Sabtu, 09 April 2022

Sudut Pandang

 

Sudut Pandang



“Perhelatan MotoGP Mandalika telah usai. Ingat Mandalika ingat pawing hujan. Ya, pawang hujan yang bikin geger dunia medsos. Pawang dalam pengertian “kemampuan istimewa seseorang mengendalikan sesuatu (alam, hewan, manusia dan lain-lain” telah ada sejak manusia ada, dengan istilah yang berbeda-beda tentu saja. Bahkan para nabi juga memiliki daya kendali seperti itu. Sebut saja Nabi Dawud As. yang memiliki kemampuan mengendalikan angina, atau Nabi Sulaiman As. yang dapat mengendalikan hewan dan jin, bahkan Nabi Adam As. disebut sebagai khalifah fi al-ardl karena punya kemampuan mengatur dan mengendalikan alam (di bumi). Hal demikian menjadi bagian terpenting dalam sejarah umat manusia. Hanya ketika perkembangan ilmu pengetahuan ilmiah (yang positivistic), hal metafisik yang wajar dan biasa, kemudian disebut sebagai klenik. Maka klenik atau ilmiah terletak pada cara dan dari mana kita memandang. (Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag.)

Aspek “sudut pandang” memiliki peran penting bagi sejarah kehidupan manusia. Dengan “sudut pandang” satu bentuk “objek” bisa memiliki nilai berbeda antara orang satu dengan orang lainnya. Aspek ini juga yang pada akhirnya membentuk satu “keyakinan” yang mengakar dan menghunjam kuat dalam diri seseorang sehingga mayoritas kehidupannya secara otomatis akan terdampak oleh keyakinan ini.

Tentu, setiap orang memiliki “sudut pandang” tersendiri dalam menghadapi berbagai hal yang ditemukannya dalam hidup. Seorang yang melihat dan mengukur sesuatu dari aspek estetika fisik, tentu akan melihat segala persoalan dari aspek fisiknya. Objek yang dianggapnya menarik dan bagus selalu dikaitkan dengan bentuk, rupa, dan keadaan fisik semata, tanpa melihat aspek substansinya.

Ojo "Gupuh"

 

Ojo “Gupuh”



“Setiap perubahan mesti terjadi kegoncangan (turbulensi). Setiap kegoncangan menyebabkan kegelisahan, ketidakmenentuan, kebingungan, dan perasaan kegusaran lain. Seseorang yang tidak memiliki kesiapan menghadapi perubahan itu seringkali terheran-heran dan gampang kaget. Meskipun ada juga yang biasa saja dalam merespon perubahan itu. Agar tidak gampang kagetan, maka diperlukan pengetahuan yang cukup, dan pengalaman yang luas. Kesadaran, memahami, menyelarakan, dan beradaptasi dengan perubahan itu menjadi kunci sukses menghadapi perubahan. (Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag.)

Dunia panggung sandiwara, mungkin itu ungkapan yang paling tepat untuk mewakili kisah kehidupan ini. Semua alur cerita, berjalan sesuai dengan scenario besar yang telah ditentukan-Nya, jauh sebelum makhluk bernama manusia ditakdirkan untuk menghuni bumi ini. Semua telah tercatat di “Mega Server” bernama “Lauh Mahfudz”.

Manusia pada dasarnya hanya sebatas menjalani peran yang telah ditetapkan baginya, baik, maupun buruk semua sudah ada catatannya, meskipun dikabarkan juga kepada mereka bahwa ada sebagian peran yang bisa dilakukan sesuai kehendaknya, karena konsekuensi dari “hurriyah al-iradah” yang ada dalam diri mereka.

Hidup itu dinamis, tidak statis. Karena “dinamis”, maka dalam kehidupan ini banyak kita jumpai berbagai perubahan di tengah masyarakat. Perubahan itu, adakalanya ke arah positif, adakalanya juga mengarah pada hal yang negative. Perubahan ke arah positif tentunya akan membawa dampak yang baik bagi kehidupan manusia, sebaliknya perubahan ke arah negative, akan membawa dampak buruk bagi kehidupan mereka.

Kamis, 07 April 2022

Sinergisitas

 

Sinergisitas



Power, Tower dan Shower

Untuk mencapai keagungan, keadidayaan, ketinggian (tower), seseorang harus menggunakan kekuatan (power), baik kekuatan kuasa politik, kuasa jabatan, kuasa spiritual, kuasa agama, kuasa intelektual, atau kuasa komunikasi. Padahal kekuatan yang dibangun atas dasar kekuasaan itu hanya dapat berlangsung tidak lama. Karena obyek “yang dikuasai” tidak menjadi bagian dari kekuatan (power) itu. Maka ketinggian dan keagungan seseorang adalah seseorang yang menjadikan seluruh yang melingkupinya menjadi bagian yang sama, seperti air yang meratakan ke seluruh anggota badan (shower). Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. (Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah)

Quote Ramadhan ke-2, berjudul power, tower dan shower. Di awal membaca judul saya gagal memahami apa yang diinginkannya. Namun, saya mencoba membacanya berulang-ulang. Pada akhirnya saya simpulkan bahwa yang dimaksud adalah “sinergisitas”. Entah benar tidaknya.

Dalam quote tersebut, keagungan, keadidayaan disimbolkan dengan “tower”. Yakni benda yang berdiri tegak, menjulang ke atas yang biasanya digunakan untuk memancarkan signal baik televise, HP maupun yang lainnya. Dari tower inilah masyarakat luas pada umumnya bisa merasakan kecanggihan teknologi sebagaimana saat ini.

Rabu, 06 April 2022

"Ngempet"

 

"Ngempet"

 


“Lamun huwus kalah Nuswantara isun amukti palapa, Lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti palapa.

Sumpah Palapa yang sangat terkenal diucapkan oleh Mahapatih Gajah Mada ini, menjadi salah satu bagian terpenting dalam mencapai kejayaan Majapahit. Maka, bangsa yang besar adalah bangsa yang di dalamnya diisi oleh orang-orang yang rela mengabaikan duniawi, tapi mengagungkan spiritualitas.” Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. (Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung)

Indonesia sebagai sebuah bangsa, memiliki sisi historis yang tak akan pernah terlupakan dalam sejarah peradaban dunia. Bangsa dengan bentang alamnya yang indah, strategis, dikelilingi dengan perairan yang begitu luas. Alamnya yang kaya dengan hasil buminya, membuat Indonesia menjadi satu-satunya Negara yang paling diminati setiap orang di belahan dunia manapun untuk bisa tinggal menetap disana.

Dilihat dari sisi capaian yang pernah diukir dalam sejarah peradaban dunia, bangsa ini memiliki sejarah yang tidak bisa dianggap ‘remeh’ oleh siapapun. Di bumi nuswantara ini, pernah berdiri kerajaan besar yang kekuasaannya sampai ke manca Negara di era sekarang ini. Malaysia, Singapura, dan beberapa wilayah lain di Asia Tenggara. Kerajaan itu adalah Majapahit. Kerajaan yang didirikan oleh Raden Wijaya, menantu Raja Kertanegara dari Singasari yang digulingkan oleh Raja Jayakatwang dari Kediri.

Selasa, 05 April 2022

Membaca Peluang di Bulan Ramadhan

 

Membaca Peluang di Bulan Ramadhan



Ramadhan merupakan bulan mulia yang dinantikan setiap mukmin. Bulan dimana malam yang lebih baik dari seribu bulan diturunkan. Di bulan Ramadhan ini, Allah mewajibkan bagi setiap hamba-Nya yang beriman untuk menjalankan kewajiban puasa.

Perintah puasa tertulis di dalam Al-Qur’an, “Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa (di bulan Ramadhan) sebagaimana telah diwajibkan atas umat sebelum kalian agar kalian bertaqwa.” (Qs. Al-Baqarah (2); 183).

Untuk mewajibkan puasa bagi orang-orang yang beriman, bukan yang lain. Tentu pemilihan khithab “Amanu, bukanlah tanpa alasan. Ada alasan khusus mengapa perintah puasa ditujukan kepada orang-orang beriman, bukan orang muslim atau manusia pada umumnya.

Senin, 04 April 2022

Menyambut Bulan Ramadhan

 

Menyambut Bulan Ramadhan



(Seri Khutbah Jum’at)

الحمد لله القائل فى كتابه الكريم أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله، اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أل سيدنا محمد أما بعد فيا أيهاالناس اتقواالله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون

Hadirin jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah,

Mari dikesempatan jum’ah yang penuh barakah ini, kita tingkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah, dengan terus berusaha sekuat tenaga melaksanakan seluruh perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya. Dengan bekal iman dan taqwa, kita akan menjadi seorang yang beruntung dalam kehidupan di dunia, terlebih saat kembali menghadap-Nya kelak di hari kiamat.

Jama’ah jum’ah yang dimuliakan Allah,

Saat ini, kita berada di penghujung bulan Sya’ban tahun 1443 H. Besok atau lusa menunggu keputusan yang disampaikan oleh pemerintah, kita memasuki bulan suci Ramadhan, bulan istimewa bagi umat Islam dimanapun berada. Mudah-mudahan, Allah panjangkan usia kita, sehingga kita bisa bertemu dengan Ramadhan serta mengisinya dengan berbagai amal shalih hingga pada akhirnya bertemu dengan bulan Syawal. Aamiin

Minggu, 06 Maret 2022

Refleksi Diri

 

Refleksi Diri



Setiap waktu yang berjalan merajut kisah perjalanan yang membentuk sejarah bagi setiap individu. Tentu, catatan sejarah yang tertorehkan itu, tidak akan pernah sama dengan torehan sejarah bagi sebagian yang lain. Setiap individu manusia memiliki keunikan yang menjadikannya memiliki nilai “lebih” sekaligus “kurang” dari individu lainnya.

Dalam satu riwayat disebutkan bahwa, “Setiap anak cucu Adam pernah melakukan kesalahan, dan sebaik orang yang pernah berbuat salah, adalah mereka yang mau bertaubat.” Sekilas, pesan ini nampak sederhana, namun jika diuraikan, riwayat ini memiliki makna yang luas dan mendalam.

Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam

  Keluargo Ideal Sakjerone Agomo Islam   اُلله أَكْبَرُ (×٣) اُلله أَكْبَرُ (×٣) اُلله اَكبَرُ (×٣) اُلله أَكْبَرُ كُلَّمَا...