Peristiwa Penting di Bulan Muharram
Bulan Muharram merupakan salah satu diantara empat bulan yang
disebut Al-Qur’an sebagai arba’atun hurum, empat bulan haram. Haram memiliki
arti terlarang, bisa juga suci. Pada bulan-bulan ini, dilarang melakukan
perang. Oleh sebab itu, bulan ini dinilai sebagai bulan yang mulia, karena
sejak dahulu sebelum datangnya Islam, orang Makkah telah dilarang melakukan
peperangan di bulan-bulan ini.
Di bulan-bulan mulia ini, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan taqarrub kepada Allah swt., mengurangi atau jika mungkin menjauhi segala bentuk kemaksiatan. Dengan hal tersebut diharapkan setiap muslim bisa meraih keutamaan yang ada di bulan-bulan tersebut.
Berkenaan dengan bulan Muharram, ada beberapa peristiwa penting
yang terjadi sebelum dan sesudah datangnya agama Islam. Beberapa peristiwa
tersebut akan penulis uraikan pada artikel sederhana ini. Sumbernya berasal
dari kitab I’anah al-Thalibin, sebagaimana dikutip pada laman https://lampung.nu.or.id/keislaman/14-peristiwa-penting-di-bulan-muharram-4O90Z
Pertama, Nabi Adam as diterima
taubatnya. Sebagaimana telah dimaklumi bahwa setelah diciptakan, Nabi Adam as
bertempat tinggal di surga. Iblis yang tidak menyukai keberadaannya di surga,
menggoda istrinya, Siti Hawa yang ujungnya adalah keduanya memakan buah khuldi
dan terusir dari surga. Setelah terusir dari surga, Nabi Adam as bertaubat
dengan membaca do’a, “Rabbanaa dzalamnaa anfusana wainlam taghfirlanaa
watarhamnaa lanakuunanna minalkhaasiriin”. Setelah beberapa lama bertaubat
seraya mencucurkan air mata karena penyesalannya, Allah swt memberi ampunan
kepadanya. Peristiwa itu terjadi di bulan Muharram.
Ke-dua, diangkatknya
Nabi Idris as ke tempat yang tinggi.
Ke-tiga, diturunkannya
Nabi Nuh as dari kapal, setelah banjir bandang. Nabi Nuh as yang tidak lagi
memiliki kesabaran atas kaumnya berdo’a, memohon agar kaumnya dibinasakan saja.
Allah memberikan wahyu kepadanya untuk membuat perahu di atas bukit. Pada akhirnya
turunlah air hujan dengan derasnya dari langit. Hujan itu lantas menyebabkan
banjir yang menenggelamkan semua kaumnya. Banjir itu reda, dan menyelamatkan
Nabi Nuh beserta beberapa pengikutnya di bulan Muharram.
Ke-empat,
diselamatkannya Nabi Ibrahim as dari api raja Namrud. Nabi Ibrahim as.
merupakan seorang yang cerdas dan pemberani. Ketika Namrud beserta para
pengikutnya pergi meninggalkan istana, Nabi Ibrahim as. memasuki tempat
peribadatan mereka dan menghancurkan berhala sesembahannya. Hal ini menyebabkan
Namrud marah dan selanjutnya membakar dirinya di dalam api yang membara. Namun Allah
kemudian menyelamatkannya. Peristiwa tersebut terjadi di bulan Muharram.
Ke-lima, diturunkannya
kitab taurat pada Nabi Musa as.
Ke-enam, dikeluarkannya
Nabi Yusuf as dari penjara.
Ke-tujuh,
disembuhkannya kebutaan Nabi Ya’qub as dari wasilah pakaiannya Nabi Yusuf as.
Rasa sedih yang dialami oleh Nabi Ya’qub as. atas berita yang disampaikan
saudara-saudaranya bahwa ia telah dimangsa binatang buas, menyebabkannya
menangis selama bertahun-tahun. Saking seringnya ia menangis, kedua matanya
bengkak dan menyebabkan kebutaan. Setelah bertahun-tahun mengalami kebutaan,
kedua matanya dengan seizin Allah swt sembuh dengan perantara pakaian Nabi
Yusuf as.
Ke-delapan,
disembuhkannya Nabi Ayyub as dari sakit kulit yang berkepanjangan. Allah swt
menguji Nabi Ayyub as. dengan ujian yang sangat berat. Semua harta bendanya
habis, anak-anaknya meninggal, dan penyakit kulit yang berkepanjangan. Konon sakit
kulit itu sampai menggerogoti seluruh daging di tubuhnya. Namun dengan sabar,
beliau menerima semua ujian tersebut dengan lapang dada. Pada akhirnya, saat
kutu yang berada di dalam tubuhnya hendak menyerang hatinya, satu-satunya
anggota tubuh yang masih bisa digunakan untuk berdzikir, menyebut dan
mengagungkan Allah swt., Nabi Ayyub as. munajat, “Yaa Allah seluruh tubuhku
telah hancur, jika hati ini juga ikut hancur, lantas bagaimana aku bisa
mengingat dan mengagungkan-Mu?”. Dengan seizin Allah swt. penyakit itu
sembuh. Peristiwa itu terjadi di bulan Muharram.
Ke-sembilan,
dikeluarkannya Nabi Yunus as. dari perut ikan Nun. Nabi Yunus as. yang sudah
tidak kuat lagi atas keingkaran kaumnya, lantas meninggalkan negerinya. Ia menaiki
perahu yang selanjutnya diterjang badai. Pada akhirnya ia dimakan ikan Nun. Dalam
beberapa hari ia berada di dalam perut ikan tersebut, sampai akhirnya Allah swt
mengeluarkannya dari dalam perut ikan tersebut. Peristiwa itu terjadi pada
bulan Muharram.
Ke-sepuluh, disibakkannya
lautan bagi Bani Israil yang melarikan diri dari kejaran raja Fir’aun Mesir
yang kejam. Nabi Musa as. beserta semua pengikutnya diselamatkan dari kekejaman
Fir’aun beserta pengikutnya pada bulan Muharram.
Ke-sebelas, diampuninya
Nabi Dawud as dari kesalahannya.
Ke-duabelas, diberinya
Nabi Sulaiman as. kekuasaan berupa kerajaan.
Ke-tigabelas, diangkatnya
Nabi Isa as ke langit setelah dikepung bangsa Romawi.
Ke-empatbelas,
diampuninya kesalahan yang telah lewat dan yang akan datang dari Nabi Muhammad
saw.
Selain peristiwa besar di atas, pada bulan Muharram juga terjadi
beberapa peristiwa penting dalam sejarah Islam. Peristiwa tersebut menjadi duka
mendalam bagi semua umat muslim. Cucu rasulullah saw yang sangat dicintainya,
Sayyid Husain ibn Ali ibn Abi Thalib beserta keluarganya terbunuh di Karbala.
Konon, kepalanya di penggal dan ditendang kesana kemari layaknya bola. Peristiwa
ini pula, yang menjadi acuan bagi adat kebiasaan masyarakat Jawa agar tidak
melakukan pesta di bulan Muharram.
Beberapa peristiwa penting yang terjadi di bulan Muharram, kiranya
menjadi pijakan atas kemulian bulan ini. Sebagai umat muslim, kiranya
senantiasa mengisi bulan Muharram dengan berbagai bentuk ketaatan kepada Allah
swt. wa Rasulihi saw. Dengan demikian, semoga kita semuanya menjadi orang yang
beruntung dalam kehidupan dunia, terlebih saat kembali kepada-Nya kelak di hari
kiamat.
Komentar
Posting Komentar