Rumahku surgaku, begitulah kiranya
kalimat diatas apabila di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Kalimat singkat
namun mengandung makna yang begitu mendalam sarat akan kedamaian, ketentraman,
kenyamanan dan seabrek kebaikan didalamnya.
Baiti jannati adalah dambaan setiap
orang yang telah melalui masa remajanya dan mulai menapaki kehidupan rumah
tangga. Kehidupan rumah tangga dimulai ketika seorang pria melafalkan kalimah
“qabul” dalam sebuah akad suci pernikahan yang menyatukan antara dua hati,
keluarga, kebiasaan, pemikiran dan segudang perbedaan yang lain. Selepas akad
itu resmi sudah kedua mempelai menjadi suami istri yang berstatus “halal” satu
sama lain dari ujung rambut hingga ujung kaki. Kebahagiaan akan Nampak dari
wajah keduanya yang bersinar selepas akad itu diucapkan.
Diawal pernikahan adalah masa – masa
yang sulit bagi kedua pasanagan untuk saling mengenal kepribadian masing –
masing. Perlu kesabaran dan keuletan agar keluarga kecil yang dibangun bisa
langgeng sampai ajal menjelang.
Rumah yang penuh kedaiman dan
ketentraman tidak mesti berupa rumah yang megah dan mewah. Rumah yang damai
akan terwujud manakala penghuni rumah selalu mendapat hidayah Allah sehingga
mereka mampu melaksanakan tugas dan peran masing – masing dan mau memberikan
hak – hak kepada mereka yang berhak. Dengan pemenuhan hak – hak masing – masing
anggota keluarga sama artinya dengan menjalankan semua peran dan tugas masing –
masing.
Untuk mewujudkan ketentraman dan
kenyamanan dalam rumah tangga rasulullah saw menganjurkan agar setiap muslim
menghias rumahnya dengan bacaan al qur’an dan shalat. Dengan bacaan al qur’an
maka rumah yang dihuni akan menjadi tenang, tentram, dan nyaman karena barakah
dari ayat suci alqur’an. Demikian halnya dengan shalat.
Shalat yang dimaksud dalam hal ini
bukanlah shalat maktubah melainkan shalat sunnah. Seorang muslim dianjurkan
untuk melaksanakan shalat sunnah dirumahnya sekaligus untuk membentengi rumah
tersebut dari berbagai gangguan jin dan setan. Rumah yang digunakan untuk
berdzikir dan beribadah kepada Allah akan dijauhkan dari jin dan setan yang
mengganggu sehingga kehidupan dalam rumah itu akan sakinah, tenang, nyaman dan
tentram. Ketentraman dan kenyamanan itu akan menciptakan suasana rumah layaknya
surga sehingga terciptalah “Baiti Jannati, Rumahku adalah Surgaku.”
Komentar
Posting Komentar