Ribuan Mahasantri Padati Lapangan Utama IAIN Tulungagung


Ribuan Mahasantri Padati Lapangan Utama IAIN Tulungagung
 
Rektor IAIN bersama Murobbi
Minggu, 01 Juli 2018, menjadi moment yang tak terlupakan bagi segenap pengelola Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung. Ini adalah kali pertama Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung sepanjang 50 tahun pengabdiannya mewisuda mahasantri dalam jumlah terbanyak. Tidak kurang dari tiga ribu mahasantri nampak memadati lapangan utama. Bahkan konsumsi yang disediakan panitia habis tak tersisa dari jumlah yang sebelumnya telah konfirmasi kehadiran. Hal ini menunjukkan animo besar mahasantri bagi suksesnya Haflah Akhiris Sanah Kubro. Tak ketinggalan, hadir dalam kesempatan ini, Rektor IAIN Tulungagung, Dr. H. Maftukhin, M.Ag., Wakil Rektor I, Wakil Rektor III, dan jajaran pimpinan lain. Selain itu haflah ini istimewa dengan hadirnya beberapa utusan dari mudir ma’had se-PTKIN di Indonesia.

Rangkain Haflah Akhirus Sanah Kubro sesungguhnya diawali pada hari Sabtu pagi dengan agenda Scientific Riset, untuk para mudir yang telah hadir bersama Mudir Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung, Dr. K.H. Teguh, M.Ag. dan segenap murabbi. Acara ini diadakan dengan mengunjungi Wisata Pantai Gemah yang merupakan lokasi wisata baru yang potensial. Mentadabburi berbagai karunia Allah Swt yang tak terdandingi kekuasaan-Nya.
 
Scientific Riset di Pantai Gemah
Selepas dari Pantai Gemah, dilanjutkan kegiatan Forum Group Discusion (FGD) bersama para mudir se-Indonesia. Disini terjadi pemaparan berbagai program ma’had di berbagai PTKIN, paparan kebijakan dari masing-masing lembaga kaitannya dengan kema’hadan dan perencanaan program ma’had ke depan untuk perkembangan dan kemajuannya ke depan. Tentu banyak hal positif yang bisa diperoleh untuk dibawa dan dikembangkan di lembaga masing-masing.
 
Dokumentasi FGD Mudir Ma'had al-Jami'ah
Adapun puncak acara adalah Malam Haflah Akhirus Sanah Kubro yang digelar pada Minggu, 01 Juli 2018. Mahasantri tampak memadati lapangan utama yang menjadi lokasi diselenggarakannya acara. Bahkan lapangan utama tidak mampu menampung jumlah mahasantri yang semakin memadatinya sehingga sebagian harus menerima duduk di teras-teras kelas.

Pada sambutannya Mudir Ma’had al-Jami’ah, Dr. K.H.  Teguh, M.Ag. mengucapkan terima kasih pada jajaran pimpinan IAIN Tulungagung, terutama Rektor IAIN yang mendukung sepenuhnya bagi pengembangan program ma’had al-jami’ah. Bahkan beliau adalah pemrakarsa bagi adanya program pembinaan santri ma’had non mukim dengan program wajib madin bagi mahasantri IAIN Tulungagung. Tentu ini menjadi satu capaian tersendiri yang menjadikan Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung, menjadi pelopor dan prototype bagi adanya ma’had yang membina santri non mukim.

Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa seluruh mahasantri IAIN adalah mahasantri yang taat pada PBNU. Beliau mengatakan, “Seluruh mahasantri IAIN pada dasarnya adalah mahasantri yang taat pada PBNU. PBNU di sini adalah Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 45.” Oleh karena itu mahasantri IAIN Tulungagung merupakan mahasantri yang tetap taat pada ideologi Pancasila, menghargai adanya perbedaan, setia pada Negara Kesatuan Republik Indonesia dan UUD 45.
Dokumentasi Rektor bersama Panitia
 
Beliau juga melaporkan seluruh jumlah kelas yang ada pada program madin IAIN mulai BTQ, Tilawah, Tahfidz, Ula, Wustha, dan Ulya. Selain itu beliau juga menyampaikan bahwa haflah ini adalah haflah terbesar dalam sejarah IAIN Tulungagung yang telah 50 tahun mengabdi untuk negeri. Tidak kurang dari 4000 mahasantri di wisuda pada acara haflah ini. Namun, tentu tidak memungkinkan mewisuda keseluruhannya secara seremonial, karenanya cukup dengan simbolik sebanyak 12 mahasantri yang menjadi perwakilan masing-masing kelas putra maupun putri.

Sambutan berikutnya dari pimpinan Mudir Ma’had se-PTKIN Indonesia yang dalam hal ini disampaikan oleh Wakil Pimpinan Mudir se-PTKIN, Mudir dari UIN Medan, Dr. K.H. Harun al-Rasyid, M.A. Dalam sambutannya beliau mengungkapkan kekagumannya pada Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung. Bahkan beliau secara tegas meminta izin kepada Rektor untuk mengadopsi system Ma’had yang ada di IAIN Tulungangung. Menurut beliu program madin Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung ini adalah cikal bakal dan prototype bagi pengembangan Ma’had se-PTKIN Indonesia ke depannya. Bahkan beliau mengungkapkan kekagumannya dengan mengatakan, “Hanya IAIN Tulungagung yang mampu menjinakkan mahasiswa dengan jumlah yang sebegini banyaknya”. Beliau juga menyampaikan bahwa saat ini telah terbentuk Forum Pimpinan Ma’had al-Jami’ah se-Indonesia yang tentu harapannya adalah semakin berkembangnya format pengembangan ma’had al-jami’ah ke depan.

Peserta Haflah


Sementara itu dalam sambutannya Rektor IAIN Tulungagung, Dr. H. Maftukhin, M.Ag. menyampaikan bahwa ini adalah sejarah pertama bagi IAIN Tulungagung yang wisudawannya mencapai lebih dari 4000 wisudawan. Oleh karena itu mahasantri wajib bersyukur bahwa mereka telah berhasil menyelesaikan program madin dalam waktu setahun kebelakang. Tentu hal ini bukanlah akhir, melainkan awal untuk pengembangan diri mahasantri ke depannya.

Tidak lupa beliau juga menyampaikan terima kasih kepada semua pimpinan IAIN Tulungagung yang telah bahu-membahu dalam membangun kampus, khususnya dalam membangun kampus yang di dalamnya terdapat ruhul ma’had. Kampus yang di dalamnya juga terdapat ruh pesantren. Ke depan IAIN Tulungagung akan mencetak lulusan yang tidak hanya tafaqquh fi ulum al-dunyawiyyah, tetapi juga tafaqquh fi ulum al-ukhrawiyyah. Lulusan IAIN Tulungagung tidak hanya memiliki kompetensi dalam bidang ilmu-ilmu duniawi tetapi juga ilmu-ilmu agama. Karena itu ke depan akan lahir dari IAIN lulusan matematika yang juga ahli dalam ilmu agama, fisika ahli ilmu agama, biologi juga ahli ilmu agama dan seterusnya.

IAIN Tulungagung tidak meolak mahasiswa yang tidak mampu membaca dan menulis al-Qur’an. Tetapi lulusan IAIN Tulungagung wajib untuk bisa membaca dan menulis al-Qur’an. Karena itu dibukalah program BTQ, Tilawah, Tahfidz, dan Madin sebagai upaya untuk menyiapkan lulusan yang siap untuk terjun di tengah masyarakat dan memberikan kontribusi positif dalam perannya sebagai bagian dari komunitas masyarakat.

Untuk kepentingan ini, IAIN Tulungagung menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang memiliki keahlian di bidangnya. Untuk baca tulis al-Qur’an dan tilawah IAIN Tulungagung bekerjasama dengan LP Ma’arif Tulungagung, untuk program tahfidz dengan Jam’iyyatul Qurra’ wa al-Huffadz dan Kajian kitabnya dengan Himasal (Himpunan Alumni Lirboyo). Dengan kerjasama ini diharapkan program tersebut bukan hanya menjadi angan-angan tetapi tentunya akan menjadi kenyataan yang rasional.

Beliau juga mengatakan kebijaka seperti ini juga dimaksudkan untuk mencegah dan membentengi generasi bangsa dari pemahaman islam radikal dan dari ideology yang tidak benar. Karenanya dengan membekali mahasantri dengan keilmuan agama yang cukup, akan tercipta suasana yang kondusif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, serta berbhineka tunggal ika.

Sebagai puncak acara haflah adalah mau’idlatul hasanah yang disampaikan oleh K.H. Muhsin Ghazali, pengasuh pondok pesantren Bolu Tulungagung. Beliau banyak memberikan wejangan kepada mahasantri agar senantiasa terus bersungguh-sungguh dalam belajaranya. Membuka wawasan pikirannya sehingga tidak memiliki pandangan yang sempit dan mudah menyalahkan yang lain. Namun, bagaimana ke depan mereka mampu menjadi seorang yang bijak, mampu menjadi pengayom bagi masyarakat, sehingga mampu mengajak orang lain ke jalan yang benar dengan cara yang ramah dan bijak. Beliau juga menekankan agar ilmu yang diterima santri sebisa mungkin diamalkan dan dimanfaatkan. Selanjutnya acara ditutup dengan do’a yang diimami oleh Wakil Rektor III, Dr. H. Abad Badruzaman, Lc.

Semoga bermanfaat...
Allahu A'lam....

Komentar