penghujung akhir bulan Ramadhan, tepatnya sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan kita masih diberikan kesempatan untuk bernafas sehinngga peluang meraih keberkahan, keuntungan, pahala yang dilipatgandakan masih terbuka lebar. Sementara disisi lain, banyak saudara, teman, maupun kerabat kita yang tak seberuntung kita, karena Allah telah memanggilnya terlebih dahulu menghadap kepada-Nya.

Kamis, 21 April 2022

Mensikapi “Riuh Canda” Anak-anak di Tempat Ibadah

 

Mensikapi “Riuh Canda” Anak-anak di Tempat Ibadah



“Lagian, yang namanya anak kecil ya wajar bermain. Kalian itu kok gemarnya nyalahin orang lain apalagi anak-anak. Kamu gak khusyuk itu ya karena kualitasmu memang belum bisa salat khusyuk. Itu problem kalian. Lha kok yang disalahkan anak-anak. Kalau kalian memang punya kualitas khusyuk, mau anak-anak jungkir jempalik, ya tetap saja salat kalian khusyuk.” Gus Baha’

Pagi-pagi menemukan petuah berharga “kyai Baha’uddin Nur Salim”, yang akrab disapa “Gus Baha”. Kurang lebih sebagaimana tertulis di atas tersebut. Fenomena yang sering kita jumpai dalam kehidupan masyarakat.

Ya, acapkali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, saat kita berada di masjid, mushalla maupun kegiatan masyarakat lainnya, banyak anak-anak yang dianggap membuat “kegaduhan” dengan senda gurau dan bermain bersama dengan temannya yang lain. Umumnya orang, menganggap bahwa anak-anak ini menyebabkan ibadahnya terganggu sehingga tidak bisa “khusyu’”. Tentunya, ujungnya ibadah mereka “menurut mereka” tidak akan diterima.

Minggu, 10 April 2022

Mawas Diri

 

Mawas Diri



Saring, Sarung, dan Sharing

Pada dasarnya manusia memiliki watak ingin tahu dan memberitahu. Keingintahuan itu terus menerus mendorong manusia berusaha mencari informasi terkait dengan data atau fakta. Setelah melalui pemilihan informasi yang berserakan (saring), akhirnya tersimpan dalam pengetahuannya (sarung), kemudian sebagai makhluk sosial manusia berusaha mentransformasikan kepada yang lain (sharing). Akan tetapi proses transformasi antara satu dengan yang lain sering menimbulkan reduksi-reduksi. Semakin panjang rantai transformasi itu, jauh dari data atau fakta sesungguhnya, bahkan dalam tingkat yang akut telah terjadi hoak. Maka setiap informasi apapun harus dirunut mulai faktanya, jangan ditelan mentah-mentah. (Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag.)

Salah satu diantara keistimewaan manusia adalah ia diciptakan dengan potensi nafsu dan akal yang ada pada dirinya. Dengan nafsu manusia memiliki keinginan-keinginan yang dengannya, ia memiliki sifat dinamis, mengetahui berbagai hal dan memiliki ambisi untuk memperoleh satu capaian.

Nafsu tidak bisa dihilangkan dari dalam diri manusia. Sepanjang seseorang hidup, nafsu ini tetap ada. Hanya saja setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda dalam mengendalikan serta cara pensikapannya pun juga beragam. Ada sebagian orang yang selalu menuruti keinginan nafsunya, dan justru ini yang paling banyak menerpa umumnya orang. Sebagian lain memilih untuk mengendalikannya dengan maksud untuk meraih hal yang lebih dalam perspektif nilai yang diyakininya.

Sabtu, 09 April 2022

Sekelumit Tentang Takdir

 

Sekelumit Tentang Takdir



“Setiap manusia memiliki takdirnya sendiri, termasuk takdir kepemimpinan. Menariknya, takdir itu tidak dapat diketahui, meski dapat diprediksi atau dicita-citakan oleh seseorang. Maka tidak salah, jika orang juga dikatakan dapat menentukan takdirnya sendiri. Dalam teori hereditas, takdir seseorang ditentukan oleh bawaan sejak lahir, secara turun temurun dari orang tuanya (galur, genetic). Sementara dalam teori lingkungan ditentukan oleh pengalaman, pendidikan, dan upaya secara praktis akademis (gelar). Karenanya, kehidupan seseorang bisa karena garis genetikanya atau juga karena upaya menciptakan takdir yang diciptakannya sendiri. Siapapun jangan pernah lelah meraih takdir.” (Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag.)

Kehidupan merupakan misteri yang sulit dipecahkan. Tak ada seorangpun yang tahu secara pasti, apa yang akan terjadi di masa mendatang, meskipun orang yang seringkali disebut dengan “orang pintar, dukun, maupun paranormal”. Takdir merupakan bagian dari rahasia-Nya, yang telah ditetapkan sebelum manusia dilahirkan.

Secara umum, dalam keyakinan umat muslim, percaya pada takdir merupakan rukun iman yang keenam, yaitu meyakini bahwa takdir baik dan buruk semua berasal dari Allah swt. Dalam literature islam, takdir selalu dikaitkan dengan qadha’. Qadha’ merupakan ketentuan yang telah ditetapkan Allah sejak manusia berada di zaman azali, tepatnya setelah ruh ditiupkan ke janin manusia. Tidak ada seorangpun yang ingat bagaimana prosesnya. Kita hanya tahu dari berita yang telah disampaikan oleh rasul juga para ulama.

Sudut Pandang

 

Sudut Pandang



“Perhelatan MotoGP Mandalika telah usai. Ingat Mandalika ingat pawing hujan. Ya, pawang hujan yang bikin geger dunia medsos. Pawang dalam pengertian “kemampuan istimewa seseorang mengendalikan sesuatu (alam, hewan, manusia dan lain-lain” telah ada sejak manusia ada, dengan istilah yang berbeda-beda tentu saja. Bahkan para nabi juga memiliki daya kendali seperti itu. Sebut saja Nabi Dawud As. yang memiliki kemampuan mengendalikan angina, atau Nabi Sulaiman As. yang dapat mengendalikan hewan dan jin, bahkan Nabi Adam As. disebut sebagai khalifah fi al-ardl karena punya kemampuan mengatur dan mengendalikan alam (di bumi). Hal demikian menjadi bagian terpenting dalam sejarah umat manusia. Hanya ketika perkembangan ilmu pengetahuan ilmiah (yang positivistic), hal metafisik yang wajar dan biasa, kemudian disebut sebagai klenik. Maka klenik atau ilmiah terletak pada cara dan dari mana kita memandang. (Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag.)

Aspek “sudut pandang” memiliki peran penting bagi sejarah kehidupan manusia. Dengan “sudut pandang” satu bentuk “objek” bisa memiliki nilai berbeda antara orang satu dengan orang lainnya. Aspek ini juga yang pada akhirnya membentuk satu “keyakinan” yang mengakar dan menghunjam kuat dalam diri seseorang sehingga mayoritas kehidupannya secara otomatis akan terdampak oleh keyakinan ini.

Tentu, setiap orang memiliki “sudut pandang” tersendiri dalam menghadapi berbagai hal yang ditemukannya dalam hidup. Seorang yang melihat dan mengukur sesuatu dari aspek estetika fisik, tentu akan melihat segala persoalan dari aspek fisiknya. Objek yang dianggapnya menarik dan bagus selalu dikaitkan dengan bentuk, rupa, dan keadaan fisik semata, tanpa melihat aspek substansinya.

Ojo "Gupuh"

 

Ojo “Gupuh”



“Setiap perubahan mesti terjadi kegoncangan (turbulensi). Setiap kegoncangan menyebabkan kegelisahan, ketidakmenentuan, kebingungan, dan perasaan kegusaran lain. Seseorang yang tidak memiliki kesiapan menghadapi perubahan itu seringkali terheran-heran dan gampang kaget. Meskipun ada juga yang biasa saja dalam merespon perubahan itu. Agar tidak gampang kagetan, maka diperlukan pengetahuan yang cukup, dan pengalaman yang luas. Kesadaran, memahami, menyelarakan, dan beradaptasi dengan perubahan itu menjadi kunci sukses menghadapi perubahan. (Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag.)

Dunia panggung sandiwara, mungkin itu ungkapan yang paling tepat untuk mewakili kisah kehidupan ini. Semua alur cerita, berjalan sesuai dengan scenario besar yang telah ditentukan-Nya, jauh sebelum makhluk bernama manusia ditakdirkan untuk menghuni bumi ini. Semua telah tercatat di “Mega Server” bernama “Lauh Mahfudz”.

Manusia pada dasarnya hanya sebatas menjalani peran yang telah ditetapkan baginya, baik, maupun buruk semua sudah ada catatannya, meskipun dikabarkan juga kepada mereka bahwa ada sebagian peran yang bisa dilakukan sesuai kehendaknya, karena konsekuensi dari “hurriyah al-iradah” yang ada dalam diri mereka.

Hidup itu dinamis, tidak statis. Karena “dinamis”, maka dalam kehidupan ini banyak kita jumpai berbagai perubahan di tengah masyarakat. Perubahan itu, adakalanya ke arah positif, adakalanya juga mengarah pada hal yang negative. Perubahan ke arah positif tentunya akan membawa dampak yang baik bagi kehidupan manusia, sebaliknya perubahan ke arah negative, akan membawa dampak buruk bagi kehidupan mereka.

Kamis, 07 April 2022

Sinergisitas

 

Sinergisitas



Power, Tower dan Shower

Untuk mencapai keagungan, keadidayaan, ketinggian (tower), seseorang harus menggunakan kekuatan (power), baik kekuatan kuasa politik, kuasa jabatan, kuasa spiritual, kuasa agama, kuasa intelektual, atau kuasa komunikasi. Padahal kekuatan yang dibangun atas dasar kekuasaan itu hanya dapat berlangsung tidak lama. Karena obyek “yang dikuasai” tidak menjadi bagian dari kekuatan (power) itu. Maka ketinggian dan keagungan seseorang adalah seseorang yang menjadikan seluruh yang melingkupinya menjadi bagian yang sama, seperti air yang meratakan ke seluruh anggota badan (shower). Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. (Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah)

Quote Ramadhan ke-2, berjudul power, tower dan shower. Di awal membaca judul saya gagal memahami apa yang diinginkannya. Namun, saya mencoba membacanya berulang-ulang. Pada akhirnya saya simpulkan bahwa yang dimaksud adalah “sinergisitas”. Entah benar tidaknya.

Dalam quote tersebut, keagungan, keadidayaan disimbolkan dengan “tower”. Yakni benda yang berdiri tegak, menjulang ke atas yang biasanya digunakan untuk memancarkan signal baik televise, HP maupun yang lainnya. Dari tower inilah masyarakat luas pada umumnya bisa merasakan kecanggihan teknologi sebagaimana saat ini.

Rabu, 06 April 2022

"Ngempet"

 

"Ngempet"

 


“Lamun huwus kalah Nuswantara isun amukti palapa, Lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti palapa.

Sumpah Palapa yang sangat terkenal diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada ini, menjadi salah satu bagian terpenting dalam mencapai kejayaan Majapahit. Maka, bangsa yang besar adalah bangsa yang di dalamnya diisi oleh orang-orang yang rela mengabaikan duniawi, tapi mengagungkan spiritualitas.” Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. (Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung)

Indonesia sebagai sebuah bangsa, memiliki sisi historis yang tak akan pernah terlupakan dalam sejarah peradaban dunia. Bangsa dengan bentang alamnya yang indah, strategis, dikelilingi dengan perairan yang begitu luas. Alamnya yang kaya dengan hasil buminya, membuat Indonesia menjadi satu-satunya Negara yang paling diminati setiap orang di belahan dunia manapun untuk bisa tinggal menetap disana.

Dilihat dari sisi capaian yang pernah diukir dalam sejarah peradaban dunia, bangsa ini memiliki sejarah yang tidak bisa dianggap ‘remeh’ oleh siapapun. Di bumi nuswantara ini, pernah berdiri kerajaan besar yang kekuasaannya sampai ke manca Negara di era sekarang ini. Malaysia, Singapura, dan beberapa wilayah lain di Asia Tenggara. Kerajaan itu adalah Majapahit. Kerajaan yang didirikan oleh Raden Wijaya, menantu Raja Kertanegara dari Singasari yang digulingkan oleh Raja Jayakatwang dari Kediri.

Selasa, 05 April 2022

Membaca Peluang di Bulan Ramadhan

 

Membaca Peluang di Bulan Ramadhan



Ramadhan merupakan bulan mulia yang dinantikan setiap mukmin. Bulan dimana malam yang lebih baik dari seribu bulan diturunkan. Di bulan Ramadhan ini, Allah mewajibkan bagi setiap hamba-Nya yang beriman untuk menjalankan kewajiban puasa.

Perintah puasa tertulis di dalam Al-Qur’an, “Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa (di bulan Ramadhan) sebagaimana telah diwajibkan atas umat sebelum kalian agar kalian bertaqwa.” (Qs. Al-Baqarah (2); 183).

Untuk mewajibkan puasa bagi orang-orang yang beriman, bukan yang lain. Tentu pemilihan khithab “Amanu, bukanlah tanpa alasan. Ada alasan khusus mengapa perintah puasa ditujukan kepada orang-orang beriman, bukan orang muslim atau manusia pada umumnya.

Senin, 04 April 2022

Menyambut Bulan Ramadhan

 

Menyambut Bulan Ramadhan



(Seri Khutbah Jum’at)

الحمد لله القائل فى كتابه الكريم أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد أما بعد فيا أيهاالناس اتقواالله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون

Hadirin jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah,

Mari dikesempatan jum’ah yang penuh barakah ini, kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah, dengan terus berusaha sekuat tenaga melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Dengan bekal iman dan taqwa, kita akan menjadi seorang yang beruntung dalam kehidupan di dunia, terlebih saat kembali menghadap-Nya kelak di hari kiamat.

Jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah,

Saat ini, kita berada di penghujung bulan Sya’ban tahun 1443 H. Besok atau lusa menunggu keputusan yang disampaikan oleh pemerintah, kita memasuki bulan suci Ramadhan, bulan istimewa bagi umat Islam dimanapun berada. Mudah-mudahan, Allah panjangkan usia kita, sehingga kita bisa bertemu dengan Ramadhan serta mengisinya dengan berbagai amal shalih hingga pada akhirnya bertemu dengan bulan Syawal. Aamiin