Senin, 31 Januari 2022

Tidak Tahu Apa-apa

 

Tidak Tahu Apa-apa



Pada awalnya manusia terlahir di dunia dalam kondisi “tidak tahu apa-apa”. Bahkan untuk sekedar melihat dan mendengarpun manusia tidak bisa, apalagi berpikir. Allah swt menegaskan hal itu melalui firman-Nya, yakni pada Surat Al-Nahl (16); 78:

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (Qs. Al-Nahl (16); 78).

Melalui ayat tersebut, Allah swt mengingatkan semua manusia bahwa pada awalnya mereka dikeluarkan dari rahim ibunya tanpa memiliki kemampuan apa-apa. Mereka tidak mampu melihat, mendengar, apalagi berpikir.

Minggu, 30 Januari 2022

Memahami Arti Fithrah

 

Memahami Arti Fithrah



Setiap manusia terlahir dalam keadaan “fitrah”. Rasulullah menegaskan hal ini melalui sabdanya yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam kitab shahihnya. Redaksi hadits tersebut adalah sebagai berikut:

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ، أَوْ يُنَصِّرَانِهِ، أَوْ يُمَجِّسَانِهِ، كَمَثَلِ البَهِيمَةِ تُنْتَجُ البَهِيمَةَ هَلْ تَرَى فِيهَا جَدْعَاءَ» (رواه البخارى)

Artinya: “Nabi saw bersabda; “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah (suci), maka kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Nashrani, atau Majusi, sebagaimana binatang ternak yang dilahirkan induknya, adakah engkau melihat (adanya) cacat di dalamnya?” (HR. Bukhari).

Sabtu, 29 Januari 2022

Bukankah Aku Ini Tuhan Kalian?

 

Bukankah Aku Ini Tuhan Kalian?



Pada dasarnya setiap yang hidup akan mati, namun tak satupun yang tahu kapan ia akan mati untuk kembali menghadap kepada-Nya. Apakah ia akan kembali menghadap kepada-Nya dengan akhir yang baik (husnul khatimah), atau sebaliknya ia menghadap dengan akhir yang buruk (su’ul khatimah). Semua menjadi teka-teki yang hanya Dia Yang Maha Mengetahui segalanya.

Yang jelas, selama menjalani kehidupan di dunia, sebenarnya manusia hanya sebatas menjalani perannya, layaknya wayang yang dimainkan oleh “Sang Dalang”. Namun, bukan lantas tidak ada andil dalam diri manusia dalam melakukan tindakannya. Ada peran yang dimiliki manusia, meskipun semua itu tetap berada dalam lingkaran “takdir” yang telah ditentukan-Nya. Manusia diberi keleluasaan dengan “hurriyyatul iradah”-nya untuk menentukan tindakan apa yang mesti diambilnya. Karena kebebasan berkehendak inilah, manusia memiliki tanggung jawab yang mesti dipikulnya sebagai akibat dari “pengambilan keputusan” yang dipilihnya dengan “hurriyatul iradah” tersebut.

Siapa yang Ingin Dilapangkan Rizkinya?

 

Siapa Yang Ingin Dilapangkan Rizkinya



Sudah menjadi sunnatullah, bahwa manusia hidup di dunia tidak bisa dilepaskan dari berbagai kebutuhan, baik kebutuhan sebagai makhluk individu, sosial maupun makhluk yang berketuhanan. Semua itu telah ditetapkan sejak zaman azali, yakni zaman dimana manusia belum terlahir sebagai manusia di dunia.

Setelah manusia lahir di dunia, ia terikat dengan berbagai problematika yang ada di dunia. Sebagai makhluk sosial ia ditakdirkan membutuhkan orang lain, baik sekadar untuk berkomunikasi, bertukar pikiran, maupun dalam upaya memenuhi kebutuhannya.

Jumat, 28 Januari 2022

Taqdi>m Al-Aham

 

Taqdi>m Al-Aham



Dalam menjalani kehidupan, setiap orang pasti pernah dihadapkan pada berbagai hal yang menuntut untuk segera diselesaikan. Hal-hal tersebut berhamburan menghampirinya seolah memaksanya agar segera menyelesaikan semuanya secara bersamaan. Tidak jarang, seorang mengalami kebingungan dalam menyelesaikan hal-hal tersebut, dan pada akhirnya semuanya terbengkalai tanpa satupun yang terselesaikan.

Hidup memang penuh tantangan dan persoalan. Berbagai tantangan dan persoalan tersebut harus dihadapi dengan jiwa besar, untuk kemudian menjadi hal yang bermanfaat bagi para pemenang, yakni mereka yang berhasil menyelesaikannya dengan penuh semangat dan suka cita. Tentu, pemenang itu adalah mereka yang telah terbiasa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah yang kerap menderanya.

Jumat, 07 Januari 2022

Waspadai Gerak-Gerik Hati

 

Waspadai Gerak-Gerik Hati



(Seri Khutbah Jum’at)

Hadirin jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah

Melalui mimbar ini, saya mengajak kepada hadirin jama’ah semuanya, marilah kita meningkatkan iman dan taqwa ke hadirat Allah swt. Sungguh dengan iman dan taqwa kita akan menjadi orang yang beruntung, baik dalam kehidupan dunia, lebih-lebih saat kita kembali menghadap-Nya kelak di hari kiamat.

Hadirin jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah

Salah satu diantara hal penting yang diingatkan Rasulullah saw kepada kita semua umat Islam adalah hati. Yakni satu diantara anggota tubuh kita yang terletak di dada. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah saw bersabda:

Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam

  Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam   اُلله أَكْبَرُ (×٣) اُلله أَكْبَرُ (×٣) اُلله اَكبَرُ (×٣) اُلله أَكْبَرُ كُلَّمَا...