Do’a


Do’a

Banyak orang meremehkan kekuatan do’a. Memandang sebelah mata kekuatan dan pengaruh do’a yang dilantunkan seorang hamba kepada Tuhannya. Ketauhilah bahwa do’a adalah pokok ibadah. Rasulullah Saw bersabda:

عن أنس بن مالك عن النبي صلى الله عليه وسلم قال * الدعاء مخ العبادة    (رواه الترمذي)

Artinya: Dari Anas bin Malik dari Nabi Saw. beliau bersabda: Do’a adalah pokok (otak) ibadah. (H.R. Tirmidzi)


Seorang yang beribadah kepada Allah Swt tidak bisa menganggap sepele arti do’a dalam ibadahnya. Pun pula dalam menjalani kehidupan ini. Mengandalkan ikhtiar semata tanpa mensertakan do’a, bukanlah hal yang bisa dibenarkan. Karenanya sudah semestinya seorang pencari ilmu juga menyertakan do’a dalam setiap usahanya untuk memperoleh ilmu agar ilmu yang dipelajarinya bisa dipahami dengan baik dan benar serta membawa manfaat dan barakah bagi kehidupannya di masa mendatang. Terlebih ilmu itu bisa menyelamatkannya kelak di hari kiamat.

Seorang yang hanya mengandalkan kekuatan ikhtiarnya tanpa mensertainya dengan do’a boleh saja mengumpulkan ilmu yang banyak. Tetapi tanpa do’a potensi ilmu itu menjadi bencana baginya dikemudian hari sangatlah besar. Karena itu Rasulullah Saw mengingatkan bagi para pencari ilmu dengan sabda beliau:

من ازداد علما ولم يزدد فى الدنيا زهدا لم يزدد من الله إلا بعدا (الديلمى عن على)

Artinya: Barangsiapa bertambah ilmunya, dan ia tidak bertambah zuhud di dunia ini, dia tidak bertambah selain bertambah jauh dari Allah. (H.R. al-Dailami dari Ali)

Seorang yang mencari ilmu, namun ilmu yang dimilikinya tidak semakin menambahkan sikap zuhud dalam dirinya, sebaliknya hubbu al-dunya-nya semakin bertambah, dia bukannya bertambah dekat kepada Allah tetapi semakin juah dari-Nya. Karena itu hendaknya seorang pencari ilmu senantiasa berdo’a dan memohon kepada Allah Swt agar senantiasa diberikan hidayah dalam menuntut ilmu. Memohon kepada-Nya agar memiliki pemahaman sebagaimana pemahaman yang diberikan Allah kepada para nabi dan rasul-Nya hingga ilmu yang diperolehnya bersusah payah mampu menjadi penyelamat baginya di dunia dan di akhirat kelak.

Al-Ghazali mengakhiri nasehatnya pada kitab Ayyuha al-Walad dengan kata-katanya berikut:
“Wahai anakku! Sesungguhnya aku menulis permintaan-permintaanmu (pertanyaan-pertanyaanmu)  di kitab ini. Maka sebaiknya engkau mengamalkannya dan jangan melupakanku untuk senantiasa mengingatku dalam kebaikan do’amu. Adapun do’a yang engkau minta dariku, maka carilah di buku-buku do’a yang benar. Dan bacalah do’a ini disetiap waktumu khususnya selesai shalat lima waktu, ‘Ya Allah aku meminta kepada-Mu nikmat yang sempurna, penjagaan-Mu yang abadi, kasih-sayang-Mu yang meliputi, keselamatan yang menyelamatkan, kehidupan yang lebih baik, umur yang lebih beruntung, ihsan yang sempurna, nikmat yang lebih umum, anugerah yang lebih nikmat dan kelembutan yang lebih bermanfaat.’

Ya Allah, Jadilah Engkau penolongku, dan jangan sampai menjadi penghinaanku. Ya Allah, akhirilah hidup kami dengan keberuntungan, wujudkanlah semua cita-cita kami dan sertakan lah keselamatan di waktu siang dan sore kami. Jadikanlah kasih-sayang-Mu sebagai tempat kembali kami, tuangkanlah keagungan ampunan-Mu atas dosa-dosa kami, berikanlah anugerah kepada kami untuk memperbaiki aib kami dan jadikanlah taqwa kami kian bertambah. Jadikanlah agamamu sebagai ijtihad kami, dan hanya kepada-Mu kami berserah dan menuju. 

Ya Allah, tetapkan kami dalam jalan istiqamah, selamatkan kami di dunia dari berbagai hal yang menyebabkan penyesalan kami di hari kiamat, ringankanlah untuk kami beratnya dosa kami, berikanlah riski kepada kami kebaikan kehidupan, cukupkanlah untuk kami apa yang penting dalam kehidupan di dunia dan akhirat. Palingkan kami dari keburukan orang-orang yang buruk, tipu daya orang yang berlarut-larut (dalam kemaksiatan). Bebaskan kami, ayah ibu kami, saudara-saudara kami dari neraka dengan kasih-sayangMu duhai Dzat Yang Maha Perkasa, Maha Pengampun, Maha Mulia, Maha Menutupi, Maha Pencipta siang dan malam, bersihkan kami dari mementingkan dunia, adzab kubur dan neraka. Wahai Dzat Yang Maha Mengetahui, Maha Memaksa, Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah. dengan kasih-sayang-Mu  wahai Dzat Yang Paling Pengasih di antara para pengasih. Wahai Dzat Yang paling awal, wahai Dzat yang paling akhir, Dzat yang Maha Kuat dan Dzat Yang Maha Sangat Kuat. Duhai Dzat Yang mengasihi para penempuh jalan kepada-Nya, tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang yang berbuat dlalim. Semoga shalawat Allah tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad Saw, keluarga, sahabat semuanya. Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam.


Semoga bermanfaat...
Allahu A'lam...

Komentar