Daurat
al-Tahfiz Angkatan IV
Setelah
sukses menggelar Haflah Akhiris Sanah Kubro pada Minggu, 01 Julii 2018, Ma’had
al-Jami’ah IAIN Tulungagung kembali menggelar agenda ‘Daurat al-Tahfiz Angkatan
IV yang dimulai pada kemarin Selasa, 03 Juli 2018 yang resmi dibuka pada pukul
19.00 WIB. Adapun tempat pelaksaan program ini adalah di Pondok Pesantren
Bustanu ‘Usysyaqil Qur’an’ yang diasuh oleh Ustadz Ahmad Marzuqi, S.Th.I,
M.Pd.I yang merupakan pimpinan Jam’iyyatul Qurra’ wa al-Huffah IAIN
Tulungagung.
Berbeda
dari tahun sebelumnya, acara ini dilaksanakan secara sederhana dan dibuka
secara mandiri oleh Ustadz Ahmad Marzuqi, S.Th.I, M.Pd.I karena padatnya agenda
Ma’had al-Jami’ah. Namun, Alhamdulillah acara tetap bisa berjalan sukses sesuai
dengan yang diharapkan.
Daurat
al-Tahfiz merupakan program unggulan ma’had yang diperuntukkan bagi mahasantri
yang memiliki minat dalam menghafal al-Qur’an. Kegiatan ini dilaksanakan di
sela libur semester ganjil dan genap selama satu bulan. Untuk kali ini
direncanakan mulai tanggal 03 Juli 20018 sampai 03 Agustus 2018.
Kegiatan
daurat ini semakin mendapat perhatian dan dukungan dari mahasantri Ma’had
Al-Jami’ah. Hal ini bisa dilihat dari semakin meningkatnya jumlah peserta. Bila
tahun kemarin pesertanya berkisar antara 40-an mahasantri, tahun ini peserta
bertambah menjadi 62 mahasantri.
IAIN
Tulungagung sebagai kampus dakwah dan peradaban memang tidak menolak mahasiswa
yang tidak/kurang mengenal baca tulis al-Qur’an, namun kampus ini mewajibkan
mahasiswanya untuk minimal bisa membaca dan menulis al-Qur’an saat akan
menyelesaikan studi S-1nya. Hal ini dibuktikan dengan dibukanya program BTQ,
Tilawah, Tahfiz, dan Madin yang kesemuanya wajib diikuti oleh setiap mahasiswa.
Keikutsertaan dan kelulusan dalam pembelajaran program tersebut dibuktikan
dengan ‘Syahadah’ yang akan diberikan kepada mahasantri yang telah dinyatakan
lulus. Bagi yang tidak, maka mereka wajib mengulang di tahun berikutnya.
Syahadah
ini penting artinya bagi mahasantri untuk berbagai hal yang berlaku di kampus
dakwah dan peradaban, termasuk di antaranya adalah dalam mengurus administrasi
berbagai beasiswa yang ada di kampus. Tanpa syahadah dari ma’had dipastikan
bahwa mereka tidak akan lolos.
IAIN
Tulungagung yang telah mentahbiskan diri sebagai kampus dakwah dan peradaban,
sebagaimana disampaikan oleh Rektor IAIN Tulungagunng pada saat Haflah Akhiris
Sanah Kubro ingin membangun kampus yang di dalamnya terdapat ruh ma’had. Beliau
mengatakan, “Kita ingin membangun kampus yang di dalamnya terdapat Ruhul
Ma’had”. Semua itu tentunya dimaksudkan untuk mencetak sarjana yang ahli
dalam bidang keilmuannya dan juga memiliki pemahaman yang benar tentang agama.
Oleh
karenanya Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung di bawah kepemimpinan Dr. K.H.
Teguh, M.Ag. dengan berbagai gerakannya berupaya untuk merealisasikan semua
visi dan misi IAIN menjadi kampus yang dakwah dan peradaban yang bermartabat.
Tentu semuanya membutuhkan proses yang panjang. Semua agenda kegiatan yang
dilaksanakan adalah bagian dari upaya mewujudkan visi dan misi kampus tercinta.
Di
tahun ke-50 IAIN Tulungagung mengabdi, banyak catatan sejarah positif yang
telah ditorehkan kampus dan Ma’had Al-Jami’ah. Harapannya, semoga semua itu
menjadi hal yang bermanfaat, membawa barakah bagi semua alam, sehingga IAIN Tulungagung
menjadi pusat dakwah dan peradaban Islam di masa mendatang.
Mudir
Ma’had al-Jami’ah selalu mewanti-wanti kepada para murabbi dan murabbiyah untuk
ikhlas dalam menjalankan semua program. Beliau mengatakan, “Tidak perlu kita
berpikir tentang apa yang kita dapatkan, tetapi berpikirlah apa yang bisa kita
berikan untuk kampus. Yakinlah, bahwa apa yang kita dapatkan akan berbanding
lurus dengan apa yang kita berikan. Semoga semua ini akan menjadi jariyah bagi
kita nantinya”.
Daurat
al-Tahfiz Angkatan IV sebagai salah satu program Ma’had al-Jami’ah semoga bisa
menjadi program pencetak generasi qur’ani. Generasi yang memperjuangkan
al-Qur’an di masa mendatang.
Semoga bermanfaat...
Allahu A'lam....
Komentar
Posting Komentar