Merajut Mimpi dan Asa di Tahun 2020


Merajut Mimpi dan Asa di Tahun 2020

2019 telah berlalu, kini tiba saatnya memulai lembaran baru di tahun 2020. 2019 telah menjadi masa lalu dalam kehidupan kita, dan pada saat yang sama 2020 menjadi kenyataan sekaligus masa depan yang menuntut untuk dipersiapkan dengan baik, direncanakan dan dijadikan sebagai tahun perbaikan.

Ya, 2019 telah berlalu, ia tinggal cerita, menyisakan sejarah dalam kehidupan setiap orang yang masih mendapatkan kemampuan menghirup nafas di tahun 2020. Ada suka, duka, bahagia dan seabrek cerita di dalamnya. Apapun itu ceritanya, yang jelas masih ada harapan, ada mimpi dan asa yang tetap saja tersisa bagi mereka yang bertaqwa. Lantas apa yang menjadi mimpi dan harapan anda?


Apapun yang menjadi mimpi dan harapan anda, saya hanya bisa memberi saran agar sebisa mungkin dipersiapkan dengan baik, lebih banyak introspeksi diri terhadap hal yang telah berlalu dan jangan lupa untuk selalu bersikap optimis bahwa anda bisa mewujudkannya. Ingat, kesuksesan seseorang tidak ditentukan seberapa cerdas IQ yang dimilikinya, seberapa kaya orang tuanya dan berapa nilai kuliah yang diraihnya. Kesuksesan ditentukan oleh rasa optimis, keuletan, ketelatenan, keistiqamahan dan keberanian untuk menatap masa depan.

Saya berkeyakinan bahwa tidak ada kesuksesan tanpa tetesan air mata. Siapapun anda, seperti apapun bentuk rupa, kekayaan orang tua dan apapun yang melekat pada diri anda, jika keyakinan tidak ada, dan anda tidak mau bersusah payah dalam meraih mimpi anda, jangan pernah berharap menuai bahagia dan kesusksesan. Kesuksesan itu adalah perpaduan antara keberkahan dalam menjalani hidup dan khusnul khatimah dalam mengakhirinya. Begitu dawuh sang filosof, Dr. KH. Teguh, M.Ag., Mudir Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung di salah satu update statusnya.

Setiap orang memiliki jatah kegagalan di masa hidupnya, tinggal bagaimana ia mensikapinya dan kapan dia menghabiskannya. Orang-orang cerdas akan menghabiskan jatah kegagalannya di masa muda dengan menempa dirinya dengan keras, belajar dengan tekun dan terus berusaha tanpa sedikitpun merasa takut dengan resiko yang harus dihadapinya. Apa mereka tidak pernah terjatuh?

Tentu, sepandai-pandainya tupai melompat ia pernah jatuh jua, begitu kata pepatah. Orang cerdas bukannya tidak pernah jatuh, tetapi mereka selalu mengambil pelajaran dari apa yang terjadi pada hidupnya. Memperbaiki setiap kesalahan yang pernah dilakukan untuk pelajaran.

Orang cerdas menghabiskan jatah kegagalannya di masa muda. Hingga mereka tinggal menikmati keberhasilannya di masa tua.

Sebaliknya, orang-orang bodoh hanya terpedaya dengan tipu daya dunia dan menuruti hawa nafsunya. Mereka hanya memburu kesenangan sesaat. Masa mudanya hanya digunakan untuk berfoya-foya dan melalaikan tugas utamanya, belajar untuk menghadapi kehidupan di masa tua. Akibatnya masa tua mereka dihabiskan hanya untuk menghabiskan jatah kegagalannya.

Hari ini, Rabu 1 Januari 2020, adalah awal tahun yang menjadi penentu kehidupan kita setahun mendatang. Apakah kita ingin mengisinya dengan berbagai hal yang menunjukkan semakin berkualitas dan matangnya kehidupan kita, atau sebaliknya kita menorehkan tinta yang mencatat semakin terpuruknya kehidupan kita. Semua kembali pada pribadi kita masing-masing. Setidaknya, masih ada waktu bagi kita untuk merajut mimpi dan asa di tahun 2020. Silahkan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya.

Komentar