Sabtu, 22 Februari 2020

Patah Hati???


Patah Hati???

Pernahkah anda patah hati? Jawabannya hanya ada dua, pernah atau tidak pernah. Artikel ini berawal dari salah satu pembaca setia blog saya yang bertanya tentang obatnya patah hati. Entah apa yang mendorongnya bertanya tentang hal itu. Apakah memang ia sering patah hati, atau sekedar iseng saja menanyakan hal tersebut.

Patah hati merupakan kondisi dimana seseorang merasa sakit hati saat cintanya diputuskan atau ditolak oleh seorang yang dicintainya. Kira-kira begitulah keadaannya. Saya kurang tau secara pasti, tetapi menurut cerita beberapa korban begitulah kira-kira gambarannya. Lantas bagaimana rasanya?


Sakit??? Tentu sudah bisa dipastikan, bagaimana sakitnya patah hati. Tetapi menurut saya, yang lebih penting adalah bagaimana mensikapinya, sehingga patah hati itu tidak terus-menerus merundung hatinya hingga terjatuh dalam keterpurukan, keterputus asaan atau bahkan nekat mengakhiri hidup.

Banyak orang yang terjebak dalam kondisi terpuruk sehingga tidak segera ‘move on’ dan menerima yang lain untuk singgah di hatinya, tentu dengan jalan yang dihalalkan, bukan yang diharamkan. Sebagian orang yang patah hati, selalu mengingat-ingat masa lalunya dan tidak segera bangkit. Ada yang stres berkepanjangan, ada juga yang tidak segera “menikah” dengan alasan takut dikhianati lagi.

Bagi mereka yang sedang patah hati, saya menyarankan agar berusaha positif thinking terhadap rencana-rencana Allah yang terkadang atau bahkan sering tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Memang manusia boleh berencana namun yang perlu diperhatikan “Dia” lah Sang Penentunya. Apakah akan terjadi atau tidak.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh seorang yang patah hati agar segera ‘move on’. Artinya agar ia tidak berlarut-larut dalam kondisi terpuruk karena patah hatinya. Apa saja itu?

Pertama, yakinlah bahwa Allah sedang memilihkan yang terbaik untukmu. Banyak rencana Allah yang seringkali tidak kita pahami. Seringkali   kita menganggap sesuatu itu menyakitkan dan tidak baik bagi kita. Namun, nyatanya sesuatu itu justru memberikan banyak manfaat bagi kita semua.

Saat kecil kita masih teringat saat sakit, seringkali orang tua memaksa kita minum obat atau jamu, yang kita tidak suka karena rasanya pahit. Namun tetap saja, meski kita menangis orang tua dengan gigihnya memaksa kita untuk memasukkannya ke dalam mulut kita. Setelah minum berangsur-angsur kondisi kita membaik karenanya.

Begitu juga dalam menentukan siapa orang yang menemani hidup kita. Kita berharap seorang gadis cantik, lelaki tampan, kaya dan sebagainya untuk menjadi pendamping hidup. Tetapi, tiba-tiba langkah yang hampir sampai pada kenyataan mendadak ‘ambyar’ karena sesuatu dan lain hal. Sakit, pasti, dan itu manusiawi. Tetapi jangan berlarut-larut segera bangkit dan yakinlah bahwa Allah sedang memilihkan yang terbaik bagimu.

Kedua, saat anda patah hati, ada baiknya anda berusaha menghibur diri dengan banyak bergaul dengan orang lain. Mencoba untuk memahami karakter banyak orang lengkap dengan berbagai perbedaannya. Berusaha mengenali dan menghargai segala perbedaan tersebut. Harapannya, dengan memperbanyak pergaulan dengan yang lain, rasa sedih dan gundah gulana akan segera hilang dan berangsur siap untuk membuka pintu hati bagi pendatang baru.

Ketiga, meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, sesungguhnya telah direncanakan oleh Allah Swt. Manusia hanya berencana dan pada akhirnya Allah Swt juga yang menjadi penentu akhirnya. Semakin keyakinan itu dipupuk, semakin ringan seseorang menerima segala bentuk ketentuan Allah, baik ketentuan buruk lebih-lebih ketentuan yang baik.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar