Jumat, 30 Oktober 2015

Hadis Tarbawi Oh Hadis Tarbawi.....

Bagi sebagian mahasiswa ujian adalah sesuatu yang biasa saja tetapi bagi sebagian lain ujian menjadi sesuatu yang sangat mendebarkan apalagi apabila ujian tersebut adalah mata kuliah hadis tarbawi.
Ujian hadis tarbawi menjadi ujian yang sangat mendebarkan karena disamping memahami hadis nabi mahasiswa harus setoran hadis kepada dosen pengampu secara langsung bukan tulis. 
sebagaimana yang kita ketahui bahwa hadis tarbawi adalah mata kuliah yang menyajikan hadis - hadis rasulullah saw yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Dalam mata kuliah ini mahasiswa dituntut untuk memahami hadis - hadis rasulullah yang didalamnya mengandung unsur pendidikan baik yang berkaitan tentang metode, materi, punishment, reward dan lain sebagainya. Semua sistem pendidikan yang pernahh berlaku pada zaman rasulullah saw untuk kemudian ditarik dalam konteks kekinian. Selain itu mahasiswa dituntut untuk mengahafal setiap hadis yang telah dipelajari selama perkuliahan baik dari segi lafald, arti maupun sanad dan matannya. 
Mempelajari alqur'an dan hadis tidaklah semudah apa yang kita bayangkan sebagaimana kita memahami pengetahuan yang lain. Dalam memahami al qur'an dan hadis ada beberapa komponen ilmu pendukung lain yang harus dipahami sebagai suatu keharusan. 
Mudah - mudahan ujian hadis tarbawi ini memberi atsar dan kesan tersendiri bagi mahasiswa dan mudah - mudahan kelak Allah menjadikan mereka semua pendidik yang berjiwa islami sesuai dengan apa yang dituntunkan oleh Allah SWT wa Rasulullah SAW. Amin....

Senin, 26 Oktober 2015

Gila




Gila, adalah kata yang memiliki konotasi negative. Kata ini sering kali ditujukan kepada mereka yang memiliki gangguan mental sehingga memerlukan perhatian khusus bahkan penanganan serius baik secara medis maupun alternative.
Pada awalnya kata “gila” ini memang digunakan untuk menunjukkan arti seseorang yang memiliki gangguan mental. Namun, seiring perjalanan waktu kata “gila” tidak hanya digunakan untuk makna sebagaimana diatas, akan tetapi kata ini memiliki varian makna sesuai dengan konteks yang menaunginya.
Dalam konteks aktifitas manusia, terkadang kata ini digunakan untuk menunjukkan hal – hal yang luar biasa yang jarang bisa dilakukan oleh manusia pada umumnya. Seringkali kita mendengar orang yang karena heran akan kemampuan yang dimiliki seseorang, mengatakan “gila banget ni orang bisa berjalan diatas air, bisa mengangkat beban seberat itu” dan sebagainya. Sebuah ungkapan yang menunjukkan kekaguman atas apa yang dimiliki oleh seseorang.
Kata “gila” juga digunakan untuk menunjukkan arti kinayah bagi seseorang yang malas. Orang yang menginginkan untuk menjadi orang sukses , pandai, hebat dan seterusnya, akan tetapi mereka tidak mau menempuh jalan kearah tujuan  yang diinginkan dia disebut juga dengan “Orang Gila”. Gila memiliki multi tafsir, tafsir yang bermacam – macam sesuai dengan konteks dan realita yang dihadapi.
Allahu A’lam…

Menikmati Waktu Luang




Salah satu hal yang cukup membuat rileks bagi para pekerja adalah waktu istirahat disela – sela kesibukan yang menjenuhkan. Istirahat sejenak sambil merelaksasi tenaga, fikiran dari aktifitas yang melelahkan menjadi satu hal yang sangat menarik dan penuh kenikmatan, tentunya bukan kenikmatan dalam menikmati hidangan atau makanan yang biasanya disajikan dalam setiap jamuan makan.
Disaat tubuh serasa sudah letih dan lelah istirahat menjadi satu pilihan yang menarik bagi kita. Setiap manusia pasti memiliki batasan – batasan yang berkaitan dengan dirinya. Maka tidak dibenarkan apabila ia menforsir tenaga dan fikirannya dalam mengejar pundi – pundi rupiah. Memang, dalam kehidupan ini tidak seorangpun bisa lepas dari uang, akan tetapi uang bukanlah segala – galanya. Hal ini harus kita pahami.
Sudah selayaknya kita sejenak mengambil waktu untuk merelaksasi diri kita. Istirahat dapat mengembalikan kita pada kondisi fresh yang kemudian menjadikan kita semakin giat dalam beraktifitas. Saat istirahat janganlah melakukan kegiatan yang bisa melibatkan aktifitas pikiran. Hal ini disebabkan karena pikiran adalah kunci yang memegang peranan terpenting dalam merelaksasikan seluruh tubuh dari kejenuhan yang disebabkan karena aktifitas yang terus – menerus.
Nikmatilah waktu istirahat anda dengan santai sambil minum kopi barangkali. Ini mungkin lebih baik daripada anda mengisi waktu istirahat anda sambil menonton televisi. Banyak orang menganggap bahwa menonton televisi adalah salah satu cara utuk menikmati waktu istirahat, padahal ketika melihat televise justru seluruh indera kita ikut terlibat didalamnya. Allahu A’lam

Tradisi Ujian dalam Nuansa Akademik




Ujian adalah salah satu tradisi dalam kehidupan akademik. Ujian dilaksanakan untuk mengetahui seberapa tingkat kemajuan peserta didik dalam memahami setiap materi yang diajarkan selama proses pembelajaran dalam waktu yang ditentukan. Hasil dari ujian ini dapat digunakan oleh pendidik sebagaii bahan untuk melakukan perbaikan dalam pembelajaran berikutnya. Selain itu ujian juga dapat digunakan oleh peserta didik sebagai alat untuk mengetahui seberapa tingkat keberhasilan mereka dalam memahami materi yang diajarkan pendidik.
Dilihat dari sisi pelaksanaanya, ada ujian yang dilakukan secara mendadak ada juga ujian yang dilakukan dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada peserta didik. Ujian yang dilakukan secara mendadak dimaksudkan untuk mengetahui tingkat rutinitas peserta didik dalam belajar. Peserta didik yang istiqamah dan konsisten dalam belajar akan selalu siap dalam mengikuti ujian kapanpun ujian itu dilaksanakan. Berbeda dengan peserta didik yang tidak istiqamah dalam belajar. Mereka cenderung kelabaan ketika dilaksanakan ujian mendadak.
Dari sisi waktu, ujian biasanya diadakan secara berkala. Ada ujian pre test, post tes, uts maupun uas. Keseluruhan ujian ini dilaksanakan dalam rangka untuk mengetahui kemampuan dan tingkat keberhasilan peserta didik dalam menangkap materi pembelajaran yang diberikan.
Pada kenyataannya banyak sekali peserta didik yang merasa bahwa ujian adalah momok yang menakutkan. Seringkali peserta didik mengeluh dengan adanya ujian yang dilaksanakan oleh para pendidik terlebih jika ujian itu dilaksanakan mendadak tanpa ada pemberitahuan sebelumnya. Terlepas dari semua itu ujian memiliki nilai significan dalam nuansa akademik yang seharusnya setiap civitas akademika harus memiliki perhatian khusus terhadap masalah ini. Nasib peserta didik dimasa yang akan dating sangat ditentukan oleh pendidik, oleh sebab itu pendidik harus selalu serius dalam memperhatikan perkembangan peserta didiknya. Allahu A’lam Bi al Shawab….

Sabtu, 24 Oktober 2015

Baiti Jannati…




Rumahku surgaku, begitulah kiranya kalimat diatas apabila di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kalimat singkat namun mengandung makna yang begitu mendalam sarat akan kedamaian, ketentraman, kenyamanan dan seabrek kebaikan didalamnya.
Baiti jannati adalah dambaan setiap orang yang telah melalui masa remajanya dan mulai menapaki kehidupan rumah tangga. Kehidupan rumah tangga dimulai ketika seorang pria melafalkan kalimah “qabul” dalam sebuah akad suci pernikahan yang menyatukan antara dua hati, keluarga, kebiasaan, pemikiran dan segudang perbedaan yang lain. Selepas akad itu resmi sudah kedua mempelai menjadi suami istri yang berstatus “halal” satu sama lain dari ujung rambut hingga ujung kaki. Kebahagiaan akan Nampak dari wajah keduanya yang bersinar selepas akad itu diucapkan.
Diawal pernikahan adalah masa – masa yang sulit bagi kedua pasanagan untuk saling mengenal kepribadian masing – masing. Perlu kesabaran dan keuletan agar keluarga kecil yang dibangun bisa langgeng sampai ajal menjelang.
Rumah yang penuh kedaiman dan ketentraman tidak harus rumah yang megah dan mewah. Rumah yang damai akan terwujud manakala penghuni rumah selalu mendapat hidayah Allah sehingga mereka mampu melaksanakan tugas dan peran masing – masing dan mau memberikan hak – hak kepada mereka yang berhak. Oleh sebab itulah rumah harus senantiasa dihiasi dengan bacaan al qur’an dan shalawat ataupun ubudiyah yang lain. Dengan adanya ibadah – ibadah yang dilaksanakan didalam rumah maka rumah akan menjadi tenang, penghuninya hidup damai dan saling berdampingan dengan baik.
Allahu A’lam

Mari Kita Sambut Mujahadah Kubro

Beberapa saat lagi tibalah waktu yang dinantikan setiap pengamal shalawat wahidiyah dari seluruh penjuru dunia. Mujahadah Kubro merupakan momentum dimana semua pengamal wahidiyah dari seluruh pelosok berkumpul di bumi tempat lahirnya shalawat wahidiyah. Tarbiyah dari Sang Guru Rohani akan langsung kita dapatkan. Persiapkan dlahir dan batin untuk menerima pancaran nadhrah yang istimewa dari beliau kanjeng Romo K.H. Abdoel Latief Madjid, R.A. Pengasuh perjuangan wahidiyah dan pondok pesantren Kedunglo Al Munadhdharah.

Salam Perjuangan Fafirruu Ilallah wa Rasulihi SAW

Al Hamdulillah

Segala puji bagi Allah 'Azza Wajalla yang telah melimpahkan nikmat dan karuniaNya yang tiada tara kepada kita semua. Andai semua manusia hendak menghitung nikmat dan karuniaNya pastilah mereka takkan pernah akan sanggup menghitungnya.
Alhamdulillah merupakan ungkapan rasa syukur dari seorang hamba yang lemah kepada Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa. Sebuah pengakuan bahwa semua pujian hanyalah milik Allah. Tiada yang berhak untuk mengaku suatu pujian, apapun dan dari siapapun karena sesungguhnya pujian itu hanyalah hak dari Allah.
Bentuk pujian secara umum dapat dibagi menjadi empat macam. Pertama, puji qadim 'ala qadim, yaitu pujian yang berasal dari Dzat Yang Maha Qadim (Allah) kepada Dzat Yang Maha Qadim (Allah). Pujian Allah terhadap DiriNya Sendiri. Kedua, puji qadim 'ala huduts, yaitu pujian Allah kepada makhluk, semisal pujian Allah terhadap rasulullah sebagaimana termaktub dalam al qur'an, yang artinya "Dan Sesungguhnya enngkau (Muhammad SAW) memiliki budi pekerti yang agung." Pujian semacam ini juga milik Allah meski yang dipuji adalah rasulullah (Muhammad SAW) tetapi pada hakikatnya pujian itu adalah milik Allah. Ketiga, puji huduts 'ala qadim, yaitu pujian makhluk kepada Dzat Yang Maha Qadim (Allah). Pujian smacam ini sering kita jumpai dalam kalimat - kalimat do'a. Keempat, puji huduts 'ala huduts, yaitu pujian makhluk kepada makhluk lainnya. 
Keempat macam pujian itu semua adalah milik Allah Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala apa yang ada didunia. Maka oleh sebab itu tidak sepatutnya dan tidak sepantasnya bagi seseorang untuk menyombongkan apa yang ia miliki meskipun sekilas memang hal tersebut bisa dibanggakan karena pada hakikatnya semua itu adalah disebabkan karunia Allah yang tak terhingga kepada makhluknya.
Seringkali dalam kehidupan ini kita menafikan atas nikmat karunia Allah yang diberikan kepada kita. Fisik yang sehat dan sempurna sering kita lupakan sebagai nikmat yang tiada tara dari Allah. Terkadang karena tidak memiliki uang, kita mengeluh bahkan protes kepada Allah atas nasib yang kita alami, padahal kesehatan dan fisik yang sempurna adalah karunia Allah yang tiada tara bagi kita. Berapa banyak orang yang sakit yang bergelimang harta yang harus tinggal dirumah sakit karena sakit yang dideritanya. Meski bergelimang harta namun mereka tidak mampu untuk menikmati kekayaan yang mereka miliki. Demikian halnya saudara kita yang memiliki keterbatasan secara fisik, namun mereka masih tetap optimis dan terus berusaha untuk kelangsungan hidupnya. Maka tidaklah salah kiranya ketika Allah menegur kita melalui firmanNya yang termaktub didalam ayat suci al qur'an, "Maka Nikmat Tuhanmu manakah yang engkau dustakan?"
Subhanallah,.... masihkah kita berkeluh kesah atas nikmat Allah yang diberikan kpada kita? Jika masih, hendaknya kita segera bertaubat dan mohon ampunan atas segala dosa kekufuran atas nikmat dan karuniaNya. 
Alhamdulillah setelah sekian lama saya kehilangan sandi dari blog ini, hari ini Allah pertemukan saya dengan seseorang yang telah membantu saya dalam mengaktifkan email dan blog saya ini. Maka alhamdulillah alhamdulillah tsummal hamdulillah atas nikmat ini, saya bersyukur kepadanya dan kepada Allah Dzat Yang Maha segala - galanya. Allahu A'lam Bi al Shawab

Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam

  Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam   اُلله Ø£َÙƒْبَرُ (×Ù£) اُلله Ø£َÙƒْبَرُ (×Ù£) اُلله اَكبَرُ (×Ù£) اُلله Ø£َÙƒْبَرُ ÙƒُÙ„َّÙ…َا...