Wanita Penghuni Surga
Setiap wanita muslim beriman tentu mengharapkan bahwa akhir
kehidupannya kelak di akhirat berbuah kebaikan, yakni kehidupan penuh
kenikmatan di surga. Namun ternyata, keinginan dan kenyataan kerapkali berbeda.
Banyak wanita yang terjerumus pada perilaku yang mengantarnya ke neraka,
sebagaimana yang telah penulis ungkapkan dalam artikel sebelumnya. Artikel ini,
akan mengabarkan kepada anda kaum hawa kriteria wanita penghuni surga
sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadits Rasulullah Saw.
Rasulullah Saw. mengabarkan tentang wanita penghuni surga dalam
satu haditsnya yang menyatakan bahwa, “Empat wanita penghuni surga yaitu
wanita yang menjaga dirinya dari sesuatu yang diharamkan, taat kepada Allah dan
suaminya, banyak anak serta sabar dengan kekurangan suaminya, dan memiliki
sifat malu, jika suaminya pergi ia menjaga dirinya dan harta suaminya.”
Pertama, wanita yang
menjaga dirinya dari sesuatu yang diharamkan. Wanita-wanita yang senantiasa
berusaha menjaga dirinya dari hal-hal yang haram, dijanjikan baginya surga. Secara
qadrati, lelaki dan wanita diciptakan dengan karakter berbeda, termasuk dalam
hal ketertarikannya. Laki-laki lebih kuat ketertarikannya pada wanita,
sementara wanita pada harta.
Wanita penghuni surga, tidak akan serta merta menerima pemberian
suaminya jika dia menemukan kejanggalan rizki yang diterimanya. Misalnya, jika
biasanya suaminya memiliki gaji satu juta satu bulannya, tentu dia akan
bertanya kepada suaminya dari mana asalnya uang yang lebih dari itu misalnya,
sehingga dia yakin bahwa rizkinya berasal dari hal yang halal. Bukannya langsung
menerima dan serta merta senang menerimanya. Ada kewaspadaan di dalam dirinya
dengan sesuatu yang tidak biasanya.
Wanita-wanita yang mau menjaga dirinya dari hal yang diharamkan
seperti inilah, yang nanti akan menjadikan keluarga sakinah, penuh dengan kasih
sayang. Dia memastikan bahwa setiap apa yang masuk ke dalam perut seluruh
anggota keluarganya berasal dari rizki yang halal, bukan syubhat atau bahkan
haram.
Kedua, wanita yang taat
kepada Allah dan suaminya. Setelah ijab dan qabul diucapkan, surga seorang
wanita ada di telapak kaki suami. Wanita penghuni surga akan taat kepada
suaminya dalam setiap urusan, asal bukan hal yang bertentangan dengan perintah
Allah Swt. sebagai wujud ketaatannya pada Allah Swt.
Mereka menyadari betul bahwa kewajiban-kewajiban kepada Allah Swt
dan kepada suaminya harus benar-benar dijaga dan diperjuangkan. Jangan sampai
ia menyakiti suaminya, menentang perintahnya, bahkan menjadikan suaminya berada
dalam ‘ketiak’ keangkuhannya.
Seringkali di kehidupan nyata terjadi ketimpangan semacam ini. Nah,
wanita calon penghuni surga akan benar-benar menjaga hak suaminya sebagai imam.
Ia tidak akan menjadikan suaminya berada di bawah ‘kekuasaan’nya, mengaturnya
sedemikian rupa. Sebaliknya, ia akan menjadi pendorong bagi suaminya untuk
hal-hal kebaikan, percaya kepadanya, dan sebisa mungkin selalu ada di saat ia
membutuhkannya.
Ketiga, banyak
anaknya, sabar dan menerima kekurangan suaminya. Seorang wanita, hendaknya
selalu siap untuk menjadi ibu dari anak-anak suaminya. Wanita penghuni surga
akan mempersiapkan diri dalam menjalani kodratnya sebagai seorang ibu, dan
bukan sebaliknya.
Aneh, bila di zaman yang serba baru ini, banyak orang yang takut
untuk memiliki anak, takut seandainya melahirkan dengan cara yang normal,
dengan alasan mungkin akan terjadi penurunan ‘keseksian’nya. Hal ini sebenarnya
patut disayangkan dan tidak perlu terjadi.
Yang perlu dicatat juga, banyak yang hawatir jika memiliki anak
lagi, tidak bisa membiayai kehidupannya. Setiap orang terlahir dengan rizkinya
masing-masing. Ketidakyakinan terhadap rizki sesungguhnya bagian dari ‘terkikis’nya
iman seseorang. Karena itu wanita penghuni surga adalah mereka yang sabar
dengan keterbatasan yang dimiliki oleh suaminya. Rizki yang mungkin saja tidak
seberapa, mereka sabar dan tetap bertahan dengan prinsipnya sehingga tidak
terjerumus pada hal-hal yang diharamkan.
Keempat, wanita
penghuni surga adalah mereka yang punya rasa malu. Rasa malu itu menjadi sebab
untuk selalu menjaga dirinya dan harta suaminya. Wanita yang memiliki rasa
malu, tidak akan menodai kehormatan dirinya, suaminya dan keluarganya dari
hal-hal yang bisa mencorengnya. Menjaga harta suaminya dari ‘tasharruf’
yang salah.
Wanita-wanita seperti itulah, yang menurut Rasulullah Saw. kelak
akan dimasukkan ke dalam surga. Mereka adalah orang-orang yang mendapatkan
kemulyaan tinggi di sisi Allah Swt. Semoga para ‘kaum hawa’ yang membaca
artikel ini, bisa mengambil manfaat darinya dan kelak dimasukkan ke dalam
surga, berkumpul dengan Rasulullah Saw. Aamiin.
Komentar
Posting Komentar