Sabtu, 24 Oktober 2015

Baiti Jannati…




Rumahku surgaku, begitulah kiranya kalimat diatas apabila di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kalimat singkat namun mengandung makna yang begitu mendalam sarat akan kedamaian, ketentraman, kenyamanan dan seabrek kebaikan didalamnya.
Baiti jannati adalah dambaan setiap orang yang telah melalui masa remajanya dan mulai menapaki kehidupan rumah tangga. Kehidupan rumah tangga dimulai ketika seorang pria melafalkan kalimah “qabul” dalam sebuah akad suci pernikahan yang menyatukan antara dua hati, keluarga, kebiasaan, pemikiran dan segudang perbedaan yang lain. Selepas akad itu resmi sudah kedua mempelai menjadi suami istri yang berstatus “halal” satu sama lain dari ujung rambut hingga ujung kaki. Kebahagiaan akan Nampak dari wajah keduanya yang bersinar selepas akad itu diucapkan.
Diawal pernikahan adalah masa – masa yang sulit bagi kedua pasanagan untuk saling mengenal kepribadian masing – masing. Perlu kesabaran dan keuletan agar keluarga kecil yang dibangun bisa langgeng sampai ajal menjelang.
Rumah yang penuh kedaiman dan ketentraman tidak harus rumah yang megah dan mewah. Rumah yang damai akan terwujud manakala penghuni rumah selalu mendapat hidayah Allah sehingga mereka mampu melaksanakan tugas dan peran masing – masing dan mau memberikan hak – hak kepada mereka yang berhak. Oleh sebab itulah rumah harus senantiasa dihiasi dengan bacaan al qur’an dan shalawat ataupun ubudiyah yang lain. Dengan adanya ibadah – ibadah yang dilaksanakan didalam rumah maka rumah akan menjadi tenang, penghuninya hidup damai dan saling berdampingan dengan baik.
Allahu A’lam

Mari Kita Sambut Mujahadah Kubro

Beberapa saat lagi tibalah waktu yang dinantikan setiap pengamal shalawat wahidiyah dari seluruh penjuru dunia. Mujahadah Kubro merupakan momentum dimana semua pengamal wahidiyah dari seluruh pelosok berkumpul di bumi tempat lahirnya shalawat wahidiyah. Tarbiyah dari Sang Guru Rohani akan langsung kita dapatkan. Persiapkan dlahir dan batin untuk menerima pancaran nadhrah yang istimewa dari beliau kanjeng Romo K.H. Abdoel Latief Madjid, R.A. Pengasuh perjuangan wahidiyah dan pondok pesantren Kedunglo Al Munadhdharah.

Salam Perjuangan Fafirruu Ilallah wa Rasulihi SAW

Al Hamdulillah

Segala puji bagi Allah 'Azza Wajalla yang telah melimpahkan nikmat dan karuniaNya yang tiada tara kepada kita semua. Andai semua manusia hendak menghitung nikmat dan karuniaNya pastilah mereka takkan pernah akan sanggup menghitungnya.
Alhamdulillah merupakan ungkapan rasa syukur dari seorang hamba yang lemah kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Sebuah pengakuan bahwa semua pujian hanyalah milik Allah. Tiada yang berhak untuk mengaku suatu pujian, apapun dan dari siapapun karena sesungguhnya pujian itu hanyalah hak dari Allah.
Bentuk pujian secara umum dapat dibagi menjadi empat macam. Pertama, puji qadim 'ala qadim, yaitu pujian yang berasal dari Dzat Yang Maha Qadim (Allah) kepada Dzat Yang Maha Qadim (Allah). Pujian Allah terhadap DiriNya Sendiri. Kedua, puji qadim 'ala huduts, yaitu pujian Allah kepada makhluk, semisal pujian Allah terhadap rasulullah sebagaimana termaktub dalam al qur'an, yang artinya "Dan Sesungguhnya enngkau (Muhammad SAW) memiliki budi pekerti yang agung." Pujian semacam ini juga milik Allah meski yang dipuji adalah rasulullah (Muhammad SAW) tetapi pada hakikatnya pujian itu adalah milik Allah. Ketiga, puji huduts 'ala qadim, yaitu pujian makhluk kepada Dzat Yang Maha Qadim (Allah). Pujian smacam ini sering kita jumpai dalam kalimat - kalimat do'a. Keempat, puji huduts 'ala huduts, yaitu pujian makhluk kepada makhluk lainnya. 
Keempat macam pujian itu semua adalah milik Allah Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala apa yang ada didunia. Maka oleh sebab itu tidak sepatutnya dan tidak sepantasnya bagi seseorang untuk menyombongkan apa yang ia miliki meskipun sekilas memang hal tersebut bisa dibanggakan karena pada hakikatnya semua itu adalah disebabkan karunia Allah yang tak terhingga kepada makhluknya.
Seringkali dalam kehidupan ini kita menafikan atas nikmat karunia Allah yang diberikan kepada kita. Fisik yang sehat dan sempurna sering kita lupakan sebagai nikmat yang tiada tara dari Allah. Terkadang karena tidak memiliki uang, kita mengeluh bahkan protes kepada Allah atas nasib yang kita alami, padahal kesehatan dan fisik yang sempurna adalah karunia Allah yang tiada tara bagi kita. Berapa banyak orang yang sakit yang bergelimang harta yang harus tinggal dirumah sakit karena sakit yang dideritanya. Meski bergelimang harta namun mereka tidak mampu untuk menikmati kekayaan yang mereka miliki. Demikian halnya saudara kita yang memiliki keterbatasan secara fisik, namun mereka masih tetap optimis dan terus berusaha untuk kelangsungan hidupnya. Maka tidaklah salah kiranya ketika Allah menegur kita melalui firmanNya yang termaktub didalam ayat suci al qur'an, "Maka Nikmat Tuhanmu manakah yang engkau dustakan?"
Subhanallah,.... masihkah kita berkeluh kesah atas nikmat Allah yang diberikan kpada kita? Jika masih, hendaknya kita segera bertaubat dan mohon ampunan atas segala dosa kekufuran atas nikmat dan karuniaNya. 
Alhamdulillah setelah sekian lama saya kehilangan sandi dari blog ini, hari ini Allah pertemukan saya dengan seseorang yang telah membantu saya dalam mengaktifkan email dan blog saya ini. Maka alhamdulillah alhamdulillah tsummal hamdulillah atas nikmat ini, saya bersyukur kepadanya dan kepada Allah Dzat Yang Maha segala - galanya. Allahu A'lam Bi al Shawab

Senin, 11 Mei 2015

AL HAMDULILLAH

Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian kepada seluruh umatnya. Islam dengan berbagai aspek ajarannya selalu mengajarkan kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh umatnya. Puncak tertinggi dalam penerapan islam adalah rasa syukur yang berkelanjutan dari kesadaran yang muncul dari dalam hati yang paling dalam.
Hal yang sanagt mengagumkan adalah ketika suatu urusan menimpa diri seorang mukmin. Orang mukmin yang sejati ketika mendapat nikmat dari Allah maka dia bersyukur, sebaliknya jika mereka mendapat ujian atau musibah mereka bersabar. lebih dari itu seorang mukmin yang hatinya sudah sadar kepada Allah maka setiap waktunya adalah bersyukur kepada Allah.

Jumat, 10 April 2015

Syirik



Syirik adalah perbuatan menyekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Orang yang melakukan perbuatan syirik disebut dengan musyrik. Syirik adalah perbuatan yang paling dibenci Allah dan dosa besar yang tidak akan diampuni Allah.
Didalam al qur’an terdapat banyak ayat yang menjelaskan dosa syirik. Dalam surat an nisa’ ayat 48, Allah SWT berfirman yang artinya; “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni apabila Ia disekutukan dan akan mengampuni dosa lainnya bagi orang yang Ia kehendaki. Barang siapa yang menyekutukan Allah maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (Q.S. An Nisa’;48).
Ayat diatas secara tegas menerangkan bahwa Allah akan mengampuni dosa selain syirik bagi yang Ia kehendaki dan Ia tidak akan mengampuni dosa yang diakibatkan karena perbuatan syirik kepadaNya. Oleh karena itu setiap orang beriman wajib untuk membersihkan setiap amal perbuatan mereka dari dosa syirik agar amal mereka diterima Allah.
Pada dasarnya membebaskan manusia dari belenggu syirik adalah perjuangan anbiya’ mursalin dan auliya’ kekasih Allah. Perjuangan ini adalah perjuangan suci yang akan menyelamatkan umat manusia baik di dunia maupun diakhirat. Hal ini disebabkan karena setiap amal perbuatan yang masih terdapat unsur syirik didalamnya tidak akan diterima Allah dan hanya menimbulkan kesia – siaan belaka. Didalam surat al An’am; 88, Allah SWT berfirman yang artinya; “Dan sekiranya mereka berbuat syirik, maka niscaya menjadi sia – sia apa yang telah mereka amalkan (kerjakan).”(Q.S. Al An’am;88)
Berdasarkan ayat diatas maka sudah seharusnya setiap umat islam untuk berusaha menyelamatkan diri mereka dari belenggu syirik agar apa yang mereka kerjakan tidak sia – sia. Memurnikan amal perbuatan semata karena Allah bukanlah hal mudah. Usaha terus menerus dan berkesinambungan harus diupayakan agar tercapai amal murni tanpa tercampur oleh unsur didalamnya.
Ulama’ membagi syirik ini menjadi dua bagian yaitu syirik khafi dan syirik jali. Syirik khafi adalah syirik yang bersifat samar. Artinya syirik ini tidak tampak secara kasat mata. Hal ini disebabkan karena perbuatan syirik ini bercampur dengan perbuatan yang lain yang tidak dianggap syirik secara dhahir. Misalnya makan dan minum. Makan dan minum bisa bernilai syirik ketika disaat minum hati kita merasa yakin bahwa makanan dan air itulah yang menyebabkan kita kenyang dan segar tanpa menyandarkan semua itu kepada Allah. Seperti halnya orang shalat apabila didalam shalat masih terdapat rasa bahwa kita bisa melakukan shalat maka itu artinya masih ada unsur syirik karena kita merasa bisa melakukan shalat. Syirik seperti ini sulit untuk bisa dikenali oleh kebanyakan orang. Oleh karenanya belajar tentang berbagai penyakit hati sangat diperlukan oleh setiap muslim. Didalam al qur’an Allah berfirman yang artinya; “Dan kebanyakan manusia tidak beriman kepada Allah melainkan mereka mensekutukanNya.” (Q.S. Yusuf;106).
Syirik yang kedua adalah syirik jali. Syirik jali adalah syirik yang tampak nyata. Perbuatan syirik ini bisa dan mudah diketahui oleh setiap muslim. Contohnya adalah menyembah batu, berhala, bintang, rembulan, matahari dsb. Syirik semacam ini sangat mudah dan bisa dikenali oleh siapapun. Maka yang sudah seharusnya menjadi perhatian utama adalah syirik khafi karena syirik ini bersifat halus dan sulit dikenali. Mudah – mudahan Allah menyelamatkan kita semua dari belenggu musyrik. Amin…

Rabu, 08 April 2015

Wujud Pangeran



Selepas menyampaikan kuliah pagi ini seorang mahasiswa mengirimkan pesan singkat lewat sms. Mahasiswa ini adalah seorang yang sudah berulangkali mengikuti mata kuliah yang sama tetapi tak kunjung lulus. Saat saya Tanya dia mengaku sudah semester sepuluh tentunya dengan segudang pengalaman yang ia miliki selama menjadi mahasiswa di kampus itu.
Pesan singkat itu bertajuk pertanyaan yang isinya, “Pak bagaimana wujud pangeran?”. Saat pertama kali saya buka pesan itu saya tidak tahu kalau itu adalah nomer mahasiswa tersebut . oleh karenanya saya balik bertanya; “sinten?”. Setelah dia memberi tahu identitasnya maka saya bilang, “temui saya”.  Yang anehnya setelah jawaban saya berikan, eee… mahasiswa ini langsung menjawab, “maaf saya mau pulang pak, bapak tadi kan menjelaskan soal keTuhanan, maka saya Tanya tentang wujud pengeran, jawab saja lewat sms, kalau tidak bisa jawab saja minggu depan.” Saya jadi berpikir wah hebatnya mahasiswa ini. Perasaan dalam kelas saya tidak menyentuh penjelasan tentang keTuhanan tetapi tentang pemanfaatan waktu dalam kehidupan karena berkaitan tentang hadis memanfaatkan 5 perkara sebelum datangnya 5 yang lain. Apakah pemikiran mahasiswa ini sudah melampaui ruang dan waktu sehingga ia bertanya tentang hal yang semestinya tidak perlu dipertanyakan?
Terlepas dari semua itu, pertanyaan ini terlanjur sudah diucapkan dan menjadi sebuah hal yang berkeliaran dalam alam pikiran ini. Terkadang untuk meyakini tentang wujud sesuatu kita tidak perlu tahu bagaimana wujud dari sesuatu. Bahkan terkadang akal kita yang serba terbatas ini tidak mampu menjangkau sesuatu yang ada disekeliling kita apalagi untuk merambah ke wilayah  keTuhanan yang bersifat transenden. Mana mungkin akal yang terbatas dapat memahami Dzat Yang Tak Terbatas. Itulah sebabnya mengapa para ulama’ salafus shalih sering mengatakan: “Berpikirlah tentang makhluk (ciptaan) Allah dan janganlah berpikir tentang dzat Allah.” Seberapapun kecerdasan akal yang kita miliki maka kita tidak akan mampu untuk mengungkap dzat Allah.
Menggambarkan wujud pangeran bagi manusia adalah hal yang mustahil yang tak mungkin bisa dilakukan. Pangeran (Tuhan; Allah) tidak sama dengan yang lainnYa. Ia berbeda dengan makhluk, maka makhluk tidak akan sanggup untuk menggambarkan wujudnya. Allahu A’lam….

Selasa, 07 April 2015

KEKUATAN DIBALIK KETENANGAN



Puncak dari kekuatan adalah kemampuan untuk menguasai diri sehingga tampak selalu tenang dalam setiap saat. Tenang adalah kondisi hati yang muncul akibat kematangan dalam menghadapi dan mensikapi sebuah keadaan. Tenang bisa dimiliki seseorang ketika ia terbiasa berfikir secara sistematis dan tidak terburu – buru.
Salah satu sifat yang diberikan Tuhan kepada manusia adalah sifat terburu – buru. Banyak orang sering berkeinginan untuk mendapatkan sesuatu secara spontan tanpa adanya proses terdahulu. Keadaan ini memunculkan fenomena dimasyarakat dengan munculnya produk makanan instan. Padahal bila dilakukan tinjauan dan penelitian secara mendalam banyak sekali produk instan atau hamper semuanya berujung pada bahaya kesehatan.
Demikian halnya dengan sifat terburu – buru yang dimiliki oleh manusia. Sifat ini sangat berbahaya karena menyebabkan seseorang tidak lagi berfikir secara sistematis, akibatnya keputusan yang diambil pun sering berujung pada keputusan yang dipaksakan padahal masih ada alternative pilihan yang lebih baik.
Ketika berhadapan dengan kondisi apapun dalam kehidupannya, sudah seharusnya seseorang berlaku tenang. Ketenangan akan membawa seseorang pada pengambilan keputusan dan sikap yang benar. Dalam ‘tenang’ terdapat kekuatan yang menyelamatkan manusia dalam setiap tindakannya. Jadi berlakulah tenang, karena tenang adalah kekuatan terbesar anda dalam meraih kesuksesan dimasa yang akan datang. Wallahu a’lam….

Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam

  Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam   اُلله Ø£َÙƒْبَرُ (×Ù£) اُلله Ø£َÙƒْبَرُ (×Ù£) اُلله اَكبَرُ (×Ù£) اُلله Ø£َÙƒْبَرُ ÙƒُÙ„َّÙ…َا...