Tanpa terasa waktu berjalan dengan
begitu cepat. Rasanya baru kemarin hiruk pikuk
suara riuh orang sorak sorai menyambut datangnya tahun 2016. Bunyi
petasan, kerlap kerlip kembang api, suara terompet dan seabreg suasana pesta penuh
kemeriahan menyambut datangnya tahun baru. Kini nyatanya waktu telah mengantar
kita pada penghujung tahun 2016, tanda akan dimulainya babak baru kehidupan
kita di tahun 2017.
Perjalanan waktu memang terasa
begitu cepat. Barangkali karena kesibukan yang begitu padat sehingga waktu satu
tahun seolah serasa sehari. Begitu cepat, datang dan kemudian berlalu.
Selama kurun 2016 tentu banyak hal
yang kita alami dan kita rasakan. Mungkin ditahun ini kita mendapat banyak
kenikmatan, anugerah yang indah dalam kehidupan kita ataupun sebaliknya, banyak
menghadapi cobaan, musibah dan kegagalan dalam hidup. Tetapi yang mesti kita
sadari dan terus kita ambil hikmah di dalamnya adalah kehidupan itu bersifat
dinamis, selalu berjalan setapak demi setapak sehingga kita akan sampai pada
tapak terakhir ketika kita sowan kembali kepada-Nya, Allah, Sang Khaliq yang
akan meminta pertanggung jawaban akan hal ihwal kehidupan kita selama di dunia.
Apa yang mesti kita lakukan di
penghujung tahun ini?
Muhasabah, berusah untuk selalu mengoreksi diri dari setiap perjalanan hidup
kita. Apakah setiap langkah dalam kehidupan kita sudah sesuai dengan apa yang
digariskan oleh Allah SWT sebagai Khaliq yang telah menciptakan kita.
Seringkali kita terbawa larut dalam keadaan yang tanpa kita sadari justru
membuat kita lalai dari Allah. Semua ini karena keterbatasan hati, akal dan
fikiran kita untuk selalu ingat kepada-Nya. Kesibukan kita untuk mengurus
pekerjaan, sekedar mengais rizki memenuhi kebutuhan keluarga setiap hari
menuntut kita untuk bergelut dengan kerasnya kehidupan dunia sehingga kadang
tujuan hidup justru terabaikan. Maka, akhir tahun ini menjadi kesempatan bagi
kita semua untuk muhasabah, koreksi diri, melihat dan menghitung setiap detik
naik turunnya nafas sebelum dimintai pertanggungjawaban pemiliknya.
Mengambil Ibrah, mengambil pelajaran dari setiap peristiwa dan kejadian yang kita
alami maupun yang terjadi disekeliling kita. Setiap peristiwa dan kejadian yang
kita alami maupun yang terjadi di dunia ini bukan terjadi secara alami dan
hanya sekedar gejala atau peristiwa alam belaka yang tidak mengandung pelajaran
di dalamnya. Dibalik setiap peristiwa terdapat sebuah pelajaran. Maka, sudah
seharusnya kita berusaha untuk selalu mengambil pelajaran dari setiap peristiwa
dan kejadian yang terjadi. Apabila ada anugerah dan kenikmatan yang kita
terima, maka jangan sampai kita lupa bahwa semua itu datang dari kehendak-Nya
yang menuntut kita untuk bersyukur dan semakin mendekat kepada-Nya. Jika yang
terjadi adalah sebuah musibah dan kegagalan, maka yang kita lakukan adalah
berusaha bangkit dari semua keterpurukan itu, mengubahnya menjadi spirit untuk
lebih maju dan menyadari bahwa kita tidak mampu apa – apa yang mampu hanyalah
Allah saja. Selain itu juga berusaha meneliti perjalanan hidup kita barangkali
ada sesuatu yang salah sehingga Allah mengingatkan kita dengan musibah
tersebut.
Taubat, kembali kepada-Nya. Di dunia ini kita tidak diperintahkan untuk
melakukan apapun selain hanya beribadah kepada-Nya. Mengabdikan diri kepada-Nya
dengan tulus ikhlas, memurnikan agama-Nya. Maka penghujung tahun adalah
momentum yang baik bagi kita untuk bertaubat kepada-Nya atas semua kelalaian,
kesalahan, dosa dan setiap maksiat yang kita lakukan. Kita juga perlu untuk melihat dan mengoreksi
diri sudah sampai mana perjalanan kita untuk mengabdikan diri kepada-Nya.
Taubat kita juga harus kita teliti termasuk dalam katgori yang mana, taubat
min al-shaghair, min al-kabair, min al-makruhat, min al-mubahat, min
al-ghaflah? Begitu seterusnya sehingga kita semakin berkualitas dalam
mengabdikan diri.
Berbenah Diri, akhir tahun sebagai meomentum bagi kita untuk berbenah diri,
memperbaiki setiap kesalahan yang pernah kita alami. Jangan sampai kita hanya
terbuai dengan kemeriahan tahun baru tetapi lupa akan perbaikan kualitas diri.
Begitu seharusnya.
Apa yang harus kita lakukan di tahun
depan?
Planning, apa yang akan kita lakukan di tahun depan harus kita planningkan,
kita rencanakan dengan sebaik – baiknya agar kita tidak menyesal kemudian.
Semua harus rapid an lebih tertata dengan baik dibandingkan tahun lalu.
Niat, perbaiki niat kita, ibarat orang menempuh pelayaran saat ini kita
sedang berlabuh disebuah dermaga, dermaga 2017 Sekarang saatnya kita memulai
babak baru perjalanan kita menuju dermaga 2018. Maka niat kita harus diperbaiki
dan tata dengan baik jangan sampai kita menyesal kemudian.
Perbaiki Kesalahan, tahun baru adalah tahun dimana kita harus memperbaiki semua
kesalahan kita di tahun lalu. Maka, cobalah resback kebelakang teliti semua
kesalahan, dimana letak kesalahannya dan bagaimana cara memperbaikinya. Insya Allah
hidup kita akan semakin berkah. Amin.
Memupuk Harapan, masih ada kesempatan bagi kita untuk meraih harapan. Jangan
berhenti karena satu kegagalan. Ingatlah harapan masih ada. Jangan bersedih
karena satu kegagalan, senyampang nafas kita masih ada, jantung kita masih
berdetak disitu harapan selalu ada.
Berlomba dalam Kebaikan, tahun baru adalah waktu dan kesempatan bagi kita untuk memulai
babak baru dalam berlomba menuju kebaikan. Jangan biarkan diri kita larut dalam
keterpurukan dan dosa. Keluarlah dan tataplah masa depan yang lebih baik dari
kemarin.
Masih banyak sebenarnya yang bisa
kita lakukan di tahun baru ini. Cobalah gali semua potensi diri, manfaatkan
semua peluang dan isilah setiap waktu dengan hal – hal yang bermanfaat. Semoga
di tahun yang akan datang kita akan menjadi pribadi yang semakin baik dari
sebelumnya, semakin sukses dalam menapaki kehidupan dan semakin dekat dengan
Allah, Sang Penguasa atas segala – galanya.
Semoga Bermanfaat...
Wallahu A’lam
Bish Shawab…
Komentar
Posting Komentar