Kata
mujahadah berasal dari bahasa arab جاهد
يجاهد مجاهدة yang artinya
bersungguh – sungguh. Dalam dunia tasawuf mujahadah diartikan sebagai usaha
yang sungguh dalam memerangi hawa nafsu untuk diarahkan kepada kesadaran pada
Allah SWT wa Rasulihi SAW. Kesadaran kepada Allah menjadi kunci diterimanya
amal perbuatan manusia karena amal perbuatan yang disadari semata – mata karena
Allahlah (lillah) yang akan diterima
disisi Allah. Didalam al qur’an Allah SWT berfirman:
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ.....(البينة:
5)
Artinya:
“dan tiadalah mereka diperintah melainkan supaya mereka menyembah kepada Allah
dengan memurnikan agamaNya”. (Q.s. Al Bayyinah; 5)
Ayat
diatas secara tegas menjelaskan bahwa umat manusia tidak diperintah melainkan
untuk beribadah kepada Allah dengan memurnikan ajaran agama. Agama yang
dimaksud dalam ayat diatas adalah agama yang diridlai Allah. Agama yang
diridlai Allah dimuka bumi hanyalah agama islam. Hal ini ditegaskan Allah di
dalam al qur’an:
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ
فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ (85)
Artinya:
“Dan barangsiapa yang mencari selain islam sebagai agama, maka sekali – kali
tidak akan diterima daripadanya dan diakhirat ia termasuk orang – orang yang
merugi”. (Q.S. Ali Imran; 85)
Kesadaran
kepada Allah SWT hanya akan muncul dari hati yang bersih yang tidak terkotori
oleh hawa nafsu. Untuk memperoleh hati yang bersih, para ulama’ terutama ahlu
al shufi sepakat bahwa mensucikan hati dari kotoran nafsu adalah wajib. Hati
yang suci adalah hati yang selalu mendapat hidayah Allah SWT.
Untuk
mendapatkan hidayah dari Allah seseorang harus berjuang secara sungguh –
sungguh. Orang jawa dahulu untuk mendapatkan jiwa yang suci berjuang dengan
menantang keinginan mereka. Ketika mereka ingin makan, mereka tidak makan,
ingin minum tidak minum, ingin tidur tidak tidur begitu seterusnya sehingga
mereka menjadi orang yang ampuh (keramat). Demikian halnya orang yang
menghendaki kesadaran kepada Allah, maka mereka harus berjuang secara sungguh –
sungguh (mujahadah) agar bisa sampai kepada tujuan yang diharapkan.
Dalam
upaya untuk mencapai keasadaran kepada Allah, para ulama’ membuat berbagai
jalan yang dikenal dengan thariqah. Thariqah adalah jalan yang ditempuhh oleh
seorang salik untuk sampai kepada Allah SWT (wusul) dengan berbagai amalan yang
didalam nya berupa dzikir – dzikir, shalawat maupun do’a – do’a tertentu yang
dibaca dalam jumlah yang telah ditentukan. Dzikir – dzikir dan do’a tersebut diyakini akan memberikan
atsar yang besar dalam diri salik yang menyinari hatinya sehingga hati seorag
salik akan selalu ingat kepada Allah. Hati yang selalu ingat kepada Allah akan
menjadi tenang, selanjutnya hati yang tenang akan berimplikasi pada perilaku
yang sesuai dengan kehendak dan perintah Allah SWT.
Komentar
Posting Komentar