Khutbah Pertama
الحمدلله حمدا لمن قال فى كتابه الكريم أعوذبالله من
الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم لقد خلقنا الإنسان فى أحسن تقويم ثم رددناه
أسفل السافلين إلا الذين أمنوا وعملوا الصالحات فلهم أجر غير ممنون أشهد أن لا إله
إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. اللهم صل على سيدنا محمد
وعلى أل سيدنا محمد وسلمم تسليما كثيرا. أما بعد فيا أيها الناس اتقواالله حق
تقاته ولا تموتن إلا وانتم مسلمون.
Hadirin jama’ah jum’ah yang dimulyakan Allah,
Marilah pada kesempatan yang penuh barakah
ini, kita senantiasa meningkatkan iman taqwa kepada-Nya, dengan berusaha
menjalankan seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Dengan berbekal
keimanan dan taqwa, kita bisa meraih kebahagian di dunia, terlebih di akhirat.
Hadirin jama’ah jum’ah yang dimulyakan Allah
Perlu kita ketahui bersama, bahwa apa yang ada
di dunia ini, selain dari pada-Nya adalah makhluk/ciptaan. Makhluk ciptaan
Allah di dunia terbagi mnejadi empat macam, yaitu makhluk yang tidak mempunyai
akal dan nafsu, makhluk yang mempunyai nafsu tetapi tidak memiliki akal,
makhluk yang memiliki akal tetapi tidak memiliki nafsu dan makhluk yang
memiliki akal dan nafsu.
Makhluk pertama adalah makhluk yang tidak mempunyai akal dan nafsu adalah jenis benda-benda mati. Mereka tidak bernyawa, tidak membutuhkan makan dan minum. Tidak bisa berpindah tempat dan tidak pula bisa merasakan.
Jenis kedua adalah makhluk yang memiliki nafsu
tetapi tidak memiliki akal. Mereka membutuhkan makan, minum, memiliki syahwat
biologis dan sejenisnya. Termasuk di dalam jenis ini adalah binatang. Mereka makan,
minum, dan memiliki syahwat pada lain jenisnya.
Makhluk yang ketiga adalah makhluk ciptaan yang
berakal tetapi tidak memiliki nafsu. Masuk dalam kategori ini adalah para
malaikat. Mereka memiliki akal, tetapi tidak memiliki nafsu. Tidak makan,
minum, tidak pula memiliki syahwat.
Terakhir yang keempat adalah makhluk yang
diciptakan dengan potensi akal dan nafsu. Masuk di dalam kriteria ini adalah
manusia dan jin. Karena itulah, jin dan manusia diciptakan oleh Allah dengan
tujuan supaya mereka menyembah-Nya. Allah Swt. berfirman:
وَمَا
خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ (56)
Artinya: “Dan tidaklah Aku
menciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka menyembah kepada-Ku.” (Qs.
Al-Dzariyat (51); 56)
Hadirin jama’ah jum’at yang
dimulyakan Allah.
Dari keempat jenis makhluk/ciptaan
tersebut, yang memiliki bentuk ciptaan terbaik adalah manusia. Sebagaimana ditegaskan-Nya
di dalam al-Qur’an:
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ (4)
Artinya: “Sungguh kami telah
menciptakan manusia dalam sebaik-baik bentuk.” (Qs. Al-Thin (95); 4)
Hadirin jama’ah jum’at yang dimulyakan Allah
Meski manusia diciptakan dalam sebaik-baiknya
bentuk, akan tetapi jika mereka tidak mau bersyukur dan menggunkan semua nikmat
yang diberikan kepadanya untuk mengabdi kepada Allah, Allah akan mengembalikan
mereka pada posisi yang paling hina. Manusia yang tidak menggunakan akalnya,
dan tidak memenej nafsu yang telah diberikan kepadanya dengan baik, mereka bisa
saja terjerumus kepada hal-hal yang dilarang Allah, yang menyebabkannya
terpuruk di hadapan Allah dan makhluk-Nya.
Karena itu, manusia harus mengisi akal dan
pikirannya dengan ilmu, yang dengannya ia bisa membedakan antara kebaikan dan
keburukan. Antar perintah dan larangan, yang bermanfaat dan yang merugikan.
Namun, di dalam hidup ini, ternyata tidak
semua manusia bisa melaksanakan amanat yang dititipkannya kepada-Nya. Dalam hal
ini, Imam al-Ghozali membagi manusia ke dalam empat kelompok, yaitu
1. من يدري ويدري
أنه يدري
2. من يدري ولا يدري
أنه يدري
3. من لا يدري ويدري
أنه لا يدري
4. من لا يدري ولا
يدري أنه لا يدري
Kelompok pertama adalah mereka yang
dianugerahi ilmu/pengetahuan dan mereka menyadari bahwa mereka termasuk
orang-orang yang berpengetahuan. Kesadaran tersebut, mendorong mereka untuk
mengamalkan ilmu yang mereka miliki, mengajak orang lain untuk menjalankan
ketaatan kepada Allah serta selalu berusaha melakukan yang terbaik untuk
dirinya, keluarga, dan umat pada umumnya. Mereka adalah lentera-lentera
kehidupan, pewaris para anbiya’ dan mursalin. Dari merekalah
cahaya kebenaran memancar dan merekalah orang-orang shalih yang kelak akan
mendapatkan keberuntungan.
Kedua, adalah kelompok orang-orang berilmu
tetapi tidak menyadari bahwa mereka adalah orang berilmu. Mereka enggan
mengamalkan ilmunya, enggan untuk mengajak yang lain kepada jalan kebenaran. Amanat
Allah mereka sia-siakan. Mereka akan merugi kelak di hari kiamat.
Kelompok ketiga adalah orang-orang bodoh yang
menyadari akan “kebodohan”-nya. Kesadaran tersebut mendorongnya untuk belajar
dengan sungguh-sungguh. Mencari orang alim, yang layak dan patut dijadikan
sebagai panutan. Pada akhirnya mereka mendapatkan jalan petunjuk untuk sampai
pada kebenaran hakiki. Kebenaran yang menyelamatkannya pada kehidupan di dunia
dan akhirat.
Kelompok terakhir adalah mereka yang bodoh
tetapi tidak menyadari kebodohannya. Na’udzubillah min dzalik. Betapa buruknya
kelompok ini. Orang-orang bodoh yang tidak menyadari akan kebodohannya. Mereka merasa
pandai dan pintar. Apabila ditunjukkan mereka justru membantah, tidak mendengar
nasihat yang diberikan kepadanya. Orang-orang seperti ini akan mengalami
kerugian dan penyesalan, terutama saat di akhirat kelak.
Hadirin jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah.
Demikianlah, jenis-jenis manusia menurut Imam
al-Ghozali. Marilah kita instrospeksi diri, muhasabah, melihat dimanakah posisi
kita saat ini. Jika kita termasuk orang-orang yang mengerti, mudah-mudahan
dimasukkan ke dalam golongan yang pertama. Yang selalu memberi cahaya petunjuk
kepada sekeliling kita dan senantiasa mendapat petunjuk dari-Nya.
Jika kita termasuk orang-orang yang tidak
memiliki ilmu, semoga kita masuk kelompok yang ketiga. Mau belajar dan bertanya
kepada mereka yang lebih tau dan berilmu. Allah memerintahkan kepada kita untuk
bertanya kepada ahli al-dzikri jika kita tidak mengetahui. Semoga Allah
menyelamatkan kita dari kelompok kedua dan keempat, yang ujungnya adalah
kerugian di dunia dan akhirat.
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الحيم وَالتِّينِ وَالزَّيْتُونِ (1) وَطُورِ سِينِينَ (2) وَهَذَا
الْبَلَدِ الْأَمِينِ (3) لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
(4) ثُمَّ رَدَدْنَاهُ أَسْفَلَ سَافِلِينَ (5) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا
وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ فَلَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ (6) فَمَا يُكَذِّبُكَ
بَعْدُ بِالدِّينِ (7) أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ (8)
بارك الله لي ولكم فى القرأن الكريم ونفعني
وإياكم بما فيه من الأيات والذكر الحكيم وتقبل مني تلاوته إنه هو البر الرؤوف
الرحيم وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين
Khutbah Kedua
الحمد لله حمدا كثيرا كما أمر أشهد أن لا إله إلا الله وحده
لا شريك له إرغاما لمن جحد به وكفر وأشهد أن محمدا عبده ورسوله. اللهم صل على
سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد. أما بعد فيا أيهاالناس اتقواالله حق تقاته ولا
تموتن إلا وأنتم مسلمون واعلموا أن الله تعالى أمركم بأمر فيه بدأ بنفسه وثن
بملائكته وقدسه إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها االذين أمنوا صلوا عليه
وسلموا تسليما. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد والحمدلله رب
العالمين. اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات
إنك سميع قريب مجيب الدعوات
اللهم ادفع عنا الغلاء والوباء والفخشاء والشدائد والمحن ما
ظهر منها وما بطن من بلدنا إندونيسيا هذا خاصة ومن بلدان المسلمين عامة إنك على كل
شيئ قدير
اللهم تجلنا بإرادتك يا الله وقدرتك وحولك وقوتك وقهارك
وجبارك إنما أمره إذا أراد شيئا أن يقول له كن فيكون. ربنا أتنا فى الدنيا حسنة
وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار.
عباد الله إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى
وينهى عن الفخشاء والمنكر والبغى يعدكم لعلكم تذكرون فاذكرواالله العظيم يذكركم
واشكروه على نعمه يزدكم واسئلوه من فضلكم يعطكم ولذكرالله أكبر
Komentar
Posting Komentar