Jadilah Pemimpin Bukan Penguasa




السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
بسم الله الرحمن الرحيم الحمدلله رب العالمين والصلاة والسلام على أشرف الأنبياء والمرسلين وعلى أله وصحبه أجمعين أما بعد

‘Alim ulama yang kami hormati
Dewan juri yang kami hormati
Hadirin hadirot yang berbahagia utamanya sahabat - sahabat peserta lomba pidato yang kami cintai
Pada kesempatan yang penuh barakah ini, marilah kita senantiasa memanjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limphan rahmat, nikmat dan karunianya kepada kita bersama sehingga kita bisa berkumpul dalam majlis ini dalam keadaan sehat wal afiyat
Sanjungan shalawat salam yang seindah – indahnya dan yang setepat- tepatnya semoga senantiasa tercurah kepangkuan beliau rasulullah Muhammad SAW yang senantiasa kita nantii – nantikan syafaatnya min yaumina hadza ila yaumil qiyamah.
Hadirin hadirat yang kami mulyakan, saya berdiri disini mewakili seluruh siswa siswi SDI Qurrota A’yun Beji ngunut Tulungagung , akan menyampaikan sepatah dua patah kata pidato dengan judul “Jadilah Pemimpin bukan Penguasa”
Hadirin hadirat yang kami hormati,
Begitu pentingnya arti pemimpin dalam kehidupan ini, sehingga kita tidak dapat membayangkan bagaimana seandainya dunia ini berjalan tanpa adanya pemimpin. Dengan pemimpin hidup akan berjalan dengan dinamis, teratur dan sejahtera Insya Allah.
Begitu pentingnya arti seorang pemimpin sehingga  sejarah mencatat, tidak pernah ada negara di dunia yang memiliki peradaban yang tinggi, tingkat kehidupan yang makmur sejahtera melainkan didalamnya terdapat seorang pemimpin hebat yang dicintai dan digandrungi oleh rakyat yang dipimpinnya. Pun pula sebaliknya, tidaklah ada sebuah bangsa yang terpuruk dalam kemiskinan, perpecahan dan penuh dengan korup hingga sampai pada kehancuran melainkan didalamnya terdapat seorang pemimpin yang buruk yang dibenci oleh rakyat yang dipimpinnya  yang lazimnya disebut dengan penguasa.
Hadrin hadirat yang dirahmati Allah
Tipis memang perbedaan antara pemimpin dengan penguasa tetapi titik perbedaan yang mencolok  adalah seorang pemimpin disegani oleh rakyatnya, sementara penguasa ditakuti rakyatnya, pemimpin dicintai rakyatnya sementara penguasa dibenci rakyatnya, seorang pemimpin bekerja demi dan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya sementara penguasa bekerja demi dan untuk kepentingan perutnya semata. Ibarat seorang sopir, pemimpin mengemudi dengan baik, menjaga dengan baik kenyamanan para penumpang, mengantarkan mereka sampai pada tujuan yang hendak dituju, sementara seorang penguasa menyetir semaunya sendiri, tidak peduli dengan keselamatan penumpang, ugal ugalan dan kata orang jawa sak penak udele dewe. Inilah hadirin perbedaan antara pemimpin dengan penguasa.
Hadirin hadirat yang kami mulyakan oleh karena itu, marilah kita menjadi seorang pemimpin dan bukan penguasa. Ingatlah bahwa setiap kita adalah pemimpin dan setipa pemimpin pasti dimintai pertanggung jawaban. Rasulullah SAW bersabda:
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Setiap kamu adalah pemimpin dan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya, seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinannya.”
Hadirin hadirat yang kami mulyakan, demikianlah apa yang dapat saya sampaikan. Mudah – mudahan kita semua dijadikan pemimpin – pemimpin yang baik oleh Allah. Mudah – mudahan kita mampu menjadi pemimpin yang mampu membawa bangsa ini menjadi bangsa yang yang besar, bangsa yang baldatun thayyibatun warabbun ghafur. Amin
Segala salah dan khilaf mohon maaf yang sebesar – besarnya.
Jikalau ada sumur diladang, bolehlah kita menumpang mandi
Jikalau ada umur panjang, bolehlah kita berjumpa lagi.
أوصيكم ونفسي بتقو الله
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Komentar