Rajab


Rajab


Salah satu bulan yang memiliki nilai istimewa di tengah-tengah umat Islam adalah bulan Rajab. Di bulan ini terjadi peristiwa besar dan bersejarah bagi umat Islam yakni  peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw.

Sebagian ulama mengatakan bahwa bulan Rajab adalah bulan taubat. Di bulan ini umat Islam dianjurkan agar memperbanyak istighfar dan mohon ampun kepada Allah Swt atas berbagai kesalahan dan dosa yang telah diperbuat sebelumnya. 


Manusia memang tidak akan pernah lepas dari kesalahan dalam hidupnya. Sebaik apapun seseorang, ia pasti pernah berbuat kesalahan. Manusia memang diciptakan dengan sifat cenderung berbuat salah dan lupa.

Memasuki bulan Rajab sebagian ulama menganjurkan agar umat Islam menunaikan puasa, yakni puasa bulan Rajab. Dalam satu riwayat disebutkan:

إن فى الجنة نهر يقال له رجب ماؤه أشد بياضًا من اللبن وأحلى من العسل من صام يومًا من رجب سقاه الله من ذلك النهر

Artinya: “Sesungguhnya di surga terdapat satu sungai yang disebut dengan Rajab. Airnya lebih putih daripada susu, lebih manis daripada madu. Barangsiapa yang puasa sehari di bulan Rajab, maka Allah akan memberinya minum dari sungai itu” (al-Baihaqi pada Bab Syu’bil Iman)

Dalam riwayat yang lain juga dikatakan bahwa puasa Rajab juga setara dengan satu bulan puasa di luar Rajab. Disebutkan dalam satu riwayat:

من صام يومًا من رجب عدل صيام شهر ومن صام منه سبعة أيام أغلقت عنه أبواب الجحيم السبعة ومن صام منه ثمانية أيام فتحت له أبواب الجنة الثمانية ومن صام منه عشرة أيام بدل الله سيئاته حسنات ومن صام منه ثمانية عشر يومًا نادى مناد إن الله قد غفر لك ما مضى فاستأنف العمل (الخطيب عن أبى ذر)

Artinya: “Barangsiapa puasa sehari di bulan Rajab, maka (hal itu) sepadan dengan puasa sebulan (di luar bulan Rajab), dan barangsiapa tujuh hari di bulan Rajab, maka ditutup baginya tujuh pintu neraka Jahim, dan barangsiapa yang puasa delapan hari di bulan Rajab, maka dibukakan baginya delapan pintu surga, dan barangsiapa yang berpuasa sepuluh hari di bulan Rajab, maka Allah akan menggantikan keburukannya dengan kebaikan, dan barangsiapa yang berpuasa delapan belas hari di bulan Rajab, maka berserulah seorang penyeru, “Sesungguhnya Allah telah mengampuni kesalahanmu yang telah lalu, maka mulailah beramal”.” (al-Khatib dari Abi Dzar)

Dalam keterangan yang lain Imam al-Baihaqi juga menyebutkan bahwa puasa sehari di bulan Rajab sepadan dengan puasa setahun. Disebutkan:

من صام يومًا من رجب كان كصيام سنة ومن صام سبعة أيام غلقت عنه سبعة أبواب جهنم ومن صام ثمانية أيام فتحت له ثمانية أبواب الجنة ومن صام عشرة أيام لم يسأل الله شيئًا إلا أعطاه ومن صام خمسة عشر يومًا نادى مناد من السماء قد غفرت لك ما سلف فاستأنف العمل قد بدلت سيئاتك حسنات ومن زاد زاده الله وفى رجب حمل نوح بالسفينة فصام نوح وأمر من معه أن يصوموا وجرت بهم السفينة ستة أشهر إلى آخر ذلك لعشر خلون من المحرم (البيهقى فى شعب الإيمان عن أنس)

Artinya: “Barangsiapa yang puasa sehari di bulan Rajab, ia seperti halnya puasa setahun dan barangsiapa puasa tujuh hari di bulan Rajab, maka terkunci baginya tujuh pintu neraka Jahannam, dan barangsiapa puasa delapan hari di bulan Rajab, maka terbuka baginya delapan pintu surga, dan barangsiapa yang berpuasa sepuluh hari di bulan Rajab, maka tidaklah ia meminta sesuatu kepada Allah melainkan Allah akan memberikan kepadanya, dan barangsiapa berpuasa lima belas hari di bulan Rajab, maka seorang penyeru dari langit berseru, “Sungguh aku telah mengampuni apa yang telah berlalu darimu, maka mulailah amalmu, sungguh segala keburukanmu telah diganti dengan kebaikan, dan barangsiapa yang menambahkan (dari lima belas hari), maka Allah akan menambahkan baginya, dan pada bulan Rajab, Nabi Nuh telah diangkut dengan bahtera, kemudian Nabi Nuh berpuasa dan memerintahkan orang yang bersamanya untuk berpuasa, bahtera itu berjalan bersama mereka selama enam bulan sampai akhir (banjir bandang) pada tanggal sepuluh bulan Muharram. (Imam al-Baihaqi dalam Bab Syu’bil Iman dari Anas)

Keterangan-keterangan di atas menunjukkan keistimewaan yang ada pada bulan Rajab. Memang sebagian ada yang mempertanyakan keshahihan riwayat di atas, tetapi setidaknya menurut hemat penulis, tidak ada salahnya jika keterangan-keterangan di atas dijadikan sebagai motivasi untuk lebih tekun dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. 

Menurut riwayat memasuki bulan Rajab, Rasulullah Saw memperbanyak do’a sebagai berikut:

عن أنس بن مالك قال كان رسول الله صلى الله عليه و سلم اذا دخل رجب قال اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان

Artinya: Dari Anas bin Malik berkata: “Ketika bulan Rajab telah tiba, Rasulullah Saw bersabda: “Ya Allah berikanlah barakah kepada kami di bulan Rajab, Sya’ban dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadlan”.

Berdasar riwayat di atas, bulan Rajab memiliki keistimewaan tersendiri dibanding bulan lainnya. Itulah sebabnya, Rasulullah Saw memperbanyak do’a tersebut di bulan Rajab. Selain itu, saat Rajab tiba, artinya sebentar lagi Ramadhan tiba. Karena itu sudah selayaknya umat Islam mempersiapkan diri menyambut bulan suci Ramadhan.

Dengan memperbanyak taubat, memperbanyak dzikir, shalawat, puasa dan tazkiyatun nafs, harapan kita, semoga kita dipertemukan dengan bulan suci Ramadhan dan meraih barakah dan manfaat sebesar-besarnya di bulan Ramadhan tersebut.



Komentar