Kamis, 26 September 2019

Dzikrul Maut


Dzikrul Maut

الحمدلله الذي خلق الموت والحياة ليبلوكم أيكم أحسن عملا أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد. أما بعد فيا أيها الناس اتقوالله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون

Hadirin jama’ah jum’at yang dimulyakan Allah..

Melalui mimbar khutbah jum’at ini, saya mengajak kepada seluruh jama’ah yang hadir utamanya diri pribadi saya, marilah kita meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah Swt dengan berusaha melaksanakan seluruh perintahnya dan menjauhi larangannya.
Dan mari kita berusaha mengingat akan kematian yang datangnya pasti dan tidak bisa dielakkan oleh siapapun, baik rakyat jelata nan hina, maupun para konglomerat bergelimang harta.


Hadirin jama’ah jum’at yang dimulyakan Allah…

Sudah menjadi sunatullah bahwa setiap yang bernyawa akan mati. Allah Swt berfirman di dalam al-Qur’an:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ (185)

Artinya: Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan. (Qs. Ali Imron (3); 185)

Hadirin jama’ah jum’ah yang dimulyakan Allah…

Kehidupan dunia ini sesungguhnya hanyalah sementara. Kehidupan yang kekal abadi adalah kehidupan setelah kematian, saat kita menghadap kepada Allah Swt. Jika setelah kematian, Allah memberikan kenikmatan bagi kita di alam barzakh, maka itu sebagai tanda bahwa kelak di yaumul kiyamah, kita akan mendapatkan kenikmatan dengan dimasukkan ke dalam surga. Sebaliknya mereka yang tidak beruntung karena tertipu oleh gemerlapnya kehidupan dunia, maka mereka akan menyesal untuk selama-lamanya karena mereka akan dibakar di dalam panasnya kobaran api neraka.

Hadirin jama’ah jum’ah yang dimulyakan Allah…

Karena itulah, kita sebagai umat Islam dianjurkan untuk lebih sering mengingat datangnya kematian. Seorang yang selalu ingat mati, dan yakin bahwa kehidupan yang kekal sesungguhnya adalah kehidupan setelah kematian, maka dia akan memperbanyak amal shalih, memperbanyak dzikir, membersihkan diri dari berbagai perilaku buruk yang bisa menyebabkan dirinya jatuh kepada kemaksiatan. Dia akan semakin meningkatkan kepedulian sosialnya dengan shadaqah, membantu kesusahan tetangga, teman dan masyarakat pada umumnya agar kelak saat ajal datang menjemputnya semua orang bisa menjadi saksi akan kebaikannya. Orang-orang yang banyak mengingat kematian inilah nantinya yang mendapatkan kebahagiaan di akhirat. Bahkan, Allah menantang orang-orang Yahudi kala itu yang mengaku sebagai kekasih Allah agar berfikir tentang kematian. Allah Swt berfirman:

قُلْ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ هَادُوا إِنْ زَعَمْتُمْ أَنَّكُمْ أَوْلِيَاءُ لِلَّهِ مِنْ دُونِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ (6)

Artinya: Katakanlah: "Hai orang-orang yang menganut agama Yahudi, jika kamu mendakwakan bahwa sesungguhnya kamu sajalah kekasih Allah bukan manusia-manusia yang lain, maka harapkanlah kematianmu, jika kamu adalah orang-orang yang benar". (Qs. Jum’ah (62); 6)

Hadirin jama’ah jum’ah yang dimulyakan Allah…

Demikianlah, ingat akan datangnya kematian akan meningkatkan semangat seseorang untuk beramal shalih, menjauhkan diri dari berbagai bentuk kemaksiatan. Karenanya ziyaroh kubur sebagai salah sarana untuk mengingat mati dianjurkan oleh Rasulullah Saw. 

Di akhir khutbah ini, kita bermohon, semoga dijadikan sebagai orang-orang yang senantiasa mengingat kematian, sehingga kita terdorong untuk selalu membenahi diri, memperbaiki kualitas ibadah kita, hingga saat waktunya tiba, Allah memanggil kita, kita kembali kepada-Nya dengan membawa hati yang selamat dan husnul khatimah. Aamiin..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar