Selasa, 26 September 2017

Pemberi Peringatan



Pemberi Peringatan

Manusia diciptakan di dunia sebagai khalifah yang padanya segala tanggung jawab dibebankan. Kebaikan dan kehancuran dunia beserta isinya sesungguhnya berada di tangan manusia. Saat manusia konsisten dengan tugasnya sebagai khlaifah yang menjaga dan merawat dunia beserta apa yang ada didalamnya, maka kehancuran dunia jauh dari kenyataan. Sebaliknya bila manusia telah lalai akan tugasnya, Allah akan datangkan kepada mereka pemberi peringatan yang mengingatkan mereka untuk kembali kepada jalan yang diridlai-Nya. Jalan yang disebut al-Qur’an sebagai shirath al-mustaqim, jalan lurus.

Dalam setiap kurun waktu, Allah selalu mengutus orang – orang yang dicintai-Nya sebagai pemberi peringatan kepada umat manusia yang telah lalai dalam menjalankan tugasnya. Para pemberi peringatan itu datang kepada kaum yang telah melampaui batas. Mengingatkan kepada mereka agar tidak lagi melakukan hal yang bertentangan dengan apa yang diridlai penciptanya.

Sabtu, 23 September 2017

Seminar Pendidikan by Simona Alexandra Hicert



Seminar Pendidikan Bersama Simona Alexandra Hicert
Native Speak asal Jerman di LPI Qurrota A’yun Ngunut Tulungagung
 
Numpang Lewat
Pagi ini, Sabtu 23September 2017, halaman LPI Qurrota A’yun tampak dipadati oleh kendaraan yang berjajar rapi. Kendaraan ini tidak lain adalah kendaraan para wali murid yang memenuhi undangan pihak lembaga untuk mengikuti seminar pendidikan bersama native speak asal Jerman, Simona Alexandra Hicert, yang semenjak beberapa minggu lalu hadir sebagai guru tamu di lembaga tersebut. Antusiasme wali murit nampak dari kekompakan mereka menghadiri acara yang digelar lembaga pendidikan Islam yang terkenal beberapa saat lalu mampu berbicara dalam kancah nasional dalam lomba stori telling dan pidato berbahasa Inggris.

Dalam sambutannya direktur LPI Qurrota A’yun, Drs. Imam Muslimin menyampaikan banyak terima kasih atas dukungan dan partisipasi para wali murit terhadap keberlangsungan dan perkembangan lembaga. Pihak lembaga akan terus berusaha dalam memajukan dalam pemberian layanan pada siswa. Tentu inovasi – inovasi positif diperlukan guna semakin meningkatkan kualitas pembelajaran, termasuk diantaranya dengan mendatangkan native. Beliau menyampaikan bahwa semenjak beberapa tahun yang lalu lembaga ini berusaha untuk menggenjot kemampuan siswa khususnya dalam bidang bahasa Inggris. Hal ini tidak lepas karena bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang penting diketahui oleh siswa guna membuka cakrawala pengetahuan di masa yang akan datang. Motivasi ini sesungguhnya justru didorong oleh ketidakmampuan beliau dalam bahasa Inggris. Beliau mengatakan, “Kalau ditanya, siapa guru Qurrata A’yun yang tidak bisa bahasa Inggris? Jawabannya adalah kepala sekolahnya”, tandas beliau. Beliau menambahkan bahwa anak – anak ini diciptakan untuk generasi yang tidak sama dengan generasi kita, karenanya mereka perlu dibekali dengan pengetahuan yang memadai, termasuk didalamnya kemampuan berbahasa Inggris agar mereka mampu mengikuti perkembangan zaman.

Jumat, 22 September 2017

Baritan



Baritan
 
Warga Tampak Khusyu' Mengikuti Do'a Bersama
Bulan Muharam menjadi penanda dimulainya babak baru dalam perhitungan kalender hijriyyah. Jumlah bulan dalam perhitungan kelender hijriyyah sama dengan kalender masehi, dua belas bulan. Diantara dua belas bulan tersebut terdapat empat bulan yang mulia diantara bulan lainnya, yakni Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharam dan Rajab. Empat bulan ini dianggap sebagai bulan mulia dalam penanggalan kalender hijriyyah.

Bulan Muharam lebih dikenal dengan bulan Suro oleh masyarakat Jawa. Nama Suro berasal dari kata Asyura’, yang artinya hari ke sepuluh. Nenek moyang tanah Jawa mengambil kata suro dari kata tersebut karena tanggal sepuluh bulan muharam termasuk hari yang dimuliakan oleh umat Islam. Bukan hanya umat Islam, tetapi umat Nasrani dan Yahudi pun juga memuliakan hari tersebut. Karenanya disunnahkan puasa pada tanggal sepuluh. Tetapi selain tanggal sepuluh umat Islam juga dianjurkan untuk berpuasa ditanggal sembilannya yang dikenal dengan hari tasu’a. Kesunnahan puasa ini didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW:

Kamis, 21 September 2017

Buwoh



Buwoh

Anda yang tinggal di Jawa tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah satu ini. Istilah buwoh sudah menjadi populer di masyarakat semenjak puluhan bahkan mungkin ratusan tahun silam. Entah siapa yang mengenalkan istilah ini untuk pertama kali hingga menjadi istilah yang familier, populer dari masyarakat kelas atas hingga kalangan bawah.

Buwoh sering dikaitkan dengan pesta yang digelar oleh masyarakat pada moment tertentu semisal pernikahan, lahiran, khitanan, aqiqah dan semisalnya. Namun, ada juga yang bukan berbentuk pesta melainkan selamatan atau ruwatan, semisal mendirikan rumah, sewonan dan sebagainya. Kebiasaan ini telah mengakar kuat hingga menjadi darah daging yang melekat dalam sanubari masyarakat. 

Rabu, 20 September 2017

Muhasabah



Muhasabah

Waktu bergulir begitu cepatnya. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Tanpa terasa kita sudah meninggalkan tahun 1438 H dan menapaki hari pertama di tahun 1439 H. 1438 H menjadi tahun lalu sementara 1439 H menjadi kenyataan kita dimulai saat tenggelamnya matahari sore ini.

Beragam cara orang memperingati pergantian tahun.  Bila pada pergantian tahun masehi, kita lebih banyak disuguhkan dengan perayaan yang serba glamor, mulai dari tiupan terompet, pesta kembang api sampai pesta konser musik di tiap pelosok negeri yang secara langsung disiarkan secara live oleh semua stasiun Televisi, lantas bagaimana dengan pergantian tahun hijriyyah ini? Adakah kita akan merayakan dengan cara yang sama, menggelar berbagai pesta rakyat dan hiburan, atau kita akan menggunakannya sebagai momentum untuk bertafakkur, berpikir akan apa yang selama ini telah kita jalani dan apa yang hendak kita lakukan diesok hari?

Selasa, 19 September 2017

Hijrah



Hijrah

Secara sederhana hijrah berarti pindah. Pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Bisa juga diartikan pindah dari satu kondisi kepada kondisi yang lain. Kata hijrah menjadi populer setelah peristiwa hijrah Rasulullah, Muhammad SAW dari kota Makkah ke Madinah untuk menyebarkan agama Islam di sana.

Dalam sejarah sesungguhnya hijrah tidak hanya dilakukan sekali. Akan tetapi beberapa kali umat Islam melakukan hijrah. Hijrah pertama  dan ke dua adalah ke Habasah (Ethiopia). Disusul perpindahan Nabi Muhammad SAW ke Thaif setelah peristiwa pemboikotan di lembah Syiib oleh kaum Quraiys kepada keluarga Nabi, Bani Hasyim dan Muthallib. Namun, sepertinya kata hijrah belumlah begitu populer hingga peristiwa hijrah ke Madinah.

Minggu, 17 September 2017

Usaha



Usaha

Menyimak tausiyah putra da’i sejuta umat, Ustadz Fikri Haikal, seolah menyimak tausiyah abahnya, K.H. Zainudin MZ. Gaya bahasanya dalam bertausiyah, gerak tubuh dan intonasi bicaranya mirip sekali dengan abahnya. Tidak salah bila ada pepatah yang mengatakan, ‘buah jatuh tidak jauh dari pohonnya’. Seorang anak biasanya tidak beda jauh dengan orang tuanya.

Saat ini nama beliau sudah masyhur sebagaimana abahnya. Beliau seringkali tampil di acara – acara televisi seperti di program TV One, Damai Indonesiaku. Beliau kerap tampil di acara ini. Mungkin sudah menjadi pentausiyah tetap di acara ini. Tidak salah stasiun ini memilih beliau, karena tausiyahnya yang mantap dan mudah dicerna, disukai oleh banyak kalangan.

Kamis, 14 September 2017

Ketaatan Ibrahim, Kesabaran Ismai



Ketaatan Ibrahim, Kesabaran Ismail
(Seri Pengajian Jum’at PON)

Pengajian Jum’at PON diadakan secara rutin oleh masyarakat Desa Slemanan Udanawu Kabupaten Blitar. Acara ini sudah berjalan sekian tahun lamanya semenjak saya masih berada di bangku Madrasah Aliyah. Sungguh satu kegiatan yang positif, yang perlu untuk terus diistiqamahkan dan digiatkan. Memang, secara kuantitas sudah sangat berkurang, tetapi setidaknya keistiqamahan itu masih tetap terjaga hingga saat ini. Kalau dihitung – hitung, mungkin lebih dari 17 tahun silam mulainya.

Malam ini K.H. Syaikhudin menyampaikan materi tentang ketaatan seorang Ibrahim a.s. dan kesabaran putranya Ismail a.s. Nabi yang mendapat gelar khalilullah sekaligus Abu al-Basyar. Syariatnya sampai har ini masih tetap terjaga dan diikuti oleh umat Nabi Muhammad SAW yang hidup ratusan tahun setelahnya. Bahkan secara tegas al-Qur’an memerintahkan agar semua umat Islam tetap mengikuti agama Nabi Ibrahim yang lurus. Dalam al-Qur’an Surat Ali Imran (3); 95:

Selasa, 12 September 2017

Dasar dan Tujuan Filsafat Pendidikan Islam


Setiap bangunan kuat memiliki dasar dan pondasi yang kuat. Kualitas pondasi menentukan kokoh dan tidaknya bangunan yang dibangun. Bangunan tidak hanya berbentuk bangunan fisik belaka. Tetapi pengetahuan sesungguhnya juga merupakan bangunan. Kuatnya bangunan ilmu dan pengetahuan yang terejawantahkan dalam bentuk pendidikan sangat bergantung pada dasar dan asas yang menopangnya.

Dasar atau asas pendidikan merupakan landasan berpijak dalam menyusun strategi pendidikan. Asas inilah yang nantinya akan menjadi dasar pijakan pengambilan setiap kebijakan yang ditetapkan untuk meraih tujuan yang diharapkan. 

Dalam al-Qur’an Surat Ibrahim (14); 24-25 disebutkan:

Wisuda Tahfidz Perdana Ma'had al-Jami'ah IAIN Tulungagung



Wisuda Tahfidz Perdana Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung
(IAIN Tulungagung Integrasikan Model Pendidikan Salafiy dan Modern)
 
Foto Bersama Rektor IAIN Tulungagung dan Pengelola Ma'had al-Jami'ah
Minggu, 10 September 2017, menjadi moment sejarah pertama Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung secara seremonial di hadapan ribuan wali mahasantri IAIN Tulungagung mengadakan wisuda angkatan I mahasantri tahfidz al-Qur’an. Kegiatan ini adalah salah satu agenda yang kedepan akan terus ditingkatkan sebagai sebuah upaya dalam mewujudkan kampus IAIN Tulungagung sebagai kampus dakwah dan peradaban. Hadir dalam kesempatan ini Drs.H. Saifullah Yusuf yang merupakan Wakil Gubernur Jawa Timur. Adapun jumlah mahasantri tahfidz yang diwisuda kali ini adalah dua puluh semilan huffadz.

Dalam sambutannya Rektor IAIN Tulungagung, Dr. Maftukhin, M.Ag. menyampaikan ucapan selamat datang dan rasa terima kasih atas kesediaan Wakil Gubernur ini. Beliau menyampaikan bahwa secara historis, IAIN Tulungagung didirikan oleh para kyai kala itu untuk kepentingan dakwah dan syiar Islam. Karenanya dalam sejarah perkembangannya IAIN Tulungagung tidak boleh melupakan khiththahnya sebagai lembaga dakwah dan syiar keislaman. Akan tetapi yang perlu diingat adalah bahwa dakwah yang dilakukan haruslah dakwah yang sesuai dengan semangat keberagaman dan toleransi sebagaimana semboyan Negara Kesatuan Indonesia, Bhineka Tunggal Ika. Meski berbeda tetapi tetap satu jua. Karenanya dakwah mesti dilakukan secara damai tanpa ada unsure radikalisme di dalamnya.

Jumat, 08 September 2017

Keberagaman



Keberagaman
(Seri Khutbah Jum’at)

Sebagaimana biasa khatib mengajak semua jama’ah jum’at untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Dengan iman dan taqwa kebahagiaan dunia dan akhirat bisa diraih. Sebaliknya tanpa iman dan taqwa, mustahil kebahagiaan dunia dan akhirat diperoleh.

Tema mimbar jum’at kali ini adalah keberagaman. Salah satu bentuk kasih sayang yang diberikan Allah SWT kepada umat manusia adalah diciptakannya manusia secara beragam. Keberagaman penciptaan manusia berupa perbedaan jenis kelamin, lelaki perempuan, perbedaan suku bangsa, agama dan ras. Keberagaman itu adalah bentuk anugerah yang mesti disyukuri, bukannya menjadi alasan untuk saling menyerang, menghina dan mencaci antara satu dengan lainnya.

Kamis, 07 September 2017

Kajian Tafsir Tarbawi



Kajian Tafsir Tarbawi

Salah satu dari bukti autentik (i’jaz) al-Qur’an adalah nilai – nilai keuniversalannya, baik dari segi isi, redaksi, maupun pesan sucinya. Al-Qur’an selalu mampu menjadi memberikan jawaban atas berbagai persoalan yang mengemuka di tengah umat manusia. Hanya saja jawaban yang diberikan al-Qur’an tidak serta merta dipahami semua orang. Sebagian orang yang tidak beriman dan tidak percaya akan kemukjizatannya justru semakin ingkar akan kebenaran al-Qur’an.

Semakin al-Qur’an ditentang, semakin ia akan menunjukkan kebenarannya. Begitulah kiranya ungkapan yang tepat untuk menunjukkan keagungan al-Qur’an al-Karim. Kitab suci yang menjadi pedoman bagi umat Islam, khususnya mereka yang muttaqin, bertaqwa kepada Allah SWT. Al-Qur’an hanya akan menjadi petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. Sebagaimana firman Allah dalam al-Qur’an Surat al-Baqarah (2); 2:

Rabu, 06 September 2017

Sejarah Perkembangan Hadits



Sejarah Perkembangan Hadits

Keberadaaan hadits sebagai salah satu sumber pokok hukum Islam sudah tidak lagi diperdebatkan. Ia adalah sumber kedua setelah al-Qur’an. Umat Islam sanagat menaruh perhatian terhadap hadits. Lantas bagaimana sejarah perkembangan hadits sejak awal kemunculannya hingga saat ini?

Sebelum memasuki pembahasan tersebut lebih jauh ada baiknya dijelaskan pengertian sejarah lebih dahulu. Sejarah adalah peristiwa yang terjadi di masa lampau yang bisa dibuktikan kebenarannya. Sejarah perkembangan hadits dapat diartikan sebagai masa atau periode yang telah dilalui oleh hadits dari masa lahirnya dan tumbuh dalam pengenalan, penghayatan, dan pengalaman umat dari generasi ke generasi. Mulai dari masa kemunculannya, yakni pada masa Rasulullah Muhammad SAW masih hidup sampai saat ini.