Manisnya Iman

 

Manisnya Iman



الحمد لله حمدا كثيرا كما أمر أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن سيدنا ونبينا محمدا عبده ورسوله لا نبي بعده، اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا ونبينا ومولانا محمد المبعوث لتتميم مكارم الأخلاق وعلى أله وأصحابه ومن تبع دينه وسنته إلى يوم القيامة. أما بعد فيا أيها الناس اتقواالله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون

Hadirin, jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah

Pada kesempatan yang penuh barakah ini, marilah kita tingkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Allah swt. dengan sekuat mungkin melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Sungguh dengan modal iman dan taqwa, kita akan menjadi orang yang beruntung dalam kehidupan dunia terlebih saat kembali menghadap-Nya kelak di hari kiamat.

Hadirin jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah

Di penghujung bulan Muharram ini, mari kita koreksi setiap hal yang pernah kita lakukan selama ini. Adakah usia-usia yang telah terlewati menunjukkan bahwa nilai kebaikan yang ada pada diri kita lebih banyak jumlahnya bila dibandingkan dengan nilai keburukan yang kita lakukan. Jika demikian halnya sepatutnya kita bersyukur kepada Allah atas nikmat dan karunia-Nya tersebut. Atau sebaliknya, nilai keburukan lebih mendominasi dalam kehidupan kita, karenanya tidak ada jalan lain bagi kita, selain memohon ampun atas semua kelalaian dan kedurhakaan kita, utamanya berkaitan dengan keimanan kita.

Jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah,

Iman menjadi hal penting yang harus senantiasa kita perhatikan dalam setiap saat. Siapa saja yang imannya baik, saat penghujung hidupnya masih ada iman di dalam hatinya, maka surga menanti dan merindukannya. Sebaliknya, manakala saat kematian menjemput, iman sedang tidak ada dalam hatinya, maka su’ul khatimah bisa jadi menjadi akhir kehidupannya, yang tentu ujungnya adalah neraka, kekal ia di dalamnya. Oleh sebab itulah, waspada dan selalu koreksi diri adalah hal mutlak yang perlu kita perhatikan mengingat sabda Rasulullah saw:

قَالَ: " الْإِيمَانُ يَزِيدُ وَيَنْقُصُ، فَقِيلَ لَهُ وَمَا زِيَادَتُهُ وَنُقْصَانُهُ، قَالَ: إِذَا ذَكَرْنَا اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ وَخَشَيْنَاهُ فَذَلِكَ زِيَادَتُهُ وَإِذَا غَفَلْنَا وَنَسِينَا وَضَيَّعْنَا فَذَلِكَ نُقْصَانُهُ "(رواه عبد الله ابن أحمد)

Artinya: Rasulullah saw bersabda, “Iman itu bisa bertambah dan berkurang”. Ditanyakan kepada Rasulullah saw, “Apa yang menambah dan menguranginya?” Beliau menjawab, “Ketika kita mengingat Allah Azza wa Jalla dan merasa takut kepada-Nya, itulah tanda bertambahnya iman. Dan ketika kita lupa (kepada Allah) dan durhaka kepada-Nya, itulah tanda berkurangnya iman itu”. (HR Abdullah ibn Ahmad)

Hadirin jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah,

Oleh sebab itulah, kita harus senantiasa mawas diri, selalu berupaya untuk membenahi diri kita setiap saat. Jangan pernah lengah, jangan merasa aman dan terbebas dari tipu daya syaitan. Sekali kita merasa aman darinya, maka sesungguhnya kita sedang jatuh ke dalam jurang tipu daya syaitan.

Adapun tanda bahwa seseorang telah merasakan lezatnya iman, disebutkan dalam hadis Rasulullah saw. riwayat Ishaq ibn Rahawaih, bahwasannya Rasulullah saw bersabda:

عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ بِهِنَّ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَيَكْرَهُ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ هَدَاهُ اللَّهُ لِلْإِسْلَامِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يَغْرَقَ فِي النَّارِ ".(رواه إسحاق ابن راهويه)

Artinya: “Dari Rasulillah saw beliau bersabda: tiga hal yang siapa saja ditemukan dalam dirinya, maka ia telah merasakan manisnya iman, yaitu Allah dan Rasulnya lebih dicintainya dari selain keduanya, ia mencintai orang lain, ia tidak mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci seandainya ia kembali kepada kekufuran setelah Allah menunjukkan kepadanya kepada Islam, sebagaimana ia benci seandainya ia dilempar ke neraka.” (HR. Ishaq ibn Rahawaih)

Jamaah jum’ah yang dimuliakan Allah,

Melalui hadis ini, Rasulullah saw menunjukkan bahwa ada tiga kriteria yang jika ketiga kriteria tersebut ada pada diri seseorang maka ia telah merasakan lezatnya iman. Pertama, Allah dan rasulnya lebih dicintainya dari selain keduanya. Ini menunjukkan bahwa seorang yang benar-benar beriman kepada Allah, maka tidak ada priporitas dalam hidupnya selain Allah dan Rasulnya. Ia siap mengorbankan jiwa raga, dan harta bendanya demi membela Allah dan rasulnya. Itulah yang kita temukan pada pribadi para sahabat nabi kala itu. Meskipun mereka diiming-imingi dengan harta benda, tahta, dan wanita, namun ternyata semua itu tetap mereka abaikan demi mencintai Allah dan Rasulnya.

Kedua, mencintai orang lain atas dasar perintah Allah. Cinta karena perintah Allah, akan mendorong seseorang untuk berusaha mengajak sesama manusia berbuat kebaikan. Berusaha untuk mencegah orang lain berbuat kemaksiatan. Bersama-sama menciptakan perdamaian di tengah-tengah masyarakatnya. Dengan demikian, tatanan dunia yang aman, tentram akan dirasakan oleh setiap orang, meskipun ada perbedaan di antara mereka.

Ketiga, benci seandainya ia kembali kepada kekufuran setelah Allah tunjukkan kepadanya islam sebagaimana ia benci seandainya ia di lempar ke dalam api neraka. Dengan sikap semacam ini, maka seseorang akan senantiasa mawas diri, tidak ceroboh dalam setiap tindakannya. Apa yang dilakukannya selalu diupayakan dalam kerangka untuk menyelamatkan dirinya dari api neraka.

Semoga khutbah singkat ini memberi manfaat khususnya bagi pribadi khatib umumnya kepada jamaah semuanya. Aamiin.

أعو ذ باالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم  إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (2) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3) أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ دَرَجَاتٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ (4) بارك الله لي ولكم فى القرأن العظيم ونفعني وإياكم بما فيه من الأيات والذكر الحكيم وتقبل مني تلاوته إنه هو البر الرؤوف الرحيم وقل رب اغفر وارحم وأنت خير الراحمين

Khutbah Kedua

الحمد لله حق حمده أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن سيدنا ونبينا محمدا عبده ورسوله لا نبي ولا رسول من بعده. اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه أجمعين أما بعد فيا أيها الناس اتقوالله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون. وقد قال تعالى إن الله وملا ئكته يصلون على النبي يا أيها الذين أمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد والحمد لله رب العالمين اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات الأحياؤ منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعوات، اللهم أعز الإسلام والمسلمين وانصر وزراءه ووكلائه إلى يوم الدين، اللهم ادفع عنا الغلاء والوباء والفحشاء والشدائد والمحن ماظهر منها وما بطن عن بلدنا إندونيسيا خاصة ومن بلدان المسلمين عامة إنك على كل شيئ قدير. رب اجعلني مقيم الصلاة ومن ذريتي ربنا تقبل دعاء، ربنا أتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرةحسنة وقنا عذاب النار. عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربي وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعدكم لعلكم تذكرون، فاذكرواالله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم واسئلوه من فضله يعطكم ولذكرالله أكبر

 

Komentar