Rapat Koordinasi Awal Pembelajaran Madin Semester Genap 2020
Foto Mudir Bersama Asatidz Himasal |
Senin, 03 Februari 2020, UPT Pusat Ma’had al-Jami’ah IAIN
Tulungagung mengadakan rapat koordinasi awal pembelajaran madin semester genap
2020. Hadir dalam kesempatan ini, Rektor IAIN Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin,
M.Ag., Mudir Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung, Dr. KH. Teguh, M.Ag., segenap
murabbi, musyrifah serta seluruh asatidz Madin Ma’had al-Jami’ah IAIN
Tulungagung.
Dalam kesempatan ini, Mudir Ma’had al-Jami’ah menyampaikan ucapan
terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua asatidz yang dengan penuh komitmen
telah menyelesaikan pembelajaran di semester ganjil dengan baik. Namun demikian,
tetap saja perlu dilakukan evaluasi agar semakin baik ke depannya, serta mampu
meningkatkan kualitas pembelajarannya di masa mendatang.
Selanjutnya beliau juga memberikan dorongan serta motivasi kepada
seluruh asatidz agar lebih memperhatikan lagi hal-hal administratif terkait
pembelajaran madin. Baik hal yang berkaitan dengan pengisian jurnal, ketepatan
pengumpulannya, pengisian nilai dan seterusnya. Hal ini penting sehubungan
kebutuhan ma’had khususnya dan kampus pada umumnya.
Adapun Rektor IAIN Tulungagung menyampaikan apresiasinya kepada
seluruh asatidz yang telah membantu di Ma’had al-Jami’ah. Beliau berharap agar
kerjasama yang baik itu terus bisa dilaksanakan bahkan bisa ditingkatkan, tidak
sebatas mengajar di madin, melainkan meningkat pada wilayah-wilayah yang lain
semisal penelitian.
Foto Mudir Bersama Asatidz LP Ma'arif |
Beliau menyampaikan tentang pentingnya integrasi keilmuan pesantren
dengan ilmu-ilmu di perguruan tinggi. Hal ini sangat penting melihat betapa
perkembangan kehidupan sosial saat ini sangat kompleks dan sangat mendesaknya
kebutuhan masyarakat terhadap perumusan ketetapan hukum yang tepat, dan benar
sesuai dengan konteks hari ini.
Kemajuan teknologi telah menyebabkan rekayasa manusiawi dalam
berbagai aspek kehidupan. Oleh karena itu, tentu sandaran hukum tidak boleh
mandek dan terbatas pada apa yang tertuang dalam teks-teks semata. Mengapa? Karena
di masa lalu, tentu persoalannya tidak sekompleks dan seribet hari ini. Inilah
pentingnya ada kolaborasi antara nuansa ilmu pesantren dan ilmu-ilmu di
perguruan tinggi sehingga produk hukum yang lahir benar-benar sesuai dengan apa
yang dibutuhkan, sesuai fakta di lapangan dan tentunya tidak keluar dari
kaidah-kaidah ilmu Islam klasik.
Foto Mudir Bersama Asatidz JQH |
Adapun Muhamad Fatoni, selaku kabid madin di sesi akhir
menyampaikan hal-hal terkait pembelajaran madin di semester genap yang akan
datang. Ia menyampaikan bahwa pembelajaran madin ma’had al-jami’ah akan dimulai
pada 10 Februari 2020. Ia juga menyampaikan agar kedisiplinan masuk kelas,
pengumpulan administrasi supaya lebih ditingkatkan agar semua hal yang terkait
dengan kebutuhan baik ma’had maupun kampus bisa dipenuhi dengan baik.
Harapannya ke depan, semoga Ma’had al-Jami’ah semakin meningkat ke
depannya dan bisa menjadi uswah bagi PTKIN lain di Indonesia. Terakhir, harapan
IAIN Tulungagung untuk beralih status menjadi UIN Sayyid Ali Rahmatullah bisa
segera terealisasi. Aamiin
Mantab ustadz, bisa menjadi kampus percontohan
BalasHapusAamiin. Mudah2an IAIN Tulungagung semakin maju dan jaya ke depannya, bisa menjadi yang terdepan di antara PTKIN yang lain. Aamiin...
Hapus