Segala puji bagi Allah 'Azza Wajalla yang telah melimpahkan nikmat dan karuniaNya yang tiada tara kepada kita semua. Andai semua manusia hendak menghitung nikmat dan karuniaNya pastilah mereka takkan pernah akan sanggup menghitungnya.
Alhamdulillah merupakan ungkapan rasa syukur dari seorang hamba yang lemah kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Sebuah pengakuan bahwa semua pujian hanyalah milik Allah. Tiada yang berhak untuk mengaku suatu pujian, apapun dan dari siapapun karena sesungguhnya pujian itu hanyalah hak dari Allah.
Bentuk pujian secara umum dapat dibagi menjadi empat macam. Pertama, puji qadim 'ala qadim, yaitu pujian yang berasal dari Dzat Yang Maha Qadim (Allah) kepada Dzat Yang Maha Qadim (Allah). Pujian Allah terhadap DiriNya Sendiri. Kedua, puji qadim 'ala huduts, yaitu pujian Allah kepada makhluk, semisal pujian Allah terhadap rasulullah sebagaimana termaktub dalam al qur'an, yang artinya "Dan Sesungguhnya enngkau (Muhammad SAW) memiliki budi pekerti yang agung." Pujian semacam ini juga milik Allah meski yang dipuji adalah rasulullah (Muhammad SAW) tetapi pada hakikatnya pujian itu adalah milik Allah. Ketiga, puji huduts 'ala qadim, yaitu pujian makhluk kepada Dzat Yang Maha Qadim (Allah). Pujian smacam ini sering kita jumpai dalam kalimat - kalimat do'a. Keempat, puji huduts 'ala huduts, yaitu pujian makhluk kepada makhluk lainnya.
Keempat macam pujian itu semua adalah milik Allah Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala apa yang ada didunia. Maka oleh sebab itu tidak sepatutnya dan tidak sepantasnya bagi seseorang untuk menyombongkan apa yang ia miliki meskipun sekilas memang hal tersebut bisa dibanggakan karena pada hakikatnya semua itu adalah disebabkan karunia Allah yang tak terhingga kepada makhluknya.
Seringkali dalam kehidupan ini kita menafikan atas nikmat karunia Allah yang diberikan kepada kita. Fisik yang sehat dan sempurna sering kita lupakan sebagai nikmat yang tiada tara dari Allah. Terkadang karena tidak memiliki uang, kita mengeluh bahkan protes kepada Allah atas nasib yang kita alami, padahal kesehatan dan fisik yang sempurna adalah karunia Allah yang tiada tara bagi kita. Berapa banyak orang yang sakit yang bergelimang harta yang harus tinggal dirumah sakit karena sakit yang dideritanya. Meski bergelimang harta namun mereka tidak mampu untuk menikmati kekayaan yang mereka miliki. Demikian halnya saudara kita yang memiliki keterbatasan secara fisik, namun mereka masih tetap optimis dan terus berusaha untuk kelangsungan hidupnya. Maka tidaklah salah kiranya ketika Allah menegur kita melalui firmanNya yang termaktub didalam ayat suci al qur'an, "Maka Nikmat Tuhanmu manakah yang engkau dustakan?"
Subhanallah,.... masihkah kita berkeluh kesah atas nikmat Allah yang diberikan kpada kita? Jika masih, hendaknya kita segera bertaubat dan mohon ampunan atas segala dosa kekufuran atas nikmat dan karuniaNya.
Alhamdulillah setelah sekian lama saya kehilangan sandi dari blog ini, hari ini Allah pertemukan saya dengan seseorang yang telah membantu saya dalam mengaktifkan email dan blog saya ini. Maka alhamdulillah alhamdulillah tsummal hamdulillah atas nikmat ini, saya bersyukur kepadanya dan kepada Allah Dzat Yang Maha segala - galanya. Allahu A'lam Bi al Shawab
Komentar
Posting Komentar