Syarat-Syarat Penterjemah
Semua orang bisa saja melakukan proses penterjemahan dari bahasa
Indonesia ke Arab, namun tidak semua orang mendapat pengakuan sebagai seorang
penterjemah. Mereka yang telah diakui dan memiliki kualifikasi sebagai
penterjemah yang tersumpah memiliki penghargaan yang berbeda dari mereka yang
belum tersumpah dan belum diakui kaulifikasinya.
Di Indonesia, sertifikat penterjemah hanya dikeluarkan oleh lembaga-lembaga khusus yag telah ditunjuk oleh lembaga yang berwenang, termasuk di antaranya Perguruan Tinggi. Namun, tidak semua perguruan tinggi diberi wewenang oleh Negara melakukan sertifikasi penerjemah.
Secara umum syarat-sayarat penerjemah adalah sebagai berikut:
1.
Mempunyai
pengetahuan yang luas tentang kosa kata bahasa sumber dan bahasa sasaran
2.
Memiliki
pengetahuan yang cukup tentang istilah-istilah atau ungkapan-ungkapan bahasa
sumber dan bahasa sasaran
3.
Memiliki
pengetahuan yang mendalam tentang qawaid, balaghah dan struktur bahasa lainnya,
baik dalam bahasa sumber maupun dalam bahasa sasaran
4.
Mempunyai
latar belakang disiplin ilmu dari teks yang akan diterjemahkan, misalnya
sastra, sejarah, geografi, biologi dll
Penguasaan kosa
kata bagi seorang penterjemah baik tentang bahasa sumber maupun bahasa sasaran,
mutlak diperlukan bagi seorang penterjemah. Seorang penterjemah tidak cukup
hanya dengan mengandalkan kamus bahasa Indonesia-Arab semata, namun ia harus
memiliki rasa kebahasaan yang cukup sehingga mampu memilih diksi yang tepat
saat melakukan proses penterjemahan.
Sebagai contoh
adalah mereka yang ingin menterjemahkan kalimat “Saya ketiduran” ke dalam
bahasa Arab. Mereka yang belum berpengalaman, tentu akan mengalami kebingungan,
akan tetapi bagi mereka yang telah mengetahui mereka akan menerjemahkannya
dengan menggunakan kalimat, أخذني النيام.
Pengetahuan mengenai istilah-istilah atau ungkapan-ungkapan bahasa
Indonesia dan bahasa Arab juga sangat penting diperhatikan para penterjemah. Hal
ini penting, mengingat adanya perbedaan budaya antara bangsa Arab dan
Indonesia. Ada hal-hal yang maksudnya sama, namun cara pengungkapannya mungkin
berbeda di antara keduanya.
Sebagai contoh adalah ungkapan panjang tangan. Di Indonesia ungkapan ini
diperuntukkan bagi mereka yang suka mencuri/maling, namun dalam konteks Arab
ungkapan ini digunakan untuk orang-orang dermawan yang suka membantu mereka
yang sedang kesusahan.
Nur Asroriyah (BSA 5A)
BalasHapusSITI MUNAWAROH (BSA-5A)
BalasHapusReza andana warih (BSA 5A)
BalasHapusAlfi Mardhiyatus Staniyah (BSA 5A)
BalasHapusNabila Mutiara (BSA 5A)
BalasHapusFina Shiddiqoh (BSA 5A)
BalasHapusKrisdianti Nurayu Wulandari (BSA 5A)
BalasHapusDewi Larasati Binari (BSA 5A)
BalasHapusKarina Yuwana (BSA 5A)
BalasHapusnaning khusniatu s (BSA 5a)
BalasHapusAisyah Maimunah (BSA 5A)
BalasHapusNur kholia m (bsa 5a)
BalasHapusHimmatul Azizah (BSA 5A)
BalasHapusdewi unika suryandari BSA-5A
BalasHapusMoh. Nuril Faizin ( BSA 5A)
BalasHapusAyu Uly Nurdiana (BSA 5A)
BalasHapusMuthoharoh (BSA-5A)
BalasHapusSabila Nailun Naja (BSA 5 A)
BalasHapusPuput Saputri BSA 5A
BalasHapusNaja Alwi Mawardy (12304183022) (BSA 5 A)
BalasHapusNaja Alwi Mawardy BSA 5 A
BalasHapusDiah Ayu Nur Azizah (BSA-5A)
BalasHapusTasyania Litausa Al Arzaq (BSA 5B)
BalasHapusChorida Ulfa (BSA 5B)
BalasHapusSulis alfaini kamala (bsa 5b)
BalasHapusArini Dina Yushoffa (BSA 5-B)
BalasHapusMoh. Hasan Abdillah (BSA 5-b)
BalasHapusZulfiana safitri 12304183055
BalasHapusIlmi Halimah (BSA 5B)
BalasHapusfina elsa safira BSA 5B
BalasHapusNeneng Khoirun Nisa' BSA 5B
BalasHapusArinal haqqoh (BSA 5B)
BalasHapussun auliya chusna (BSA-5B)
BalasHapusAida Asya C.C (BSA 5B)
BalasHapusAmelia Nur Azizah (BSA 5B)
BalasHapusfikriana arda (BSA 5B)
BalasHapusfikriana arda sahara (BSA 5B)
BalasHapusMohammad Safik H (12304183049)
BalasHapusRizqi Royyanul Musthofa BSA 5B
BalasHapusimron khoirur (5b)
BalasHapusFajar Farizah Amalia 5a
BalasHapusAmar Ma'ruf BSA 7
BalasHapusAmelia Nur Azizah (BSA 5B)
BalasHapusMuldian Nur Aini Bsa 5b
BalasHapusRidhotul ma'rifah BSA 5a
BalasHapus