Senin, 31 Agustus 2020

Muharram Bulan Hijrah

 

Muharram Bulan Hijrah



Bulan Muharram termasuk bulan istimewa bagi umat muslim. Satu Muharram merupakan tahun baru bagi kalender hijriyyah yang ditetapkan oleh khalifah Umar Ibnu Khathab yang membuatnya berbeda dari kalender masehi yang dimulai hitungannya dari kelahiran Isa al-Masih, meski ada dugaan bahwa hal itu tidak sesuai dengan hari kelahirannya mengingat hari Raya Natal di peringati pada tiap tanggal 25 Desember.

Artikel ini semestinya ditulis pada awal tahun baru hijriyyah, 1 Muharram tahun ini, 1442 H. Akan tetapi, karena sesuatu dan lain hal, penulis baru bisa menulisnya pada saat ini. Semoga tidak mengurangi kebermanfaatan bagi semua orang yang membacanya.

Senin, 17 Agustus 2020

Al-Hikam, Ahad Pagi 02 Agustus 2020

 

Al-Hikam, Ahad Pagi 02 Agustus 2020


قوم تسبق أنوارهم أذكارهم وقوم تسبق أذكارهم أنوارهم

“Kaum yang nurnya mendahului dzikirnya dan kaum yang dzikirnya mendahului nurnya”

Ada dua kelompok orang yang menuju kepada Allah dalam proses dzikirnya. Pertama adalah kelompok yang dzikirnya di dahului oleh nurnya. Kelompok ini adalah kelompok orang-orang yang dikehendaki oleh Allah/muraaduun. Yakni orang-orang yang ditarik oleh nur-Nya, sehingga dzikir yang dilakukannya tanpa “kepayahan”, karena dituntun oleh nur yang lebih dahulu datang kepadanya. Kelompok ini juga dikenal dengan istilah majdzubiin.

Kelompok kedua adalah orang-orang yang dzikirnya mendahuluinya nurnya. Mereka melakukan dzikir sebagai upaya untuk taqarrub dan mendapatkan nur yang bisa menerangi hatinya sehingga musyahadah kepada Allah. Kelompok ini harus bersusah payah dalam dzikirnya, riyadhah dan mujahadah mati-matian untuk mendapatkan nur tersebut.

Minggu, 16 Agustus 2020

Al-Hikam Ahad Pagi, 16 Agustus 2020

 

Al-Hikam Ahad Pagi, 16 Agustus 2020


ما كان ظاهر ذكر إلا عن باطن شهود وفكر

Artinya: “Tidak ada dzikir dhahir, kecuali hatinya melihat dan berfikir”

Pada dasarnya dzikir dhahir tidak akan ada melainkan ada setelah proses syuhud kepada Allah dan berfikir (tentang Allah swt.). Adanya dzikir lahir selalu di dahului proses syuhud dan berfikir tentang-Nya.

Yang dimaksud di sini adalah proses perjalanan menuju Allah swt. dalam dunia tasawuf. Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam proses perjalanan tersebut ada dua cara yang masyhur yakni jadzab, orangnya dikenal dengan majdzubin dan salikin. Majdzubin adalah orang yang di tarik ke hadhrah-Nya, Allah swt. karena dia memang diinginkan-Nya. Sementara salikin adalah orang yang ingin sampai pada hadhrah-Nya, Allah swt.

Minggu, 09 Agustus 2020

Al-Hikam, Ahad Pagi, 09 Agustus 2020

 

Al-Hikam, Ahad Pagi, 09 Agustus 2020


ذاكر ذكر ليستنير قلبه، وذاكر استنار قلبه فكان ذاكراً، والذي استوت أذكاره وأنواره: فبذكره يهتدي، وبنوره يقتدي. (ابن عطاء الله السكندريى)

Artinya: “Adakalanya seorang dzikir (ingat kepada Allah) untuk supaya hatinya menjadi terang, dan orang yang dzikir untuk mencari terangnya hati, orang tersebut adalah orang yang (benar-benar) dzikir. Ada juga orang yang sama dzikirnya dan cahayanya (orang yang telah terang hatinya), dengan dzikirnya ia mendapat petunjuk, dan dengan cahayanya (terangnya hati), ia mengikuti.” (Syaikh Ibnu Athaillah al-Sakandari)

Dalam proses perjalanan menuju kepada Allah (dunia sufi), ada dua orang yang berbeda dalam prosesnya, yang pertama disebut salikin, dan kedua majdzubin. Salikin adalah orang-orang yang masih gelap matahatinya dan ingin supaya mendapatkan “padange ati”, atau hati yang terang. Mereka mencari guru mursyid, yang bisa membimbingnya, memberikan “irsyadul qalbi”, petunjuk hati supaya mereka bisa mencapai kedekatan kepada Allah dan menggapai ma’rifatullah.

Jumat, 07 Agustus 2020

Jenis-Jenis Manusia

Khutbah Pertama


الحمدلله حمدا لمن قال فى كتابه الكريم أعوذبالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم لقد خلقنا الإنسان فى أحسن تقويم ثم رددناه أسفل السافلين إلا الذين أمنوا وعملوا الصالحات فلهم أجر غير ممنون أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد وسلمم تسليما كثيرا. أما بعد فيا أيها الناس اتقواالله حق تقاته ولا تموتن إلا وانتم مسلمون.

Hadirin jama’ah jum’ah yang dimulyakan Allah,

Marilah pada kesempatan yang penuh barakah ini, kita senantiasa meningkatkan iman taqwa kepada-Nya, dengan berusaha menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Dengan berbekal keimanan dan taqwa, kita bisa meraih kebahagian di dunia, terlebih di akhirat.

Hadirin jama’ah jum’ah yang dimulyakan Allah

Perlu kita ketahui bersama, bahwa apa yang ada di dunia ini, selain dari pada-Nya adalah makhluk/ciptaan. Makhluk ciptaan Allah di dunia terbagi mnejadi empat macam, yaitu makhluk yang tidak mempunyai akal dan nafsu, makhluk yang mempunyai nafsu tetapi tidak memiliki akal, makhluk yang memiliki akal tetapi tidak memiliki nafsu dan makhluk yang memiliki akal dan nafsu.

Minggu, 02 Agustus 2020

Setiap Tulisan Memiliki Jodoh Pembacanya

Setiap Tulisan Memiliki Jodoh Pembacanya


Kesuksesan bukan milik mereka yang jenius, melainkan mereka yang mampu bertahan. Itulah keyakinan yang setidaknya perlu untuk dijadikan pegangan. Banyak orang cerdik, pandai, selalu meraih rangking pertama saat berada di bangku sekolah, namun ternyata prestasinya kalah dengan mereka yang biasa-biasa saja, tetapi memiliki keuletan, ketekunan dan kemampuan bertahan.

Bertahan yang saya maksudkan adalah bertahan dari setiap kegagalan yang dialami. Tidak ada seorangpun di dunia yang tidak pernah mengalami kegagalan. Bahkan setiap orang memiliki jatah kegagalan dalam hidupnya. Karena itu, semestinya seseorang tidak takut mengalami “kegagalan”, sebaliknya dia mesti mampu menjadikannya sebagai bahan untuk belajar dan memperbaiki diri, supaya tidak jatuh ke “lubang”/kegagalan serupa.

Sabtu, 01 Agustus 2020

Mengungkap Makna Qurban

Mengungkap Makna Qurban


Qurban ditinjau dari sisi bahasanya merupakan bentuk mashdar dari bahasa Arab قرب يقرب قربانا yang artinya dekat. Adapun dari sisi tinjauan istilahnya adalah menyembelih bintang ternak yang telah ditentukan pada hari nahr dan tasyrik sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Qurban merupakan tuntunan yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim as. dan Nabi Ismail as. sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an Surat al-Shaffat (37); 102, saat beliau menerima wahyu untuk menyemnbelih putranya, yang lantas diganti dengan kambing yang berasal dari surga. Selanjutnya tuntunan ini sampai kepada umat Islam sesuai perintah-Nya agar mereka mengikuti agama Ibrahim yang lurus.