Wisuda Tahfidz Perdana Ma'had al-Jami'ah IAIN Tulungagung



Wisuda Tahfidz Perdana Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung
(IAIN Tulungagung Integrasikan Model Pendidikan Salafiy dan Modern)
 
Foto Bersama Rektor IAIN Tulungagung dan Pengelola Ma'had al-Jami'ah
Minggu, 10 September 2017, menjadi moment sejarah pertama Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung secara seremonial di hadapan ribuan wali mahasantri IAIN Tulungagung mengadakan wisuda angkatan I mahasantri tahfidz al-Qur’an. Kegiatan ini adalah salah satu agenda yang kedepan akan terus ditingkatkan sebagai sebuah upaya dalam mewujudkan kampus IAIN Tulungagung sebagai kampus dakwah dan peradaban. Hadir dalam kesempatan ini Drs.H. Saifullah Yusuf yang merupakan Wakil Gubernur Jawa Timur. Adapun jumlah mahasantri tahfidz yang diwisuda kali ini adalah dua puluh semilan huffadz.

Dalam sambutannya Rektor IAIN Tulungagung, Dr. Maftukhin, M.Ag. menyampaikan ucapan selamat datang dan rasa terima kasih atas kesediaan Wakil Gubernur ini. Beliau menyampaikan bahwa secara historis, IAIN Tulungagung didirikan oleh para kyai kala itu untuk kepentingan dakwah dan syiar Islam. Karenanya dalam sejarah perkembangannya IAIN Tulungagung tidak boleh melupakan khiththahnya sebagai lembaga dakwah dan syiar keislaman. Akan tetapi yang perlu diingat adalah bahwa dakwah yang dilakukan haruslah dakwah yang sesuai dengan semangat keberagaman dan toleransi sebagaimana semboyan Negara Kesatuan Indonesia, Bhineka Tunggal Ika. Meski berbeda tetapi tetap satu jua. Karenanya dakwah mesti dilakukan secara damai tanpa ada unsure radikalisme di dalamnya.

 
Sambutan Rektor IAIN Tulungagung
Beliau juga menyampaikan kepada Wakil Gubernur bahwa saat ini, telah memiliki jenjang S1, S2 dan S3. Karena itu untuk meraih gelar doctor maka mahasantri tidak lagi perlu kuliah di kampus lain. IAIN Tulungagung telah menyediakan dan siap melayani kebutuhan mahasantrinya dalam bidang pendidikan. Beliau juga menyampaikan bahwa saat ini IAIN Tulungagung telah mengalami perkembangan yang pesat. Sebagai bukti jumlah mahasantri baru kali ini mencapai 4902 sedangkan jumlah keseluruhan mahasantri dari jenjang S1, S2 dan S3 mencapai kurang lebih 15885 mahasantri. Kehadiran Wakil Gubernur Jatim ini sekaligus menjadi dukungan bagi kemajuan dan perkembangan kampus ke depan.

IAIN Tulungagung telah menjadi satu kekuatan baru khususnya di tingkatan Jawa Timur. Namun, beliau menyampaikan kepada Wakil Gubernur, bahwa kampus ini bukanlah wilayah politik, melainkan wilayah pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Sementara itu Wakil Gubernur Jatim, Drs. Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul memberikan pengarahan dan wejangan kepada semua yang hadir khususnya wali santri dan sivitas akademika yang hadir. Beliau menyampaikan bahwa memang IAIN Tulungagung kini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat. IAIN telah menjadi kampus yang paling diminati khususnya di wilayah Jatim. Bahkan menurut beliau, IAIN adalah salah satu kampus yang memiliki perkembangan terpesat di wilayah Jawa Timur. 
 
Pengarah Wagub Jatim Drs. Saifullah Yusuf


Kemudian beliau menyampaikan, bahwa dalam menjalani kehidupan di dunia ini seseorang dituntut untuk mempotensikan segala hal yang telah dianugerahkan Allah. Manusia yang mampu mempotensikan segala yang diberikan kepadanya ini, dalam Islam disebut dengan manusia ulul albab

Menurut beliau setidaknya seorang yang disebut dengan ulul albab harus memiliki dua hal, yaitu spiritual happiness dan intelektual happines. Spiritual happiness bisa didapatkan dengan seseorang senantiasa mengembangkan potensi batiniyahnya dengan memperbanyak dzikrullah, ingat kepada Allah. Ingat kepada Allah adalah kunci bagi seseorang untuk mencapai kebahagiaan spiritual tertinggi. 

Sungguh satu hal yang membanggakan bahwa IAIN Tulungagung telah mengintegrasikan pendidikan model pesantren salafi dan pendidikan modern dalam bingkai Ma’had al-Jami’ah. Ini adalah salah satu upaya dalam menyelaraskan antara kebutuhan spiritual. Seluruh mahasantri yang masuk di IAIN selain mereka belajar ilmu pengetahuan dan teknologi modern juga dibekali dengan kemampuan membaca al-Qur’an yang baik dengan adanya program BTQ. Diajarkan untuk senantiasa mencintai al-Qur’an dan menjadikan al-Qur’an sebagai pedoman hidupnya dengan adanya pembelajaran tahfidz al-Qur’an. Selain itu bagi mereka yang berminat dalam seni baca al-Qur’an bi al-taghanniy, maka disediakan bagi mereka program tilawah al-Qur’an. Tidak hanya itu IAIN Tulungagung juga menyediakan program madin ula, wustha dan ulya, yang di dalamnya diajarkan pembelajaran kitab turats ala pesantren salafi. Salah satu program yang belum dimiliki kampus lain atau bahkan satu – satunya yang ada di Indonesia. Dengan demikian maka diharapkan nantinya akan lahir para ahli kimia yang juga ahli dalam al-Qur’an, sarjana bahasa Inggris yang lihai dalam membaca kitab kuning dan sebagainya. Hal ini menjadi nilai lebih yang dimiliki IAIN Tulungagung. Setidaknya lalaran nadzm al-Imrithy yang dilantunkan mahasantri di awal kedatangannya dan wisuda tahfidz al-Qur’an telah menjadi bukti keseriusan program Ma’had al-Jami’ah. Ini termasuk dalam kerangka untuk meraih spiritual happiness tersebut.
Pemberian Syahadah Kepada WIsudawan Tahfidz

Berikutnya syarat seseorang disebut sebagai ulul albab adalah adanya intelektual happines. Beliau menjelaskan disamping seseorang dituntut memiliki spiritual happiness, seseorang harus memiliki kemampuan menggunakan akal berdasarkan cara yang benar secara intelektual ilmiah. Mahasantri tidak hanya menjadi seorang yang memiliki kecerdasan spiritual, namun juga memiliki kecerdasan intelektual. Orang yang memiliki kedua hal tersebutlah yang akan menjadi pemenang dalam menjalani kehidupan ini. Selanjutnya beliau pamit karena masih ada tugas lain yang mesti beliau laksanakan.

Acara selanjutnya adalah pembacaan SK Tahfidz al-Qur’an oleh Mudir Ma’had al-Jami’ah, Dr. K.H. Muhammad Teguh Ridlwan, M.Ag. Dilanjutkan dengan prosesi wisuda dengan penyerahan syahadah oleh Rektor IAIN Tulungagung dan Mudir Ma’had al-Jami’ah kepada mahasantri tahfidz al-Qur’an
 
Pembacaan SK Tahfidz oleh Mudir Ma'had al-Jami'ah
Selanjutnya dalam pengarahan kepada seluruh wali santri yang hadir dalam acara ini, Rektor IAIN meminta kerjasamanya. Di IAIN sivitas akademika akan berusaha memberikan pendidikan semaksimal mungkin, sementara di rumah orang tua diharapkan juga memberikan dukungan berupa do’a. Beliau menegaskan bahwa do’a dan kerjasama wali akan menjadi faktor penting yang menentukan kesuksesan pendidikan putra putrinya  selama belajar di kampus ini. Beliau juga menegaskan bahwa pembelajaran madin yang dilaksanakan oleh kampus pada jam pertama antara jam 07.00 – 08.30 WIB merupakan program wajib yang harus diikuti oleh seluruh mahasantri. Karenanya bila putra putrinya masih belum berangkat dipagi hari, beliau meminta bantuan kepada para orang tua memerintahkan putra – putrinya untuk segera berangkat.
 
Nebeng
Kedepan alumni IAIN Tulungagung diharapkan tidak lagi ada yang tidak bisa membaca al-Qur’an. Lulus dari pembelajaran di IAIN maka wajib untuk bisa membaca al-Qur’an dengan baik dan benar. Untuk itu IAIN Tulungagung bekerjasama dengan LP Ma’arif cabang Tulungagung untuk mensukseskan program ini. Selain itu beliau juga menegaskan bagi mahasantri yang hafal al-Qur’an akan mendapatkan perlakuan khusus. Bagi mereka disediakan beasiswa tahfidz. Dalam hal ini IAIN bekerjasama dengan Jam’iyyat al-Qurra’ wa al-Huffadz. Adapun kategori beasiswa tahfidz berlaku bagi mahasantri yang hafal 10 juz, 20 juz dan 30 juz. Bagi mahasantri yang ingin mendalami kitab al-turats, maka IAIN Tulungagung bekerjasama dengan HIMASAL, Himpunan Alumni Santri Lirboyo. 

Semoga Bermanfaat...
Allahu A'lam....



Komentar