BAB I
HADIS TENTANG NIAT
عَنْ عُمَرَ ابْنَ الْخَطَّابِ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَاالْأَعْمَالُ بِالنِّيَاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ
امْرِئٍ مَانَوَي، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ
إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِلدُّنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ
اِمْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَجَرَ إِلَيْهِ (رواه البخاري
ومسلم)
Artinya: sesungguhnya amalan –
amalan itu tergantung pada niatnya dan setiap orang hanya mendapatkan apa yang
ia niatkan. Barangsiapa yang (niat) hijrahnya karena Allah dan rassulnya, maka
hijrahnya (benar – benar) kepada Allah dan rasulNya. Dan barangsiapa yang
(niat) hijrahnya untuk dunia yang ingin diraihnya atau untuk wanita yang ingin
dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa yang dia hijrah karenanya. (H.R.
Bukhari dan Mulim)
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله
عليه وآله وسلم : ' إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ ، َوَلَكِنْ
يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ ' (رواه البخاري)
Artinya:
Dari Abu Hurairah,Ia berkata: rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah
tidak melihat bentuk rupa dan harta kalian, tetapi Ia melihat hati dan amal
kalian” (H.R. Bukhari)
MEMANFAATKAN
WAKTU
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ
عَنْهُما قَالَ : أَخَذَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
بِمَنْكِبَىْ فَقَالَ: كُنْ فِى الدُّنْيَا كَاَنَّكَ غَرِيْبٌ اَوْ عَابِرُ
سَبِيْلٍ. كَانَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُما يَقُوْلُ إِذَا اَمْسَيْتَ
فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ وَ إِذَا اَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ
وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ وَ مِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ (رَوَاهُ
الْبُخَارِى)
Artinya:
Dari Ibnu Umar
R.A ia berkata, Rasulullah SAW telah memegang pundakku, lalu beliau bersabda:
“Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan perantau (orang asing) atau orang yang
sedang menempuh perjalanan. Ibnu Umar berkata: “Jika engakau diwaktu sore maka
jangan menunggu sampai waktu pagi dan sebaliknya, jika engkau diwaktu pagi maka
janganlah menunggu sampai diwaktu sore, dan gunakanlah sehatmu untuk sakitmu,
dan gunakanlah hidupmu untuk matimu” . (HR. Bukhori)
BAB II
HADIS TENTANG IMAN, ISLAM DAN IHSAN
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه
وسلم بَارِزًا يَوْمًا لِلنَّاسِ فَأَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ: مَا الْإِيْمَانُ قَالَ:
الْإِيْمَانُ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَبِلِقَائِهِ وَبِرُسُلِهِ وَتُؤْمِنَ
بِالْبَعْثِ قَالَ: مَا الْإِسْلَامُ قَالَ: اَلْإِسْلَامُ أَنْ تَعْبُدَ اللهَ وَلَا
تُشْرِكَ بِهِ وَتُقِيْمَ الصَّلَاةَ وَتُؤَدِّيَ الزَّكَاةَ الْمَفْرُوْضَةَ وَتَصُوْمَ
رَمَضَانَ قَالَ: مَا الْإِحْسَانُ قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ،
فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ: مَتَى السَّاعَةُ قَالَ: مَا
الْمَسْئُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ، وَسَأُخْبِرُكَ عَنْ أَشْرَاطِهَا؛
إِذَا وَلَدَتِ الأَمَةُ رَبَّهَا، وَإِذَا تَطَاوَلَ رُعَاةُ الْإِبِلِ اْلبَهْمُ
فِي الْبُنْيَانِ، فِي خَمْسٍ لَا يَعْلَمُهُنَّ إِلاَّ اللهُ ثُمَّ تَلَا النَّبِيُّ
صلى الله عليه وسلم (إِنَّ اللهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ ) اَلْآيَةَ: ثُمَّ أَدْبَرَ
فَقَالَ: رُدُّوْهُ فَلَمْ يَرَوْا شَيْئاً فَقَالَ: هَذَا جِبْرِيْلُ جَاءَ
يُعَلِّمُ النَّاسَ دِيْنَهُمْ (أخرجه
البخاري)
Hadis
Abi Hurairah r.a. Ia berkata: “Suatu hari Nabi SAW tampak bersama orang –
orang, kemudian datanglah seorang lelaki, kemudian lelaki itu berkata: ‘Apa
iman itu?’ Nabi bersabda: “Iman adalah engkau percaya (beriman) kepada Allah,
para malaikatNya, pertemuan denganNya, rasul – rasulNya, dan engkau beriman
dengan hari kebangkitan (ba’ts)”. Lelaki itu berkata: ‘Apa islam itu?’ Nabi
bersabda: “Islam adalah engkau beribadah kepada Allah dan tidak
mensekutukannya,mendirikan shalat dan menunaikan zakat yang diwajibkan,dan
puasa ramadlan.” Lelakii itu berkata: ‘Apa itu ihsan?’ Nabi bersabda: “Ihsan
adalah engkau menyembah Allah seolah – olah engkau melihatNya, jika engkau
tidak bisa melihatNya, maka sesungguhnya Ia melihatmu.” Lelaki itu berkata:
‘Kapankah kiamat itu?’ Nabi bersabda: “Tiadalah orang yang ditanya lebih tahu
daripada yang bertanya, aku akan mengabarkanmu tentang tanda – tandanya, jika
seorang hamba perempuan telah melahirkan tuan puterinya, jika para penggembala
unta kambing berlomba – lomba mendirikan bangunan, termasuk lima hal yang tiada
yang tahu melainkan Allah, kemudian Nabi membaca ayat (إِنَّ
الله عنده علم الساعة ) kemudian
beliau berbalik kemudian beliau bersabda: “jawablah ia”, maka mereka tidak
melihat sesuatupun. Ini adalah Jibril yang datangg kepada manusia untuk
mengajarkan tentang agama mereka ) H.R.
Bukhari)
BAB III
HADIS
TENTANG PERINTAH MASUK ISLAM
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالَّذِيْ نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَا يَسْمَعُ بِيْ
أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ يَهُوْدِيٌّ، وَلَا نَصْرَانِيٌّ ، ثُمَّ يَمُوْتُ
وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِيْ أُرْسِلْتُ بِهِ إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
(رواه مسلم)
Artinya: Demi Dzat yang jiwa
Muhammad berada ditanganNya, tidaklah seseorang dari umat ini mendengarkan
(dakwah) ku, baik Yahudi maupun Nashrani, kemudian ia mati dan tidak beriman
dengan ajaran yang aku diutus dengannya, melainkan ia menjadi penghuni neraka
(H.R. Muslim)
عَنْ ابْنِ عُمَرَ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوْا أَنْ
لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
وَيُقِيْمُوْاالصَّلَاةَ وَيُؤْتُوْا الزَّكَاةَ فَإِذَا فَعَلُوْا ذَلِكَ
عَصَمُوْا مِنِّي دِمَاءَهُمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلَّا بِحَقِّ الْإِسْلَامِ
وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ (رواه البخاري ومسلم)
Artinya: Dari Ibnu Umar ia
berkata, rasulullah saw bersabda; Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai
mereka bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah, dan
Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, serta menunaikan zakat.
Apabila mereka talah melakukan hal itu, maka mereka telah memelihara darah dan
harta mereka dariku kecuali karena hak islam dan perhitungan mereka kepada
Allah” (H.R. Bukhari dan Muslim)
BAB IV
HADIS
TENTANG KEUTAMAAN ISLAM
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، إِنَّ الدِّيْنَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَّ الدِّيْنَ
أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ، فَسَدِّدُوْا وَقَارِبُوْا وَأَبْشِرُوْا،
وَاسْتَعِيْنُوْا بِالْغَدْوَةِ وَالرُّوْحَةِ وَشَيْئٍ مِنَ الدُّلْجَةِ (رواه
البخاري)
Artinya: Dari Abu Hurairah ia
berkata, rasulullah saw bersabda;
“Sesunguhnya agama ini mudah, dan tidaklah seseorang bersikap ekstrim
terhadap agama ini melainkan pasti ia akan menyulitkan dirinya. Oleh karena
itu, bersikaplah tengah – tengah, pilihlah yang paling dekat dengan kebenaran
dan berilah kabar gembira. Dan mintalah pertolongan (kepada Allah dengan senantiasa
beribadah pada waktu bersemangat) pagi, sore, dan sebagian malam.” (H.R.
Bukhari)
عَنْ أَبِيْ سَعِيْدِ الْخُذْرِيِّ أَنَّهُ سَمِعَ مِنْ
رَسُوْلِ اللهِ صَلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ: إِذَا أَسْلَمَ الْعَبْدُ فَحَسُنَ
إِسْلَامُهُ كَتَبَ اللهُ لَهُ كُلَّ حَسَنَةٍ كَانَ أَزْلَفَهَا، وَمُحِيَتْ
عَنْهُ كُلُّ سَيِّئَةٍ كَانَ أَزْلَفَهَا، ثُمَّ كَانَ بَعْدَ ذَلِكَ الْقِصَاصُ،
اَلْحَسَنَةُ بِعَشْرَةِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ، وَالسَّيِّئَةُ
بِمِثْلِهَا إِلَّا أَنْ يَتَجَاوَزَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهَا (رواه البخاري
والنسائ وهذا اللفظ له)
Artinya: Dari Abi Sa’id Al
Khudriy bahwa dia pernah mendengar rasulullah saw bersabda; “Apabila seorang
hamba masuk islam dan bagus islamnya, niscaya Allah menentukan baginya setiap
kebaikan yang telah dikerjakannya dan dihapus setiap kejahatan yang pernah dilakukannya.
Kemudian setelah itu qishash. Satu kebaikan (akan dibalas) dengan sepuluh kali
lipat hingga tujuh ratus kali lipat. Sedagkan satu keburukan akan dibalas
dengan semisalnya, kecuali Allah azza wajalla mengampuninya.” (H.R. Bukhari,
Nasai dan lafald ini miliknya)
BAB V
HADIS
TENTANG KEUTAMAAN TAUHID
عَنْ عُبَادَةَ ابْنِ الصَّامِتِ أَنَّهُ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ
اللهِ صلى الله عليه وسلم مَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا
شَرِيْكَ لَهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، وَأَنَّ عِيْسَى عَبْدُ
اللهِ وَرَسُوْلُهُ، وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوْحٌ مِنْهُ،
وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، أَدْخَلَهُ اللهُ الْجَنَّةَ عَلَى
مَاكَانَ مِنَ الْعَمَلِ (رواه البخاري ومسلم)
Artinya: Dari Ubadah bin Shamit
sesungguhnya ia berkata, Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang bersaksi
bahwa tidak ada ilah (yang berhak disembah) selain Allah semata, tiada sekutu
bagiNya, bahwa Muhammad saw adalah hamba dan rasulNya, Isa adalah hamba dan
rasulNya, kalimatNya yang diberikan kepada Maryam, serta Ruh dariNya, surge
adalah benar adanya dan mereka pun benar adanya. Maka Allah pasti memasukkannya
kedalam surge berdasarkan amalan yang dilakukannya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
عَنْ أَنَسِ ابْنِ مَالِكٍ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى
الله عليه وسلم مَنْ لَقِيَ اللهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ
(رواه البخاري)
Artinya: Dari Anas bin Malik ia
berkata; Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang bertemu Allah (dalam
kondisi) tidak menyekutukanNya dengan sesuatupun, niscaya ia masuk surge.”
(H.R. Bukhari)
BAB VI
HADIS
TENTANG ANCAMAN BERBUAT SYIRIK
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله
عليه وسلم اِجْتَنِبُوْا السَّبْعَ الْمُوْبِقَاتِ قِيْلَ: يَا رَسُوْ لَ اللهِ
وَمَا هُنَّ؟ قَألَ اَلشِّرْكُ بِاللهِ وَالسِّحْرُ وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتِيْ
حَرَّمَ اللهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَأَكْلُ مَالِ الْيَتِيْمِ وَأَكْلُ الرِّبَا
وَالتَّوَلَّى يَوْمَ الزَّحْفِ وَقَذْفُ الْمُحْصَنَاتِ الْغَافِلَاتِ
الْمُؤْمِنَاتِ (رواه البخاري ومسلم)
Artinya: Dari Abu Hurairah ia
berkata, Rasulullah saw bersabda: “Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan,
ada yang bertanya, ‘wahai rasulullah, apakah tujuh perkara itu?’ Beliau
menjawab, “Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah
kecuali dengan haq, memakan harta anak yatim, memakan riba, lari dari medan
perang dan menudh berzina terhadap wanita – wanita yang terjaga dari perbuatan
keji sedangkan ia sama sekali tidak terbesit untuk berbuat zina, lagi beriman.”
(H.R. Bukhari dan Muslim)
عَنْ أَبِى الدَّرْدَاءَ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله
عليه وسلم لَا تُشْرِكْ بِاللهِ شَيْئًا، وَإِنْ قُطِّعْتَ وَحُرِّقْتَ، وَلَا
تَتْرُكْ صَلَاةً مَكْتُوْبَةً، فَمَنْ تَرَكَهَا مُتَعَمِّدًا فَقَدْ بَرِئَتْ
مِنْهُ الذِّمَّةُ، وَلَا تَشْرَبِ الْخَمْرَ، فَإِنَّهَا مِفْتَاحُ كُلِّ شَرٍّ
(رواه ابن ماجه)
Artinya: Dari Abu Darda’ ia
berkata, Rasulullah saw bersabda; ‘Janganlah engkau menyekutukan Allah dengan
sesuatu pun, sekalipun engkau dipotong, dan dibakar. Janganlah meninggalkan
shalat wajib dengan sengaja, karena barangsiapa yang meninggalkannya dengan
sengaja berarti jaminan telah lepas darinya. Janganlah minum arak, karena ia
adalah kunci segala kejahatan.’ (H.R. Ibnu Majah)
BAB VII
HADIS
TENTANG TANDA – TANDA KEMUNAFIKAN
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ، قَالَ رَسُوْ لُ اللهِ صلى الله
عليه وسلم أَيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ
أَخْلَفَ وَإِذَاؤْتُمِنَ خَانَ (رواه البخاري ومسلم)
Artinya: Dari Abu Hurairah ia
berkata; Rasulullah saw bersabda; ‘Tanda orang munafiq ada tiga, apabila
berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia ingkar, dan apabila diberi amanat ia
berkhianat.’ (H.R. Bukhari dan Muslim)
عَنْ عَبْدِ اللهِ ابْنِ عَمْرٍو قَالَ، قَالَ رسُوْ اللهِ صلى
الله عليه وسلم أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، وَمَنْ
كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيْهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ
حَتَّى يَدَعَهَا : إِذَاؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذّبَ وَإِذَا عَاهَدَ
غَدَرَ وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ (رواه البخاري ومسلم)
Artinya: Dari Abdullah bin Amr
ia berkata, Rasulullah saw bersabda; ‘Ada empat perkara, barangsiapa yang
memiliki keempat sifat tersebut berarti dia adalah munafiq tulen, dan siapa
yang ada padanya satu perkara darinya, berarti padanya ada satu tanda
kemunafikan sampai dia meninggalkannya; apabila diberi amanah, ia berkhianat,
apabila berkata ia berbohong, apabila berjanji ia melanggar, dan apabila
bersengketa ia melakukan kecurangan.’ (H.R. Bukhari dan Muslim)
BAB VIII
HADIS
TENTANG HAKIKAT BERIMAN KEPADA QADAR
عَنْ أَبِيْ دَرْدَاءَ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله
عليه وسلم لِكُلِّ شِيْئٍ حَقِيْقَةٌ، وَمَا بَلَغَ عَبْدٌ حَقِيْقَةَ
الْإِيْمَانِ حَتَّى يَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَهُ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَهُ وَمَا
أَخْطَأَهُ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَهُ (رواه أحمد)
Artinya: Dari Abu Darda’ ia
berkata, Rasulullah saw bersabda, ‘Setiap sesuatu memiliki hakikat, dan
tidaklah seorang hamba sampai kepada hakikat iman sehingga ia meyakini bahwa
apa yang telah ditakdirkan mengenai dirinya pasti tidak akan meleset dan apa
yang telah ditakdirkan tidak akan mengenai dirinya pasti tidak akan
menimpanya.’ (H.R. Ahmad)
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه
وسلم يَا غُلَامُ! إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: اِحْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ،
اِحْهَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْئَلِ اللهَ،
وَإِذَااسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوِ
اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْئٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلَّا بَشَيْئٍ
قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَلَوِاجْتَمَعُوْا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْئٍ
لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ
الْأَقْلَامُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ (رواه أحمد والترمذي)
Artinya: Dari Ibnu Abbas dia
berkata, Rasulullah saw bersabda, ‘Wahai anak muda! Sesungguhnya aku akan
mengajarkan kepadamu beberapa kalimat; Peliharalah Allah (dengan taat
kepadaNya) niscaya Dia memeliharamu. Peliharalah Allah, niscaya engkau
mendapatkanNya dihadapanmu. Apabila engkau meminta, memintalah kepada Allah,
apabila memohon pertolongan, mohonlah pertolongan kepada Allah. Dan ketauhilah,
sesungguhnya jika seluruh umat bersatu untuk memberi kemanfaatan kepadamu
dengan sesuatu, niscaya mereka tidakk bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali
dengan sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah untukmu. Jikalau mereka bersatu
untuk membahayakanmu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan bisa
membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah
kepadamu, pena telah diangkat, dan lembaran telah kering.’ (H.R. Ahmad dan
Tirmidzi)
BAB IX
HADIS
TENTANG PERINTAH BERPEGANG PADA AL QUR’AN
عَنْ جُبَيْرِ ابْنِ مُطْعِمٍ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى
الله عليه وسلم أَبْشِرُوْا، فَإِنَّ هَذَالْقُرْأَنَ طَرْفُهُ بِيَدِ اللهِ وَطَرْفُهُ
بِأَيْدِيْكُمْ فَتَمَسَّكُوْا بِهِ فَإِنَّكُمْ لَنْ تَهْلِكُوْا وَلَنْ
تَضِلُّوْا بَعْدَهُ أَبَدًا (رواه الطبراني وصححه الألباني)
Artinya: Dari Jubair bin Muth’im
ia berkata, Rasulullah sae bersabda; ‘Bergembiralah, sesungguhnya al qur’an
ini, satu sisinya berada di tangan Allah, dan sisinya yang lain berada ditangan
kalian. Maka berpeganglah dengannya, sesungguhnya kalian tidak akan binasa dan
tidak akan tersesat sesudahnya selama – lamanya.’ (H.R. al Thabrani dan
disahihkan oleh al Albani)
عَنْ زَيْدِ ابْنِ أَرْقَمْ قَالَ، قَالَ رَسُوْ لُ اللهِ صلى
الله عليه وسلم أَمَّا بَعْدُ، أَلَا أَيُّهَاالنَّاسُ ، فَإِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ
يُوْشِكُ أَنْ يَاْتِيَ رَسُوْلُ رَبِّيْ فَأُجِيْبَ، وَأَنَا تَارِكٌ فِيْكُمْ
ثَقَلَيْنِ : أَوَّلُهُمَا كِتَابُ اللهِ، فِيْهِ الْهُدَى وَالنُّوْرُ، مَنْ
اسْتَمْسَكَ بِهِ وَأَخَذَ بِهِ كَانَ عَلَى الْهُدَى، وَمَنْ أَخْطَأَهُ ضَلَّ،
فَخُذُوْ بِكِتَابِ اللهِ وَاسْتَمْسِكُوْا بِهِ، وَأَهْلُ بَيْتِيْ أُذَكِّرُكُمُ
اللهَ فِى أَهْلِ بَيْتِيْ، أُذَكِّرُكُمُ اللهَ فِى أَهْلِ بَيْتِيْ (رواه مسلم)
Artinya; Dari Zaid bin Arqam ia
berkata, Rasulullah saw bersabda, ‘Amma ba’du, ketahuilah, wahai manusia,
sesungguhnya aku hanyalah seorang manusia, hamper tiba masanya, utusan rabbku dating kepadaku, lalu aku
memenuhi panggilanNya. Aku meninggalkan dua perkara kepada kalian; yang pertama
kitabullah (al qur’an), padanya ada petunjuk dan nur (cahaya). Brangsiapa yang
berpegang kepadanya dan mengambilnya, niscaya ia berada diatas petunjuk. Dan
barangsiapa yang tidak melakukan hal itu , niscaya ia tersesat (dari jalan
kebenaran). Ambillah kitabullah (al qur’an) dan berpeganglah kepadanya. Dan
(kedua) ahlii baitku, aku mengingatkan kalian (atas nama) Allah pada ahli
baitku (keturunanku). Aku mengingatkan kalian (atas nama) Allah pada ahli
baitku (keturunanku).’ (H.R. Muslim)
BAB X
HADIS
TENTANG KEUTAMAAN MEMPELAJARI AL QUR’AN, MENGAJARKANNYA DAN MEMBACANYA
عَنْ عُقْبَةَ ابْنِ عَامِرٍ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى
الله عليه وسلم أَيُّكُمْ يُحِبُّ أَنْ يَغْدُوَ كُلَّ يَوْمٍ إِلَى بُطْحَانَ،
أَوْ إِلَى الْعَقِيْقِ، فَيَأْتِيَ مِنْهُ بِنَاقَتَيْنِ كَوْمَاوَيْنِ، فِي
غَيْرِ إِثْمٍ وَلَا قَطْعَ رَحْمٍ؟ فَقُلْنَا: يَا رَسُوْ لَ اللهِ نُحِبُّ
ذَالِكَ ، قَالَ أَفَلَا يَغْدُوْ أَحَدُكُمْ إِلَى الْمَسْجِدِ فَيَتَعَلَّمُ
أَوْ يَقْرَأُ أَيَتَيْنِ مِنْ كِتَابِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ خَيْرٌ لَهُ مِنْ
نَاقَتَيْنِ ، وَثَلَاثٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ ثَلَاثٍ وَأَرْبَعٌ خَيْرٌ لَهُ مِنْ
أَرْبَعٍ وَمِنْ أَعْدَادِهِنَّ مِنَ الْإِبِلِ (رواه مسلم)
Artinya: Dari Uqbah bin Amir ia
berkata, Rasulullah saw bersabda, ‘siapakah diantara kalian yang suka pergi ke
Buththan, atau ke Aqiq, lalu dia kembali darinya dengan dua unta yang memiliki
punuk besar, tanpa melakukan dosa, dan tanpa memutuskan silaturrahmi? Kami
menjawab, ‘Wahai Rasulullah, kami menyukai hal itu’. Beliau saw lantas
bersabda, ‘Tidakkah salah seorang diantara kalian pergi kemasjid, lalu belajar
atau membaca dua ayat dari kitabullah, (hal itu ) lebih baik baginya daripada
dua ekor unta, tiga (ayat) lebih baik baginya daripada tiga (ekor unta) dan
empat (ayat) lebih baik baginya daripada empat (ekor unta) dan seterusnya
bilangan (ayat) akan menyamai dengan bilangan unta.’ (H.R. Muslim)
عَنْ عُثْمَانَ ابْنِ عَفَّانَ قَالَ، قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى
الله عليه وسلم خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْأَنَ وَعَلَّمَهُ (رواه البخاري)
Artinya: Dari Usman bin Affan
dia berkata, Rasulullah saw bersabda, sebaik – baik orang diantara kalian
adalah orang yang mempelajari al qur’an dan mengajarkannya.’ (H.R. Bukhari)
BAB XI
HADIS
TENTANG ANJURAN MENUNTUT ILMU
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ رَجُلٍ يَسْلُكُ طَرِيْقًا يَطْلُبُ فِيْهِ عِلْمًا
إِلَّا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقَ الْجَنَّةِ وَمَنْ أَبْطَأَ بِهِ
عَمَلُهُ لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ (رَوَاهُ ابو دود)
Artinya : Dari Abu Hurairah ia
berkata: “Rasulullah saw bersabda: “Tidaklah seorang laki – laki yang meniti
jalan untuk mencari ilmu melainkan Allah akan mempermudah baginya jalan menuju
surge. Dan barangsiapa yang lambat amalannya maka nasabnya tidak akan
memberinya manfaat.” (HR. Abu Dawud)
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا
سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ (رواه الترمذي)
Artinya : “Dari Abu Hurairah ia
berkata: “ Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa berjalan disuatu jalan untuk
mencari ilmu, niscaya Allah akan memudahkan baginya jalan ke surge.” (HR.
Tirmidzi)
BAB XII
HADIS
TENTANG KEUTAMAAN MENYEBARKAN ILMU
عَنْ زَيْدِ ابْنِ ثَابِتٍ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ نَضَّرَ اللهُ امْرَأًسَمِعَ مِنَّا
حَدِيْثًا فَحَفِظَهُ حَتَّى يُبَلِّغَهُ فَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ إِلَى مَنْ هُوَ
أَفْقَهُ مِنْهُ وَرُبَّ حَامِلِ فِقْهٍ لَيْسَ بِفَقِيْهٍ (رواه أبو داود)
Artinya: Dari Zaid bin Tsabit ia
berkata, “Saya mendengar Rasulullah saw bersabda: “Semoga Allah memperindah
orang yang mendengar hadis dariku lalu menghafal dan menyampaikannya kepada
orang lain, berapa banyak orang menyampaikan ilmu kepada orang yang lebih
berilmu, dan berapa banyak pembawa ilmu yang tidak berilmu.” (HR Abu Dawud)
عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ ابْنِ عَبْدِ اللهِ عَنْ أَبِيْهِ عَنِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَضَّرَ اللهُ امْرَأً سَمِعَ
مِنَّا حَدِيْثًافَبَلَّغَهُ فَرُبَّ مُبَلِّغٍ أَحْفَظُ مِنْ سَامِعٍ (رواه ابن
ماجه)
Artinya: Dari Abdurrahman bin
Abdullah dari bapaknya ddari Nabi SAW, beliau bersabda: “Allah akan memperindah
seseorang yang mendengar satu hadis dari kami kemudian menyampaikannya. Berapa
banyak orang yang disampaikan hadis kepadanya lebih hafal dari orang yang
mendengarnya” (HR. Ibnu Majah)
BAB XIII
HADIS
TENTANG TEGURAN KERAS BERDUSTA ATAS NAMA RASULULLAH
عَنْ عَامِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ
بْنِ الزُّبَيْرِ عَنْ أَبِيْهِ قَالَ قُلْتُ لِلزُّبَيْرِ مَا يَمْنَعُكَ أَنْ
تُحَدِّثَ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صًلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَمَا يُحَدِّثُ
عَنْهُ أَصْحَابُهُ فَقَالَ أَمَا وَاللهِ لَقَدْ كَانَ لِى مِنْهُ وَجْهٌ
وَمَنْزِلَةٌ وَلَكِنِّى سَمِعْتُهُ يَقُوْلُ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا
فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ (رواه أبو داود)
Artinya: Dari Amir bin Abdullah
bin Az Zubair dari ayahnya ia berkata, Äku tanyakan kepada Az Zubair, Äpa yang
menghalangimu untuk menceritakan dari rasulullah saw sebagaimana yang
diceritakan para sahabatnya? Kemudian ia menjawab, “Sungguh aku mempunyai
posisi dan kedudukan di sisi rasulullah saw, akan tetapi aku mendengar beliau
bersabda : “Barangsiapa berdusta kepadaku dengan sengaja maka hendaknya ia
mempersiapkan tempatnya di neraka.” (HR Abu Dawud)
عَنْ أَنَسِ ابْنِ مَالِكٍ أَنَّهُ قَالَ إِنَّهُ
لَيَمْنَعُنِيْ أَنْ أُحَدِّثَكُمْ حَدِيْثًا كَثِيْرًا أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَعَمَّدَ عَلَيَّ كَذِبًا
فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّارِ
Artinya: Dari Anas bin Malik
bahwasannya dia berkata, ‘Sesungguhnya sesuatu yang menghalangiku untuk
menceritakan hadis yang banyak kepada kalian adalah, bahwa rasulullah saw
bersabda: “Barangsiapa yang secara sengaja melakukan kedustaan atas namaku,
maka hendaklah dia menempati tempat duduknya dari neraka.” (HR. Muslim)
Komentar
Posting Komentar