Tombo Ati


Tombo ati iku limo sak wernane
Moco al Qur’an angen – angen sak maknane
Ping pindone shalat wengi lakonono
Ping telune wongkang shaleh kumpulono
Ping papate kudu weteng ingkang luwe
Ping limane dzikir wengi ingkang suwe
Salah sijine sopo biso anglakoni
Insyaa Allahu Ta’ala nyembadani


Begitulah kira – kira syair pujian jawa yang akrab di telinga kita masyarakat muslim jawa pada tiap – tiap menjelang shalat berjamaah. Pujian ini dilantunkan muadzin untuk menantikan berkumpulnya jamaah shalat fardlu yang hendak didirikan. Meski tidak ada contoh secara langsung dari rasulullah saw, namun kiranya budaya ini memberi dampak positif bagi muslim yang hendak menunaikan shalat fardlu berjamaah baik di mushalla maupun di masjid – masjid.

Syair diatas mengandung pelajaran yang sangat berharga bagi kita semua. Syair – syair semacam ini memberikan pengetahuan juga peringatan kepada kita tentang makna kehidupan, bagaimana cara kita menghadapi hidup dan kehidupan agar kita bisa mendapatkan kebahagiaan baik di dunia terlebih ketika besok diakhirat.

Tombo ati, demikian judul syair diatas. Hati adalah pusat dari manusia. Seseorang akan menjadi orang baik jika hatinya baik, pun pula akan menjadi orang buruk manakala hatinya juga buruk. Demikianlah kiranya makna hadis rasulullah saw yang masyhur dikalangan ulama’ muhadisin.

Dalam syair diatas disebutkan bahwa tombo itu (obat hati) itu ada 5 macam; Pertama, Moco al Qur’an angen – angen sak maknane, artinya membaca al Qur’an dengan memikirkan maknanya. Membaca al Qur’an berbeda dengan membaca selain al Qur’an. Al Qur’an memiliki nilai mukjizat yang tidak tertandingi sepanjang masa. Kemukjizatan al Qur’an ini diakui oleh semua ilmuan setidaknya sampai sekarang karena sepanjang sejarah belum ada satu orang pun yang mampu menjawab tantangan al Qur’an agar membuat satu surat yang semisal al Qur’an. Al Qur’an apabila dibaca dengan tartil dan dengan memahami maknanya kemudian diaplikasikan dalam kehidupan maka akan berdampak positif. Menenangkan jiwa, mengobati hati yang sakit sehingga pembacanya akan menemukan kedamaian.

Kedua, Shalat wengi lakonono. Shalat malam adalah satu kesunahan. Shalat malam sangat dianjurkan karena banyak keistimewaan yang ada pada pertengahan malam keatas. Dalam sebuah hadis qudsi disebutkan bahwa Allah membuka pintu naunganNya di pertengahan malam. Allah memerintahkan kepada malaikat agar mencatat siapa yang bangun di tengah malam dan dia bertaubat dari dosanya maka Allah akan mengampuninya. Siapa saja yang meminta kepada Allah maka akan dikabulkan. Oleh karenanya seseorang yang menghendaki ketenangan hati, ingin diangkat kedudukannya maka hendaklah dia istiqamah dalam menjalankan shalat malam.

Ketiga, Wongkang shaleh kumpulono. Obat hati yang ketiga adalah berkumpul dengan orang – orang shaleh. Peribahasa jawa mengatakan; “Kumpul bakul minyak wangi katut wangi”. Berkumpul dengan penjual minyak wangi maka kita akan tercium bau wangi. Demikian halnya dengan orang yang berkumpul dengan orang shaleh. Orang yang berteman dan selalu bersama dengan orang shaleh sedikit demi sedikit Allah akan memperbaiki dirinya sehingga lambat laun ia akan menjadi baik dan shalih. Senada dengan hal itu adalah sabda rasulullah saw yang termaktub dalam kitab Khazinatul Asrar:

كُنْ مَعَ اللهِ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ مَعَ اللهِ فَكُنْ مَعَ مَنْ كَانَ مَعَ اللهِ فَإِنَّهُ يُوْصِلُكَ إِلَى اللهِ إِنْ كُنْتَ مَعَهُ

Artinya: “Adalah engkau selalu bersama Allah (dalam setiap waktu), jika engkau tidak bisa bersama Allah maka bersamalah orang yang bersama Allah maka sesungguhnya ia akan mengantarkan engkau kepada Allah apabila engkau bersamanya”.

Keempat, Kudu weteng ingkang luwe. Nafsu manusia muncul terutama ketika perut dalam keadaan kenyang. Maka salah satu obat hati agar tidak dikotori oleh nafsu yang mengajak kepada kebaikan adalah dengan mengosongkan perut. Ini tidak berarti bahwa kita tidak makan, akan tetapi makan secukupnya tidak terlalu kenyang. Selain itu dengan membiasakan diri dengan melakukan puasa. Dengan berpuasa maka hati akan dibersihkan dari dorongan – dorongan syahwat yang mengajak kepada keburukan sehingga nafsu itu akan terarah menjadi nafsu muthmainnah.

Kelima, Dzikir wengi ingkang suwe. Keistimewaan waktu malam dibanding waktu yang lain sudah tidak perlu diragukan lagi. Seseorang yang menghendaki memiliki hati yang tenang maka sudah seharusnya ia mengistiqamahkan dzikir malam. Dengan dzikir maka hati akan tenang sesuai firman Allah; “Ingatlah, dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang”.

Insya Allah jika kita umat islam senantiasa mengistiqamahkan hal – hal diatas Allah akan menjadikan kita orang yang memiliki hati yang tenang. Namun yang perlu diingat, kesemua hal diatas harus dilakukan ikhlas semata karena Allah SWT bukan karena hal yang lain. Mudah – mudahan Allah menjadikan kita orang yang selalu dalam lindungan dan hidayahNya. Amin…


Komentar