Penutupan Daurat al-Tahfidz Angkatan IV


Penutupan Daurat al-Tahfidz Angkatan IV
 
Mudir Ma'had beserta Wisudawan
Jum’at, 03 Agustus 2018, Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung mengadakan penutupan Daurat al-Tahfidz Angkatan  IV di Pondok Pesantren Bustanu ‘Usysyaqil Qur’an di Desa Kaliwungu Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung. Hadir dalam kesempatan ini, Mudir al-Ma’had al-Jami’ah, Dr. K.H. Teguh, M.Ag., segenap murabbi, Kepala Desa Kaliwungu, Ta’mir Masjid beserta para wali wisudawan.


Dalam sambutannya, pengasuh Pesantren Bustanu ‘Usysyaqil Qur’an, Ustadz Ahmad Marauqi, S.Th.I, M.Pd.I al-hafidz, mengucapkan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh pimpinan ma’had al-jami’ah. Beliau juga menyampaikan bahwa selama kegiatan berlangsung para mahasantri memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Beliau mengatakan, “Alhamdulillah selama mahasantri mengikuti kegiatan di sini, saya melihat mahasanttri telah memanfaatkan waktunya sebaik mungkin untuk belajar dan menekuni al-Qur’an. Semenjak pagi hingga sampai malam hari mereka memanfaatkan waktu untuk muthala’ah al-Qur’an.”

Selain itu beliau juga menyampaikan bahwa mahasantri meskipun dengan kegiatan yang super padat tetapi mereka semua tetap semangat dan senang dengan pilihan mereka untuk belajar al-Qur’an di saat yang lain menikmati liburan. Hal ini bisa dibuktikan dengan semangat belajar mahasantri, kesehatannya yang tetap terjaga dan sebagian di antaranya bertambah gemuk. Hehehe…

Beliau juga menyampaikan bahwa daurat kali ini istimewa karena diikuti oleh mahasantri dari Pattani Thailand, terlebih wali santrinya juga hadir ke Indonesia untuk menyaksikan putrinya yang hari ini diwisuda. Beliau mengatakan, “Alhamdulillah daurat al-tahfidz hari ini diikuti oleh mahasantri dari Pattani Thailand dan Alhamdulillah walinya pun hari ini hadir untuk menyaksikan wisuda putrinya.”
 
Foto bersama Kades dan Ta'mir
Sementara itu ta’mir masjid dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kegiatan yang dilaksanakan di masjid Al-Muhajirin. Dengan adanya kegiatan ini, masjid al-muhajirin semakin nampak syiarnya, sehingga semakin bermanfaat untuk umat. Beliau juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama anak-anak mengikuti kegiatan di sini, pihak ta’mir belum bisa memberikan fasilitas yang memadai, sarana dan prasarana yang ada masih terbatas. Meski demikian beliau berharap kegiatan ini nantinya tetap berjalan dengan baik untuk tahun-tahun berikutnya.

Kepala Desa Kaliwungu (Nashara) juga menyampaikan apresiasinya pada kegiatan ini. Beliau mendukung sepenuhnya kegiatan tersebut. Beliau juga merasa kagum dengan kegiatan tersebut, meski dengan kegiatan yang super padat, namun mereka tetap menikmati dan semangat dalam belajar. Selanjutnya beliau berharap semoga kegiatan tersebut bisa terlaksana lagi di sini di tahun mendatang. Beliau juga mewanti-wanti agar tidak sungkan-sungkan untuk berkoordinasi dengan pemerintah desa agar pihak pemerintah bisa ikut serta dalam menjaga keamanan kegiatan tersebut. Beliau mengatakan, “Pak Marzuqi adalah asset yang dimiliki oleh Desa Kaliwungu, karena itu kegiatan yang ada di sini menjadi bagian dari tanggung jawab pemerintah desa. Saya harap nanti tidak sungkan-sungkan untuk berkoordinasi dengan pemerintah desa agar ketertiban dan keamanan kegiatan semacam ini bisa tetap terjaga. Saya juga berterima kasih pada IAIN Tulungagung atas kepercayaannya ini, mudah-mudahan ke depan acara semacam ini juga tetap dilaksanakan di desa kami ini.”

Puncak acara siang kemarin adalah Mau’idhah al-Hasanah dan penutupan daurat oleh Mudir al-Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung. Mengawali mau’idhahnya beliau menyampaikan terima kasih kepada pihak ta’mir dan pejabat desa yang telah mendukung terlaksananya kegiatan tersebut. Beliau juga menyampaikan sejumlah capaian yang diperoleh IAIN Tulungagung beberapa tahun terakhir.

Selanjutnya beliau menyampaikan bahwa para mahasantri patut berbangga atas kegiatan yang mereka ikuti. Meski teman-temannya yang lain sibuk menikmati liburan, tetapi mereka lebih memilih untuk mendalami al-Qur’an.
 
Murabiyah bersama wisudawan
Di dalam al-Qur’an Allah Swt berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’am dam sesungguhnya Kamilah yang akan menjaganya.” (Q.S. al-Hijr (15); 9). Beliau mengatakan, “Setiap Allah menggunakan kata nahnu dalam firman-Nya, hal itu menunjukkan adanya keterlibatan makhluk di dalamnya.”

Allah Swt menurunkan al-Qur’an dengan melibatkan Malaikat Jibril sebagai penyampainya kepada Nabi Muhammad Saw. Begitu juga, Allah melibatkan makhluk-Nya untuk menjaga al-Qur’an. Siapa yang dilibatkan?  Yang dilibatkan adalah mereka yang menghafal dan menjaga al-Qur’an baik secara bi al-ghaib maupun bi al-nadzar. Karena itu berbahagialah mahasntri yang dipilih Allah Swt untuk dilibatkan dalam menjaga al-Qur’an. Beliau juga mengajak kepada seluruh yang hadir terutama para murabbi ma’had agar paling tidak dalam sehari semalam membaca al-Qur’an satu juz. Hal ini penting agar kita tidak termasuk orang yang merugi. Bayangkan saja bila sehari kita tidak bisa menghitung jumlah huruf wa yang kita baca, lantas berapa huruf yang kita baca  dari al-Qur’an dalam sehari semalam.

Selanjutnya beliau menjelaskan bahwa huruf yang ada pada al-Qur’an sejumlah 4 huruf. Pertama, huruf qaf. Huruf Qaf memiliki sifat Qalqalah, artinya guncangan. Seorang yang menekuni al-Qur’an pasti akan mengalami guncangan dalam dirinya. Godaan-godaan pasti akan menghampiri setiap orang yang mempelajari al-Qur’an. Karenanya para mahasantri harus mampu mengalahkan semua godaan tersebut.

Kedua, huruf ra yang mengandung sifat tikrar, berulang-ulang.  Seorang yang menekuni al-Qur’an harus senantiasa mengulang-ulang bacaannya. Selesai 30 jus, dimulai lagi dari jus 1 seterusnya hingga khatam lagi. Oleh karena itu setiap kita harus berusaha untuk terus menerus menekuni al-Qur’an. Jangan berhenti hingga kembali memenuhi panggilan-Nya.

Ketiga, huruf hamzah. Hamzah memiliki sifat Syiddah artinya kuat. Seorang yang menekuni al-Qur’an harus memiliki tekad yang kuat. Dengan kekuatan dan keteguhan yang ada dalam dirinya, maka dia akan berhasil menyingkirkan berbagai godaan yang datang menghampirinya.

Keempat, huruf nun yang memiki sifat dzalqa’ artinya ringan. Seorang yang terus menerus membaca dan menekuni al-Qur’an akan diberikan keringanan untuk melaksanakan ibadah kepada Allah Swt.  Dengan keringanan untuk menjalankan ketaatan kepada-Nya, insya Allah, ia akan dimudahkan untuk menuju surga.

Adapun jumlah khatimat al-Qur’an yang diwisuda kali ini, 4 orang untuk bi al-ghaib dan 6 orang untuk bi al-nadzar. Berbeda dari tahun sebelumnya, untuk wisuda bi al-nadzar selain mereka mengkhatamkan tiga puluh jus bacaannya selama daurat, ditambah dengan wajib menghafal jus 30, Surat Yasin, dan Surat al-Rahman.

Acara selesai pada sekitar pukul 16.00 WIB. Semoga semakin banyak bermunculan ahlul qur’an dari mahasantri IAIN Tulungagung ke depannya. Aamiin.

Komentar