Harlah
Songolas
Lembaga
Pendidikan Islam Qurrota A’yun
Bulan
Februari menjadi moment bersejarah bagi Lembaga Pendidikan Islam Qurrota A’yun
yang berlokasi di LK 02 Beji Desa Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten
Tulungagung. Bulan Februari adalah bulah di mana lembaga ini lahir sebagai
sebuah lembaga yang bergerak dalam bidang pendidikan.
Tanpa
terasa usia lembaga ini telah mencapai sembilan belas tahun, itu artinya
semakin bertambah usianya dan semakin bertambah dewasa. Banyak harapan tentunya
yang diharapkan oleh masyarakat terhadap lembaga besar yang telah memberi
banyak sumbangsihnya bagi masyarakat Ngunut dan sekitarnya ini. Terutama
semakin bertambahnya pelayanan yang baik untuk masyarakat dan semakin
menorehkan prestasinya baik di tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi maupun
tingkat Nasional. Dan Alhamdulillah setidaknya LPI Qurrota A’yun telah
menorehkan prestasinya di semua tingkatan ini.
Harlah
ke sembilan belas kali ini, LPI Qurrota A’yun bekerjasama dengan berbagai pihak
untuk kesuksesan agendanya. Agenda yang diadakan dalam rangka ‘Harlah Songolas’
kali ini adalah ‘Jalan Sehat Gratis’, Bazar dan Pengajian Umum.
Jalan
sehat gratis dilaksanakan pada hari Jum’at, 16 Februari 2018, pukul 07.30 WIB
hingga selesai pada kisaran pukul 10.00 WIB. Meski gratis, bukan berarti jalan
sehat ini tanpa dorprize. Banyak dorprize dan hadiah menarik yang dibagikan
oleh panitia. Dorprize dan hadiah menarik itu berasal dari panitia, wali murid
yang tergabung dalam pawasi, dan pihak sponsor yang turut serta menyemarakkan dan
mensukseskan acara ini. Sebagai hadiah utamanya adalah sepeda gunung, mesin
cuci, dan beberapa barang elektronik peralatan dapur seperti magic jar, kompor,
dsb.
Selain
berbagai hadiah dan dorprize tersebut, harlah songolas kali ini, panitia harlah
yang dikomandani oleh ‘Ustadzah Rofi’ah’ dari TK Qurrota A’yun juga menggandeng
Dinas Lingkungan Hidup yang menyumbangkan seribu bibit pohon sebagai dorprize.
Saking banyaknya hadiah dan dorprize yang diberikan, hampir semua yang hadir
mendapatkannya. Karena itu, insya Allah semua merasa senang dan semangat dalam
mengikuti kegiatan harlah ini.
Sementara
itu ‘Bazar’ yang diadakan oleh panitia bekerjasama dengan pawasi dilaksanakan
pada hari Jum’at, 16 Februari 2018 s/d Sabtu, 17 Februari 2018. Bazar ini
menyajikan berbagai produk sajian dari para wali murid mulai dari makanan,
minuman dan berbagai pernak-pernik aksesoris dan sebagainya. Meriah? Sudah
tentu, apalagi di hari Sabtu diisi juga dengan pembagian piala atas prestasi
siswa/siswi yang mereka torehkan di tingkat lembaga.
Puncak
acara Harlah Songolas ini adalah Pengajian Umum pada hari Sabtu, malam Minggu.
Dalam hal ini panitia bekerjasama dengan Mayangkara Grup yang menghadirkan
“Dakwah dan Nada” bersama Group Shalawat dan Ceramah Agama oleh Bapak K.H. Fuad
Saiful Anam dan Bapak K.H. Ahmad Shulton, M.Pd.I
Dalam
ceramahnya, Bapak K.H. Fuad Saiful Anam mengingatkan kepada seluruh wali murid
tentang pentingnya untuk selektif dalam memilih lembaga pendidikan. Selain itu
hendaknya para wali murid juga memberikan perhatian lebih kepada putra-putrinya
yang merupakan amanah dari Allah Swt. Arus informasi yang hampir tak lagi bisa
dibendung melalui berbagai media, terutama HP Android, menunjukkan tingkat
moralitas siswa yang semakin menurun. Beberapa kejadian yang menunjukkan hal
itu beberapa waktu terakhir ini sangat santer terdengar di telinga kita.
Puncaknya adalah pembunuhan yang dilakukan oleh siswa yang tidak terima saat
diingatkan oleh guru karena bandel saat di kelas. Hal ini menunjukkan bahwa
pendidikan moral yang diberikan orang tua kepada anaknya gagal, atau barangkali
tidak dilakukan sama sekali oleh orang tua saat anaknya berada di rumah. Karena
itu penting sekali orang tua memberikan bimbingan dan pendidikan pada
putra-putrinya mengingat bahwa mereka adalah amanah yang diberikan oleh Allah
Swt. kepadanya.
Fakta
lain yang beliau ungkapkan adalah bahwa banyak hal yang sesungguhnya tidak
diajarkan oleh orang tua dan guru, namun akrab di telinga mereka. Dari mana
mereka mendapatkan? Jawabannya dari media elektronik yang mereka punya.
Sebaliknya,banyak tuntunan yang diajarkan tetapi akal mereka tidak mau untuk
menerima, bahkan mereka merasa asing. Inilah sulitnya menanamkan hal-hal baik
dalam diri siswa didik, sementara hal-hal buruk yang tidak diajarkan justru mudah
mereka cerna dan pahami. Karenanya, wali siswa harus benar-benar waspada akan
fenomena ini.
Sementara
itu K.H. Ahmad Shulton, M.Pd.I dalam ceramahnya mengajak kepada semua yang
hadir untuk senantiasa bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah Swt. Dengan
memperbanyak syukur maka kenikmatan yang diberikan akan semakin ditambah,
sementara kufur atas nikmat akan berakibat pada dicabutnya kenikmatan dan
berakhir pada siksa pedih yang ditimpakan pada pelakunya.
Beliau
mengingatkan bahwa banyak sekali nikmat yang kelihatannya sepele namun
seringkali disepelekan dan tidak disyukuri. Nikmat yang disepelekan itu
sesungguhnya bila dikaji dan ditafakkuri sangat besar nilainya bagi umat.
Beliau
juga menegaskan pentingnya selektif dalam memilih pendidikan anak. Anak adalah
amanat dari Allah Swt. yang harus dijaga. Jangan sampai pendidikan anak gagal.
Kegagalan dalam mendidik anak akan berakibat pada penyesalan yang tiada akhir.
Karena itu alangkah baiknya, jika orang tua tidak mampu mendidik anak sendiri,
mencari bantuan dengan menitipkan anak pada lembaga pendidikan yang terpercaya
seperti pendidikan di pesantren. Hal ini penting untuk membentengi anak dari
pengaruh-pengaruh negative dari berbagai media, dan pergaulan yang sulit
dikontrol dan dimonitor orang tua sebagai akibat dari perkembangan arus
teknologi yang begitu pesat.
Harlah
tahun ini menyisakan banyak kesan. Semakin bertambah usia Lembaga Pendidikan
Islam Qurrota A’yun, diharapkan lembaga ini semakin meningkatkan kualitas dan
layanannya. Menjadi lembaga yang amanah dan barakah, mengantarkan siswa didik
menjadi orang yang sukses dunia dan akhirat. Menjadi putra-putri yang
berakhlaqul karimah, shalih-shalihah, taat Allah dan Rasul-Nya, berguna bagi
nusa bangsa dan agama. Pengajian akbar ini diikuti tidak kurang dari 500
undangan yang hadir. Sukses untuk ‘Harlah Songolas’ dan untuk segenap keluarga
besar LPI Qurrota A’yun dalam mengemban amanah membentuk ‘Generasi
Shalih-Shalihah’ (Gress).
Semoga bermanfaat...
Allahu A'lam...
Komentar
Posting Komentar