KKN Ofline Perdana Pasca Pandemi

 

KKN Ofline Perdana Pasca Pandemi

UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung 2022



Artikel ini terlambat ditulis, tetapi tidak mengapa, lebih baik terlambat daripada tidak. Melalui tulisan ini, saya sekadar ingin merekam beberapa peristiwa yang tentunya menjadi bagian dari perjalanan hidup yang sepatutnya tetap diingat. Meskipun, barangkali, bagi sebagian orang, hal ini terlalu remeh untuk dicatat dan diabadikan.

Kamis, 14 Juli 2022, saya mendapat kesempatan untuk menimba ilmu di Gedung Rektorat UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung bersama dengan para dosen lain, kepada para senior yang telah banyak melanglangbuana dalam dunia pengabdian, yakni dalam rangka pembekalan Dosen Pendamping Lapangan (DPL) pada Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung pada Juli-Agustus 2022. Tentu, bagi saya, moment ini menjadi hal yang harus disyukuri terlebih ilmu-ilmu yang diberikan oleh para senior yang tentunya sudah tidak diragukan lagi kapabilitas dan kredibilitasnya.

KKN tahun ini, sebagaimana ditegaskan oleh Dr. KH. Muntahibun Nafis, M.Ag. merupakan KKN ofline perdana, setelah pandemic covid-19. Sebagaimana telah dimaklumi, bahwa pada masa pandemic, KKN dilaksanakan secara online/daring dari rumah masing-masing. Tentu, kegiatan KKN yang dilaksanakan secara online memiliki nuansa yang berbeda dengan yang ofline. Namun, hal itu bukan hal yang harus disesali, atau menuntut adanya peng-“kambing hitam”-an pada satu pihak, melainkan tetap berpositif thinking saja, yakni berusaha mencari dan mengambil hikmah dari semua peristiwa yang terjadi.

Pola KKN tahun ini, sebagaimana tahun sebelumnya, sebelum terjadinya pandemic covid-19, yakni dengan menggunakan pendekatan ABCD (Assesment Based Community Development). Dimana dengan menggunakan pendekatan semacam ini, maka para peserta KKN, dituntut untuk menemukan berbagai peluang potensi yang dimiliki oleh masyarakat setempat dimana mereka ber-KKN. Setelah menemukan potensi yang ada, mereka dituntut untuk mencoba melakukan proses pendampingan secara simultan agar potensi tersebut bisa dikembangkan secara maksimal, tentunya dengan memberikan proses penyadaran kepada masyarakat setempat akan potensi besar yang ada di wilayah tempat tinggalnya.

Upaya yang dilakukan oleh para peserta KKN, tentunya bukan pada wilayah materi “uang, harta benda dsb”, akan tetapi lebih pada ide, gagasan, upaya pemasaran dan sejenisnya. Dengan berbagai upaya tersebut, maka diharapkan masyarakat akan semakin sadar untuk memajukan wilayah yang mereka tempati, bukan kemudian mengandalkan kerja ke luar daerah sebagai buruh, maupun kerja lainnya. Tentu, dengan memanfaatkan berbagai potensi yang ada di wilayah yang mereka tempati, hal ini akan memicu tingkat perekonomian, maupun sektor-sektor lainnya yang pada akhirnya, peluang wilayah tersebut menjadi wilayah yang maju, mandiri, serta berperadaban akan terbuka secara lebar.

Pada sesi pembekalan ini, Prof. Dr. Ngainum Naim, M.HI., banyak berbagi cerita tentang suka duka dalam mengelola kegiatan KKN. Beberapa kali, jantung beliau berdegup kencang lantaran terjadinya peristiwa di luar espektasi, seperti pada saat terjadinya Gempa di NTB, dimana saat itu, kontingen UIN juga ada di sana. Yang lebih menegangkan lagi saat akan meletusnya pandemic covid-19, dimana dua peserta KKN masih berada di Patani Thailand dan hanya ada satu penerbangan ke Indonesia dengan harga tiket yang melambung hingga 45 juta pertiketnya. Tentu, pengalaman seperti ini, menjadi hal yang menegangkan dan cukup menguras pikiran dan perhatian dari para penyelenggara KKN. Namun, apapun itu, harus tetap dihadapi sebagai bagian dari sikap “professional” dalam melakukan pekerjaan.

Selepas pembekalan, saya juga memberikan sedikit pembekalan kepada para peserta KKN. Kebetulan saya ditugaskan di kelompok KKN Panggul 1, dimana sebagai mitra saya di kelompok KKN Panggul 2 adalah beliau Ibu Ikfi Khoulita. Kami memberikan pembekalan bersama di Masjid Utama UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung pada hari Selasa pukul 13.00 WIB di lantai 1.

Pada pembekalan kali ini, saya hanya menyampaikan beberapa hal teknis yang harus dipegang dalam proses pelaksanaan KKN. Beberapa diantaranya adalah tetap menjaga nama baik pribadi, kelompok serta almamater, siap melakukan kerja pengabdian secara totalitas, menjaga kekompakan dalam kerja tiemnya, dan hal-hal lain yang sifatnya teknis.

Pada akhirnya, semoga pelaksanaan KKN tahun ini berjalan lancar, sukses sesuai dengan harapan dan semoga semuanya bisa mengambil banyak manfaat dari pelaksaan KKN ini. Saya ucapkan selamat ber-KKN bagi semua teman-teman peserta KKN. Sukses selalu, jaga kesehatan, kekompakan, nama baik almamater dan berikan kemampuan terbaik kalian semua untuk masyarakat, bangsa dan Negara.

Komentar