Tahu Diri Dong!
Ungkapan ini seringkali kita dengar dalam keseharian. Ungkapan ini
muncul bersamaan dengan perilaku seseorang yang melampaui kapasitas
dirinya,-paling tidak menurut penuturnya.
Jika kita lihat sepintas, nampaknya sederhana saja, tetapi jika
lebih berusaha memahaminya, tentu akan kita dapatkan pemahaman yang mendalam.
Tahu diri dong! Sesungguhnya merupakan kata yang memiliki makna
mendalam. Yakni, ungkapan yang bertujuan agar yang ditunjuk mau untuk koreksi
diri, introspeksi diri dengan kemampuan yang dimilikinya.
Banyak kita temukan di tengah-tengah kehidupan masyarakat, kejadian
yang tidak semestinya terjadi, terjadi karena seseorang tidak mengetahui
kapasitas dirinya. Sebagai contoh sederhana, seorang yang kuatnya hanya membawa
beban sepuluh atau dua puluh kilo, semestinya tidak perlu menyiksa diri dengan
membawa beban lebih. Jika ia tetap saja ngeyel, akibat buruk boleh jadi tidak
hanya menimpa dirinya, namun juga orang disekitarnya. Merepotkan ayahnya,
ibunya, saudaranya, bahkan tetangga dan teman-temannya.
Jika kita terjemahkan ke bahasa Jawa, mungkin lebih ekstrim lagi, “Ngilo’o”.
Banyak orang yang tidak tahu diri, tidak mau melihat kapasitas yang ada pada
dirinya. Istilah ‘ngilo’o’, juga sering diucapkan kepada seseorang yang
memiliki angan-angan terlalu tinggi dengan tidak mengukur kemampuan dirinya.
Di dalam islam terdapat istilah yang mungkin bisa disepadankan
dengan ungkapan ‘tau diri dong!’, yaitu “maa halaka imru’un ‘arafa qadra
nafsih”, tidak akan hancur seorang yang tahu kadar kemampuannya.
Jadi, tau diri dong! Biar hidup kita tidak tersiksa dengan
keinginan yang sulit dicapai. Ingat, ambisi yang disertai dengan ketidak tahuan
pada kapasitas diri. Jika, tetap memaksakan diri, jangan-jangan “stress dan
gila” yang didapatkan. Semoga kita termasuk orang yang bisa tahu diri dan
mau tau diri.
Komentar
Posting Komentar