Jumat, 29 Maret 2019

Mujahadah Kubro Gelombang I


Mujahadah Kubro Gelombang I
28 Maret 2019


Kamis, 28 Maret 2019, Bumi Kedunglo penuh sesak dengan para mujahidin dan mujahidat dari seluruh pelosok nusantara hingga manca negara. Kedatangan mereka semua adalah dalam rangka mengikuti Mujahadah Kubro yang merupakan puncak acara-acara dalam rangkaian pengamalan Shalawat Wahidiyah.

Mujahadah Kubro digelar dua kali dalam setahun, yakni pada Bulan Muharam dan Bulan Rajab. Rangkaian mujahadah kubro terbagi menjadi lima gelombang, yakni gelombang panitia, ibu-ibu, remaja, kanak-kanak dan bapak-bapak.

Kamis, 28 Maret 2019

Khutbah Isra' Mi'raj


Khutbah Pertama

الحمد لله الذي أسرى بعبده ليلا من المسجد الحرام إلى المسجد الأقصى ، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد، أما بعد فيا أيها الناس اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون، اتقوا الله فقد فاز المتقون.

Hadirin jamaah jumlah yang dimulyakan Allah,

Mari di kesempatan yang penuh barakah ini, senantiasa kita panjatkan puja puji tasyakur ke hadirat Allah Swt yang mana kita masih diberikan kesempatan untuk menunaikan jama’ah shalat jum’ah dalam keadaan sehat wal afiyat. Dan mari senantiasa berusaha untuk meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah Swt, karena hanya dengan bertaqwa kepada-Nya, kita bisa menjadi seorang yang beruntung baik di dunia maupun di akhirat.

Diam Adalah Emas


Diam Adalah Emas

Sudah menjadi kodrat manusia diciptakan sebagai makhluk sosial. Makhluk yang tidak bisa lepas dari yang lainnya. Selalu saja mereka membutuhkan satu dengan lainnya, baik dalam urusan mencari nafkah hingga sekedar berbagi cerita atau bahkan menebar gosip yang sedang hangat di tengah komunitas masyarakat.

Seorang yang memiliki kepekaan sosial tentu tidak akan mengabaikan apa yang ada di sekelilingnya. Dia akan merespon semua yang terjadi di sekelilingnya bahkan dia aktif dan berusaha untuk menjadikan segala sesuatu yang ada di sekelilingnya memiliki nilai guna bagi dirinya, keluarga, lingkungan dan masyarakat. Itulah jiwa sosial yang kental di tengah kehidupan masyarakat khususnya mereka yang tinggal di area pedesaan.

Rabu, 27 Maret 2019

Kasih Sayang Guru yang Sejati


Kasih Sayang Guru yang Sejati

Artikel ini berawal dari pertanyaan seorang mahasiswa yang haus akan pengetahuan. Ingin mengerti secara lebih bagaimana sejatinya kasih sayang guru pada muridnya.

Beberapa saat yang lalu saya sudah menulis artikel yang berkaitan dengan keharusan seorang murid memulyakan gurunya. Tidak ada mantan/bekas guru. Yang ada, guru selamanya tetaplah guru yang semestinya kita hormati sampai kapanpun bahkan sampai kita kembali kepada Allah Swt.

Selasa, 26 Maret 2019

Ilmu Bagaikan Binatang Buruan


Ilmu Bagaikan Binatang Buruan


Menuntut ilmu wajib hukumnya bagi setiap muslim laki-laki maupun perempuan. Kewajiban ini dimulai semenjak manusia berada di alam arwah dalam rahim ibunya sebelum dilahirkan. Semua umat Islam megetahui dan meyakini hal ini, tetapi sedikit sekali di antara mereka yang benar-benar mau untuk melaksanakan perintah tersebut. Buktinya, masih banyak orang Islam yang memandang bahwa pengetahuan itu tidak penting, bahkan masih ada juga yang berpikir yang penting bisa bekerja dan menghasilkan uang.

Menurut saya, ada baiknya kita sejenak berpikir dan mencermati pentingnya ilmu pengetahuan bagi manusia. Seseorang bisa bertahan hidup oleh karena pengetahuan yang dimilikinya. Mungkin saja orang tuanya tidak mewariskan harta berlimpah, namun karena ilmu yang diwariskan kepadanya saat orang tua berjibaku dengan beratnya kehidupan, sang anak bisa bertahan hidup meski di tengah besarnya tekanan.

Senin, 25 Maret 2019

Menghormati Guru dan Dokter


Menghormati Guru dan Dokter

Guru dan dokter merupakan profesi yang terhormat. Guru mengajarkan pada siswa-siswinya ilmu pengetahuan yang dengannya seorang murid akan menjadi seorang yang mengerti antara kebaikan dan keburukan. Mampu membedakan keduanya hingga bisa menentukan pilihan yang bermanfaat dan berguna di masa mendatang.

Profesi guru bagi sebagian orang mungkin saja dianggap sebagai profesi yang kurang menjanjikan. Alasannya sederhana, gaji guru tidaklah seberapa. Tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari yang seringkali menuntut tersedianya uang yang cukup banyak untuk sekedar membeli bumbu dan kebutuhan dapur.

Minggu, 24 Maret 2019

Ma’had al-Jami’ah Adakan Musabaqah al-Khithabah


Ma’had al-Jami’ah Adakan Musabaqah al-Khithabah


Sabtu, 16 Maret 2019, Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung mengadakan agenda rutin “Musabaqah al-Khitabah”. Musabaqah ini dilaksanakan sekali dalam setahun pada semester genap. Kali ini acara digelar di Gedung Pascasarjana IAIN Tulungagung lt. 5. Hadir dalam kesempatan ini Mudir Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung, Dr. KH. Teguh, M.Ag., segenap Murabbi Ma’had al-Jami’ah, musyrifah dan para dewan juri.

Acara dimulai dengan pembukaan secara seremonial pada sekitar pukul 08.00 WIB. Dalam kesempatan ini, Mudir Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung, Dr. KH. Teguh, M.Ag. menjelaskan bahwa kegiatan semacam ini dimaksudkan untuk mencari bibit-bibit berbakat dari mahasantri yang nantinya insya Allah akan diikutsertakan pada event nasional saat forum FGD Mudir. 

Kamis, 21 Maret 2019

Pak Kuswandi, Kepala Sekolah yang Ahli Falaq

Pak Kuswandi, Kepala Sekolah yang Ahli Falaq
(Catatan Dosen Magang I MA Ma'arif Kawedusan)


Selasa, 18 Maret 2019, adalah hari pertama dalam hidup saya menjadi dosen pembimbing magang (DPM) bagi mahasiswa magang untuk menyerahkan mahasiswa magang sejumlah 21 orang. Tentu ini menjadi pengalaman berharga bagi saya, sebagai pendatang baru.

Saya ditempatkan di MA Ma’arif Kawedusan Ponggok Blitar. Madrasah ini terletak tidak jauh dari area wisata “Negeri Dongeng” yang cukup terkenal. Berada di barat jalan protocol arah perempatan Poluan. Madrasah ini berada di area masjid yang tenang, dan menentramkan.

Kemulyaan Seseorang Tergantung pada Akhlaknya


Kemulyaan Seseorang Tergantung pada Akhlaknya


Akhlak adalah sifat yang tertanam pada diri seseorang yang dengannya ia bisa melakukan sesuatu dengan spontan tanpa berfikir panjang. Akhlak adakalanya baik dan ada kalanya buruk. Akhlak yang baik dikenal dengan akhlak mahmudah (terpuji) dan akhlak yang buruk dikenal dengan akhlak madzmumah (tercela).

Akhlak pada diri seseorang berkaitan erat dengan kondisi hatinya. Bila hatinya dihiasi dengan hidayah Allah Swt., maka yang muncul dalam kesehariannya adalah akhlak terpuji yang diridhai-Nya. Sebaliknya, jika hati dikuasai oleh nafsu dan angkara murka belaka, maka yang lahir dari dirinya adalah perilaku buruk yang tercela dan merugikan bagi yang lainnya.

Rabu, 20 Maret 2019

Tawadlu’


Tawadlu’

Tawadlu’ secara sederhana bisa diartikan meninggalkan perasaan lebih dibandingkan yang lain. Tawadlu’ penting dimiliki setiap muslim agar tidak muncul rasa sombong dalam dirinya.

Sifat tawadlu’ yang sudah tertanam di dalam hati akan mendorong para pemiliknya untuk selalu merasa rendah hati bila bersama dengan yang lain. Rendah hati akan menjadikan seseorang mulia di tengah-tengah umat. Orang yang rendah hati akan disenangi oleh orang lain. Dia akan memiliki banyak teman dalam hidupnya.

Senin, 18 Maret 2019

Keutamaan Bulan Rajab


Keutamaan Bulan Rajab


Dalam satu tahun terdapat dua belas bulan. Di antara dua belas tersebut terdapat empat bulan istimewa dan dimulyakan. Tiga di antaranya berurutan dan satu di antaranya di antara bulan Jumadil akhir dan Sya’ban yakni bulan Rajab. Rasulullah Saw bersabda:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ عَنْ ابْنِ أَبِي بَكْرَةَ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الزَّمَانُ قَدْ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللَّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ثَلَاثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِي بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Artinya: (BUKHARI - 2958) : Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Al Mutsannaa telah bercerita kepada kami 'Abdul Wahhab telah bercerita kepada kami Ayyub dari Muhammad bin Sirin dari Ibnu Abi Bakrah dari Abu Bakrah radliallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Zaman (masa) terus berjalan dari sejak awal penciptaan langit dan bumi. Satu tahun ada dua belas bulan diantaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yaitu Dzul Qa'dah, Dzul Hijjah dan al-Muharam serta Rajab yang berada antara Jumadil (akhir) dan Sya'ban". (HR. Bukhari)

Rajab


Rajab


Salah satu bulan yang memiliki nilai istimewa di tengah-tengah umat Islam adalah bulan Rajab. Di bulan ini terjadi peristiwa besar dan bersejarah bagi umat Islam yakni  peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw.

Sebagian ulama mengatakan bahwa bulan Rajab adalah bulan taubat. Di bulan ini umat Islam dianjurkan agar memperbanyak istighfar dan mohon ampun kepada Allah Swt atas berbagai kesalahan dan dosa yang telah diperbuat sebelumnya. 

Jumat, 15 Maret 2019

Memanfaatkan Sisa Usia


Memanfaatkan Sisa Usia

Setiap orang memiliki jatah usianya masing-masing. Saat jatah tersebut habis, maka mau tidak mau dia harus kembali menghadap kepada Allah Swt. Allah Swt berfirman dalam al-Qur’an Surat al-A’raf (7); 34:

وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلا يَسْتَقْدِمُونَ

Artinya: Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (al-A’raf (7); 34)

Senin, 11 Maret 2019

Taubat Sebagai Pondasi


Taubat Sebagai Pondasi



Taubat menjadi hal perting bagi setiap salikin yang ingin meningkatkan maqamnya di hadapan Allah Swt. Para ulama memulai pembahasan tentang perjalanan menuju kepada Allah dengan pembahasan taubat oleh karena ia adalah asas/pondasi bagi maqam yang setiap hamba menuju kepadanya.

Dengan taubat yang sungguh-sungguh, maka seluruh dosa dan kesalahan yang bersifat haqqullah diampuni oleh Allah Swt. Adapun dosa haqqul Adamiy masih ada tanggungan yang harus diselesaikan pelaku dosa tersebut agar dosanya bisa dihapuskan dan diampuni Allah Swt.

Sabtu, 09 Maret 2019

Al-Rahman Al-Qahhar


Al-Rahman Al-Qahhar



Mengapa kita harus takut kepada Allah Swt? Bukankah Allah Swt adalah Dzat Yang Maha Rahman, penuh kasih sayang? Begitulah kira-kira pertanyaan yang diajukan pada saya beberapa saat lalu. Pertanyaan dari seorang yang sedang mencari hakikat Tuhannya dengan berusaha terus berbenah diri. Menimba ilmu di kampus dakwah dan peradaban. Kampus yang beberapa waktu terakhir menjadi sorotan banyak mata karena cepatnya laju perkembangannya. Meski berada di kota terpencil di wilayah Tulungagung, namun mampu menyedot ribuan mahasiswa dari pelosok nusantara bahkan dari manca negara untuk belajar di kampus ini.

Untuk menjawab pertanyaan tersebut kiranya perluu dilakukan telaah terlebih dahulu. Di dalam al-Qur’an Allah Swt berfirman:

وَلِلَّهِ الأسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Artinya: Hanya milik Allah asmaulhusna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaaulhusna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS. Al-A’raf (7); 180)

Jumat, 08 Maret 2019

Istighatsah Ma’had al-Jami’ah


Istighatsah Ma’had al-Jami’ah


Hari ini, Jum’at 08 Maret 2019, pengelola Ma’had Al-Jami’ah IAIN Tulungagung mengadakan istighatsah dalam rangka memulai menempati bangunan baru sebagai salah satu unit ma’had mukim. Istighasah ini melibatkan segenap pengelola ma’had al-jami’ah, musyrifah dan mahasantri mukim ma’had al-jami’ah.

Sebagai imam dalam istighasah ini adalah Mudir Ma’had al-Jami’ah Dr. KH. Teguh, M.Ag., sementara do’a dibacakan oleh Muhamad Fatoni, M.Pd.I selaku salah satu murabbi ma’had al-jami’ah. Acara istighasah dimulai pada sekitar pukul 08.00 WIB. 

Tips Sukses Belajar Bahasa Arab (4)


Tips Sukses Belajar Bahasa Arab (4)
(Tamat)
 
Tidak ada yang instan di dunia ini, apalagi dalam urusan belajar. Diperlukan proses yang terus menerus dan berkelanjutan dalam proses belajar. Secerdas apapun seseorang tetap saja dia memerlukan waktu untuk bisa memahami ilmu yang sedang dipelajarinya.

Sehubungan dengan pembelajaran bahasa Arab, maka setidaknya para pembelajar bahasa Arab menyisakan waktu 3 jam dalam sehari untuk belajar dan menekuni bahasa Arab, jika memang ia menginginkan untuk bisa memahami bahasa Arab dengan baik. Hal ini disampaikan oleh Dr. Ahmad Haris, MA saat memberikan materi pada workshop percepatan pembelajaran baca kitab kuning di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan pada jurusan Pendidikan Bahasa Arab.

Beliau mengatakan, “Saya tidak percaya, jika ada yang menyatakan bahwa dengan menggunakan metode tertentu, anda bisa memahami bahasa Arab hanya dalam hitungan jam. Entah 6 jam, 3 jam atau yang lainnya.” Belajar memerlukan waktu yang cukup panjang untuk benar-benar bisa memahami dengan baik ilmu yang dipelajarinya. Waktu 6 jam untuk menguasai dan memahami bahasa Arab adalah hal yang mustahil. 6 jam hanyalah muqaddimah, sebagai perkenalan dalam bahasa Arab.

Kamis, 07 Maret 2019

Tips Sukses Belajar Bahasa Arab (3)


Tips Sukses Belajar Bahasa Arab (3)



Untuk belajar bahasa Arab dibutuhkan keseriusan dan ketekunan. Tidak bisa mempelajari bahasa Arab hanya dalam hitungan hari, apalagi jam. Karena itu segala bentuk teori yang menawarkan belajar mudah bahasa hanya dalam beberapa jam saja, nampaknya perlu untuk ditinjau ulang kembelai. Tidak hanya bahasa Arab, tetapi juga berbagai disiplin ilmu yang lain.

Kelima, petunjuk guru. Penting artinya belajar dengan seorang guru yang telah mengertii seluk beluk ilmu pengetahuan yang sedang dikaji. Memilih guru yang benar-benar kompeten dalam bidang ilmunya, tidak sekedar guru yang bisa mengajar.

Pemilihan guru yang tepat dalam proses pembelajaran akan berdampak besar dalam diri para peserta didik. Guru yang baik mampu menjadi inspirasi bagi para peserta didik didiknya untuk lebih giat daam belajar. Dia juga akan menjadi panutan bagi peserta didiknya. Apalagi guru yang dipilih ternyata juga memiliki kepedulian besar pada tumbuh kembangnya peserta didik.

Rabu, 06 Maret 2019

Tips Sukses Belajar Bahasa Arab (2)


Tips Sukses Belajar Bahasa Arab (2)

Ketiga, sabar. Mencari ilmu itu harus sabar, tidak boleh mudah marah dan putus asa terhadap apa yang dipelajarinya saat menemukan kesulitan dalam belajar. Belajar memang memiliki banyak rintangan dan hambatan. Tetapi rintangan dan hambatan itu sesungguhnya bukanlah masalah pokok dalam belajar. Masalah utamanya adalah bagaimana kita menyikapi pelbagai hambatan dan rintangan tersebut untuk kemudian berusaha menemukan solusi dari pelbagai persoalan yang kita temui saat prsoses belajar. Kesabaran akan menentukan seberapa banyak ilmu yang kita dapatkan dari proses belajar yang kita lalui. Mereka yang tidak bersabar dan segera mengambil sikap untuk meninggalkan proses belajar, akan menuai kegagalan dalam proses belajarnya.

Orang pandai bukanlah orang yang langsung paham terhadap satu ilmu yang dipelajarinya. Mereka adalah orang yang mau secara tekun dan sabar belajar dan terus belajar saat tidak paham terhadap satu persoalan.

Selasa, 05 Maret 2019

Tips Sukses Belajar Bahasa Arab (1)

Tips Sukses Belajar Bahasa Arab (1)



Tulisan ini berawal dari pertanyaan salah satu mahasiswi dari ma’had al-jami’ah dari jurusan PAI yang saat ini sedang berada di jenjang semester 2. Berawal dari kegelisahannya saat mengikuti pembelajaran bahasa Arab. Baginya, bahasa Arab adalah bahasa yang sangat sulit dipahami dengan seperangkat tata bahasa yang “njlimet”.

Bahasa Arab dikenal memiliki keunikan tersendiri dank has bila dibandingkan dengan bahasa lainnya. Dari sisi penulisan, bahasa Arab bukan dimulai dari sisi sebelah kiri sebagaimana umumnya bahasa di dunia. Bahasa Arab dimulai dari sisi kanan menuju sisi sebelah kiri. Di sisi lain bahasa Arab juga memiliki kaidah “i’rab”, yakni terjadinya perubahan bunyi akhir kalimatnya disebabkan karena perbedaan amil yang masuk ke dalam susunan jumlahnya. Satu kaidah tata bahsa yang tidak akan pernah dijumpai dalam tata kaidah bahasa selain bahasa Arab.

Keistimewaan bahasa Arab pula yang telah menyebabkan bahasa ini menjadi satu bahasa yang menarik untuk dipelajari. Apalagi oleh umat Islam di seluruh belahan dunia. Mengingat bahasa kitab suci dan hadits yang menjadi pedoman utama umat Islam tertulis dengan menggunakan bahasa Arab. Karena itu mempelajari bahasa Arab dengan serentetan seluk beluk yang ada di dalamnya mutlak diperlukan dalam rangka untuk menemukan pesan-pesan yang tersirat dalam nash-nash kitab suci dan hadits.

Syarat Taubat


Syarat Taubat

Beberapa saat yang lalu saya telah mengangkat tema tentang Istiqamah dalam bertaubat. Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan sebelumnya yang mengupas tentang taubat. Taubat secara sederhana diartikan sebagai kembali dari hal-hal yang dibenci syara’ kepada hal-hal yang dipuji dan diridhai syara’. Taubat memiliki awal dan akhir sebagaimana pembahasan sebelumnya. Tulisan ini lebih akan membahas mengenai syarat-syarat taubat.

Orang-orang yang bergumul dalam wilayah “hakikat” dari para pencari jalan menuju kepada Allah Swt (salikin) menyatakan bahwa seorang yang merasa menyesal terhadap perbuatan dosa yang telah dilakukannya dan mengakui akan kesalahan yang dilakukan, telah sah taubatnya. Karena Allah Swt tidak menceritakan taubat Nabi Adam as melainkan pengakuan dan rasa penyesalan. Seandainya saja ada hal lain yang mesti ada dalam taubat, maka pastilah Allah Swt akan menambahkan cerita tersebut untuk umat manusia.

Senin, 04 Maret 2019

Anjuran Belajar


Anjuran Belajar



Turunnya wahyu pertama Surat al-Alaq (96); 1-5, merupakan satu tonggak sejarah revolusi bangsa Arab. Bangsa Arab yang kala itu hidup dalam keterpurukan dalam mayoritas aspek kehidupan. Saking terpuruknya bangsa Arab dikenal sebagai bangsa ummi, yakni bangsa yang tidak mengenal baca tulis/buta huruf.

Kehidupan bangsa Arab kala itu jauh dari kata “maju” dan “beradab”. Dari sisi pemerintahan, tata kota, hingga ilmu pengetahuan hampir tidak ada yang menunjukkan adanya kehidupan yang  maju dan beradab. Dari sisi kepercayaan bangsa Arab banyak yang menyembah berhala yang mereka ciptakan sendiri. Diantanya adalah latta, uzza, manat dan hubal.

Dari sisi sosiologis, bangsa Arab tidak menghargai kaum hawa, sebagai seorang yang telah melahirkan dan merawat mereka saat masih kecil. Perempuan cenderung dipinggirkan dan bahkan tidak segan-segan mereka membunuh dan mengubur bayi perempuan hidup-hidup karena merasa malu. Sungguh satu kehidupan yang sangat jauh dari kata “berperikemanusiaan”.

Dua Hal yang Membahayakan Tawakkal


Dua Hal yang Membahayakan Tawakkal


Islam menganjurkan umatnya agar senantiasa bertawakkal kepada Allah Swt dalam setiap urusan. Tawakkal adalah menyerahkan semua urusan kepada Allah Swt. Dengan bertawakkal bukan berarti seseorang meninggalkan ikhtiyar dalam upaya mencari karunia-Nya.

Tidak ada satu hal yang menimpa manusia melainkan atas takdir Allah Swt. Allah Swt. berfirman dalam al-Qur’an Surat al-Taubah (9); 51:

قُلْ لَنْ يُصِيبَنَا إِلا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلانَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُونَ

Artinya: Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal." (QS. Al-Taubah (9); 51)

Jumat, 01 Maret 2019

Jenis-Jenis Ulama


Jenis-Jenis Ulama


Keberadaan ulama sebagai pewaris Rasul bukan hal yang diragukan lagi. Keterangan hadits telah menjelaskan setegas-tegasnya bahwa para ulama adalah pewaris para nabi. Pewaris dalam hal ilmunya, yang dengan ilmu tersebut ia menyelamatkan dirinya dan umat yang lain dari segala bentuk kesesatan.

Namun demikian, tidak lantas setiap ulama mendapat jaminan masuk surga. Sebagian di antara mereka akan masuk surga dan sebagian lain, mungkin saja masuk ke dalam neraka. Yakni, tempat di mana segala bentuk siksa yang tidak pernah disaksikan dan dirasakan oleh siapapun ada di sana.