Khutbah I
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ
نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ
عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ
سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن.
أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى : لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ
يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لَا
يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ
اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ
(11)
Hadirin jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah,
Marilah pada kesempatan jum’ah yang penuh dengan keberkahan ini, kita senantiasa berusaha meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah Swt. Dengan sekuat mungkin menjalankan semua perintah-Nya, dan menjauhi semua larangan-Nya. Sungguh hanya dengan berbekal iman dan taqwa kita akan menjadi orang yang beruntung dalam menjalani kehidupan di dunia, terlebih saat kembali kepada-Nya kelak di hari kiamat.
Jama’ah jum’ah yang dimuliakan
Allah,
Saat ini kita berada pada masa
transisi, dimana bangsa kita baru saja melantik presiden dan wakil presiden, sebagai
hasil pemilihan umum, pesta demokrasi bagi bangsa Indonesia. Pro dan kontra
tentu ada, tetapi apapun dan bagaimanapun kenyataannya, ini lah hasilnya, dan
ini lah takdir yang dikehendaki-Nya. Saat ini pula terlepas dari senang tidak
senang, suka dan tidak suka, pro maupun kontra, saatnya kita harus berpegang
pada sabda nabi, “Wabilqadari khairihi wasyarrihi minallah,” dan kepada
takdir, baik dan buruk-nya, semuanya berasal dari Allah. Pun pula pada pilkada
yang akan datang, yang terjadi semua adalah kehendak Allah.
Jama’ah jum’ah yang dimuliakan
Allah,
Sebagai seorang mukmin, maka
hendaknya kita menerima dengan hati Ikhlas dan ridho terhadap qadha’ dan
qadarnya Allah. Qadha’ merupakan rencana Allah untuk umat manusia yang telah
ditetapkan bagi manusia, disaat manusia masih berada di zaman azali. Bentuknya
banyak dan beragam. Ada yang tidak bisa dirubah dan ada pula yang bisa dirubah.
Yang tidak bisa dirubah disebut mubram, seperti kelahiran dan kematian.
Adapun yang bisa dirubah dikenal dengan mu’allaq, yakni yang
digantungkan kepada usaha manusia. Itulah sebabnya, Allah swt. Berfirman:
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ
بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ
لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا
أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ
مِنْ وَالٍ (11)
Artinya: “Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang
selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya
atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila
Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia” (QS
Ar-Ra’d: 11).
Jama’ah jum’ah yang dimuliakan
Allah,
Ayat di atas seringkali dihubungkan
dengan takdir mu’allaq. Setiap manusia memiliki potensi untuk merubah
nasibnya, selama ada kemauan dan usaha. Kemauan untuk berubah serta usaha yang
sungguh-sungguh untuk mencapai hasil yang diinginkan. Suatu saat Umar ibnu Khatab keluar menuju
Syam. Ketika beliau sampai di “Sargh” beliau bertemu dengan pemimpin
pasukan bernama Abu Ubaidah Ibnu Jarah bersama dengan pasukannya. Mereka
mengabarkan tentang adanya wabah yang melanda di Syam. Umar bermusyawarah
dengan mereka, shahabat anshar dan muhajirin, mereka saling berselisih.
Sebagian mengatakan engkau keluar untuk satu urusan, dan kami berpendapat agar
engkau tidak kembali sebelum menyelesaikannya. Sebagian lain mengatakan, banyak
orang dan sahabat-sahabat rasulullah saw. yang membutuhkanmu, janganlah engkau
menantang wabah ini dengan pergi ke sana. Pada akhirnya Umar Ibnu Khatab
menerima saran untuk tidak pergi ke Syam. Di saat itulah Abu Ubaidah Ibn Jarah
berkata kepada Umar:
أفرارامن
قدر الله؟
Artinya: Apakah engkau hendak lari dari
takdir Allah?
Umar Ibn Khatab menjawab:
فقال عُمرُ: لو غيرك قالها يا أبا عُبيدةَ! نعم، نَفِرُّ من
قَدَر الله إلى قَدَر اللهِ، أَرأَيْتَ لو كان لَكَ إِبِلٌ هَبَطَتْ وادياً له
عُدْوَتانِ، إحداهما خَصِبةٌ، والأخرى جدْبَةٌ، أَليسَ إن رعَيْتَ الخَصِبَةَ
رَعيتها بقدرِ الله، وإن رعيتَ الجَدْبَةَ رعيتها بقدرِ الله؟
Artinya: Umar berkata: Kalau saja ada orang lain yang mengatakannya, Abu
Ubaidah! Ya, kita lari dari ketetapan Allah ke ketetapan Allah. Pernahkah anda
melihat jika anda mempunyai unta yang turun ke sebuah lembah yang mempunyai dua
lembah, yang satu subur dan yang lainnya tandus? Bukankah jika kamu
menggembalakannya di tanah yang subur kamu menggembalakannya sesuai dengan
kehendak Tuhan, dan jika kamu menggembalakannya di tanah yang tandus, kamu
menggembalakannya sesuai dengan kehendak Tuhan?
Jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah
Segala sesuatu memang telah menjadi ketentuan Allah. Namun, manusia
memiliki kesempatan untuk memilih dan memperjuangkan nasibnya. Presiden dan
wakil presiden telah ditetapkan dan dilantik. Tentu semuanya adalah ketetapan
darinya. Segala pro dan kontra semestinya sudah kita selesaikan. Tiba saatnya
kita menatap dan menata masa depan bagi bangsa kita.
Syaikh Sa’id Ramadhan Al-Buthi pernah mengatakan, jika suatu bangsa ingin
menghancurkan bangsa yang lain, maka ia ciptakan tiga hal di negara tersebut.
Pertama keraguan terhadap pemimpinnya, kedua wanita yang senang bekerja di luar
rumah, dan ketiga adalah keraguan terhadap ulama’.
Jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah,
Tentu semua kita berharap agar bangsa ini menjadi bangsa yang maju, bangsa
yang berperadaban, bangsa yang makmur, gemah ripah loh jinawi. Bukan sebaliknya,
bangsa yang terpuruk diantara bangsa-bangsa lainnya. Mari kita berupaya
berkontribusi melalui profesi yang kita jalani masing-masing. Jika kita seorang
pegawai marilah menjadi pegawai yang baik dan jujur. Pegawai yang
bertanggungjawab terhadap tugasnya. Jika kita sebagai pedagang, berdaganglah
sesuai dengan cara yang benar. Begitu seterusnya. Semoga bangsa ini mendapatkan
pertolongan dari Allah swt. sehingga menjadi bangsa yang besar, bangsa yang
maju dan berperadaban. Bangsa yang sebagaimana digambarkan Al-Qur’an, sebagai
bangsa yang baldatun thayyibatun warabbun ghafur.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ
الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ
الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ
الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ
التَّائِبِيْنَ
Khutbah
II
اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ
إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ
أَنْ لَّا اِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ
أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ
وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ
اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ
اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَّى بِمَلآئِكَتِهِ
بِقُدْسِهِ. وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ
النَّبِى يآاَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا اللَّهُمَّ صَلَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَنْبِيَائِكَ
وَرُسُلِكَ وَمَلَائِكَةِ المُقَرَّبِينَ وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الخُلَفَاءِ
الرَّاشِدِيْنَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانِ وَعَلِي وَعَنْ بَقِيَّةِ
الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِينَ وَتَابِعِي التَّابِعِينَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِينَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالمُؤْمِنَاتِ
وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اللَّهُمَّ
أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِينَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالمُشْرِكِينَ
وَانْصُرْ عِبَادَكَ الْمُوَحَدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ
مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِينَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ
إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا البَلاءَ وَالوَبَاءَ
وَالزَّلازِلَ وَالمِحَنَ وَسُوْءَ الفِتْنَةِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ
عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خَاصَّةً وَسَائِرِ البُلْدَانِ المُسْلِمِينَ
عَامَّةً يَا رَبَّ العَالَمِينَ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وفِي
الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا
وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الخَاسِرِينَ
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي
اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ
وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Komentar
Posting Komentar