Pesan di Balik Ibadah Qurban

 

Khutbah Idul Adlha 1443 H/2022
Pesan di Balik Ibadah Qurban


الله أكبر (3x) الله أكبر (3x) الله أكبر (3x) ولله الحمد، الله أكبر كبيرا، والحمد لله كثيرا، وسبحان الله بكرة وأصيلا، ونشهد أن لا إله إلا الله، ولا نعبد إلا إياه، ونشهد أن سيدنا ونبينا محمدا رسول الله، ورحمته المهداة، صلى الله وسلم وبارك على سيدنا محمد الأمين، وعلى أله وأصحابه الطيبين الطاهرين. أما بعد، أوصيكم ونفسي بتقوى الله العلي العظيم، القائل فى كتابه الكريم: إنا أعطيناك الكوثر فصل لربك وانحر إن شانئك هو الأبير

        Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Mengawali khutbah Id pada pagi hari ini, marilah kita meningkatkan rasa syukur kita kepada Allah swt, karena hanya dengan limpahan rahmat, nikmat, dan kasih sayang-Nya, pagi ini kita masih bisa berkumpul di masjid ini, untuk menunaikan jama’ah shalat id, dalam keadaan sehat wal afiyah, tanpa ada halangan apapun. Untuk itulah, mari kita tandai rasa syukur kita, dengan berusaha sekuat mungkin meningkatkan iman dan taqwa kita kepada-Nya.

Mas’asyiral muslimin rahimakumullah,

Pagi ini, kita berkumpul di sini untuk bersama-sama menunaikan ibadah shalat id, sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah, ketaatan kita pada perintah rasulullah saw. juga bentuk pengejawantahan dari mengikuti perintah Al-Qur’an untuk mengikuti agama Nabi Ibrahim yang lurus. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ (123)

Artinya: Kemudian Kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif." dan bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (Qs. Al-Nahl (16); 123)

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahilhamdu,

Pada hari ini takbir dikumandangkan sebagai bentuk pengagungan kepada Allah swt, satu-satunya Tuhan yang berhak disembah dan tiada Tuhan selain Dia. Ribuan tahun silam, telah terjadi peristiwa besar dalam sejarah manusia dalam menyembah Tuhannya, yakni hari dimana Nabi Ibrahim as. mendapatkan perintah agar menyembelih putra yang dicintainya, yang sekian lama ditunggunya. Betapa berat ujian tersebut, sehingga beliau sempat merasakan keraguan dalam hatinya, hingga Allah swt memberikan kemantapan kepadanya dan berangkatlah ia bersama dengan anak yang dicintainya untuk menunaikan perintah Tuhannya, yakni menyembelih putranya, Isma’il as sebagai bentuk penghambaan kepada Allah swt. Itulah sebabnya, sampai detik ini, kita masih tetap diperintahkan untuk berqurban sebagai bentuk upaya mendekat kepada-Nya, sekaligus mengikuti petunjuk Al-Qur’an untuk mengikuti agama Ibrahim yang lurus.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar Walillahihamdu,

Ma’asyiral muslimin rahimakullah,

Jika kita mau mengkaji lebih mendalam lagi, ada hikmah penting dan berharga dari peristiwa ini, bukan sekadar menyembelih binatang qurban, makan lezat bersama sahabat, kerabat dan handai taulan saja. Tetapi ada pesan besar dalam peristiwa bersejarah ini. Pesan pertama adalah agar manusia mendekatkan diri kepada Allah (taqarruban ilallah). Qurban secara bahasa berasal dari bahasa Arab قرب يقرب قربانا yang artinya adalah mendekat dengan sungguh-sungguh. Pesan pertama dari penyembelihan qurban adalah agar manusia mendekatkan diri kepada Allah dengan tanpa ragu mengorbankan sebagian diantara harta yang dicintainya.

Banyak orang mengatakan dengan lisannya, bahwa ia cinta kepada Allah, cinta kepada Rasulullah saw, akan tetapi manakala sudah menyangkut harta benda, mereka enggan untuk menyisihkan sebagian harta yang dicintainya tersebut. Mereka giat mengajak shadaqah, menyuarakan untuk berinfak ke masjid maupun mushalla, giat mengajak berzakat, namun sebatas ajakan semata. Akan tetapi dalam praktiknya, mereka masih jauh dari apa yang diucapkannya ini.

Nabi Ibrahim, seorang yang kaya raya. Namun, kekayaan harta itu, tidak menyebabkan dirinya, lupa bahwa semua itu sesungguhnya hanyalah titipan Allah swt. karenanya saat seorang diantara umatnya bertanya mengenai harta tersebut, “Harta ini adalah milik Allah swt., akan tetapi saat ini, ia masih menjadi hakku. Jika sewaktu-waktu Allah berkehendak mengambilnya, maka aku ikhlas untuk memberikan semuanya, bahkan jika aku memiliki seorang anakpun, Allah berkehendak memintanya, maka akan aku berikan kepada-Nya.” Inilah bukti ketaatan dan ketundukan Ibrahim kepada Rab-Nya. Semua akan dikorbankan demi untuk meraih kedekatan kepada Allah swt.

Pesan kedua, qurban melatih keikhlasan hati. Ikhlas begitu mudah diucapkan secara lisan, namun berat sekali dilakukan. Perintah kepada Nabi Ibrahim as untuk menyembelih putranya, merupakan bentuk ujian yang begitu berat. Bagaimana tidak, sekian tahun lamanya ia belum dikaruniai putra, hingga usianya yang sudah mulai menua, baru Allah memberikan kepadanya putra. Tetapi, manakala putra yang dinantikannya sudah mulai bisa bermain dan berlarian bersama teman-temannya. Sedang lucu-lucunya dia, Allah justru berkenan memintanya. Memerintahkan supaya ia disembelih sebagai bentuk “qurban”, sungguh berat sekali kita membayangkannya. Namun, seorang yang telah dikarunia hidayah dalam hatinya, menyadari sepenuhnya bahwa hal itu merupakan perintah dari yang memilikinya, dengan kematapan hati dilaksanakannya perintah tersebut.

Dari sinilah kita dapatkan bahwa dalam berqurban yang paling penting adalah keikhlasan hati seorang yang berqurban. Jangan sampai ada niatan-niatan lain yang turut serta mendominasi dalam hatinya, sehingga ibadah qurbannya sekadar menyembelih binatang saja, namun qurbannya tidak diterima oleh Allah swt. Dalam hal ini, Allah mengingatkan:

لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ (37)

Artinya: Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik. (Qs. Al-Haj (22); 37)

Pesan berikutnya adalah menghilangkan sifat hewani dalam diri manusia. Menyembelih binatang qurban merupakan simbol agar manusia mau menghilangkan sifat-sifat kebinatangan yang ada dalam dirinya. Manusia sebagai makhluk ciptaan yang terbaik diantara ciptaan lainnya dilengkapi dengan sifat kebinatangan yang ada dalam dirinya. Sifat kebinatangan ini, dalam bentuk manusia memiliki keinginan untuk makan, minum, tidur, memiliki ketertarikan dengan lawan jenisnya, ingin dianggap lebih dibanding yang lainnya dan sebagainya. Bedanya, manusia dianugerahi akal, yang dengan akal itu, ia harus bisa mengendalikan dirinya, agar ia tidak sejajar dengan binatang ini. Dalam penyembelihan qurban, ada pesan tersirat agar manusia tidak sekadar menturutkan keinginan nafsunya semata. Manusia harus bisa menundukkan sifat-sifat kebinatangan tersebut agar ia tidak sejajar dengan binatang yang tercipta tanpa akal. Orang-orang yang berperilaku layaknya binatang disindir Al-Qur’an:

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ (179)

Artinya: Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai. (Qs. Al-A’raf (7); 179)

Pesan selanjutnya adalah agar kita mendidik keluarga dengan sebaik-baiknya. Dalam peristiwa bersejarah ini, kita dapati keluarga yang taat kepada Rab-nya. Nabi Ibrahim seorang ayah yang dengan kebesaran hatinya, meskipun diuji dengan ujian yang begitu berat ia mampu menundukkan egonya, sehingga ia patuh, tunduk untuk mengorbankan putranya Ismail as., Begitu juga dengan Isma’il. Saat ayahnya bertanya kepadanya tentang printah Allah untuk menyembelihnya, dengan tegas ia menyampaikan agar ayahnya melakukan apa yang diperintahkan kepada-Nya. Demikian halnya dengan istrinya Hajar. Saat Iblis menggodanya agar ia melarang suaminya untuk menunaikan perintah Rab-nya, dengan sigap dan segera ia melempari Iblis dengan batu, yang sampai detik ini, dilaksanakan para jamaah haji dengan melempar jumrah.

Sungguh, betapa gambaran sebuah keluarga yang shalih. Keluarga yang sejak dini, telah menanamkan pondasi keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt. Sudah sepatutnya bagi kita semua untuk meneladani kisah ini. Menanamkan iman dan taqwa pada diri anak dan keluarga kita, sehingga mereka semuanya menjadi orang-orang yang senantiasa taat kepada Allah swt.

Pesan terakhir adalah pesan agar kita memiliki kepedulian kepada sesama. Daging qurban yang disembelih akan dibagikan kepada orang-orang disekeliling kita. Kepada para faqir miskin, juga tetangga dan handai tolan. Ini menunjukkan bahwa Islam mengajarkan pada umatnya untuk memiliki jiwa sosial, yakni jiwa yang peduli kepada sesama manusia, terlebih kepada orang-orang yang berada di dekat kita.

Islam tidak membenarkan seseorang yang menumpuk hartanya, hidup dalam kemewahan, namun tetangganya masih kelaparan. Bahkan, pernah dalam sejarah Islam, pada masa pemerintahan Umar Ibnu Khatab, ada seorang yang pencuri yang tertangkap, kemudian dihadapkan kepadanya. Begitu ditanya, ternyata ia mencuri sekadar untuk mengganjal perut keluarganya yang kelaparan. Tetangganya seorang yang kaya, namun tidak peduli dengan nasib dirinya dan keluarganya yang miskin. Umar justru melepaskan pencuri tersebut, memberinya beberapa dirham dan memarahi orang yang tidak peduli kepada tetangganya tersebut. Rasulullah saw bersabda:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَا زَالَ جِبْرِيلُ يُوصِينِي بِالْجَارِ حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ»

 

Artinya: “Rasulullah saw bersabda; ‘Jibril tiada henti-hentinya berwasiat kepadaku tentang tetangga, sampai-sampai aku mengira bahwa ia akan menjadi ahli warisnya.”

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,

Semoga di hari Idul Adlha ini, Allah limpahkan keberkahan kepada kita semuanya. Allah bukakan hati kita, sehingga kita bisa menjadi seorang yang ikhlas dalam setiap perbuatan kita, serta menjadi seorang yang memiliki kepedulian dengan sesama kita. Semoga sewaktu-waktu kita menghadap kepada-Nya, kita menghadap kepada-Nya dengan membawa hati yang selamat. Aamiin.

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم. إنا أعطيناك الكوثر. فصل لربك وانحر. إن شانئك هو الأبتر. بارك الله لي ولكم فى القرأن الكريم ونفعني وإياكم بما فيه من الأيات والذكر الحكيم. وتقبل مني تلاوته إنه هو البر الرؤوف الرحيم.

Khutbah Kedua

الله أكبر (3x) الله أكبر (4x) الله أكبر كبيرا والحمدلله كثيرا وسبحان الله بكرة وأصيلا لا إله إلا الله هو الله أكبر الله أكبر ولله الحمد

الحمدلله على إحسانه والشكر له على توفيقه وامتنانه. وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله الداعى إلى رضوانه. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أله وأصحابه وسلم تسليما كثيرا.

أما بعد فيا أيها الناس اتقواالله فيما أمر وانتهوا عما نهى واعلموا أن الله أمركم بأمر بدأ فيه بنفسه وثنى بملائكته بقدسه وقال تعالى إن الله وملائكته يصلون على النبي ياأيهاالذين أمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما. اللهم صل على سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم وعلى أل سيدنا محمد وعلى أنبيائك ورسلك وملائكة المقربين وارض اللهم عن الخلفاء الراشدين أبى بكر وعمر وعثمان وعلى وعن بقية الصحابة والتابعين وتابعي التابعين أجمعين لهم بإحسان إلى يوم الدين وارض عنا معهم برحمتك يا أرحم الراحمين.

اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات. اللهم أعز الإسلام والمسلمين وأذل الشرك والمشركين وانصر عبادك الموحدية وانصر من نصر الدين واخذل من خذل المسلمين ودمر أعداء الدين واعل كلمتك إلى يوم الدين. اللهم ادفع عنا البلاء والوباء والزلازل والمحن وسوء الفتنة والمحن ما ظهر منها وما بطن عن بلدنا إندونيسيا خاصة وسائر البلدان المسلمين عامة يارب العالمين. ربنا أتنا فى الدنيا حسنة وفى الأخرة حسنة وقنا عذاب النار. عباد الله، إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون. واذكرواالله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم ولذكرالله أكبر.

 

 

Komentar