Ma’had al-Jami’ah IAIN Tulungagung Mulai Pembelajaran Madin, Senin
05 Oktober 2020
Berikut Tehnisnya
Pandemic covid-19 telah memberikan dampak serius dalam semua aspek
kehidupan, termasuk di dalamnya adalah aspek pendidikan. Dalam dunia
pendidikan, dampak covid-19 sangat terasa karena proses pembelajaran yang
semestinya dilakukan secara ofline yang melibatkan interaksi secara
langsung antara guru dan siswa, kini harus melalui jaringan.
Baik siswa maupun guru sama-sama dituntut untuk beradaptasi dengan situasi yang sebelumnya belum pernah ditemui. Tentu, ada sisi positif dan negatifnya. Tetapi, dalam kondisi semacam ini yang perlu dilakukan adalah berupaya semaksimal mungkin untuk tetap melakukan tugas semaksimal mungkin dan menghindari budaya “mengeluh” dan “menyalahkan keadaan”. Dampak ini juga dirasakan oleh pembelajaran madin di IAIN Tulungagung. Satu-satunya kampus di lingkup PTKIN yang mengkolaborasikan system pendidikan modern perguruan tinggi dengan system ma’had salaf ala pesantren.
Pembelajaran madin di IAIN tahun ini tetap dilaksanakan sebagaimana
sebelumnya. Hanya saja teknisnya yang berubah. Jika sebelumnya madin
dilaksanakan secara talaqi dan liqa’/ada tatap muka langsung
antara asatidz dengan mahasantri, maka tidak dengan semester ini.
Berdasar rapat yang dilakukan oleh pengelola ma’had bersama dengan
Rektor IAIN Tulungagung, Dr. H. Maftukhin, M.Ag. dan segenap pengelola lembaga
mitra, tepatnya pada Kamis, 24 September 2020, disepakati bahwa pembelajaran
madin tetap dilaksanakan dengan system daring.
Pada sambutannya, rektor menyampaikan bahwa semua pembelajaran yang
sifatnya kognitif bisa dilaksanakan. Pembelajaran kitab turats, tilawah,
tahfidz dan BTQ tetap bisa dilaksanakan. Hanya saja khusus untuk BTQ
tentunya diperlukan perhatian secara khusus. Beliau menyampaikan, “Meskipun
tidak semua bisa didapatkan bukan berarti harus ditinggalkan semuanya. Pembelajaran
madin tetap harus dijalankan. Untuk yang madin kitab, tahfidz, tilawah saya
kira tidak ada masalah. Khusus BTQ maka harus ada inovasi serta cara tersendiri
karena memang untuk baca tulis al-Qur’an memerlukan skil khusus yang tidak sama
dengan yang lain.”
Pembelajaran madin di IAIN Tulungagung akan dimulai pada besok,
Senin, 05 Oktober 2020. Mereka akan bergabung ke kelas yang dipilih melalui
group WA yang telah disiapkan sebelumnya oleh team Ma’had al-Jami’ah IAIN
Tulungagung.
Adapun gambaran secara teknisnya pembelajaran madin semester ini
dengan system daring secara umum sebagaimana yang telah disepakati oleh
masing-masing coordinator lembaga adalah sebagai berikut:
1.
Untuk
madin kitab, dalam hal ini adalah ula, wustho dan ulya, telah disepakati
bahwa media yang digunakan adalah melalui youtube dan WA group. Setiap asatidz
diharuskan untuk membuat chanel youtube yang nantinya digunakan untuk pemberian
materi. Pemilihian ini didasarkan bahwa youtube bisa diakses sewaktu-waktu oleh
mahasiswa jika karena sesuatu dan lain hal mereka tidak bisa mengikuti
pembelajaran di hari tersebut. Sebagai bukti hadir di hari tersebut, mahasantri
diharuskan untuk menulis nama, nim dan kelasnya di kolom komentar di jam
pelajaran berlangsung.
2.
Untuk
tahfidz media yang direncanakan digunakan adalah melalui zoom dan WA
Group.
3.
Untuk
pembelajaran BTQ dan Tilawah yang direncanakan adalah menggunakan media WA
Group, Youtube, Zoom dan Google Meet. WA group digunakan untuk penyetoran
tugas-tugas yang diberikan oleh asatidz, Youtube digunakan untuk uploud video
tutorial pembelajarannya, sementara Zoom dan Google Meet direncanakan untuk
pembelajaran yang membutuhkan pembenahan secara langsung gerak mulut saat
melafadzkan makharijul huruf.
Dengan menggunakan
media-media sebagaimana telah disepakati diharapakan proses pembelajaran madin
di IAIN Tulunggaung yang ditangani oleh UPT Pusat Ma’had al-Jami’ah IAIN
Tulungagung di semester ini bisa dilaksanakan secara maksimal. Adapaun sebagi
pertanggung jawaban asatidz dalam proses pembelajaran yang dilakukan secara
daring diantaranya adalah dengan menyetorkan screensoot proses pembelajaran.
Semoga pandemi
tidak menghalangi proses mahasantri IAIN Tulungagung dalam mengikuti
pembelajaran madin untuk mendalami ilmu agama. Dengan demikian diharapkan
lulusan IAIN tidak sekedar menguasai ilmu-ilmu modern, namun juga memiliki
karakter shalih, memiliki pemahaman yang benar mengenai Islam dan bersikap
moderat.
Komentar
Posting Komentar